Legenda Futian

Pembalasan yang Setimpal



Pembalasan yang Setimpal

0 Dia adalah Gu Dongliu dari Pondok.     
0

Yang berdiri di belakangnya adalah Xue Ye dan Luo Fan.     

Tiga orang Noble dari Pondok telah muncul di Negeri Nandou. Gu Dongliu datang kemari secara pribadi.     

Zhe Song menatap ke arah Gu Dongliu. Pria ini telah mengalahkan Lu Nantian di Perguruan Tinggi Dongqin. Tidak ada yang bisa mengalahkannya kecuali tokoh-tokoh legendaris dari setiap pasukan besar. Karena Gu Dongliu telah datang kemari, semua masalah langsung terselesaikan. Qin Li dan yang lainnya tidak bisa berkata apa-apa.     

Sejak pertarungan itu, status Gu Dongliu di Wilayah Barren Timur tidak dapat disangkal lagi.     

Orang-orang dari Negeri Nandou menatap ke arah pendatang baru itu, bertanya-tanya siapa identitasnya. Istana kekaisaran seketika menjadi sunyi dengan kedatangannya. Bahkan orang-orang dari pasukan besar tidak berani berbicara dengannya.     

"Kakak Ketiga." Ye Futian tersenyum pada Gu Dongliu. Dia tahu betapa pentingnya bagi Gu Dongliu untuk datang secara pribadi kemari dan tentu saja Ye Futian merasa sangat senang melihat kedatangan kakak-kakak seniornya itu.     

Ketika mendengar hal ini, semua orang membelalakkan matanya. Kakak-kakak senior Ye Futian telah tiba di Negeri Nandou.     

"Hari ini adalah pertarungan antara adik juniorku dan Negeri Nandou. Siapa-pun dari Wilayah Barren Timur yang berani ikut campur akan menjadi musuh dari Pondok." Sambil menatap ke semua orang, Gu Dongliu melanjutkan dengan tenang, "Selanjutnya, kalian hanya bisa menonton pertarungan itu." Nada bicaranya yang sangat tenang begitu mengintimidasi. Perwakilan dari berbagai pasukan besar di Wilayah Barren Timur hanya diizinkan untuk menonton pertarungan antara Ye Futian dan Luo Junlin.     

Orang-orang dari Negeri Nandou sangat terkejut. Kakak senior Ye Futian tampaknya lebih kuat dari semua kultivator yang hadir saat ini. Apakah pemikiran mereka sebelumnya salah total?     

"Pondok bahkan ingin mengatur-ngatur kami?" Qin Li bertanya. Klan Pedang Fuyun setuju dengan pertanyaannya dan langsung memandang ke arah Gu Dongliu.     

Gu Dongliu menatapnya. "Ya." Dia hanya menjawabnya dengan satu kata.     

Qin Li terdiam sementara semua orang memandang ke arah Gu Dongliu. Ciri khas Pondok yang seperti ini sudah tidak asing bagi mereka.     

Suasana menjadi sangat tegang. Qin Li tidak melanjutkan kata-katanya. Dia adalah cucu dari sang Raja Qin tetapi dia tidak bisa dibandingkan dengan Gu Dongliu, ayahnya mungkin jauh lebih pantas.     

Pada saat ini, sekelompok orang telah tiba di dalam istana kekaisaran. Mereka adalah para kultivator kuat dari Kuil Royal Xuan dan Luo Junlin. Setelah He Yulu membawa mereka kemari, dia selalu menjaga Luo Junlin saat berkultivasi. Dia kini sangat membenci Luo Junlin, tetapi dia masih berharap bahwa Luo Junlin mampu membunuh Ye Futian.     

Dia menatap ke arah Gu Dongliu. Apakah murid ketiga Pondok telah datang? Jika bukan karena Pondok, Ye Futian tidak akan memaksa Xirou untuk mati. Itu juga karena Pondok sehingga dia bahkan tidak bisa membalaskan kematian putrinya.     

Ye Futian dan Luo Junlin melesat ke udara. Semakin banyak orang yang berkumpul disana. Saat ini terdapat begitu banyak kultivator kuat yang sedang berkumpul.     

"Kuil Royal Xuan, mundur," ujar Gu Dongliu dengan nada dingin, sambil menatap ke arah orang-orang yang berada di sekitar Luo Junlin.     

He Yulu tampak kesal. "Aku akan menontonnya dari sini," ujarnya.     

"Mundur!" Gu Dongliu mengulangi kata-katanya, nada bicaranya terdengar semakin dingin.     

He Yulu tersulut amarah. Anggota lainnya dari Kuil Royal Xuan juga merasa kesal.     

"Kakak Kedua memang lembut dan baik hati sehingga hanya ada satu orang yang tewas di Kota Chaoge. Kakak Ketiga tidak sebaik itu," ujar Luo Fan dengan nada dingin dari belakang Gu Dongliu. Kuil Royal Xuan berani melindungi orang yang mencoba membunuh adik juniornya? Jika saat itu yang muncul adalah Gu Dongliu, bukan Zhuge Hui, semuanya akan benar-benar berbeda.     

Mereka tidak begitu mengenal sosok dari Kakak Pertama, yaitu Sword Saint, tetapi mereka jelas mengetahui kepribadian dari Zhuge Hui dan Gu Dongliu. Keduanya patuh pada guru mereka tetapi Zhuge Hui adalah seorang wanita. Dia tentu saja lebih lembut, sementara Gu Dongliu lebih sombong.     

Orang-orang di sekitarnya memandang ke arah Luo Fan. Sejak kapan murid kedua mereka bersikap lembut dan baik hati? Wanita itu telah menghancurkan gerbang dari Perguruan Tinggi Dongqin begitu dia tiba dan mengancam akan menghentikan kompetisi yang berlangsung kala itu di Perguruan Tinggi Dongqin.     

Orang-orang dari Kuil Royal Xuan tampak tidak nyaman. He Yulu melambaikan tangannya. "Aku yakin Pondok akan menepati janji mereka."     

Ye Futian dan Luo Junlin telah berjanji bahwa siapa-pun yang kalah dalam pertarungan ini akan mati. Pondok bisa saja mengubah peraturan ini sehingga saat ini dia merasa khawatir.     

Dia memerintahkan orang-orang dari Kuil Royal Xuan untuk kembali, lalu melangkah keluar dari jangkauan medan pertarungan. Area itu telah kosong dan siap untuk menjadi panggung pertarungan bagi Ye Futian dan Luo Junlin.     

"Apakah orang-orangmu juga akan mundur?" Luo Junlin bertanya pada Ye Futian.     

"Jangan khawatir. Aku harus menyelesaikan beberapa hal terlebih dulu." Ye Futian terkekeh dan melihat ke bagian samping dari Kaisar Ye. "Penasihat Kekaisaran," panggilnya. Seorang pria berjalan keluar dari samping Kaisar Ye. Ketika dia melihat ke arah Kaisar Luo, ekspresinya menjadi serius. Dia adalah Mo He, sang penyihir kekaisaran dari Negeri Nandou.     

Apa yang sedang terjadi? Orang-orang dari Negeri Nandou merasa bingung.     

Mo He melesat ke udara dan pergi ke samping Ye Futian. Dia memang buta tetapi inderanya yang lain sangat sensitif. Sambil menghadap ke arah orang-orang dari Negeri Nandou, dia berkata, "Namaku adalah Mo He, sang penyihir kekaisaran dari keluarga kerajaan lama di Negeri Nandou." Kata-katanya ini menyebabkan tatapan mata semua orang kini tertuju padanya. Dia berasal dari keluarga kerajaan lama dan pernah menjadi seorang penyihir kekaisaran.     

"Luo Tianyi dulunya adalah seorang pengawal dari Kaisar Nandou," Mo He berkata dengan tenang. "Di tahun itu, Yang Mulia, Luo Tianyi, dan diriku sendiri bersama-sama memasuki Dunia Barren Kuno. Luo Tianyi secara diam-diam membunuh Yang Mulia dan membuat kedua mataku buta. Dia telah mencuri takdir milik Yang Mulia dan memasuki Noble Plane. Kemudian dia mengaku sebagai seorang kaisar dan mencuri takhta kekaisaran di Negeri Nandou."     

Wajah Kaisar Luo menjadi pucat. "Omong kosong," ujarnya.     

"Senior, silahkan kembali," ujar Ye Futian kepada sang penasihat kekaisaran. Sambil melihat ke arah Kaisar Luo, dia melanjutkan, "Kita bisa memikirkan kebenaran dari hal itu nanti. Tapi bagaimana dengan Kota Donghai?"     

"Aku telah memberikan sebuah gelar kehormatan padamu tetapi kau menolaknya. Apa lagi yang bisa kukatakan?" ujar Kaisar Luo.     

"Bagus. Kau berbicara seolah-olah kau 'memberkati' aku," ujar Ye Futian, sambil tersenyum. "Kalau begitu, aku akan memberkatimu juga. Setelah kau mati, kau bisa berlutut di depan grandmaster dan menebus kesalahanmu untuk selama-lamanya."     

"Kau..." Ekspresi Kaisar Luo kini begitu menggelikan. Ye Futian bahkan belum bertarung dengan Luo Junlin tetapi dia ingin membunuhnya?     

"Lumpuhkan dia," perintah Ye Futian dengan nada dingin. Pengawal Salju Perak langsung menerjang ke arah Kaisar Luo. Hawa dingin yang mengerikan langsung menyelimuti area tersebut. Ketika memikirkan bagaimana enam kaisar sebelumnya mati, tubuh Kaisar Luo gemetar ketakutan.     

Kaisar Luo juga bereaksi dengan cepat. Dia melesat ke atas langit, berusaha untuk berubah menjadi sambaran petir dan melarikan diri. Tetapi, satu sosok lainnya juga ikut melesat ke udara, langsung berdiri tepat di depan Kaisar Luo. Dia adalah seorang gadis dengan temperamen sedingin es. Dia memandang ke arah Kaisar Luo dan dia dapat merasakan hawa dingin langsung meresap ke tubuhnya, dari ujung kepala sampai ujung kaki. Kemudian Kaisar Luo berubah menjadi sebuah patung es di udara.     

Gadis itu meraih patung es di udara dan membawa patung es dari Kaisar Luo kepada Ye Futian. Sekelompok Noble muncul di belakangnya. Mereka semua memiliki aura yang mengerikan. Pengawal Salju Perak tercengang, mereka begitu terkejut dengan kemunculan gadis itu. Peristiwa itu berlangsung sangat cepat. Hanya dalam sekejap, Kaisar Luo telah tertangkap dan tidak berdaya.     

Gadis yang telah menangkap Kaisar Luo itu membungkuk hormat kepada Ye Futian. "Nama saya Lan. Salam untuk sang Putra Loulan."     

"Salam untuk sang Putra Loulan," ujar para Noble lainnya, yang juga ikut membungkuk hormat. Ye Futian merasa terkejut. Mereka memanggilnya dengan sebutan sang Putra Loulan sehingga mereka pasti dikirim oleh sang Permaisuri.     

Wanita itu telah mengirim sebuah pasukan yang sangat kuat kemari.     

"Ye Futian." Aura Luo Junlin menjadi sangat mengerikan saat dia menatap ke arah Ye Futian. Mereka bahkan belum mulai bertarung tetapi Ye Futian sudah bertingkah seperti ini?     

"Kau melanggar peraturan." He Yulu mengerutkan keningnya.     

Ye Futian melirik ke arah Luo Junlin dan berkata kepada He Yulu, "Luo Junlin adalah seorang murid dari Kuil Royal Xuan jadi aku mengikuti peraturan di Wilayah Barren Timur untuk menantangnya. Siapa-pun yang mati akan kalah. Dendamku pada Negeri Nandou adalah masalah yang berbeda dengan kalian."     

Setelah itu, dia melihat ke arah Kaisar Luo. Tatapan mata pria itu dipenuhi amarah saat dia menatap ke arah Ye Futian.     

Ye Futian tidak memperdulikannya. "Apakah kini kau merasa putus asa?" Dia bertanya. Kaisar Luo pernah bermimpi bahwa Luo Junlin mampu mengalahkan Ye Futian dan dia bisa terus memerintah Negeri Nandou. Tetap itu hanyalah sebuah mimpi. Bahkan jika Ye Futian kalah, itu tidak ada hubungannya dengan Kaisar Luo. Ye Futian akan memperlakukannya sebagaimana dia memperlakukan Ye Futian sebelumnya.     

"Buat dia lumpuh," perintah Ye Futian.     

"Baik." Lan mengangguk. Dia memukul tubuh Kaisar Luo dengan telapak tangannya. Pada saat itu, hawa dingin yang mengerikan menjalar di sekujur tubuh Kaisar Luo. Dia menjerit kesakitan ketika hawa dingin itu menjalar ke sumsum tulang belakangnya. Tubuhnya gemetar tak karuan karena ketakutan.     

Dia adalah seorang kaisar tetapi sekarang dia dengan mudahnya dibuat lumpuh. Bahkan saat ini, dia tidak bisa menerima kenyataan itu.     

Dia adalah seorang pemimpin dari Negeri Nandou; dia adalah seorang kaisar.     

Tatapan mata semua orang tertuju padanya, mereka merasa kebingungan dan juga terkejut. Apakah sang kaisar dari Negeri Nandou benar-benar telah dibuat lumpuh dengan begitu mudah? Pertarungan bahkan belum dimulai tetapi Ye Futian telah melumpuhkan seorang kaisar. Tidak ada yang mengira hal ini akan terjadi, termasuk Kaisar Luo.     

"Tidak..." Kaisar Luo bisa merasakan hawa dingin itu mulai merusak organ tubuhnya. Kedua alisnya kini tertutup oleh lapisan es. Ketika merasakan kekuatannya mulai menghilang, dia merasa putus asa. Pada saat ini, dia memikirkan sebuah peristiwa yang terjadi sebelumnya. Dia sedang menulis surat perintah di perpustakaannya. Pada saat itu, dia adalah seorang kaisar yang berkuasa di Negeri Nandou.     

Sekarang, situasinya telah terbalik. Ye Futian sama sekali tidak memberinya kesempatan.     

"Dia juga." Ye Futian menunjuk ke arah Menteri Hua, yang benar-benar terlihat linglung. Dia sudah mengetahui nasib yang akan menimpanya ketika dia melihat Kaisar Luo dibuat lumpuh; dia bahkan tidak berani untuk melarikan diri. Jika dia mencoba untuk kabur, Ye Futian pasti akan segera menyadarinya.     

Dengan satu kali serangan, Menteri Hua langsung jatuh berlutut di atas tanah. Dia berada di puncak Arcana Plane dan seharusnya tidak bersikap seperti seorang pengecut. Tetapi ketika melihat Kaisar Luo dibuat lumpuh tepat di depan matanya, dia benar-benar tidak mampu bergerak.     

Saat ini, ketakutan telah mengalahkan harga dirinya.     

"Aku hanya melaksanakan perintah. Maafkan aku," Menteri Hua berlutut meminta maaf.     

Ye Futian berdiri di udara, sambil menunduk dengan tatapan mata yang dingin tertuju pada Menteri Hua. Melaksanakan perintah? Itu adalah sebuah alasan yang menggelikan.     

Tanpa ampun, Menteri Hua dibuat lumpuh seperti Kaisar Luo. Saat ini mereka pasti merasa putus asa.     

Ye Futian pernah mengalami keputusasaan itu sebelumnya. Ketika Xia Feng, pemimpin dari Prefektur Laut Timur, telah mengumumkan surat perintah itu, rasanya seperti disambar petir. Tidak ada seorang-pun yang bisa membayangkan betapa putus asa-nya Ye Futian kala itu.     

Sekarang, ini adalah ganjaran bagi mereka. Pembalasan yang setimpal!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.