Legenda Futian

Seseorang di Gunung Langit



Seseorang di Gunung Langit

0Lonceng di Gunung Langit telah berbunyi. Semua kultivator kuat di Wilayah Barren Timur telah berkumpul untuk mendaki gunung tersebut. Apa yang dikatakan oleh Qin Yu adalah jebakan untuk Ye Futian. Wilayah Barren Timur sangat luas. Di Gunung Langit, seseorang sangat mungkin menggunakan kesempatan ini untuk membunuh Ye Futian dan bergabung dengan Dinasti Qin.     
0

Para kultivator dari Wilayah Barren Timur terdiri dari semua tingkatan. Tidak semua kultivator bisa memiliki bakat sejak lahir untuk menjadi anggota dari pasukan besar, mereka juga tidak bisa memiliki takdir untuk menikahi seorang puteri dari Dinasti Qin. Jika mereka bisa memanfaatkan kesempatan ini dengan baik, mereka bisa meningkatkan status mereka, meskipun hal itu sangat beresiko.     

Manusia adalah makhluk yang paling kompleks. Tidak ada yang bisa memprediksi apa yang akan dihadapi oleh kelompok ini. Sangat tidak menyenangkan begitu mengetahui bahwa Qin Yu memilih untuk tinggal disini. Ini adalah ciri khas dari Dinasti Qin.     

Tapi Pondok tidak akan menjadi orang-orang seperti mereka.     

Sambil menatap ke arah Qin Yu dan punggung Qin Li, keinginan membunuh juga terlihat di kedua mata Ye Futian. Selama ada kesempatan, dia juga akan membunuh mereka tanpa menunjukkan belas kasihan. Orang-orang di sekitarnya telah menyaksikan perdebatan antara dua pasukan besar ini. Mereka tahu bahwa jika Dinasti Qin memiliki kepercayaan diri untuk menghancurkan Pondok, mereka tidak akan ragu melakukannya.     

"Ayo kita pergi," ujar Zhuge Hui. Kelompok itu mengangguk dan naik ke udara, perlahan-lahan bergerak menuju gunung paling terkenal di Wilayah Barren Timur itu.     

Tidak lama kemudian, para kutivator kuat yang telah berkumpul di Kota Shu juga mulai berangkat. Para kultivator yang tak terhitung jumlahnya itu terlihat seperti sebuah pasukan yang mengerikan.     

Seekor naga hitam melayang di udara. Zhuge Hui, Gu Dongliu, dan yang lainnya berada di atas punggung naga tersebut. Ketika mereka semakin mendekati gunung tersebut, naga hitam itu tiba-tiba menggeram dan terbang ke bawah.     

Ketika melihat gunung itu semakin dekat, Gu Dongliu tidak terkejut. Dia bisa merasakan tekanan yang dipancarkan gunung itu semakin kuat. Terdapat sebuah kekuatan jahat yang terus-menerus menekan aura dari setiap orang yang mendekati gunung tersebut.     

Tiba-tiba, salju mulai turun; udara menjadi dingin. Butiran salju turun tanpa henti. Naga hitam mendarat di kaki gunung. Banyak orang sudah berada disana, berdiri dibawah lapisan salju.     

"Apa tingkat Plane yang dimiliki oleh Burung Iblis saat itu?" Luo Fan bergumam pelan. Dia juga bisa merasakan kekuatan itu. Hanya dengan berdiri di kaki gunung, dia bahkan merasa seolah-olah seluruh gunung ini akan menjatuhkannya dan menyegelnya disini selama-lamanya. Apakah ini kekuatan dari aura kaisar?     

"Beberapa buku kuno mencatat bahwa para Sage hidup selama periode kegelapan. Mereka semua dilahap oleh Burung Iblis itu. Karena itu, Burung Iblis semestinya juga berada pada tingkat itu," Gu Dongliu menyampaikan pendapatnya.     

"Dibawah kekuatan seperti itu, sangat sulit bagi kita untuk naik ke puncak gunung dengan tingkat Plane kita sekarang." Zhuge Hui menghela napas. Untuk pergi ke gunung tersebut, seseorang harus memiliki tingkat kultivasi yang sangat baik, bahkan jauh lebih baik dari Burung Iblis dan Donghuang Agung dari berabad-abad yang lalu, atau di tingkat kultivasi yang lebih rendah sehingga dia bisa menghindari kekuatan jahat tersebut.     

Kekuatan semacam itu tidak berbentuk. Karena itu, kekuatan itu tidak dapat mempengaruhi mereka yang berada di tingkat Plane yang lebih rendah. Kekuatan itu terkandung di dalam gunung tersebut. Semakin kuat seorang kultivator, semakin besar kekuatan yang diterimanya. Namun, jika seseorang yang belum pernah berkultivasi berdiri disini, ia tidak akan merasakan apa-apa.     

Terdapat sebuah jalan lurus menuju gunung tersebut yang tampak seperti jalur yang dibuat oleh para peziarah dari generasi sebelum Burung Iblis itu muncul.     

Pada saat ini, sebaris orang berjalan menuju jalan tersebut. Mereka mengenakan jubah dan merapalkan sesuatu dengan mengatupkan tangan mereka di bagian depan. Pemandangan itu terlihat sangat serius. Tubuh mereka memancarkan cahaya sang Buddha, menyelimuti mereka dalam cahaya yang sakral.     

Ye Futian mengenal sang Arhat yang berada diantara mereka. Jelas, mereka adalah para kultivator kuat dari Kuil Qianqiu.     

Kitab suci Buddha dapat melindungi mereka dari kekuatan iblis, banyak orang berpikiran seperti itu. Lonceng dari Gunung Langit telah berbunyi. Jika ada seseorang yang mampu mendaki gunung tersebut, orang itu pasti para biksu dari Kuil Qianqiu. Kebanyakan orang yang berada disini merupakan pasukan yang terletak tidak begitu jauh dari Gunung Langit. Kuil Qianqiu adalah kiblat kekuatan mereka.     

Sebaris orang lainnya keluar. Para kultivator kuat ini berasal dari Klan Penyihir.     

Ye Futian memandang ke atas gunung itu tetapi ia tidak bisa melihat puncaknya. Seolah-olah puncak gunung itu menjadi satu dengan langit. Meskipun tingkat Plane miliknya tidak begitu tinggi, dia masih bisa merasakan kekuatan yang dipancarkan dari gunung tersebut, serta kekuatan aura jahat yang mengganggu auranya. Dalam perjalanan ke puncak gunung, perasaan itu semakin menguat. Di bawah kekuatan yang menekan seperti itu, akan sangat sulit untuk mendaki gunung ini.     

Orang-orang telah berkumpul disini karena mereka berpikir bahwa suara lonceng di gunung ini adalah sebuah panggilan kaisar. Kalau tidak, mereka tidak akan datang kemari. Orang-orang dari setiap generasi telah mencobanya.     

Pada saat ini, orang-orang terus mendaki di jalur yang mengarah ke puncak gunung tersebut.     

"Kau mau mendaki atau tidak? Kenapa kau malah menatap kami?" Pada saat ini, Mo Xie berbalik dan melihat ke arah orang-orang dari Klan Pedang Fuyun. Pondok dan Gunung Sword Saint muncul pada saat yang sama, yang menarik perhatian Klan Pedang Fuyun.     

Pemimpin dari Klan Pedang Fuyun juga datang. Sambil melirik ke arah Ye Wuchen, dia mencibir, "Jadi Pondok telah menerima murid yang dikeluarkan oleh Klan Pedang Fuyun?"     

Seorang Tetua gunung dari Perguruan Tinggi Barren Timur menatap ke arah pria itu. Pada saat ini, Zhuge Hui tersenyum. "Kau sudah tua. Apa kau tidak bisa diam? Tempat ini berada di wilayah barat. Jaga ucapanmu atau kau akan menyesalinya."     

Pemimpin dari Klan Pedang Fuyun itu tertegun. Apakah ini sebuah ancaman untuknya?     

"Menggelikan." Dia terlihat mendengus tetapi ia tidak melanjutkan perdebatannya dengan Zhuge Hui. Klan Pedang Fuyun melanjutkan pendakian mereka. Tempat ini berada di wilayah barat, yang berarti Sword Saint mungkin saja datang kemari. Klan Pedang Fuyun berada di posisi yang tidak menguntungkan. Namun, dia yakin bahwa Sword Saint tidak cukup kuat untuk berhadapan dengannya. Selain itu, orang-orang dari Dinasti Qin dan Klan Donghua juga berada disini. Jika Pondok berani bertarung dengan mereka, kedua pasukan lainnya tidak akan tinggal diam.     

Zhe Song dan Qi Ao yang berada di sampingnya juga memandang ke arah orang-orang dari Pondok dengan tatapan mata yang serius.     

Kelompok Ye Futian tidak menyusul mereka. Tidak lama kemudian, Klan Pedang Fuyun, Dinasti Qin, Klan Donghua, dan Kuil Royal Xuan berkumpul bersama. Semua pasukan ini menyatakan telah bersekutu dengan Dinasti Qin ketika mereka berada di istana kekaisaran Dinasti Qin. Karena kemunculan orang-orang dari Gunung Sword Saint, mereka belum mengambil tindakan sejauh ini. Sekarang, mereka semua berusaha selalu berada di dekat Dinasti Qin. Mereka takut Pondok akan membalas dendam.     

"Ayo kita juga mendaki," ujar Zhuge Hui sambil melangkah ke depan.     

*Dong* Suara lonceng itu terdengar seperti deburan ombak yang mengerikan. Semakin banyak butiran salju yang turun dari langit tanpa henti. Semua orang memejamkan mata. Suara lonceng ini tampaknya berasal dari langit, turun ke Gunung Langit dan bergema di seluruh area gunung ini.     

Ketika mendengar suara lonceng itu, para pendaki merasa seperti sebuah lonceng berukuran besar tengah berdentang di hati mereka. Tubuh mereka gemetar tanpa henti. Sebagian dari mereka mengerang kesakitan; beberapa dari mereka memuntahkan darah ketika mereka terhempas ke belakang. Getaran dari suara lonceng itu membuat mereka tergelincir di tanah bersalju tersebut.     

*Bruk, bruk* Beberapa pendaki di udara jatuh ke atas tanah, darah mengalir dari mulut mereka. Bagian jantung mereka terluka parah.     

Murid kedua dari Pondok juga berhenti di tempatnya berdiri. Darah merembes dari sudut bibirnya.     

Tubuh dari murid ketiga gemetar. Ketika melihat Zhuge Hui terluka, tatapan matanya ke puncak gunung itu semakin tajam.     

Xue Ye dan Luo Fan juga terluka, begitu pula para Tetua Gunung dan kultivator kuat lainnya dari Perguruan Tinggi Barren Timur yang berada di tingkat Noble Plane.     

"Kakak Senior!" Ye Futian tercengang begitu melihat pemandangan yang ada di hadapannya itu. Hanya karena suara lonceng tersebut, begitu banyak orang di area yang luas itu terluka parah. Orang-orang seperti Qin Yu, Nyonya Yuxiao, Lu Nantian dan orang-orang dari Klan Pedang Fuyun semuanya terhempas ke belakang, mereka juga terluka. Semakin kuat seseorang, semakin parah luka yang mereka terima.     

Ye Futian juga merasakan kekuatan yang mengerikan itu, tetapi kekuatan itu tidak begitu kuat. Dia hanya merasakan tubuhnya bertambah berat ketika kekuatan mengerikan itu memasuki tubuhnya.     

Salju masih turun dari langit; suasana menjadi tegang. Semua tokoh-tokoh terkemuka di Wilayah Barren Timur terluka hanya karena satu suara lonceng.     

Apakah ini benar-benar panggilan sang kaisar? Apa yang sedang terjadi di Gunung Langit? Mengapa lonceng itu berbunyi?     

Dalam kesunyian itu, semua orang menatap ke arah Gunung Langit. Apakah mereka mampu mendaki gunung setinggi ini? Mereka semua melihat ke bagian puncak yang berada di dalam awan. Salju terus turun dari langit; lapisan salju bahkan terlihat sangat tebal di puncak gunung tersebut.     

Pada saat ini, satu sosok terlihat berdiri di puncak gunung dan menyaksikan semua pemandangan ini secara diam-diam. Orang-orang akan terkejut jika mereka melihatnya karena seseorang telah berhasil mencapai puncak gunung.     

Dibalik salju yang terus turun dari langit, sosok itu tampak sangat kesepian.     

Dia mengeluarkan sebuah termos dan meminum seteguk anggur. Kemudian dia menumpahkan sedikit anggurnya di atas salju.     

Seolah-olah dia adalah satu-satunya orang yang ada di dunia ini.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.