Legenda Futian

Situasi yang Tidak Terduga



Situasi yang Tidak Terduga

0Di dunia yang dipenuhi oleh petir ini, pertarungan besar terus berlanjut. Bahkan para jenius dari berbagai pasukan besar berada di bawah tekanan yang dipancarkan oleh Gunung Langit, dan itu bukan hanya dari pertarungan itu sendiri.     
0

Ye Futian perlahan-lahan menghilang di kejauhan. Qin Li dan dua kultivator Arcana Plane tingkat atas dari Dinasti Qin mengejarnya dari belakang.     

Rute pendakian gunung itu sangat terjal. Ye Futian tidak melihat ke belakang dan terus maju ke depan. Di depannya, dunia yang dipenuhi oleh petir ini tampaknya berubah menjadi dunia es, dimana badai es bergejolak dengan ganas. Bahkan sebelum dia mencapai dunia es tersebut, dia sudah mulai menggigil kedinginan.     

Butiran-butiran salju yang turun dari langit berubah menjadi es dan menjadi bagian dalam dunia es di Gunung Langit. Ye Futian melangkah ke dalamnya dan merasa sangat kedinginan seolah-olah dia diselimuti oleh lapisan salju. Es dan hawa dingin seolah terus menerus menembus tulangnya.     

Selain merasa kedinginan, kekuatan jahat itu juga terus meningkat dan bercampur dengan hawa dingin tersebut. Berbagai emosi negatif terlintas di kedua mata Qin Li dan dua kultivator lainnya. Sebuah keinginan membunuh yang mengerikan dipancarkan dari mata mereka saat mereka menatap ke arah punggung Ye Futian dengan tatapan mata yang haus akan darah.     

Di depan mereka, mereka dapat dengan samar melihat sang Arhat dari Kuil Qianqiu dan sang Warlock Gu Zhiqiu dari Klan Penyihir. Keduanya melaju ke depan tanpa mengalami kesulitan dan hanya memiliki satu tujuan—untuk mencapai puncak Gunung Langit. Rekan-rekan mereka tertinggal di belakang karena mereka tidak memiliki kemampuan untuk mengikuti keduanya hingga titik ini.     

Tiba-tiba, Ye Futian mengubah rutenya dan berjalan ke arah samping.     

Tubuh Qin Li sepenuhnya ditutupi dengan baju zirah naga. Dengan menginjak lapisan salju yang tebal, dia terus melanjutkan pengejaran.     

Keempat orang itu berjalan di atas lapisan salju dan memanjat sebongkah batu berukuran besar, setelah itu mereka tiba di sebidang tanah yang datar. Di kejauhan, hanya terdapat sebuah tebing disana, dan sepertinya mereka tidak punya tempat lainnya untuk dituju.     

Ye Futian akhirnya berhenti. Hembusan angin yang dingin bertiup, dan pakaiannya yang berwarna putih tertutup oleh salju. Di bawah hembusan angin yang kencang, penampilan Ye Futian tampak suram.     

"Kemana lagi kau bisa lari sekarang?" Kedua mata Qin Li memancarkan cahaya berwarna merah yang mengerikan. Beberapa saat yang lalu, Ye Futian memaksanya untuk berlutut akibat serangan tongkatnya, yang sangat memalukan bagi Qin Li. Keinginan membunuh yang dimiliki Qin Li terhadap Ye Futian saat ini melampaui segalanya. Emosi negatifnya benar-benar telah tersulut dan saat ini dia hanya ingin membunuh Ye Futian.     

"Sekarang, seharusnya tidak ada orang lain yang mengganggu kita disini," ujar Ye Futian dengan punggung yang menghadap Qin Li. Kedua mata Qin Li berbinar. Apa yang dimaksud oleh Ye Futian?     

'Tidak ada orang lain yang akan mengganggu kita?'     

Sejak awal, tidak banyak orang yang mampu mencapai tempat ini. Selain itu, sebuah pertempuran sedang berlangsung di bawah sana, jadi memang seharusnya tidak ada orang lain disini.     

"Apakah kau pikir ini adalah tempat yang sesuai untuk mengubur mayatmu?" Ye Futian berbalik perlahan dan menatap ke arah Qin Li. Saat ini, kedua matanya tampak mengandung keagungan yang luar biasa. Darah di tubuh Ye Futian mulai bergejolak. Kobaran api suci berwarna emas tampaknya membakar darahnya. Dari tubuhnya, banyak jejak cahaya yang menyilaukan mulai menyebar.     

*Boom* Aura Noble melesat ke udara dan aura itu bahkan tampak berwarna emas. Pada saat ini, Ye Futian telah berubah. Dalam sekejap, darah, otot, dan takdirnya telah bertambah kuat. Spiritual Qi di sekitarnya membentuk badai yang berpusat padanya. Salju beterbangan di atas langit. Bahkan butiran salju tampaknya juga diselimuti oleh cahaya suci.     

Dari kedua matanya, siapa-pun bisa melihat seberkas cahaya berwarna emas. Qin Li menatap kedua mata Ye Futian dan ia benar-benar merasa lebih rendah di hadapan Ye Futian, seolah-olah dia harus berlutut dan memberi penghormatan kepada Ye Futian.     

"Apa yang sedang terjadi?" Eksresi Qin Li langsung berubah. Kekuatan dari Ye Futian meningkat dengan cepat, terutama auranya. Aura yang dipancarkan oleh Ye Futian itu benar-benar membuatnya ingin berlutut dan menyerah. Betapa konyolnya hal ini.     

Siapa itu Qin Li? Dia adalah cucu dari Raja Dinasti Qin, putra dari sang putra mahkota. Di masa depan, dia akan mewarisi takhta Dinati Qin dari ayahnya. Ia terlahir sebagai bangsawan dan bakatnya sangat luar biasa. Berapa banyak orang di Wilayah Barren Timur yang dapat membuatnya berlutut dan memberi hormat? Bagaimana mungkin seseorang yang baru memasuki Wilayah Barren Timur selama dua tahun membuatnya memiliki pemikiran seperti itu?     

Hal itu tidak hanya menimpa Qin Li. Dua orang di sampingnya adalah anggota keluarga kerajaan dan merupakan keturunan orang-orang penting di Dinasti Qin. Selain itu, mereka berada di Arcana Plane tingkat atas, yang jauh lebih tinggi dari Plane Ye Futian saat ini. Perbedaan diantara keduanya hampir mencapai tingkat Plane yang berbeda, yang jelas tidak dapat dilampaui oleh Ye Futian dengan cara apa-pun. Namun, mereka juga merasa bahwa mereka ingin menyembah Ye Futian saat ini.     

Ye Futian menatap ke arah tiga orang yang berada di hadapannya. Aura Kaisar masih terpancar dan tubuhnya tampak bergejolak di bawah kekuatan ini. Tubuh Ye Futian menjadi sangat kekar seolah-olah dia adalah seorang kaisar yang telah datang ke dunia fana.     

Karena Aura Kaisar terbentuk di tubuhnya sejak di Kota Donghai, ini adalah pertama kalinya dia mengaktifkannya dengan kekuatan penuh. Di masa lalu, dia telah menggunakan Aura Kaisar untuk mengendalikan berbagai peninggalan dan kadang-kadang membantunya dalam pertarungan. Namun, terlepas dari saat-saat ketika kemampuan ini muncul di tubuhnya, dia belum pernah menggunakannya dengan kekuatan penuh seperti saat ini.     

Dia juga mengetahui bahwa sangat sulit untuk mengatasi perbedaan jarak antara tingkat Plane yang berbeda. Dia sudah mempertimbangkan tingkat Plane milik Qin Li, tetapi dua orang di samping Qin Li adalah kultivator Arcana Plane tingkat atas. Baik Arcana Plane maupun Dharma Plane masing-masing dibagi menjadi sembilan tingkat. Pada saat ini, Ye Futian berada di puncak Dharma Plane, jadi perbedaan antara dirinya dan Arcana Plane tingkat atas hampir mencapai satu Plane yang berbeda. Di dunia kultivasi, perbedaan Plane ini tidak pernah bisa diatasi. Oleh karena itu, Qin Li dan dua kultivator lainnya sangat yakin bahwa mereka pasti akan bisa membunuh Ye Futian jika mereka bisa menyusulnya saat ini.     

Justru karena hal ini, Ye Futian mengaktifkan kekuatannya saat ini. Aura Kaisar dalam tubuhnya mulai bergejolak. Dia memandang ke arah Qin Li dengan tatapan mata yang membunuh.     

"Siapa kau sebenarnya?" Qin Li mencoba untuk menenangkan diri saat dia menatap ke arah Ye Futian dengan tegas. Dia tidak tahu kemampuan apa yang telah digunakan oleh Ye Futian, tetapi berdasarkan perubahan yang dialami oleh Ye Futian saat ini, dia tentu saja bukan sekedar murid dari Pondok. Namun, Qin Li pernah berkunjung ke Negeri Nandou. Ye Futian berasal dari negara sekecil itu di Hundred Lands, jadi mengapa dia memiliki temperamen seperti itu? Dia terlihat seperti seorang kaisar yang agung.     

"Orang yang akan membunuhmu." Ye Futian memegang Tongkat Lima Elemen di tangannya dan tubuhnya ditutupi dengan baju zirah seorang kaisar. Baju zirah tersebut tampak lebih mengagumkan daripada baju zirah naga yang dikenakan oleh Qin Li.     

Roh Guqin milik Ye Futian muncul di belakangnya. Tidak ada siapa-pun yang memainkan Roh Guqin tersebut, tetapi musik mengalun dari sana. Spiritual Qi di langit berkumpul di sekitar Roh Guqin itu dan jejak Aura Spiritual berputar-putar di sekitarnya. Ye Futian mengendalikannya dengan pikirannya.     

Sementara itu, Tongkat Lima Elemen di tangannya menjadi semakin besar ketika Aura Kaisar dimasukkan ke dalam tongkat tersebut, membuatnya seolah-olah terbakar oleh kobaran api. Lima cahaya pada tongkat itu berubah menjadi cahaya kaisar yang menyilaukan. Ye Futian melambaikan tangannya dan seluruh langit berubah warna.     

Pada saat ini, Ye Futian mengingat kembali pertempuran di Kota Donghai dan perasaan aneh itu kembali muncul. Setelah mengaktifkan Imperial Tactics hingga kekuatan maksimal, setiap gerakannya membuatnya tampak seperti seorang kaisar. Perbedaannya adalah ketika di Kota Donghai, sebuah aura lainnya membimbing dan mengendalikannya, tetapi pada saat ini, dia bertarung seorang diri.     

Tongkat Lima Elemen diayunkan dari atas langit dan menghantam permukaan tanah. Qin Li terdiam di tempatnya. Bahkan dengan bantuan peralatan ritual tingkat Noble, mereka tidak bisa bertarung melawan kekuatan sedahsyat itu.     

Dua orang di samping Qin Li mengaktifkan kekuatan mereka hingga maksimal. Hembusan angin bertiup di sekitar mereka dan suara raungan naga bisa terdengar dari atas langit. Sebilah pedang naga emas muncul di tangan salah satu kultivator, sementara kultivator lainnya memegang sebuah tongkat es. Keduanya adalah peralatan ritual tingkat Noble. Lagipula, status mereka memang luar biasa—mereka berdua adalah keturunan langsung dari keluarga kerajaan Dinasti Qin.     

Dua ekor naga menyerang ke arah Tongkat Lima Elemen. Pada saat yang sama, lapisan es mulai menyelimuti tongkat milik Ye Futian.     

*Boom* Terdengar sebuah ledakan yang dahsyat. Bahkan permukaan tanah seperti dipenuhi oleh retakan. Naga-naga tersebut hancur berkeping-keping dan wajah Qin Li dibombardir dengan butiran-butiran salju yang berterbangan ke arahnya tanpa henti. Ketika ia menyadari bahwa Ye Futian dengan sengaja menjebak mereka datang ke tempat ini untuk membunuhnya, Qin Li segera mundur. Dia mengerti bahwa dia sudah tidak bisa berpartisipasi lagi dalam pertempuran ini.     

*Whoosh* Tiba-tiba, Ye Futian mulai menerjang ke depan. Dia mengayunkan tongkatnya dan melewati tepat diantara tubuh dua kultivator Arcana Plane tingkat atas tersebut. Setelah berhasil menjebak Qin Li datang ke tempat ini dan menemukan kesempatan untuk membunuhnya, bagaimana bisa Ye Futian membiarkan Qin Li meninggalkan tempat ini hidup-hidup?     

Alunan musik dari Roh Guqin terus memasuki telinga kedua kultivator Arcana Plane tingkat atas tersebut. Tongkat panjang di tangan Ye Futian kini berubah menjadi elemen kayu dan benar-benar mulai memanjang dan merambat seperti sulur-sulur tanaman, dan akhirnya menjerat Qin Li yang berusaha melarikan diri.     

"Kembali." Tongkat itu kembali mengecil.     

"Selamatkan aku!" Qin Li berteriak. Suaranya bergema di Gunung Langit dan terus menerus menyebar. Ketika ia merasakan keinginan membunuh Ye Futian yang mengerikan, dia benar-benar merasakan sebuah ancaman kematian.     

"Lepaskan dia!" seseorang berteriak. Salah satu kultivator di belakang Ye Futian menerjang ke depan seperti seekor naga dan menghunus pedangnya. Pada saat ini, Ye Futian merasa seolah-olah terdapat seekor naga emas yang menerjang ke arahnya dengan membawa sebilah pedang yang tajam. Serangan ini sangat kuat.     

Ye Futian memindahkan Qin Li di belakangnya untuk mencegahnya melarikan diri. Sementara itu, dia mengeluarkan Tongkat Lima Elemen dan mengeluarkan serangan lainnya. Serangannya dikeluarkan dengan lancar dan berhasil menghantam tubuh naga emas tersebut, menghancurkannya menjadi beberapa bagian.     

Alunan musik dari guqin terus dimainkan di tengah hujan salju. Musik itu terdengar sangat menusuk telinga dan kacau. Ye Futian telah memainkan musik itu menggunakan Aura Kaisar dan semua orang yang mendengarnya ingin tunduk padanya.     

Ye Futian terus bergerak ke depan, sambil mengayunkan Tongkat Lima Elemen di tangannya sekali lagi. Hembusan angin dan deretan awan di atas langit bergejolak dan butiran-butiran salju mengelilingi Tongkat Lima Elemen. Bersama-sama, semua komponen itu berubah menjadi sebuah pusaran mengerikan dimana semua kekuatan alam berkumpul.     

Ye Futian sering berlatih tinju ketika dia memiliki waktu luang. Selama latihan, dia akan mengaktifkan Imperial Tactics. Dengan ini, setiap gerakan tinjunya akan mengandung ritme seorang kaisar. Oleh karena itu pada saat ini, dia mengaktifkan Imperial Tactics dan menggabungkan ritme itu menjadi teknik Nine Heavenly Attacks.     

Ye Futian kembali mengayunkan tongkatnya dan bahkan langit tampak bergemuruh. Ketika seorang kultivator Arcana Plane tingkat atas di hadapannya merasakan kekuatan dari serangan tersebut, wajahnya hanya dipenuhi dengan ekspresi terkejut dan keheranan. Dengan kekuatan aura Ye Futian dan pengaruh dari alunan musiknya, rasanya seolah-olah Ye Futian telah menjadi seorang kaisar yang tak terkalahkan. Tekanan dari auranya membuat kultivator itu merasa putus asa.     

Realisasi Dharma dari kedua kultivator Dinasti Qin itu berubah menjadi seekor naga yang menerjang ke depan. Dia menghunus pedangnya dan berteriak dengan keras, hendak menangkis serangan Ye Futian.     

Tongkat panjang itu menutupi langit dan matahari. Tongkat itu diayunkan dari atas langit, bahkan langit seolah-olah akan runtuh.     

*Brak*     

Terdengar sebuah suara yang sangat keras. Tongkat Lima Elemen menembus semua pertahanan dan menghancurkan semua yang ada di hadapannya, langsung menghantam tubuh kultivator Arcana Plane tingkat atas tersebut. Tanpa ada perlawanan, kultivator itu terbaring di permukaan tanah dan bahkan tubuhnya sedikit hancur. Tubuhnya sedikit gemetar dan darah terus mengalir keluar, mewarnai salju yang berwarna putih di atas tanah dengan warna merah.     

Kedua matanya masih terbuka, tapi detak jantungnya sudah berhenti. Dia tidak bisa mati dengan tenang.     

Dia adalah keturunan dari keluarga kerajaan Dinasti Qin. Selain itu, dia adalah seorang kultivator Arcana Plane tingkat atas yang sangat berbakat dan sedikit lagi mampu mencapai Noble Plane. Begitu dia menjadi seorang Noble, dia akan menjadi kebanggaan dari Dinasti Qin dan tokoh penting di masa depan. Namun, dia telah tewas terbunuh di Gunung Langit.     

Melihat pemandangan itu, wajah Qin Li dan kultivator lainnya dipenuhi dengan rasa takut, terutama Qin Li. Di bawah pengaruh musik Ye Futian, Energi Spiritualnya benar-benar ditekan dan kedua matanya dipenuhi dengan rasa takut.     

Pada awalnya, dia berpikir bahwa Ye Futian pasti akan mati di tangannya ketika berada di Gunung Langit. Sangat mudah bagi Qin Li untuk membunuh Ye Futian.     

Namun, pada saat ini Ye Futian terlihat seperti seorang kaisar dan dia seperti seekor semut. Dia bahkan tidak mampu untuk melawan balik.     

Tidak ada seorang-pun yang akan mengerti keputusasaannya saat ini.     

Ketika melihat tatapan mata Ye Futian, Qin Li tidak lagi bersikap sombong seperti sebelumnya. Dia hanya bisa merasakan bahwa dia sangat lemah dan rendahan!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.