Legenda Futian

Pria Sejati



Pria Sejati

0Pembantaian besar-besaran di Klan Nandou telah dimulai. Hari ini, semua tokoh penting di Kota Donghai telah hadir disini. Nasib mereka semua sedang dipertaruhkan saat ini. Siapa-pun bisa membayangkan bagaimana perasaan mereka dalam menghadapi situasi ini. Alunan musik Ye Futian masih terdengar keras dan kuat, musik itu sangat sesuai dengan pemandangan saat ini. Dunia tampaknya begitu kacau saat ini.     
0

Ye Futian tidak hanya ingin membantai Klan Nandou, tetapi dia juga ingin membunuh Kaisar Luo dan menggantikannya dengan Nandou Wenshan. Yang nantinya akan menjadi sang kaisar dari Negeri Nandou. Memangnya kenapa jika tingkat kultivasinya tidak memenuhi syarat?     

Nandou Tai tergeletak dan tidak mampu bergerak di atas kursi singgasananya. Setelah melihat semua peristiwa yang terjadi, hatinya sangat kesakitan. Ye Futian terus bermain guqin dengan tenang, bahkan dia sama sekali tidak menatapnya. Sekarang, Nandou Tai mengerti bahwa dia pasti akan mati. Dia melihat bagaimana Ye Futian dan Hua Jieyu saling melengkapi satu sama lain.     

Sebenarnya, Nandou Tai ingin memberkati mereka sebelumnya, tetapi dia tidak begitu kuat kala itu. Ketika dia menyaksikan sendiri betapa luar biasanya Ye Futian dan tiba-tiba surat perintah dari Kaisar Luo datang bersama dengan Menteri Hua, dia hanya bisa memilih untuk membunuh Ye Futian. Apa yang akan terjadi jika dia percaya pada Ye Futian dan mempertaruhkan segalanya waktu itu?     

Hari itu, Tetua Qin dan Yi Xiang berhasil membantu mereka melarikan diri. Jika kekuatan dari Klan Nandou ikut bergabung, mereka pasti bisa berhasil mengalahkan Kaisar Luo. Pada saat itu, dia mungkin telah meraih impiannya untuk duduk di atas kursi singgasana dari Negeri Nandou.     

Tapi sekarang, itu semua hanya mimpi.     

Dia menutup matanya, dan alunan musik itu memasuki telinganya. Hatinya sudah dipenuhi dengan keputusasaan.     

Yan Shao juga merasakan hal yang sama. Karena ia tidak mampu lagi berkultivasi, dia menatap ke arah Ye Futian dengan penuh kebencian. Saat itu, Ye Futian dan Hua Jieyu telah belajar di Akademi Donghai. Hua Jieyu juga pernah berkultivasi di Sekolah Emperor Star, tetapi sekarang mereka sudah berada di tingkat ini.     

"Mari kita bertarung," ujar Hua Fengliu pada Art Saint.     

"Baiklah." Art Saint mengangguk. Pertarungannya dengan Iblis Guqin akan terus berlanjut.     

Keduanya mengendalikan diri mereka dari pengaruh musik Ye Futian dan mulai bertarung. Satu orang memainkan musik sementara yang lainnya melukis. Alunan musik yang memekakkan telinga itu melukiskan sebuah gambaran yang kacau. Zhou Mu telah dikalahkan tanpa menunjukkan karisma mudanya kala itu. Musuh lamanya kini jauh lebih kuat. Dia bahkan tidak bisa menahan serangan dari Ye Futian.     

Setelah beberapa lama, pertarungan antara Iblis Guqin dan Art Saint berakhir. Kali ini, Hua Fengliu melumpuhkan roh kehidupan milik Art Saint. Dia memetik senar-senar instrumennya dengan pelan dan kemudian berhenti. Sambil menatap ke arah musuh lamanya itu, dia berkata, "Kau seharusnya tahu bagaimana caramu mengalahkanku saat itu. Aku tahu itu bukan salahmu. Sekolah Emperor Star menginginkanmu menjadi pemenangnya, jadi kau mampu memenangkan pertarungan itu. Guru tidak bisa berbuat apa-apa dan selalu merasa bersalah, beliau bahkan mengorbankan nyawanya untuk melindungi putri dan muridku."     

Art Saint tertawa pelan. Tentu saja dia tahu akan hal itu—selama ini dia sudah mengetahuinya. Inilah sebabnya dia tidak pernah menyombongkan diri atau membual tentang dirinya yang berhasil mengalahkan Hua Fengliu. Itu bukan sebuah pertarungan yang luar biasa tetapi telah menjadi sebuah pertempuran klasik yang diketahui oleh semua orang di Kota Donghai.     

Orang-orang di sekitarnya terkejut. Mereka tidak tahu bahwa pertarungan antara keduanya saat itu telah dicurangi. Hua Fengliu tidak pernah membicarakannya di depan umum atau menjelaskan apa-pun mengenai hal tersebut. Semua orang mengira bahwa dia telah kalah. Sekarang dia berhasil mengalahkan Art Saint, dia telah mengungkapkan kebenaran.     

Akhirnya, alunan musik Ye Futian berhenti. Tekanan yang ganas itu berangsur-angsur menghilang. Klan Nandou saat ini sangat kacau. Banyak kultivator kuat dari Sekolah Emperor Star juga terkena dampaknya.     

"Paman, Klan Nandou akan menjadi milikmu sekarang," ujar Ye Futian. "Bawa dua orang ini ke Akademi Donghai." Setelah itu, dia berbalik dan pergi dari tempat tersebut. Sebenarnya masih banyak wajah yang dikenalnya disini, tetapi dia sedang tidak ingin berurusan dengan mereka.     

Kelompok itu kembali ke Akademi Donghai bersama Nandou Tai dan Yan Shao. Sekolah Emperor Star, yang kini tersegel oleh lapisan es, terlihat sangat mengagumkan. Sekolah itu tampak seperti sebuah pemandangan yang ajaib. Para murid dari akademi sedang berkumpul di sana, mereka menatap ke arah gunung es itu dan sebuah patung Tetua yang sedang memainkan guqin berada di puncaknya. Banyak orang yang tidak mengenal identitas dari patung tersebut. Mereka hanya mendengar informasi dari orang lain bahwa dia adalah seorang senior yang memainkan lagu "Negeri yang Kacau" dua tahun lalu, mengorbankan nyawanya untuk menyelamatkan Ye Futian.     

"Mereka telah kembali." Kerumunan orang itu mulai gaduh. Kelompok Ye Futian telah kembali dengan gagah di udara dan tak lupa membawa Nandou Tai dan Yan Shao yang telah ditangkap. Banyak orang yang gemetar ketakutan ketika melihat pemandangan itu.     

Nandou Tai sekarang adalah seorang Noble. Yan Shao adalah seorang pemimpin dari Akademi Donghai. Keduanya bisa dikatakan adalah orang yang paling kuat dari Kota Donghai. Sekarang, mereka telah dibawa ke Sekolah Emperor Star seolah-olah mereka bukan siapa-siapa. Setelah itu, mereka dipaksa untuk berlutut di depan patung Tetua Qin.     

"Ye Futian, cepatlah. Lagipula, Tetua Qin adalah kakak seniorku. Gurumu, Hua Fengliu, juga memanggilku dengan sebutan Paman-Guru," ujar Yan Shao dengan takut. Saat ini dia merasa ketakutan. Tidak hanya dia akan segera mati, tetapi Ye Futian juga ingin dia berlutut di depan Tetua Qin selamanya. Bahkan kematian tidak bisa menebus dosa-dosanya. Dia akan dihukum untuk selama-lamanya.     

Ye Futian memilih untuk mengabaikannya. Apakah dia baru mengetahui hubungan mereka sekarang? Setelah Grandmaster meninggal, jasadnya dibakar dan tulang-belulangnya dikuburkan di rumahnya. Tidak ada satu-pun yang peduli padanya bahkan ilalang tumbuh dengan liar di sekitar rumahnya, mengubahnya menjadi sebuah tempat yang terlantar. Memangnya kapan Yan Shao pernah memikirkan kakak seniornya itu? Pasukannya sendiri yang telah membunuh kakak seniornya.     

"Grandmaster, keluarga Luo dan Menteri Hua tak lama lagi akan berlutut di tempat ini untuk menebus kesalahan mereka." Sambil melihat ke arah patung itu, dia berkata dengan nada dingin, "Segel mereka."     

Pengawal Salju Perak mengangguk. Aura dingin yang mengerikan menyelimuti mereka berdua. Sebuah sihir es yang sangat kuat menimpa tubuh Nandou Tai dan Yan Shao.     

"Tidak..." Nandou Tai dan Yan Shao gemetar ketakutan tetapi tidak ada gunanya. Mereka dengan cepat berubah menjadi dua patung es, yang berlutut di depan patung lainnya untuk menebus kesalahannya.     

Ye Futian menatap ke arah patung-patung itu cukup lama tanpa berbicara apa-pun. Kali ini setelah ia kembali ke Kota Donghai, dia telah menyelesaikan beberapa masalah. Sekarang, hanya Luo Junlin dan ayahnya serta Menteri Hua yang tersisa. Mereka adalah pelaku utama dibalik semua peristiwa ini.     

"Senior Yi, siapa yang akan mengurus Akademi Donghai?" Ye Futian bertanya.     

"Aku yang akan mengurusnya," ujar Yi Xiang. "Aku akan tinggal disini." Dia telah melihat dunia ini tetapi dia telah menemukan fakta bahwa bakat seseorang benar-benar telah ditakdirkan. Dia sudah tua dan telah mencapai batasnya. Dia berencana tinggal disini dan mengajar para generasi muda. Semoga orang-orang serakah seperti Sekolah Emperor Star tidak akan muncul lagi di tempat ini.     

Sekolah adalah tempat untuk menimba ilmu. Sekolah adalah tempat untuk berkontribusi terhadap generasi penerus mereka. Dia bersedia tinggal disini dan menyumbangkan segala kemampuannya.     

Ye Futian tertegun. Tang Lan dan Yu Sheng berjalan mendekat, lalu memanggilnya, "Guru."     

"Ayah." Tatapan mata Yi Qingxuan juga terpaku pada ayahnya.     

Yi Xiang terkekeh. "Ada apa? Aku sudah tua dan tidak bisa main-main dengan kalian semua. Yu Sheng, aku menyerahkan Qingxuan padamu. Hidupku sudah sangat berharga karena aku bisa memiliki seorang murid yang luar biasa sepertimu."     

"Apa anda sudah gila?" ujar Ye Futian, sambil menatapnya. "Apa yang sedang anda pikirkan? Bagaimana anda bisa berkembang di tempat kecil seperti Kota Donghai?"     

Yi Xiang memelototinya. "Memangnya kau tahu apa? Kota Donghai adalah tempat yang kecil. Karena itulah aku harus tinggal disini. Aku telah belajar banyak hal selama dua tahun ini dan aku yakin dapat membuka pikiran banyak anak muda disini sehingga mereka tidak akan membatasi diri mereka pada dunia yang kecil ini. Mereka harus memiliki pandangan yang lebih luas tentang kehidupan mereka. Ditambah, dengan adanya dirimu sebagai contoh, aku dapat terus membual tentangmu disini selama-lamanya untuk memotivasi generasi muda di Kota Donghai."     

Ye Futian terdiam. Dia jelas mengetahui orang seperti apa Yi Xiang itu. Karena dia telah membuat keputusan, tidak ada yang bisa merubah pikirannya.     

"Kalau begitu, datanglah berkunjung jika anda bosan dengan semua ini." Ye Futian tidak lagi mencoba untuk membujuknya.     

"Baiklah, kau berani mengatakan hal ini sekarang karena kau sudah mandiri. Hanya saja jangan bertindak seperti kau tidak mengenalku di masa depan," ujar Yi Xiang, sambil menatapnya dengan serius.     

"Bagaimana saya bisa melakukannya?" Ye Futian memutar matanya.     

Yi Xiang berbalik dan melangkah ke depan. Tatapan mata semua orang yang berada di Sekolah Emperor Star tertuju padanya. Dia menatap ke arah kerumunan orang itu dan berkata, "Namaku adalah Yi Xiang, kepala sekolah dari Sekolah Finance Star. Aku memutuskan untuk kembali ke Akademi Donghai."     

"Kepala Sekolah Yi."     

"Kepala Sekolah."     

Banyak anggota lama dari Sekolah Finance Star merasa sangat senang. Apakah kepala sekolah mereka benar-benar kembali dalam situasi seperti ini?     

"Aku tahu bahwa kalian semua memiliki banyak pertanyaan tentang peristiwa yang terjadi hari ini. Beberapa dari kalian juga merasa sangat marah," ujar Yi Xiang kepada semua orang. "Dua tahun yang lalu, muridku, Ye Futian, jatuh cinta pada Hua Jieyu, seorang murid dari Sekolah Emperor Star. Aku yakin kalian semua telah mendengar betapa berbakatnya mereka pada waktu itu.     

"Kemudian, Menteri Hua memaksa Sekolah Emperor Star bertarung dengan sekolah-sekolah lainnya karena koneksi pribadinya dengan sekolah ini. Dia ingin mengendalikan seluruh Akademi Donghai. Aku dan Ye Futian memutuskan untuk pergi dari Akademi Donghai. Kemudian, Kaisar Luo mengeluarkan surat perintah kaisar untuk menjadikan Ye Futian sebagai seorang pelayan bagi sang putra mahkota dan Hua Jieyu, sebagai sang putri mahkota. Maksud jahat mereka jelas sangat terlihat. Siapa yang tahan akan sikap seperti itu?"     

"Klan Nandou dan kepala sekolah dari Sekolah Emperor Star telah bekerja bersama untuk mendapatkan kekuasaan dan mewujudkan ambisi mereka. Mereka tidak akan peduli dengan generasi muda seperti kalian. Kami memutuskan untuk melawan dan karena itulah, Tetua Qin bahkan memainkan lagu terakhirnya dan tewas di pertempuran. Aku terluka ketika kami melarikan diri. Ye Futian dan Hua Jieyu hampir saja tewas tetapi syukurlah, mereka dapat bertahan hidup dan melarikan diri, aku yakin kalian semua pernah mendengar peristiwa yang terjadi sesudahnya."     

"Ye Futian dan Yu Sheng kembali ke Negeri Nandou selama Perjamuan Tingfeng berlangsung. Siapa yang bisa menandingi mereka di Negeri Nandou? Peristiwa yang terjadi sesudahnya juga membuktikan hal ini. Tidak ada seorang-pun di Hundred Lands yang dapat dibandingkan dengan Ye Futian, apalagi di Negeri Nandou."     

"Sekarang, Ye Futian dan Hua Jieyu telah menjadi murid dari pasukan besar di Wilayah Barren Timur. Keduanya nyaris tewas dibunuh oleh Klan Nandou dan Sekolah Emperor Star. Bagaimana mungkin mereka menyebut tempat ini sebagai 'akademi'?" Yi Xiang bertanya.     

"Aku telah kembali, bukan karena aku menginginkan kekuasaan. Ye Futian dan Yu Sheng sama-sama seperti muridku. Aku berkultivasi dengan mereka di Wilayah Barren Timur. Manfaat yang kuterima dibandingkan dengan berkultivasi di Akademi Donghai jelas jauh berbeda. Namun, Akademi Donghai adalah rumahku. Separuh dari usiaku saat ini dihabiskan di tempat ini. Aku berharap tempat ini terus berkembang, aku berharap tempat ini akan terus maju, aku berharap tempat ini berubah menjadi Akademi Donghai yang baru."     

"Karena itu, aku akan tinggal disini." Saat ini, Yi Xiang terlihat sangat bijaksana. Semua murid terdiam. Setelah itu, sebuah suara berkata, "Salam untuk Kepala Sekolah Yi."     

"Salam untuk Kepala Sekolah Yi," semakin banyak orang yang berbicara. Suara-suara itu seperti mengguncang langit.     

Dunia ini adil dan orang-orang yang bijaksana akan memenangkan hati setiap orang. Para murid di Akademi Donghai masih relatif muda tetapi mereka masih mengetahui mana yang benar dan mana yang salah. Kepala Sekolah Yi Xiang dari Sekolah Finance Star telah menyerahkan posisinya dan mempertaruhkan nyawanya untuk membawa Ye Futian ke Klan Nandou dan berjuang melawan ketidakadilan. Sekarang, Ye Futian telah sukses. Yi Xiang bisa saja hidup dengan nyaman tetapi dia meninggalkan semua itu dan kembali ke Kota Donghai untuk mendidik generasi penerus mereka.     

Yi Xiang adalah seorang pria sejati!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.