Legenda Futian

Mendaki Gunung



Mendaki Gunung

0Kabut terlihat menyelimuti Gunung Penyu, sehingga membuat gunung itu terlihat seperti seekor penyu suci. Di kaki gunung, siapa-pun dapat merasakan Spiritual Qi yang mengelilingi area tersebut. Cahaya dari masing-masing elemen terpancar dari Spiritual Qi tersebut, membuatnya terlihat sangat indah.     
0

Saat ini, banyak orang sudah hadir disana. Orang-orang dari keluarga terkemuka di Kerajaan Liu juga telah tiba. Namun, para kultivator kuat dari Dinasti Qin dan kelompok Ye Futian masih mencuri perhatian orang-orang.     

Banyak pemuda dari Kerajaan Liu memandang ke arah Qin Yuan, Qian Shanmu, Ye Futian, dan yang lainnya. Mereka ini adalah kebanggaan dari pasukan besar yang dikenal di seluruh Wilayah Barren Timur dan mereka inilah sosok panutan bagi generasi muda saat ini. Keberadaan mereka adalah tolak ukur bagi para generasi muda di Wilayah Barren Timur.     

"Qin Mengruo dan Chu Yaoyao sangat cantik," seorang putri dari salah satu keluarga terkemuka memuji kecantikan mereka. Dia juga seorang gadis yang cantik dan selalu berpikir bahwa tiga wanita tercantik di Wilayah Barren Timur tidak secantik dirinya. Tetapi sekarang setelah dia melihat mereka secara langsung, dia menyadari pesona yang mereka miliki. Dia tidak bisa dibandingkan dengan kecantikan mereka.     

"Pangeran Qin sangat tampan." Gadis di sampingnya menatap ke arah Qin Yuan. Di tengah kerumunan orang tersebut, Qin Yuan jelas-jelas salah satu dari pria paling tampan yang hadir disini.     

"Apakah Ye Futian tidak tampan bagimu?" seorang gadis yang mengenakan gaun berwarna biru bertanya, sambil tertawa.     

"Tentu saja dia sangat tampan, tapi aku lebih menyukai temperamen dari Pangeran Qin. Aku mendengar bahwa Ye Futian bersikap terlalu sombong dan suka mengganggu orang lain. Murid-murid dari Pondok tidak menghormati siapa-pun. Dia menyebut Pangeran Qin sebagai seorang lelaki rendahan tetapi Pangeran Qin memilih untuk tidak mengomentari Ye Futian. Sehingga aku lebih menyukai Pangeran Qin. Dia dan Puteri Chenyu sangat cocok satu sama lain."     

"Apa kau tidak tahu apa yang dikatakan oleh Ye Futian di Dunia Barren Kuno?" seorang pemuda berusia sekitar 18 tahun bertanya.     

"Mereka yang mengenalku akan memahami kesombonganku?" gadis itu menjawabnya.     

"Murid-murid dari Pondok tidak perlu peduli dengan orang lain," ujar pemuda itu. "Mereka melakukan apa yang mereka inginkan dan tindakan mereka itu layaknya seorang pria sejati. Aku tidak suka dengan Pangeran Qin." Dia tidak mengatakan secara terang-terangan bahwa dia berpikir sikap yang ditunjukkan oleh Pangeran Qin tidak tulus.     

"Menurutmu siapa yang akan berhasil mencapai puncak gunung?" gadis itu bertanya, sambil tertawa.     

"Jika Qin Yuan bersaing dengan Ye Futian, dia jelas tidak akan bisa menang. Tapi jika dia bersaing dengan Ye Wuchen, aku tidak tahu bagaimana hasilnya." Pemuda itu memercayai para murid dari Pondok karena ia ingin berkultivasi disana.     

"Qin Yuan hanya bersaing dengan Ye Wuchen tetapi Ye Futian dan yang lainnya juga akan mendaki gunung tersebut. Aku mendengar bahwa Qin Yuan memiliki bakat yang luar biasa. Qian Shanmu, Qin Li, Qin Mengruo, Chu Yaoyao, dan yang lainnya juga berbakat. Kita lihat saja nanti."     

Semua orang di sekitar mereka juga membicarakan hal ini. Pada saat ini, kelompok Qin Yuan mulai bergerak menuju Gunung Penyu. Kelompok Ye Futian juga melangkah kesana.     

Tidak ada rute yang pasti di Gunung Penyu. Gunung yang berbentuk seperti seekor penyu suci itu memiliki permukaan tanah yang tampaknya telah dipotong-potong. Batu-batu yang aneh dan bergerigi ada dimana-mana.     

Saat mereka melangkah ke gunung tersebut, mereka merasa seolah-olah seekor penyu suci sedang menunggangi tubuh mereka. Setiap langkah mereka menjadi berat. Ye Futian mencoba untuk terbang tetapi tekanan itu memaksanya turun. Mereka hanya bisa berjalan, tetapi hal ini sudah mereka duga sebelumnya. Jika mereka diperbolehkan untuk terbang, siapa-pun dapat mendaki gunung ini dengan mudah.     

Liu Feiyang juga berada disana. "Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mencapai puncak gunung?" Ye Futian bertanya.     

"Aku tidak tahu." Liu Feiyang menggelengkan kepalanya. "Hanya para kaisar yang telah mencapai puncak gunung ini sebelumnya. Aku mendengar bahwa banyak anggota keluarga kerajaan tersesat di Gunung Penyu. Kita harus berhati-hati."     

Ye Futian mengangguk. Dia melirik ke arah kelompok Dinasti Qin yang berada tidak jauh dari kelompoknya. Mereka juga mendaki gunung dengan berjalan kaki. Qin Yuan berada di bagian tengah kelompok tersebut. Qin Li tampaknya merasakan sesuatu dan melirik ke arah Ye Futian.     

Saat mereka berjalan, gunung itu mulai tertutup oleh lapisan kabut. Saat ini permukaan tanah menjadi tidak begitu jelas terlihat. Sekarang, selain terus mendaki, mereka tidak tahu ke arah mana tujuan mereka atau dimana posisi mereka saat ini. Banyak kultivator kuat dari Kerajaan Liu mengikuti mereka ke Gunung Penyu untuk menguji seberapa jauh mereka bisa mendaki gunung ini.     

Waktu terus berlalu sedikit demi sedikit. Langkah semua orang semakin berat. Tekanan tak terlihat dari Gunung Penyu terus meningkat. Banyak kultivator dari Kerajaan Liu semakin melambat. Beberapa dari mereka bahkan tidak mampu berjalan lagi dan harus duduk untuk beristirahat.     

"Ah!" Terdengar sebuah jeritan yang langsung bergema di seluruh penjuru gunung tersebut. Banyak orang mulai merasa ketakutan. Saat ini mereka tidak sesantai sebelumnya. Hanya mereka dengan tingkat Plane tinggi yang bisa terus melanjutkan langkahnya dengan stabil. Beberapa kultivator berbakat dari Kerajaan Liu juga mampu melanjutkan, tetapi pergerakan mereka juga semakin melambat.     

Di tengah kerumunan orang di belakang mereka, seorang gadis yang mengkultivasi ilmu sihir menghentikan langkahnya. "Aku perlu istirahat," ujarnya kepada teman-temannya. Setelah itu, dia duduk di atas sebuah batu dan mencoba mengumpulkan Spiritual Qi di sekitarnya untuk berkultivasi. Mendaki gunung ini terlalu melelahkan dan dia telah menggunakan semua Spiritual Qi miliknya. Karena dia tidak mengkultivasi seni bela diri, staminanya sangat terbatas.     

"Baiklah." Semua orang mengangguk dan duduk untuk beristirahat. Namun tidak lama kemudian, tubuh semua orang mulai bergetar. Kemudian beberapa kekuatan yang tak terlihat menarik tubuh mereka dan melemparkan mereka ke bawah. Saat itu, suara jeritan muncul silih berganti, memecah keheningan di tempat tersebut. Suara jeritan mereka terus bergema dan perasaan orang-orang menjadi tidak seyakin sebelumnya. Setelah itu, jeritan yang sama terdengar sesekali, yang membuat semua orang merasa ketakutan dalam hati.     

Kelompok Ye Futian terus mendaki. Orang-orang di sekitar mereka telah menghilang dan dia tidak tahu dimana kelompok Qin Yuan berada.     

Dengan menggunakan teknik Meditasi Kebebasan, Ye Futian melihat seekor penyu suci raksasa. Tekanan dari penyu itu bahkan lebih menakutkan daripada pusat pelatihan seni bela diri di Gunung Chong. Dia terpaksa menghentikan Meditasi Kebebasan. Kalau tidak, dia tidak akan bisa berjalan lebih jauh. Dia bisa menggunakan tekanan ini untuk melatih fisik tubuhnya. Namun, saat ini dia sedang mendaki gunung, bukan berkultivasi.     

Setelah satu hari berlalu, mereka semua merasa lelah. Mereka tidak tahu dimana mereka berada sekarang. Hal ini yang paling menakutkan— rute pendakian ini seperti tidak ada habisnya.     

"Haruskah kita beristirahat dulu?" Ye Futian bertanya. Ini adalah pertama kalinya dia menyinggung tentang beristirahat. Bahkan orang sekuat dirinya bisa merasa lelah. Ye Wuchen dan yang lainnya tentu saja juga merasa lelah.     

Ye Wuchen berhenti dan mengangguk. Semua orang duduk di atas tanah dan memejamkan mata mereka. Ketika Ye Futian menutup matanya, dia benar-benar merasakan rasa kantuk menyerangnya. Dia ingin bersantai dan tidur dengan nyenyak. Tubuhnya menjadi ringan seolah-olah dia sedang melayang di udara. Tiba-tiba, sebuah tangan dari dalam benaknya meraihnya.     

"Kita tidak boleh beristirahat!" Ye Futian berteriak, kedua matanya terbuka. Semua orang terkejut dan segera bangun; terdapat seberkas cahaya yang menyilaukan. Kini mereka semua terengah-engah. Sambil bertukar pandang, mereka mengambil napas dalam-dalam dan berdiri untuk melanjutkan pendakian.     

"Apakah gunung ini benar-benar tempat suci dari kerajaanmu?" Ye Futian memandang ke arah Liu Feiyang, dia terlihat ingin menyerah.     

"Ayahku pernah mengatakan bahwa hanya mereka yang terkuat yang bisa menginjakkan kaki di Gunung Penyu," jawab Liu Feiyang. "Mereka yang ingin menjadi seorang kaisar harus melewati ujian ini."     

Ye Futian merasa frustrasi tetapi dia harus terus mendaki. Tetapi jika kondisi mereka seperti ini, kondisi yang lainnya pasti tidak jauh berbeda. Ye Wuchen tidak mengatakan apa-pun selama pendakian ini. Dia tidak boleh bersantai sampai masalah ini terselesaikan. Karena itu, dia terlihat berusaha keras melewati ujian ini.     

Hari-hari berlalu begitu saja. Tampaknya mustahil bagi siapa-pun untuk mencapai puncak. Saat ini mereka sangat lelah. Kaki mereka terasa berat dan otot-otot mereka begitu tegang. Rasanya mengerikan ketika pikiran dan tubuh mereka ditempa dalam waktu yang lama di gunung ini.     

Banyak orang yang menatap ke arah gunung tersebut dari kaki gunung. Banyak dari mereka yang telah mencoba mendaki memutuskan untuk menyerah. Beberapa orang menderita luka ringan sementara yang lainnya terluka parah. Namun, orang-orang masih terus berusaha untuk memperbaiki pencapaian sebelumnya.     

Di tengah-tengah lapisan kabut, mereka bisa melihat orang-orang yang berada di bagian tengah gunung. Mereka yang telah melewati bagian tengah gunung berasal dari pasukan besar. Bahkan beberapa dari mereka sudah menyerah, termasuk mereka yang berada di Noble Plane.     

"Pangeran Qin dan Ye Futian tampaknya berada di tempat yang sama," ujar seseorang. Orang-orang itu terlihat sangat kecil jika dilihat dari posisi mereka saat ini tetapi mereka jelas berada di bagian tengah gunung. Tidak ada yang tahu apakah mereka mampu mencapai puncak gunung.     

Namun, Ye Futian tidak tahu dimana mereka berada. Saat ini, mereka sangat kelelahan tetapi rute yang mereka ambil menjadi lebih lancar. Permukaan tanahnya kini lebih mudah dibuat berjalan. Sebuah padang bunga muncul dari balik kabut. Pemandangan itu sungguh luar biasa dan sangat indah.     

"Apakah kita sudah sampai di puncak?" Ye Futian bertanya. Dia melihat ke samping tetapi menyadari bahwa semua orang telah menghilang. "Yu Sheng, Wuchen," panggil Ye Futian. Suaranya tidak menimbulkan gema. Suaranya menghilang begitu saja.     

Ye Futian mengerutkan keningnya. Satu sosok yang cantik berjalan keluar dari padang bunga tersebut. Kedua matanya yang indah sedang menatap ke arahnya, hampir melelehkan hatinya.     

"Chu Yaoyao?" Ye Futian merasa bingung. Saat Chu Yaoyao menatapnya, dia berjalan mendekat dan mengulurkan tangannya. Chu Yaoyao hanya memandangnya dengan tatapan yang kosong.     

"Apakah ini hanya halusinasi?" Ye Futian melangkah maju. Dia mengabaikan gadis itu dan langsung melewatinya. Kemudian dia melihat halusinasi lainnya. Qin Mengruo, wanita cantik dengan temperamen yang dingin, dia sedang memainkan guqinnya. Alunan musik mengalir di sekitarnya. Terdapat sebuah sungai yang mengalir deras di depannya.     

Ketika alunan musik itu berhenti, Qin Mengruo berdiri dari tempatnya. Dia meletakkan tangannya di bahunya sendiri dan sedikit menurunkan pakaiannya, memperlihatkan bahunya yang tampak seperti porselen. Kakinya yang panjang masuk ke dalam sungai. Pakaiannya menjadi basah dan dia berbalik untuk tersenyum pada Ye Futian.     

Ye Futian berkedip. Kenapa dia melihat halusinasi seperti ini?     

"Tidak terima kasih." Ye Futian terus melangkah maju, mengabaikan halusinasi yang indah tersebut. Setelah itu, Lin Yueyao, Kakak Senior Qin Yi, Loulan Xue... semua orang muncul dalam halusinasinya, membuat Ye Futian kesal. Apakah ini semacam ujian bagi pikirannya? Mengapa ada begitu banyak wanita cantik di halusinasinya? Dia bukan orang yang berpikiran kotor!     

Tentu saja, halusinasi yang paling sulit untuk ditolak adalah ketika Jieyu muncul tetapi Ye Futian mampu mengabaikannya. Akan ada peluang lainnya di masa depan baginya.     

Yu Sheng juga mengalami halusinasi tetapi mereka jauh lebih mudah daripada Ye Futian. Tidak ada wanita cantik. Hanya ada dua orang yang muncul di hadapannya: ayahnya dan Ye Futian.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.