Legenda Futian

Biarkan Aku Membantumu untuk Mengukurnya



Biarkan Aku Membantumu untuk Mengukurnya

0 Senyuman lebar muncul di wajah Gu Dongliu, Xue Ye, dan Luo Fan.     
0

"Dia memang adik juniorku. Dia sangat mirip denganku," ujar Luo Fan dengan bangga.     

"Tak tahu malu." Xue Ye memandangnya dengan kesal dan berkata, "Kau? Jika Adik Junior berada di tingkat Plane yang sama denganmu, dia akan mengalahkanmu hanya dengan satu serangan."     

Luo Fan memandang ke arah Xue Ye dan berkata tanpa ekspresi, "Kakak, kali ini kakak kedua mengizinkanmu untuk pergi meninggalkan gunung karena masalah yang dihadapi oleh adik junior. Ketika kau kembali ke gunung, kau harus tinggal disana dan berkultivasi. Aku berencana untuk melakukan perjalanan mengelilingi Wilayah Barren Timur untuk sementara waktu sebelum kembali ke Gunung Buku."     

Xue Ye membelalakkan matanya pada Luo Fan.     

"Ayo kita pergi," ujar Gu Dongliu tanpa ekspresi saat dia berbalik untuk pergi.     

Luo Fan berjalan mendekat dan bertanya, "Kakak ketiga, apakah kita langsung pergi begitu saja?"     

"Semua masalah yang ada disini sudah selesai, dan adik junior tidak lagi membutuhkan bantuan kita sekarang. Kita akan membiarkannya menghabiskan waktu disini." Gu Dongliu terus berjalan menjauh dan pergi meninggalkan tempat itu. Dengan adanya para Noble dari Kerajaan Luolan Kuno di sampingnya, tidak akan ada hal buruk yang terjadi pada Ye Futian. Orang-orang dari Wilayah Barren Timur tidak berani bertindak sembrono.     

Pakaian berwarna putih yang dikenakan Gu Dongliu, Xue Ye dan Luo Fan berkibar di udara saat mereka pergi. Ye Futian melirik ke arah mereka. Dia tidak pergi menghampiri kakak-kakak seniornya dan juga tidak berterima kasih kepada mereka. Baginya, para murid dari Pondok sudah seperti anggota keluarganya.     

Namun, saat ini, tidak semua orang yang berada disini merasa bahagia. Banyak kaisar dari segala penjuru di Hundred Lands telah datang kemari untuk menyaksikan pertarungan antara Ye Futian dan Luo Junlin. Mereka semua tidak bisa bersikap tenang, terutama mereka yang ikut minum-minum dan mengobrol dengan Kaisar Luo. Mereka merasa sangat gelisah karena Ye Futian telah melihat mereka hari itu. Sekarang setelah situasi berubah, mereka tidak lagi memiliki kesempatan untuk mengubah dimana mereka akan berpihak.     

Beberapa kaisar berjalan mendekati Ye Futian dan menundukkan kepala mereka dengan hormat. "Tuan Ye, kami datang kemari untuk meminta maaf."     

Ye Futian menatap mereka. Tidak lama kemudian, semua kaisar itu gemetar ketakutan. Ketika melihat pemandangan itu, banyak orang dari Negeri Nandou menghela napas dalam hati mereka. Bahkan para kaisar merasa takut di hadapan Ye Futian.     

"Nanti saja, pergi dan temui Kaisar Ye dan Kaisar Nandou untuk mendiskusikannya," ujar Ye Futian, sambil melambaikan tangannya. Dia tidak punya waktu untuk berurusan dengan orang-orang ini. Waktu itu, para kaisar dari Negeri Yunchu dan negara lainnya meminta maaf dan memilih untuk menyerah, tetapi mereka langsung berkhianat setelah Luo Junlin kembali ke Negeri Nandou. Mereka bahkan menggunakan Ye Lingxi dan Ye Danchen sebagai sandera. Karena itu, saat ini Ye Futian sudah tidak peduli lagi dengan para kaisar ini.     

Tentu saja, para kaisar ini tidak melakukan apa-pun padanya sebelumnya. Kalau tidak, dia tidak akan memilih untuk memaafkan mereka lagi, sama seperti Kaisar Chu.     

Ketika melihat ekspresi Ye Futian yang terlihat serius, para kaisar itu mengangguk dan berkata, "Baik." Kemudian, mereka mundur dengan hormat. Mereka juga merasa sangat emosional. Ye Futian adalah seorang kultivator muda di tingkat Dharma Plane, namun statusnya sudah melebihi seorang kaisar. Begitu banyak Noble yang mematuhi perintahnya.     

Kaisar Ye, Ye Wuchen, dan Liu Feiyang berjalan mendekati Ye Futian.     

"Paman Ye."     

"Apakah kau perlu bantuanku untuk menangani masalah disini?" ujar Kaisar Ye.     

"Itu akan sangat membantu," ujar Ye Futian, sambil tersenyum. Kaisar Ye telah menjadi seorang kaisar cukup lama dan karena itu Kaisar Ye akan dapat menyelesaikan masalah ini dengan mudah. Sementara itu, Kaisar Ye juga bisa mengajari Nandou Wenshan. Di sisi lain, Ye Futian tidak perlu repot-repot mengurus hal-hal seperti ini.     

"Kapan kau akan kembali?" Liu Feiyang bertanya.     

"Setelah aku selesai menangani semuanya disini," ujar Ye Futian.     

"Baiklah. Sekarang kau sudah memiliki banyak kultivator kuat yang siap melindungimu. Aku akan tinggal disini sebentar lalu kembali ke Wilayah Barren Timur terlebih dahulu." Liu Feiyang tersenyum. Ye Futian mengangguk, setelah itu dia melihat ke arah Istana Kekaisaran. Dia kemudian berjalan ke arah tersebut.     

Selanjutnya, mereka perlu mengatur sistem di Istana Kekaisaran dengan baik.     

Ye Futian pergi ke suatu halaman di dalam istana kekaisaran. Disana, dia dapat menemui Menteri Zuo.     

"Kau akhirnya datang kemari." Menteri Zuo memandang ke arah Ye Futian. Dia berdiri dan berkata, "Silahkan duduk."     

"Menteri Zuo, anda tidak perlu bersikap terlalu sopan," ujar Ye Futian.     

"Oke," Menteri Zuo mengangguk. "Apakah kau menyalahkanku atas semua masalah ini?"     

Waktu itu, jika dia tidak memperlakukan Ye Futian dengan sangat baik dan bahkan memberinya sebuah Lencana Menteri, banyak hal mungkin tidak akan terjadi seperti saat ini.     

"Terakhir kali ketika saya bertemu sang puteri, saya memintanya untuk memberitahu anda bahwa saya sama sekali tidak menyalahkan anda." Ye Futian menggelengkan kepalanya. "Menteri Zuo, apakah anda ingin ikut dengan saya ke Wilayah Barren Timur?"     

Menteri Zuo menggelengkan kepalanya. "Aku tidak pantas berada disana. Meskipun aku seorang peramal, aku harus menyembunyikan kemampuan ini. Kalau tidak, ada kemungkinan besar bahwa aku akan mati lebih awal. Aku akan tetap tinggal di Negeri Nandou."     

"Baiklah. Senior, bisakah anda meneruskan posisi anda sebagai menteri dan membantu paman saya?" ujar Ye Futian. Menteri Zuo dahulu adalah seorang menteri dan banyak pejabat di istana kekaisaran dipilih olehnya. Jika dia mau membantu, akan lebih mudah untuk mengatur Negeri Nandou.     

"Ya, aku bersedia membantunya," Menteri Zuo mengangguk. Ye Futian melipat tangannya dan berkata, "Terima kasih, Menteri Zuo."     

Menteri Zuo menatap ke arah pemuda berwajah tampan di depannya itu. Mungkin, bahkan dia sendiri tidak tahu tentang masa depan Ye Futian.     

Negeri Nandou kini menghadapi perombakan besar-besaran. Di Kota Kekaisaran Negeri Nandou, nama Ye Futian telah menyebar ke semua restoran, penginapan, dan semua tempat dimana terdapat orang disana. Hanya dalam waktu satu hari, semua orang telah mengetahui identitasnya. Namun, tepat ketika semua orang sedang membicarakan Ye Futian, dia dan Hua Jieyu meninggalkan tempat itu secara diam-diam. Bahkan gurunya, Tuan Putri, dan Yu Sheng tidak mengetahui tentang kepergian keduanya. Tentu saja, Pengawal Salju Perak Loulan masih mengikuti mereka dan melindungi mereka secara diam-diam.     

…     

Laut Timur sangatlah luas. Terdapat beberapa kapal yang sedang berlayar di lautan yang luas. Mereka terlihat sangat kecil dan menyendiri di laut lepas, terutama saat malam hari.     

Saat ini, di atas langit Laut Timur, seekor iblis mengepakkan sayapnya dan terbang ke depan. Cahaya pertama di pagi itu sudah bisa terlihat. Di cakrawala yang jauh, berkas cahaya matahari yang berwarna merah muncul dan bersinar ke arah laut. Tidak lama kemudian, Laut Timur berubah warna menjadi emas.     

"Matahari terbit yang sangat indah." Di atas punggung iblis itu, seorang wanita yang terlihat menawan sedang melipat kakinya dengan santai, dan tubuhnya membentuk lekukan tubuh yang indah. Di bawah cahaya matahari pagi, dia terlihat seperti seorang peri yang elegan, dan tidak ada yang akan memiliki pemikiran jahat ketika melihatnya. Namun, tiba-tiba, sepasang tangan meraih pinggangnya yang ramping dari belakang. Jika orang lain melihat pemandangan itu, orang itu pasti akan mati karena merasa iri hati.     

"Memang sangat indah, tapi tidak seindah dirimu," ujar Ye Futian, sambil tersenyum. Hua Jieyu meliriknya dengan tatapan penuh cinta.     

"Apakah kita sudah sampai?" Hua Jieyu bertanya dengan lembut.     

"Yup, seharusnya kita akan segera tiba," Ye Futian mengangguk. Matahari naik ke langit secara perlahan-lahan dan permukaan laut mulai tampak berkilau, sehingga menghasilkan pemandangan yang menakjubkan.     

Di kejauhan, sebuah kota yang berada di pulau mulai terlihat. Itu adalah kota Qingzhou. Kota itu adalah kampung halaman Ye Futian, dan juga tempat mereka berdua bertemu dan saling jatuh cinta. Sekarang setelah semua masalah di Kerajaan Cangye telah terselesaikan, Ye Futian ingin kembali ke Kota Qingzhou dan berkeliling. Dia ingin mencoba peruntungannya dengan kembali rumahnya untuk melihat apakah ayahnya telah kembali.     

Elang Angin Hitam mempercepat lajunya dan membawa keduanya melintasi Laut Timur. Mereka akhirnya mencapai tepi pantai tanpa berhenti, dan langsung menuju ke kota Qingzhou.     

Kota di pulau ini begitu damai seperti biasanya. Setiap hari, kota ini mempunyai cerita tersendiri. Setelah datangnya pasukan monster kala itu, kota ini perlahan-lahan kembali terlihat ramai. Karena Rumah Keluarga Ye telah dibangun kembali, rumah itu masih terlihat cukup bagus.     

Ketika Ye Futian tiba dan melihat keadaan dari Rumah Keluarga Ye, ekspresi aneh muncul di wajahnya. Mungkinkah ayahku yang baj*ngan itu benar-benar telah kembali?     

Elang Angin Hitam mendarat di depan rumah tersebut. Ye Futian dan Hua Jieyu berjalan menuju rumah itu dan seorang penjaga yang berada diluar tampak terkejut dengan kehadiran mereka. Pada saat ini, Ye Futian dan Hua Jieyu sudah bukan lagi sepasang remaja seperti dulu. Waktu itu, meskipun mereka sudah terlihat cantik dan tampan, aura mereka jauh lebih lemah dibandingkan dengan yang sekarang. Penampilan mereka sendiri sudah memberitahu orang lain bahwa mereka bukan orang biasa. Selain itu, iblis itu memiliki pandangan yang sangat tajam. Iblis itu pasti sangat kuat.     

"Tuan dan Nona, boleh saya tahu siapa yang anda cari?" tanya penjaga itu.     

"Apakah orang-orang dari Rumah Keluarga Ye telah kembali?" Ye Futian bertanya.     

"Apakah anda merujuk pada keluarga Ye Baichuan? Mereka sudah menghilang selama beberapa tahun. Tuanku telah membangun kembali tempat ini," ujar penjaga itu.     

"Jadi tempat ini sekarang menjadi Rumah Keluarga Feng?" Ye Futian bertanya.     

"Ya. Apakah anda mengenal tuanku? Apa saya perlu memberi tahu orang-orang di dalam?" ujar penjaga itu dengan sopan.     

"Apakah Paman Feng ada di dalam?" Ye Futian bertanya.     

"Tidak. Wanita itu yang tinggal disini," ujar penjaga itu.     

Ekspresi aneh muncul di wajah Ye Futian. Justru gadis itu yang tinggal disini.     

"Kalau begitu tidak usah," ujar Ye Futian, sambil tersenyum. Dia meraih tangan Hua Jieyu dan berbalik.     

"Apakah kau tidak ingin bertemu dengannya?" Hua Jieyu tersenyum dan menatap ke arah Ye Futian.     

Ye Futian mencubit tangan Hua Jieyu. Rubah ini malah menggodaku.     

"Apakah kau akan pergi begitu saja?" Di belakang mereka, tiba-tiba terdengar sebuah suara. Ye Futian berbalik dan melihat satu sosok yang menawan berlari keluar dari rumah tersebut. Feng Qingxue sekarang sudah berusia 19 tahun. Sambil berdiri dengan anggun di tempatnya, dia tampak lebih cantik, tubuhnya tinggi dan seksi. Ketika melihatnya, Ye Futian tersenyum dan berkata, "Qingxue, kau telah tumbuh semakin tinggi."     

Feng Qingxue memandang ke arah Ye Futian dan Hua Jieyu. Ye Futian kini terlihat lebih dewasa dan juga semakin tampan. Di sisi lain, gadis yang pernah menjadi legenda di Akademi Qingzhou itu juga terlihat lebih menarik dan menakjubkan saat ini.     

"Lalu, apakah aku juga terlihat semakin cantik?" Feng Qingxue tersenyum. Tidak seperti di masa lalu, saat ini dia sudah tahu bagaimana cara mengendalikan emosinya.     

"Ya, jauh lebih cantik," ujar Ye Futian, sambil tersenyum.     

Feng Qingxue tersenyum manis dan bertanya lagi, "Apakah kau masih berkultivasi di Akademi Donghai?"     

"Tidak." Ye Futian menggelengkan kepalanya. Terakhir kali ketika dia datang kemari bersama Menteri Zuo, dia masih seorang murid di Akademi Donghai.     

"Lalu dimana kau berkultivasi sekarang? Lain kali, jika aku punya waktu luang, mungkin aku akan pergi untuk menemuimu," Feng Qingxue bertanya, sambil tersenyum.     

"Tentu. Saat ini aku berkultivasi di Pondok dari Perguruan Tinggi Barren Timur di Wilayah Barren Timur," jawab Ye Futian. Hua Jieyu menghela napas dalam hatinya. Dia bisa dengan jelas melihat emosi yang ada di kedua mata Feng Qingxue. Namun, Qingxue mungkin tidak mengetahui apa yang dimaksud dengan Pondok dari Perguruan Tinggi Barren Timur.     

"Baiklah, aku mengerti," Feng Qingxue mengangguk. Saat ini, dia tidak menyadari bahwa ini mungkin tempat yang tidak akan pernah bisa dia datangi. Beberapa hari ke depan, akan ada sebuah berita dari Kota Donghai. Sulit membayangkan bagaimana perasaannya setelah mengetahui kebenaran tentang Ye Futian nantinya.     

"Aku akan pergi sekarang," ujar Ye Futian.     

"Oke. Sampai jumpa." Feng Qingxue mengangguk.     

"Tolong sampaikan salamku untuk Paman Feng." Ye Futian melambaikan tangannya pada Feng Qingxue. Kemudian, dia meraih tangan Hua Jieyu dan kembali naik ke atas punggung dari Elang Angin Hitam. Elang itu mengepakkan sayapnya dan terbang ke kejauhan dengan sangat cepat. Feng Qingxue masih berdiri di tempatnya dan menatap kosong pada sosok yang perlahan menghilang itu. Pertemuan itu sangat singkat dan sederhana, tetapi dia tetap merasa sedih.     

Di atas langit, tepatnya di atas punggung dari Elang Angin Hitam, Hua Jieyu tersenyum pada Ye Futian dan bertanya dengan lembut, "Apakah kau merindukannya?"     

Ketika melihat tatapan mata Hua Jieyu yang sedang menggodanya, Ye Futian tersenyum dan mengangguk, "Tentu saja. Lekuk tubuhnya begitu indah saat terakhir kali aku bertemu dengannya, dan bahkan kali ini jauh lebih indah. Pernahkah kau memperhatikan betapa jenjangnya kaki dari Qingxue?"     

Hua Jieyu mengedipkan matanya. Lalu, dia membelalakkan matanya pada Ye Futian, ia terlihat kesal. Setelah itu Hua Jieyu duduk, lalu dia menunjukkan kakinya yang sebelumnya disilangkan. Sepasang kaki yang ramping dan indah kini ditampilkan di hadapan Ye Futian.     

Kedua mata Ye Futian berbinar dan dia berkata, "Rubah, biarkan aku membantumu untuk mengukurnya."     

Saat Ye Futian berbicara, dia meletakkan tangannya di kakinya. Kakinya yang indah memiliki kulit yang sangat kenyal dan terasa sangat halus.     

"Pergi." Hua Jieyu menendangnya dengan lembut dan dengan cepat memindahkan kakinya, wajahnya kini tersipu malu!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.