Legenda Futian

Membunuh



Membunuh

 Ketika melihat mata Ye Wuchen, hati Qin Yuan sedikit berdebar dan dia merasa ketakutan.     

"Aku tidak melakukan apa-apa padanya," ujar Qin Yuan. Kemudian tubuhnya melayang ke udara, ia berusaha untuk melarikan diri dari tempat tersebut. Qin Li mengatakan bahwa hidupnya tidak akan dalam bahaya, tetapi jelas, dia tidak percaya akan hal itu. Seseorang bisa melakukan apa saja dalam kondisi marah dan tidak akan peduli dengan konsekuensi yang akan diterimanya.     

Sekarang, yang perlu dia lakukan adalah melarikan diri dari tempat ini dan menunggu orang-orang ini menenangkan diri. Dia juga tidak menyangka bahwa mereka akan datang kemari dan mengganggu rencananya. Awalnya, setelah dia melakukan apa yang hendak dia lakukan pada Liu Chenyu, Kerajaan Liu akan dipaksa untuk menjadikannya sebagai suami dari sang puteri.     

"Kau masih ingin melarikan diri?" Liu Feiyang menerjang ke arah Qin Yuan. Tatapan mata Qin Yuan berubah menjadi mengerikan dan Energi Spiritualnya meledak dari tubuhnya, langsung menusuk ke dalam pikiran Liu Feiyang. Pada saat ini, Liu Feiyang akhirnya mengerti betapa menakutkan peristiwa yang dialami oleh adiknya.     

Semua orang tahu bahwa Raja Qin dan Selir Nan memiliki seorang putra bernama Qin Yuan. Dia sangat berbakat dan disukai oleh sang raja. Namun, statusnya tidak begitu dominan di dunia luar, karena ia jarang muncul di hadapan publik. Sangat sedikit orang yang mengetahui kemampuan dari Qin Yuan. Hanya pada saat ini akhirnya Liu Feiyang mengetahui kemampuan yang dimiliki oleh Qin Yuan.     

"Hentikan dia!" Liu Feiyang berteriak. Tidak lama kemudian, banyak penjaga kekaisaran muncul di luar paviliun. Mereka melesat ke atas langit dan menghentikan Qin Yuan di udara.     

"Tangkap dia," Liu Feiyang berteriak dengan nada serius. Diantara para penjaga yang muncul, terdapat seorang Noble. Kekuatannya menyelimuti tempat tersebut dan penjaga itu mencengkeram tubuh Qin Yuan.     

"Kau berani menyentuhku?" Qin Yuan berteriak dengan nada serius. Namun, penjaga itu terus terbang mendekat dan langsung menangkapnya.     

"Lepaskan aku!" Qin Yuan berteriak penuh amarah. "Aku adalah putra dari Raja Qin."     

Banyak orang tampak berlarian dari kejauhan, satu per satu mendekati paviliun tersebut. Kaisar Liu juga telah datang. Hari ini, dia telah mengundang beberapa Lord dan menteri untuk membahas lamaran pernikahan dari Dinasti Qin. Dia tidak menyangka akan terjadi sesuatu di sini.     

Ketika Kaisar Liu dan yang lainnya tiba, mereka menyaksikan Ye Wuchen memeluk Liu Chenyu yang pakaiannya terlihat berantakan. Kemudian, mereka memperhatikan pemandangan di depan mereka dan secara samar dapat menebak apa yang telah terjadi disini. Tidak lama kemudian, sebuah aura yang mengerikan terpancar dari tubuh Kaisar Liu dan langsung menyelimuti tubuh Qin Yuan. Qin Yuan jelas bisa merasakan keinginan membunuh terpancar dari Kaisar Liu.     

"Yang Mulia, saya tidak melakukan apa-pun pada Puteri Chenyu. Anda tidak bisa melakukan apa-pun pada saya." Qin yuan memandang ke arah Kaisar Liu dengan ketakutan. Bagaimanapun juga, tempat ini adalah Istana Kekaisaran dari Kerajaan Liu. Jika Kaisar Liu benar-benar ingin membunuhnya, dia pasti akan mati.     

*Krek* Kaisar Liu mengepalkan tangan dan keinginan membunuhnya sama sekali tidak berkurang.     

Apakah Qin Yuan melakukan hal yang tidak manusiawi seperti itu karena dia begitu percaya diri bahwa Kaisar Liu tidak akan berani menyentuhnya? Bagaimanapun juga, tempat ini adalah Istana Kekaisaran dari Kerajaan Liu. Qin Yuan benar-benar ingin melakukan tindakan sebejat itu pada sang puteri dari Kerajaan Liu di Paviliun Puteri.     

Tindakannya itu sangat lancang!     

Hal ini lebih dari sekedar 'tindakan yang berlebihan'. Qin Yuan sudah gila.     

"Yang Mulia, mohon tenangkan diri anda terlebih dulu." Tiba-tiba, seseorang berjalan menuju Kaisar Liu dan membungkuk hormat. Dia adalah Lord Kang.     

"Yang Mulia." Sekelompok orang lainnya berjalan keluar dan membungkuk hormat pada Kaisar Liu. Meskipun mereka tidak banyak bicara, semua orang tahu bahwa mereka sedang berusaha untuk mengingatkan Kaisar Liu agar menenangkan diri. Mereka semua bisa merasakan kemarahan dan keinginan membunuh dari Kaisar Liu saat ini. Namun, jika dia benar-benar membunuh Qin Yuan secara sembrono, konsekuensinya tidak akan terbayangkan. Para kultivator dari Dinasti Qin pasti akan datang untuk berperang melawan Kerajaan Liu.     

"Tenang?" Kaisar Liu melirik ke arah mereka yang berbicara. Wajahnya terlihat suram dan keinginan membunuhnya sama sekali tidak berkurang.     

Tiba-tiba, Liu Chenyu berjalan keluar dari pelukan Ye Wuchen. Dia memandang ke arah Qin Yuan dengan tatapan yang dingin dan keinginan membunuh yang sangat kuat bisa dilihat dari mata Liu Chenyu.     

"Bunuh dia," ujar Liu Feiyang kepada Noble yang sedang mencengkeram tubuh Qin Yuan.     

"Yang Mulia, kita tidak harus melakukan hal itu." Lord Kang berusaha menghentikannya. Sambil melihat ke arah Kaisar Liu sekali lagi, dia berteriak, "Yang Mulia."     

Kaisar Liu mengepalkan tangannya dengan erat. Kaisar Liu tahu bahwa begitu dia memberi perintah "bunuh dia," Dinasti Qin akan memiliki alasan yang jelas untuk menyerang Kerajaan Liu.     

Tiba-tiba, terdengar suara dari orang-orang yang bergerak di udara, dan sekelompok kultivator lainnya telah tiba. Mereka adalah Qin Li dan kelompoknya dari Dinasti Qin. Di kejauhan, orang-orang dari pasukan besar lainnya tampak terkejut ketika mereka mengamati situasi itu dari jauh. Apa yang sedang terjadi? Begitu banyak orang yang berkumpul disana, pikir mereka dalam hati.     

"Yang Mulia, apa maksud dari semua ini? Mengapa anda menangkap paman saya?" Ketika melihat pemandangan tersebut, Qin Li mengerutkan keningnya seolah-olah dia sama sekali tidak mengetahui tentang hal ini.     

Qin Yuan menghela napas lega di hatinya. Qin Li dan orang-orang dari Dinasti Qin telah tiba, jadi Kaisar Liu semestinya jauh lebih tenang sekarang.     

"Qin Li, aku benar-benar mengagumi sang puteri dan aku hanya ingin lebih dekat dengannya, tetapi aku tidak melakukan hal lainnya. Bantu aku untuk meyakinkan Yang Mulia," ujar Qin Yuan.     

Kedua mata Qin Li berbinar. Dia memandang ke arah Qin Yuan dan berkata, "Paman, kenapa kau terlihat sangat bingung?" Setelah itu, dia memandang ke arah Kaisar Liu dan berkata, "Yang Mulia, mungkin paman saya begitu mencintai sang puteri dan ia merasa khawatir bahwa anda tidak akan menyetujui lamaran pernikahan kami. Untungnya, dia tidak melakukan apa-pun pada Puteri Chenyu. Yang Mulia, saya mohon maaf, paman saya akan bertanggung jawab penuh dan bersedia menikah dengan puteri Chenyu dengan prosedur yang tepat."     

Semua orang merasa bingung dengan kata-kata Qin Li, terutama Liu Feiyang dan Ye Wuchen. Tatapan mereka berubah menjadi sangat serius. Qin Yuan telah melakukan hal yang tidak manusiawi, namun Qin Li malah mengatakan 'untungnya, dia tidak melakukan apa-apa pada Puteri Chenyu'. Ditambah lagi, dia mengatakan bahwa Qin Yuan akan bertanggung jawab penuh dan bersedia menikah dengan Liu Chenyu dengan prosedur yang tepat. Hal itu bukan sebuah hukuman, justru Dinasti Qin dan Qin Yuan akan mendapatkan keuntungan dari pernikahan tersebut. Betapa konyolnya perkatan mereka ini. Namun, Qin Li telah berbicara seolah-olah ucapannya itu masuk akal dan merupakan keputusan yang tepat.     

Kaisar Liu menatap ke arah Qin Li. Apakah Qin Li bahkan mempertimbangkan keberadaannya sebagai seorang kaisar saat ini?     

"Ayah, bunuh dia." Kedua mata Liu Feiyang dipenuhi dengan amarah. Adiknya telah dipermalukan sedemikian rupa, tetapi Qin Li malah meminta Qin Yuan untuk menikah dengan Liu Chenyu. Sangat tidak masuk akal!     

"Apakah kau tahu maksud dari ucapanmu barusan?" ujar Kaisar Liu, sambil menatap ke arah Qin Li.     

Qin Li sedikit membungkuk hormat pada Kaisar Liu dan berkata, "Kalau begitu, Yang Mulia, silahkan bunuh saja pamanku."     

Semua orang menatap ke arah Qin Li, termasuk Kaisar Liu. Namun, Qin Li memandang ke arah Qin Yuan dan berkata, "Paman saya tidak melakukan hal yang terlalu buruk. Jika anda membunuhnya, maka pasukan dari Dinasti Qin akan datang ke Kerajaan Liu. Yang Mulia, apakah itu yang anda inginkan?"     

"Apakah kau sedang mengancamku?" ujar Kaisar Liu.     

"Saya tidak akan berani mengancam Yang Mulia," ujar Qin Li dengan lantang. Dia membungkuk hormat pada Kaisar Liu dan melanjutkan, "Saya hanya mengatakan yang sebenarnya. Yang Mulia, jika anda telah menyetujui lamaran kami sebelumnya, hal ini pasti tidak akan terjadi. Tapi sayang sekali, semuanya sudah terjadi. Apakah anda benar-benar akan menghancurkan hubungan antara dua kerajaan ini, atau bahkan memulai peperangan, hanya karena masalah seperti ini?     

"Untuk saat ini, cara terbaik untuk tidak merusak reputasi sang puteri adalah membiarkan paman saya menikah dengannya," ujar Qin Li dengan penuh percaya diri dan ketenangan seolah-olah tidak ada seorang-pun yang berada disampingnya. Banyak orang menatapnya dengan dingin, tetapi dia tampaknya sama sekali tidak mempedulikannya.     

Tidak ada yang tahu apa yang sedang dipikirkan oleh Qin Li, atau mengapa dia berperilaku seperti ini.     

"Yang Mulia, jika pangeran Qin benar-benar menikah dengan sang puteri, pernikahan itu juga akan membawa keuntungan bagi Puteri Chenyu," desak Lord Kang.     

"Benar, Yang Mulia." Banyak orang yang mengangguk satu per satu. Mereka dapat dengan jelas melihat sikap dominan yang ditunjukkan oleh Qin Li dan mereka juga ketakutan. Jika Qin Yuan benar-benar tewas terbunuh dan pasukan dari Dinasti Qin datang untuk menyerang Kerajaan Liu, keselamatan mereka akan terancam.     

"Kalian semua baj*ngan!" seseorang berteriak memarahi mereka. Seorang Noble juga berkata tanpa ekspresi, "Aku tidak menyangka bahwa kalian bisa mengatakan sesuatu yang begitu memalukan." Jelas ada juga orang-orang yang memiliki kesadaran moral diantara mereka.     

Kaisar Liu memandang ke arah kerumunan orang di depannya. Ketika orang-orang dari Dinasti Qin baru saja tiba di Kota Kekaisaran, mereka langsung mengunjungi semua Lord dan menteri. Apakah hal itu yang menyebabkan situasi menjadi seperti ini sekarang?     

"Yang Mulia, mohon tenangkan diri anda terlebih dahulu. Anda juga melakukan hal ini untuk sang puteri." Beberapa orang tidak berbicara secara langsung tetapi mengirimkan kata-kata mereka secara diam-diam pada Kaisar Liu menggunakan energi spiritual.     

*Jleb* Tiba-tiba, semua orang mendengar suatu suara yang terdengar pelan.     

"Chenyu!"     

Semua orang melihat ke bawah dimana mereka menyaksikan sebilah pisau tajam yang terbentuk dari Spiritual Qi menembus langsung ke tubuh Liu Chenyu, tepat di dekat jantungnya. Kedua matanya yang berwarna hitam dipenuhi dengan kebencian saat dia menatap ke arah orang-orang yang berada di langit. Begitu banyak orang dari Kerajaan Liu yang malah menyarankan agar ia menikah dengan Qin Yuan.     

"Chenyu, mengapa kau melakukan hal ini? Aku sudah bilang bahwa aku sudah bersamamu saat ini." Ye Wuchen memeluk Liu Chenyu dalam dekapannya. Dia tidak menatapnya secara langsung, dan kedua matanya dipenuhi rasa bersalah dan ia menyalahkan dirinya sendiri.     

"Aku tahu." Liu Chenyu mengangguk. Dia menatap ke arah Ye Wuchen dengan sangat lembut dan memegang tangan Ye Wuchen dengan erat seolah-olah dia adalah satu-satunya orang yang bisa dia percayai di dunia ini.     

"Chenyu." Kaisar Liu juga tidak menyangka bahwa putrinya sangat yakin pada pilihannya sendiri. Ia juga merasa sangat bersalah dan telah memperlakukan putrinya dengan buruk.     

"Puteri, tindakanmu terlalu berlebihan. Kau tidak perlu melakukan hal ini," ujar Qin Li. "Pamanku tidak akan mengecewakanmu."     

"Diam!" Yu Sheng membentak Qin Li dan mengepalkan tangannya dengan erat, sehingga menghasilkan suara seperti retakan. Tiba-tiba, Ye Futian melangkah keluar dan berjalan menuju Qin Yuan. Ye Wuchen juga menghampiri Liu Feiyang dan berkata, "Feiyang, bantu aku menjaga Chenyu." Kemudian, dia melewati Liu Chenyu dan pergi ke sisi Liu Feiyang. Setelah menyerahkan Chenyu pada Liu Feiyang, Ye Wuchen berjalan ke depan dan menyusul Ye Futian, setelah itu dia berkata, "Biarkan aku yang melakukannya."     

Ye Futian memandang ke arah Ye Wuchen. Kemudian, dia berhenti di tempatnya.     

"Apa yang ingin kau lakukan?" Qin Yuan menatap dengan dingin pada Ye Wuchen yang berjalan mendekatinya.     

Spiritual Qi pedang yang mengerikan mengelilingi tubuh Ye Wuchen. Di tangannya, terdapat aura pedang yang sangat tajam.     

Semua orang menatapnya. Seseorang dari Kerajaan Liu berteriak, "Berani sekali kau!"     

"Ye Wuchen, beraninya kau melakukan hal ini!" Qin Li juga berteriak, tetapi dia tetap berada di tempatnya berdiri dan dia sama sekali tidak bergerak.     

Ye Wuchen mempercepat langkahnya dan berubah menjadi sebilah pedang cahaya.     

"Bawa dia pergi!" seseorang dari Kerajaan Liu berteriak pada penjaga yang memegang Qin Yuan.     

"Lepaskan aku!" Qin Yuan juga memberontak ketika ia mencoba untuk membebaskan diri. Namun, Ye Wuchen sudah tiba di hadapannya. Telapak tangan Ye Wuchen diarahkan padanya seperti sebilah pedang dan seberkas cahaya melintas sebelum akhirnya menghilang.     

Seorang Noble dari Kerajaan Liu melepaskan Qin Yuan, tapi Qin Yuan hanya mengulurkan tangannya, tubuhnya gemetar, dan ia berusaha menutupi lehernya. Darah mengalir keluar secara perlahan dari lehernya. Tubuhnya bergetar tanpa henti, dan tatapan matanya yang biasanya menawan kini dipenuhi dengan ketakutan yang tak ada habisnya.     

Sambil memegang lehernya, Qin Yuan berbalik dengan susah payah dan menatap ke arah Qin Li, yang masih berdiri di tempatnya. Dia menatap ke arah Qin Li dengan tegas dan ekspresinya kini berubah menjadi sangat mengerikan. Dia seperti ingin mengatakan sesuatu, tetapi darah dari lehernya mulai memancar keluar seperti mata air. Dia tidak bisa berbicara dan hanya memandang ke arah Qin Li dengan tatapan mata yang ganas.     

Akhirnya, tubuh Qin Yuan terjatuh ke atas tanah dan tubuhnya mulai bergetar tanpa henti. Bahkan dia sendiri tidak menyangka bahwa dirinya benar-benar akan mati disini.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.