Legenda Futian

Ambisi Tuan Du



Ambisi Tuan Du

0Sebuah perjamuan besar sedang diadakan di Istana Kekaisaran Qin sehingga menarik perhatian banyak kultivator dari berbagai tempat. Sebagian besar orang di Wilayah Barren Timur telah tiba, termasuk para pemimpin dan tokoh-tokoh penting.     
0

Di luar Istana Kekaisaran Qin, banyak orang menatap ke arah istana yang megah itu dari kejauhan. Seluruh tempat itu dipenuhi dengan kultivator. Mereka tampak berbaris dalam barisan-barisan yang membentang dari bagian luar istana kekaisaran hingga ke bagian tengah dari perjamuan tersebut. Disana, Raja Qin dan sang putra mahkota Qin Yu duduk di kursi singgasana yang terletak di atas semua orang. Terdapat banyak kelompok di sekitar mereka, yang masing-masing mewakili pasukan besar di Wilayah Barren Timur. Di belakang mereka, terdapat pula orang-orang dari berbagai pasukan lainnya. Mereka adalah pasukan-pasukan tingkat atas di Wilayah Barren Timur, seperti Keluarga Yin dari Kota Chaoge yang semua anggotanya menerima perintah dari Dinasti Qin secara langsung. Saat ini, mereka juga mematuhi perintah Dinasti Qin dan datang untuk menghadiri acara tersebut.     

Di sebelah kanan Raja Qin, sekelompok orang dengan temperamen yang luar biasa berdiri dengan perkasa. Mereka semua sangat berbakat dan terkenal di Wilayah Barren Timur. Di bagian paling depan dari kelompok ini, terdapat dua wanita yang tampak menawan. Mereka sangat cantik dan telah menarik banyak perhatian orang-orang.     

Kecantikan Hua Qingqing begitu suci layaknya seorang peri yang turun dari langit. Dari kedua matanya, orang-orang tidak bisa melihat hal-hal buruk dari dunia ini. Kedua matanya tampak sangat jernih dan polos. Di sampingnya, berdiri satu wanita cantik lainnya. Dia juga seorang wanita cantik yang terkenal di Wilayah Barren Timur, Nyonya Yuxiao.     

Di masa lalu, Nyonya Yuxiao juga dikenal sebagai Dewi Yuxiao. Dia adalah seorang wanita yang sangat terkenal di Wilayah Barren Timur. Kemudian, dia jatuh cinta dengan sang pemimpin muda dari Klan Donghua yang tampan. Nyonya Yuxiao adalah istri dari pemimpin Klan Donghua saat ini.     

Rumor mengatakan bahwa pemimpin dari Klan Donghua sedang mengurung diri untuk berkultivasi sehingga dia tidak datang kemari. Namun, tidak ada seorang-pun yang berani mengabaikan kehadiran Nyonya Yuxiao. Dia mendapatkan posisinya seperti hari ini jelas bukan karena dia menikah dengan pemimpin dari Klan Donghua. Sebaliknya, beberapa rumor mengatakan bahwa pemimpin dari Klan Donghua memiliki status yang terkenal seperti saat ini hanya karena dia menikahi Nyonya Yuxiao.     

Banyak orang menatap ke arah Nyonya Yuxiao. Dia sangat bermartabat dan jarang muncul di depan orang lain. Namun, hari ini dia menyempatkan diri untuk hadir disini. Jelas, siapa-pun bisa membayangkan betapa pentingnya pengumuman yang dibuat oleh Dinasti Qin.     

Selain Nyonya Yuxiao, seorang pemimpin dari Kuil Qianqiu juga datang kemari. Dia adalah seorang biksu terkemuka dan ia datang kemari bersama sang Arhat dan banyak murid dari Kuil Qianqiu lainnya. Selain itu, banyak pemimpin dan tokoh penting dari Klan Pedang Fuyun, Kuil Royal Xuan, Klan Penyihir, Klan Bulan, dan Keluarga Ji juga telah hadir.     

Ketika melihat kehadiran orang-orang ini, banyak kultivator di sekitarnya menghela napas dalam hati. Ini semua karena peristiwa kehancuran dari Kerajaan Liu. Dinasti Qin telah mengundang semua kultivator yang ada di dunia ini, dan banyak orang yang merespon undangan tersebut. Meskipun berbagai pasukan terkemuka belum menyatakan sikap mereka dalam perang ini, mereka tetap tidak bisa mengabaikan undangan dari Dinasti Qin. Pada akhirnya, mereka semua telah hadir disini, termasuk tokoh-tokoh penting lainnya. Bagaimanapun juga, Dinasti Qin dengan mudah menghancurkan Kerajaan Liu. Selain itu, Klan Donghua juga merupakan sekutu dari Dinasti Qin.     

Dua dari tiga pasukan paling kuat di Wilayah Barren Timur telah bersekutu satu sama lain. Gabungan kekuatan dari dua pasukan ini jelas memiliki pengaruh cukup besar di Wilayah Barren Timur.     

Perjamuan ini sangat ramai dan berisik karena orang-orang sedang mendiskusikan berbagai hal satu sama lain. Tiba-tiba, sang putra mahkota Qin Yu berdiri dari tempat duduknya dan memberi tanda agar semua orang diam. Suara berisik itu perlahan-lahan berkurang. Akhirnya, tempat itu menjadi benar-benar sunyi, terlepas dari beberapa perbincangan diantara orang-orang dari pasukan besar.     

Raja Qin mengamati kerumunan orang di depannya dan berkata dengan sopan, "Aku merasa terhormat menyambut kedatangan kalian semua setelah menempuh perjalanan jauh untuk datang kemari." Banyak kultivator melipat tangan mereka dan berkata, "Yang Mulia, kami juga merasa terhormat karena telah mengundang kami."     

"Aku tidak akan berbicara terlalu sopan atau sekedar menyinggung masalah saat ini. Aku pikir semua orang dapat melihat situasi di Wilayah Barren Timur saat ini dengan jelas. Kami dengan senang hati mengirim sekelompok orang ke Kerajaan Liu untuk mengusulkan sebuah pernikahan seperti yang diinginkan putraku Qin Yuan untuk menikah dengan Liu Chenyu, puteri dari Kerajaan Liu. Namun, dia malah diserang di Istana Kekaisaran Kerajaan Liu dan tewas secara menyedihkan di kerajaan asing tersebut. Setiap kali aku memikirkan hal ini, hatiku terasa sangat sakit. Kerajaan Liu telah melakukan sesuatu yang sangat kejam dan tidak manusiawi sehingga mereka pantas untuk dihancurkan. Karena itulah, banyak orang di Kerajaan Liu harus menanggung akibatnya. Namun, para pelaku, yaitu Liu Chenyu, Liu Feiyang, dan sang pembunuh, Ye Wuchen, masih bebas di luar sana dan tidak menerima hukuman hingga hari ini. Pondok sedang melindungi para pembunuh ini."     

Raja Qin berbicara dengan penuh amarah, "Karena hal ini, mereka bahkan membunuh Qin Ge yang pergi kesana. Anakku Qin Ge sangat berbakat, tetapi dia tewas terbunuh hanya karena mengajukan permintaan yang sederhana. Bahkan selama perang antara dua negara, tidak ada yang berani membunuh para utusan dari kedua belah pihak. Pondok itu sudah gila dan melakukan apa-pun yang mereka inginkan. Aku pikir kalian semua juga telah mendengar tentang hal ini dan mengingat tujuh dosa besar yang telah mereka lakukan. Pasukan seperti itu seharusnya tidak boleh ada di Wilayah Barren Timur. Hari ini, kami mengundang kalian semua disini untuk membahas hal ini. Bagaimana pendapat kalian?"     

Tatapan mata orang-orang dari berbagai pasukan tampak berbinar. Mereka mempunyai rencana sendiri terkait masalah ini.     

"Pondok memang tidak pernah mematuhi hukum dan telah mengabaikan peraturan sakral di Wilayah Barren Timur. Saat ini Klan Pedang Fuyun secara resmi mengumumkan bahwa kami telah mengeluarkan Ye Wuchen dari klan. Yang Mulia, anda dapat menghukumnya dengan cara apa-pun yang anda inginkan dan anda tidak perlu khawatir tentang pandangan dari Klan Pedang Fuyun," sang pemimpin dari Klan Pedang Fuyun tiba-tiba berbicara.     

Mata semua orang berbinar. Dikeluarkannya Ye Wuchen dari Klan Pedang Fuyun juga hasil yang sudah lama mereka prediksi. Klan Pedang Fuyun tidak setuju untuk bertarung bersama Dinasti Qin karena hal itu akan sangat beresiko.     

Pondok telah membunuh Qin Ge. Bagaimana mungkin para pasukan tidak merasa takut? Kesombongan dan keberanian dibangun di atas kepercayaan diri yang sangat kuat, sementara kepercayaan diri datang dari kekuatan yang dimiliki seseorang. Keberanian dan kepercayaan diri yang dimiliki oleh Pondok membuat mereka sangat takut.     

Raja Qin melirik ke arah pemimpin dari Klan Pedang Fuyun. Memang, meskipun mereka berhasil memanggil berbagai pasukan untuk datang hari ini, semua pasukan ini memiliki pendapat tersendiri. Mereka jelas tidak akan membuat sebuah keputusan hanya karena mendengar kata-katanya barusan.     

"Selama beberapa tahun terakhir, Pondok memang telah bertindak melewati batas, terutama saat ini ketika mereka membunuh Qin Ge. Dinasti Qin harus pergi kesana dan memastikan bahwa keadilan dapat ditegakkan," ujar seorang penguasa dari Kuil Royal Xuan. Jawaban yang diucapkannya sangat ambigu.     

Di sisi lain, orang-orang dari Klan Bulan, Keluarga Ji, dan pasukan lainnya menyaksikan pemandangan ini dengan tenang dan tidak mengatakan apa-apa. Mereka harus mengamati situasi terlebih dahulu. Sebuah perubahan besar akan segera terjadi di Wilayah Barren Timur. Tidak ada satu-pun dari mereka yang tahu apa yang akan terjadi di masa depan.     

"Tuan, bagaimana menurutmu?" Tiba-tiba, Raja Qin memandang ke arah sang biksu terkemuka dari Kuil Qianqiu. Dia tampak mengenakan kasaya [1][1] dan memiliki tasbih di bagian leher dan tangannya. Saat ini, dia meraih manik-manik di lehernya dan menutup kedua matanya. Kemudian, dia membuat beberapa suara yang terdengar tidak jelas dan menggelengkan kepalanya dengan lembut tanpa menjawab pertanyaan dari Raja Qin.     

Raja Qin memandang ke arah semua orang yang hadir. Tampaknya mereka tidak akan membuat keputusan sampai mereka dapat mendengar tujuan yang jelas dari Dinasti Qin.     

"Selama bertahun-tahun, Pondok menjadi semakin tidak terkendali. Sekarang mereka sudah memiliki potensi untuk mengancam seluruh Wilayah Barren Timur. Jika kita menunggu beberapa tahun lagi, Wilayah Barren Timur mungkin akan dikuasai oleh Pondok. Pada saat hal itu terjadi, nyawa kalian semua akan berada di tangan Pondok." Raja Qin berkata tanpa ekspresi, "Karena itu, aku ingin mengakhiri situasi ini. Aku telah mengundang kalian semua disini untuk menciptakan sebuah era yang baru." Saat dia selesai berbicara, tempat itu menjadi semakin sunyi. Apakah Raja Qin berencana menunjukkan ambisinya ke Wilayah Barren Timur?     

Menciptakan era yang baru? Era milik siapa?     

"Yang Mulia, apakah anda ingin menyatukan Wilayah Barren Timur?" Pemimpin dari Klan Penyihir memandang ke arah Raja Qin dengan tatapan yang tajam. Dia telah mengajukan sebuah pertanyaan yang juga menjadi pertanyaan bagi semua orang.     

"Tidak, aku ingin mengubah Wilayah Barren Timur, bersama kalian semua, karena aku tidak ingin kalian semua menghilang sebagai sejarah sama halnya seperti Dinasti Qin," ujar Raja Qin.     

"Menghilang?" Dewi Wangyue dari Klan Bulan memandang ke arah Raja Qin dan berkata, "Yang Mulia, bukankah hal itu terlalu berlebihan? Meskipun Pondok bersikap sombong, semua anggota mereka tampaknya tidak memiliki ambisi untuk menguasai dunia."     

"Dewi, apakah kau tahu mengapa hubungan antara Pondok dan Perguruan Tinggi Barren Timur tidak begitu baik?" Raja Qin menatap ke arah Dewi Wangyue.     

"Tidak, lalu mengapa hubungan mereka tidak begitu baik?" Dewi Wangyue bertanya.     

"Ini adalah rahasia besar. Bahkan aku hanya mengetahui beberapa hal tentang hal tersebut," ujar Raja Qin tanpa ekspresi. "Alasannya adalah, kepala sekolah dari Perguruan Tinggi Barren Timur dan Tuan Du dari Pondok memiliki ambisi yang berbeda."     

"Kala itu, murid tertua dari Pondok, Sword Saint, sangatlah kuat dan mengejutkan dunia hanya dengan memenangkan satu pertarungan. Semua orang berpikir bahwa mereka akan melihat kejayaan Perguruan Tinggi Barren Timur sebagai pasukan terkuat yang muncul di Wilayah Barren Timur. Namun, ketika Sword Saint bertanya kepada Tuan Du apakah dia harus tetap tinggal di Gunung Buku, Tuan Du menyarankan pada Sword Saint untuk pergi dari Gunung Buku dan mendirikan klannya sendiri."     

"Perguruan Tinggi Barren Timur memiliki Pondok yang berdiri di tempat yang sama bersama mereka. Bahkan pada titik ini, mereka dapat dengan mudah menjadi klan terkuat di Wilayah Barren Timur. Ketika semua murid dari Pondok sudah cukup kuat, posisi apa yang dimiliki oleh Perguruan Tinggi Barren Timur? Mereka dapat menguasai dunia. Semua orang memiliki ambisi, termasuk Perguruan Tinggi Barren Timur. Mereka ingin menjadi lambang dari Wilayah Barren Timur, tetapi Tuan Du tidak menyetujui ambisi yang dimiliki oleh Perguruan Tinggi Barren Timur. Sebaliknya, dia hanya melakukan apa yang dia inginkan. Apakah itu karena Tuan Du sama sekali tidak mempunyai ambisi?"     

Raja Qin memandang ke arah kerumunan orang dan berkata dengan nada serius, "Justru kebalikannya. Rencana dan ambisi yang dimiliki oleh Tuan Du bahkan lebih besar, lebih mengerikan daripada ambisi dari Kepala Sekolah Perguruan Tinggi Barren Timur. Murid tertua dari Pondok, Sword Saint, telah mendirikan Gunung Sword Saint. Pada saat murid kedua, ketiga, dan bahkan keempat dari Pondok mulai membangun klan mereka sendiri, seluruh Wilayah Barren Timur akan menjadi milik Pondok. Semua pasukan lainnya tidak akan lagi bisa berbuat apa-apa."     

"Jika benar-benar ada hari seperti itu, tanyakan pada diri kalian mengenai hal ini: seberapa kuat bakat kalian jika dibandingkan dengan Sword Saint dan Gu Dongliu? Ketika hari itu tiba, para murid dari Pondok akan membangun pasukan mereka sendiri, dan apakah ada orang lain yang akan bergabung dengan pasukan kalian? Pondok bahkan tidak harus bertarung. Mereka hanya perlu menunggu waktu terus berlalu sebelum mereka dapat menjadi simbol dari Wilayah Barren Timur. Pada saat itu, siapa yang akan mengingat Klan Penyihir? Atau Klan Bulan? Kalian hanya akan menghilang dan menjadi sejarah di Wilayah Barren Timur."     

"Ini adalah ambisi yang dimiliki oleh Tuan Du," ujar Raja Qin, sambil menatap ke semua orang di depannya.     

Mereka tahu bahwa ucapan yang baru saja dikatakan oleh Raja Qin benar adanya. Jika memang akan datang hari seperti itu, Pondok sama sekali tidak perlu bertempur untuk menyatukan Wilayah Barren Timur. Pada saat itu, Pondok akan menjadi sebuah tempat suci di Wilayah Barren Timur. Ditambah lagi, bahkan jika mereka ingin melawan Pondok pada saat itu, mereka tidak akan cukup kuat untuk bertarung melawan para murid dari Pondok.     

---     

[1] Kasaya adalah jubah yang dikenakan para biksu dan biksuni Buddha.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.