Legenda Futian

Pertempuran di Dunia Barren Kuno



Pertempuran di Dunia Barren Kuno

0Jelas, Perguruan Tinggi Barren Timur tidak bisa menyetujui permintaan dari Dinasti Qin. Bukan karena Liu Feiyang atau Liu Chenyu sangat penting bagi mereka, tetapi karena ini hanyalah alasan bagi Dinasti Qin untuk memulai peperangan. Orang macam apa mereka yang begitu tega mengirim anak-anak ini menuju kematian mereka sendiri? Karena Dinasti Qin telah menyatakan perang pada Pondok, kemudian mereka malah melakukan penangkapan ini, Perguruan Tinggi Barren Timur dan Pondok harus bersiap menghadapi pertempuran yang akan datang.     
0

Perguruan Tinggi Barren Timur memanggil kembali semua murid yang sedang berkultivasi di Dunia Barren Kuno. Kemudian, mereka dipasangkan dengan kultivator yang lebih kuat sebelum kembali kesana, bersiap-siap untuk melakukan serangan balasan. Jadi, perang antara Dinasti Qin dan Perguruan Tinggi Barren Timur telah terjadi di Dunia Barren Kuno.     

Wilayah Barren Timur tidak terkejut dengan dimulainya perang ini. Sword Saint berkunjung ke Dinasti Qin dan kekuatannya membuat berbagai pasukan mengurungkan niat untuk bergabung dengan aliansi dari Dinasti Qin. Meskipun mereka tidak berani mengirim pasukan untuk menghancurkan Pondok, Dinasti Qin tidak akan menyerah begitu saja. Dunia Barren Kuno dimaksudkan sebagai tempat bagi para murid dari semua pasukan untuk berlatih dan berkultivasi, jadi tentu saja, Dunia Barren Kuno menjadi tempat yang paling sesuai untuk memulai peperangan ini.     

Hari ini, dua sosok tampak menuruni sebuah puncak gunung di Dunia Barren Kuno bagian bawah, mereka bepergian melalui jalur udara. Mereka terbang dengan sangat cepat. Salah satu dari mereka memiliki sepasang sayap roc emas yang berukuran besar di punggungnya. Dia terlihat sangat mengagumkan. Sementara satu orang lainnya memiliki sepasang sayap iblis berwarna emas yang tertiup oleh angin.     

Dua orang ini adalah Ye Futian dan Yu Sheng. Mereka belum memasuki Arcana Plane dan oleh karena itu keduanya hanya bisa memasuki Dunia Barren Kuno bagian bawah. Namun, karena alasan inilah orang-orang yang dapat menimbulkan ancaman bagi mereka di dunia bagian bawah tidak begitu banyak. Keduanya melanjutkan perjalanan mereka ke suatu tempat di Dunia Barren Kuno. Orang-orang akan memandang ke atas langit ketika keduanya melintas, dan tentu saja mereka merasa terkejut begitu menyadari identitas dua orang tersebut. Dua orang itu adalah Ye Futian dan Yu Sheng.     

"Ayo kita pergi. Ke wilayah kekuasaan Dinasti Qin," ujar seseorang. Kemunculan Ye Futian dan Yu Sheng di Dunia Barren Kuno bagian bawah tidak begitu mengejutkan. Semua orang mengetahui tujuan mereka datang kemari. Dinasti Qin telah menyatakan perang dengan Pondok dari Perguruan Tinggi Barren Timur.     

Di bagian pusat Dunia Barren Kuno, tepatnya di Kota Barren, banyak orang yang menyaksikan Ye Futian dan Yu Sheng terbang melintas. Setelah tertegun sejenak, mereka mengikuti keduanya dari belakang.     

"Ye Futian telah mengalahkan Luo Junlin, seorang kultivator tingkat Arcana Plane. Kemampuan bertarungnya jelas sudah berada di tingkat Arcana Plane. Sangat sulit untuk menemukan seseorang yang bisa mengalahkannya di Dunia Barren Kuno bagian bawah." Orang-orang di Kota Barren sedang menyaksikan sosok-sosok yang berada di atas langit tersebut.     

"Itu memang benar, tetapi Dinasti Qin tidak akan menyatakan perang dengan Pondok jika mereka tidak memiliki persiapan khusus, dan mereka pasti tidak akan melawan Ye Futian dengan metode satu lawan satu."     

"Hal itu juga benar adanya. Dinasti Qin memiliki latar belakang yang kuat, termasuk di Dunia Barren Kuno. Bahkan jika Ye Futian dan Yu Sheng akan menyerang mereka secara langsung, mereka belum tentu dapat mengatasi pasukan dari Dinasti Qin."     

Orang-orang saling bercakap-cakap sambil bergerak untuk mengikuti Ye Futian dan Yu Sheng menempuh perjalanan mereka.     

Kerumunan orang yang mengikuti keduanya semakin banyak. Mereka semua menuju pusat Kota Barren. Disana, berdiri sebuah istana berukuran kecil, istana kecil itu adalah markas Dinasti Qin di Dunia Barren Kuno bagian bawah.     

Ye Futian dan Yu Sheng telah tiba di atas langit dekat istana kecil tersebut.     

Di dalam istana itu, para kultivator kuat mengangkat kepala mereka untuk melihat dua sosok yang berada di atas langit. Mereka tidak terlalu terkejut dengan kehadiran keduanya. Perang sudah dimulai, jadi mereka jelas sudah bersiap-siap.     

Orang-orang yang berada di luar istana tidak terbang ke atas langit untuk melawan Ye Futian. Sebaliknya, mereka malah berbalik dan menuju ke dalam istana untuk berkumpul dengan para kultivator lainnya. Ketika pertarungan di Kota Chaoge berlangsung, Ye Futian telah menunjukkan kemampuan bertarungnya yang berada di tingkat Dharma Plane. Mereka sama saja mati ketika mencoba untuk melawan Ye Futian sendirian.     

'Seperti yang sudah diprediksi, Dinasti Qin telah mempersiapkan semuanya,' banyak orang berpikiran seperti itu ketika mereka melihat ke arah istana kecil itu dari kejauhan.     

Dari atas langit, orang-orang dapat menyaksikan bahwa semakin banyak kultivator Dinasti Qin yang berkumpul di dalam istana.     

Ye Futian dan Yu Sheng terus melaju hingga mereka tiba tepat di atas istana tersebut. Tatapan mata mereka tertuju pada pasukan Dinasti Qin yang berada di bawah mereka.     

Matahari dan bulan menggantung tinggi di atas langit sementara elemen air dan api saling melengkapi satu sama lain. Ye Futian telah mengeluarkan Realisasi Dharma miliknya. Sekujur tubuhnya tampak terbakar seperti matahari, Ye Futian diselimuti oleh kobaran api. Kekuatan penghancur yang begitu menyilaukan mata.     

Di samping Ye Futian, bayangan dari seorang iblis muncul di belakang Yu Sheng. Baju zirah yang dia kenakan sangat tajam seperti sebilah pedang, begitu pula sayap iblisnya. Dalam sekejap, Yu Sheng seolah-olah dirasuki oleh iblis. Cahaya berwarna keemasan menyinari area di sekitarnya. Tanpa mengatakan apa-pun, sepasang sayap roc emas berukuran besar di belakang Ye Futian dibentangkan dan langsung membawanya masuk ke istana kecil tersebut, ia tidak menunggu lawannya selesai berkumpul di dalam sana.     

Mereka berdua terbang berdampingan, dengan sayap mereka yang bersinar terang. Mereka terbang menukik dengan kecepatan tinggi. Sebuah pohon api suci muncul di belakang Ye Futian.     

*WHOOSH* Sulur-sulur tanaman merambat ke arah kerumunan orang yang berada di bawah. Sihir ini, Lock of a Thousand Vines, adalah sihir yang dikultivasi oleh Ye Futian sejak awal, tetapi sihir itu juga dapat terus berkembang. Semakin tinggi tingkat Plane seseorang, semakin kuat sihir tersebut. Dan tentu saja, sihir tersebut telah dirubah oleh Ye Futian. Sulur-sulur tanaman yang tebal itu benar-benar diselimuti oleh air dan kobaran api, membuatnya terlihat bersinar terang.     

Orang-orang dari Dinasti Qin melihat sulur-sulur tanaman itu menerjang ke arah mereka dan beberapa dari mereka membentuk formasi untuk mengeluarkan sihir Imperial Dragon. Bayangan dari beberapa ekor naga melesat hingga menembus langit. Saat tombak panjang di tangan mereka diarahkan ke atas langit, bayangan naga tampak melesat keluar dari senjata mereka dengan mengeluarkan raungan yang keras. Namun, sulur-sulur tanaman itu terus merambat ke arah mereka, seolah-olah tidak akan pernah habis. Sulur-sulur itu membungkus bayangan naga-naga tersebut dan langsung dibekukan oleh hawa dingin yang dipancarkan dari sulur-sulur tanaman tersebut. Kemudian, semburan api berwarna keemasan dan huruf-huruf kuno yang bersinar terang muncul secara tiba-tiba. Bayangan naga yang terbungkus oleh sulur-sulur tanaman seketika berubah menjadi debu.     

Yu Sheng bahkan lebih mengintimidasi. Dia memegang sebuah Tombak Iblis Kegelapan dan berubah menjadi sosok iblis yang kuat. Dia menerjang ke depan sambil mencabik-cabik bayangan naga yang menghalangi jalannya. Kobaran api iblis yang terlihat di kedua matanya yang bersinar dengan cahaya keemasan adalah kobaran api penuh amarah. Dia telah memendam kemarahannya terhadap Kerajaan Liu yang telah dihancurkan dan peristiwa yang terjadi pada Liu Chenyu dan Ye Wuchen dalam hatinya dan sekarang, dia akhirnya memiliki kesempatan untuk melampiaskan semua kemarahannya.     

*BOOM* Yu Sheng turun dari atas langit dan langsung menginjak seekor naga di bawahnya. Formasi kecil itu berantakan ketika semua orang terhempas ke arah yang berbeda-beda. Ketika mereka kembali berdiri, mereka telah mengepung Yu Sheng, tatapan mata mereka terpaku pada sosok kekar yang berada di tengah-tengah mereka.     

Sayap iblis di belakang Yu Sheng membentang dan dia langsung menerjang ke depan dengan membawa tombak di tangannya. Seorang kultivator yang berada di depannya berteriak penuh amarah sebelum tombak panjang di tangannya berputar-putar ke depan seperti seekor naga. Ketika Tombak Iblis Yu Sheng dan tombak panjang kultivator itu bertabrakan, bayangan naga yang mengelilingi tombak itu menghilang dan tombak itu hancur. Tombak Iblis itu telah menusuk lawan Yu Sheng. Yu Sheng kemudian mengambil senjatanya, dengan tubuh lawannya masih di tertancap di ujung tombaknya, dia melemparkan kultivator yang terluka oleh tombaknya itu ke arah kultivator lainnya yang datang dari belakang.     

"Bentuk formasi! Jangan mencoba untuk melawannya sendiri!" Semakin banyak orang yang keluar dari istana kecil tersebut. Namun, yang diperlukan hanyalah teriakan ganas dari Yu Sheng untuk menakuti semua orang di sekitarnya agar mundur. Saat ini mereka semua tahu bahwa, jika mereka dengan gegabah maju untuk melawan monster buas ini secara langsung, mereka hanya akan menemui kematian.     

Di sisi lain, mereka yang bertarung dengan Ye Futian telah terjebak dalam kurungan yang terbentuk dari sulur-sulur tanaman. Dengan matahari dan bulan yang menggantung tinggi di atas langit, dan aura elemen air dan api mengalir melalui formasi pertarungan mereka, orang-orang berusaha keras untuk menahan kekuatan tersebut. Seekor bayangan naga berukuran besar muncul di sekitar mereka dan menangkis serangan Ye Futian.     

Di langit sekitar Ye Futian, kilatan petir begitu menyilaukan dan suara guntur bergemuruh dengan keras. Sudah jelas bahwa Ye Futian sedang mengeluarkan sebuah sihir yang sangat kuat. Sihir Thunder Dragon yang mengerikan terbentuk dari kekuatan sihir dan langsung menukik ke bawah sambil meraung dengan keras, siap untuk menghancurkan semua yang menghalangi jalannya.     

Kilatan petir bergemuruh di atas langit. Para kultivator kuat yang berada di atas tanah merasa kaku dan fokus mereka terpecah, sama halnya dengan formasi pertarungan mereka. Sulur-sulur tanaman yang diselimuti oleh air dan kobaran api merambat ke arah mereka dan jeritan mereka terdengar terus menerus. Tubuh mereka terbungkus oleh cahaya yang begitu terang. Tidak lama kemudian, tubuh mereka hancur tak bersisa.     

Orang-orang dari Dinasti Qin bergegas keluar dari dalam istana kecil tersebut. Tidak satu-pun dari ekspresi mereka yang terlihat bagus. Mereka tidak segera bertindak. Sebaliknya, mereka membentuk sebuah formasi, mengepung Ye Futian dan Yu Sheng di tengah-tengah formasi lingkaran yang mereka buat.     

Sihir Imperial Dragon mulai bergerak melintasi semua formasi mereka dan gabungan kekuatan dari para kultivator itu tampak beresonansi satu sama lain, menciptakan sebuah serangan yang sangat kuat. Tiba-tiba terdengar suara raungan naga yang mengejutkan banyak orang.     

"Aktifkan Five Soul Guard!" seorang kultivator berteriak. Tidak lama kemudian, sebuah cahaya yang menyilaukan terpancar dari dalam istana kecil tersebut. Di area yang luas seperti ini, Spiritual Qi terus bergejolak dan berkumpul.     

Sebuah tekanan yang kuat dapat dirasakan di daerah tersebut. Ye Futian melihat ke kejauhan dan menyaksikan beberapa patung binatang suci muncul di istana tersebut: seekor naga berukuran besar dan ganas, Xuanwu, yaitu Penyu Hitam berukuran besar, burung suci yang menyilaukan, Phoenix, gajah batu raksasa, dan Roc Emas yang menyilaukan.     

Kekuatan penghancur dari patung-patung ini menimpa tubuh Ye Futian dan Yu Sheng. Pada saat ini, mereka seperti sedang menyaksikan lima ekor monster iblis yang mengerikan. Aura dari semua monster ini langsung memasuki pikiran keduanya.     

"Jangan melihatnya," ujar Ye Futian kepada Yu Sheng. Mereka akan mengabaikan kehadiran semua monster itu, tetapi bahkan tanpa merasakan kehadiran mereka, tekanan itu masih menekan keduanya. Aura monster-monster itu membuat pergerakan mereka di seluruh area tersebut terasa sangat berat.     

"Anggap saja seperti kau sedang berkultivasi di pusat pelatihan Gunung Chong," ujar Ye Futian. Namun, kekuatan ini bahkan lebih mengerikan daripada kekuatan yang mereka rasakan di pusat pelatihan Gunung Chong. Patung-patung disana tidak sekuat patung-patung monster disini. Ditambah lagi, ketika mereka bertarung di pusat pelatihan, semua orang merasakan tekanan yang sama, tapi sekarang, tekanan yang memiliki kekuatan penghancur ini telah dimanipulasi agar tekanannya hanya menimpa Ye Futian dan Yu Sheng. Para kultivator dari Dinasti Qin tidak merasakan apa-apa.     

Di luar istana, banyak orang yang menyaksikan pemandangan ini. Mereka merasa ketakutan. Tidak dapat dipungkiri bahwa Ye Futian dan Yu Sheng sangat kuat, tetapi tindakan mereka masih terlalu sembrono untuk mencoba menerobos masuk ke wilayah kekuasaan Dinasti Qin di Dunia Barren Kuno.     

Mereka harus tahu, Dinasti Qin memilih lokasi ini karena mereka bisa menggunakan kekuatan Five Soul Guard untuk membantu mereka berkultivasi dan juga menggunakannya dalam pertempuran. Daerah ini dulunya merupakan sebuah situs peninggalan tetapi daerah ini telah dikuasai oleh Dinasti Qin dan mereka mengubahnya menjadi istana kecil ini. Mereka telah mendirikan tempat ini selama bertahun-tahun. Tindakan mereka berdua untuk menerobos masuk dengan gegabah hanya akan menempatkan diri mereka dalam bahaya.     

Meskipun kedatangan Sword Saint di istana Qin telah membuat semua pasukan lainnya ragu-ragu mengirim pasukan untuk menghancurkan Pondok, Ye Futian telah memutuskan untuk menerobos masuk ke dalam istana kecil itu bersama Yu Sheng. Dinasti Qin tidak akan membiarkannya pergi sekarang.     

Dinasti Qin sempat merasa ragu-ragu, tetapi hal yang sama juga dialami oleh orang-orang dari Gunung Sword Saint dan Pondok. Kedua pihak saling mengawasi pergerakan satu sama lain, tetapi perang sudah terjadi di Dunia Barren Kuno. Tempat itu telah menjadi medan perang yang telah disepakati secara diam-diam oleh kedua belah pihak.     

"Karena kalian telah bersedia menyerahkan nyawa kalian ke pintu neraka, maka kami dengan senang hati untuk mengabulkan permintaanmu," seorang kultivator dari Dinasti Qin berkata dengan nada serius sambil mengarahkan tombaknya pada Ye Futian dan Yu Sheng. Bagi mereka, hal ini sangatlah menarik, ketika mereka bisa membunuh seorang murid dari Pondok.     

Semua petinggi dari Dinasti Qin menginginkan Ye Futian mati. Sekarang, kesempatan itu akhirnya telah tiba.     

"Tempat ini sangat cocok untuk berkultivasi. Tempat ini tidak akan lagi menjadi milik Dinasti Qin," ujar Ye Futian. Dia benar-benar mengabaikan perkataan yang diucapkan oleh pria itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.