Legenda Futian

Semuanya!



Semuanya!

Sejak Sekolah Emperor Star menggabungkan ketujuh sekolah di Akademi Donghai, mereka telah mengendalikan akademi itu seutuhnya. Namun, sebagai tempat terbaik untuk berkultivasi di seluruh Prefektur Laut Timur, masih banyak anak muda dari berbagai tempat yang datang kemari untuk berkultivasi.     

Akademi itu dipenuhi dengan anak muda yang bersemangat, banyak dari mereka juga tengah membicarakan situasi yang terjadi di Klan Nandou. Seorang Noble benar-benar muncul di Kota Donghai, sehingga menyebabkan banyak murid junior di akademi mulai merasa kagum terhadap Nandou Tai.     

Saat ini, sekelompok orang dengan temperamen yang luar biasa muncul di luar Akademi Donghai dan melangkah ke dalam akademi. Mereka, tentu saja, adalah Ye Futian dan kelompoknya.     

Ye Futian, Hua Jieyu, Yu Sheng, Yi Qingxuan, dan Tang Wan berjalan di depan, melangkah ke tempat yang sudah tak asing bagi mereka. Mereka semua merasa bahwa hal-hal di sini tetap sama seperti dulu, tetapi orang-orang di dalamnya telah berubah. Dua tahun yang lalu, mereka berkultivasi disini, tetapi seolah-olah masa itu sudah lama berlalu. Mereka bahkan merasa bahwa lingkungan disini sudah agak asing bagi mereka.     

Yi Xiang, Hua Fengliu, Nandou Wenyin, dan Tang Lan juga menghela napas dengan penuh emosi. Mereka juga bagian dari Akademi Donghai di masa lalu, dan Yi Xiang bahkan adalah sang Kepala Sekolah dari Sekolah Finance Star. Hua Fengliu dan Nandou Wenyin telah berkultivasi di Sekolah Emperor Star sebelumnya, sementara Tang Lan berkultivasi di Sekolah Finance Star. Namun, apakah Akademi Donghai yang sekarang masih Akademi Donghai yang sama?     

Aura Ye Futian dan anggota kelompoknya terlalu luar biasa dan karena itu mereka langsung menarik perhatian semua murid, terutama Ye Futian dan Hua Jieyu yang berjalan di depan. Penampilan mereka sangat luar biasa. Mereka mungkin bukan murid dari Akademi Donghai, benar begitu?     

Tiba-tiba, seorang murid yang berusia sekitar 18 tahun berjalan melewati mereka. Ketika melihat Ye Futian dan Hua Jieyu, dia tampak terkejut.     

"Ye Futian, Hua Jieyu." Dia berhenti dan bergumam pada dirinya sendiri, "Kepala Sekolah Yi." Kemudian, dia segera berbalik dan berlari ke kejauhan. Tidak lama kemudian, berita bahwa Ye Futian dan Hua Jieyu telah kembali mengejutkan seluruh Akademi Donghai. Bahkan murid-murid junior itu terkejut setelah mengetahui identitas mereka. Apakah mereka yang telah menyebabkan keributan besar di Negeri Nandou kala itu? Mereka dari Akademi Donghai.     

Setelah beberapa saat, beberapa Tetua datang ke tempat itu. Sambil melihat ke arah Yi Xiang, Hua Fengliu, dan yang lainnya, mereka menarik napas dalam-dalam.     

"Yi Xiang," seseorang berteriak.     

"Dimana Yan Shao?" Yi Xiang langsung bertanya.     

"Kenapa kau kembali kesini?" seseorang bertanya.     

"Ayo kita pergi ke Sekolah Emperor Star," ujar Ye Futian dengan nada dingin. Kelompok itu terus berjalan ke depan. Ketika mereka sampai di Sekolah Emperor Star, banyak murid sudah turun dari gunung dan memandang mereka dengan tatapan dingin. Tentu saja, para murid itu sedang merasa waspada terhadap kehadiran Ye Futian.     

"Dimana Yan Shao?" Ye Futian bertanya. "Apakah grandmaster dimakamkan di Sekolah Emperor Star?"     

Saat itu, dia telah memperingatkan Yan Shao bahwa grandmasternya harus dimakamkan di Sekolah Emperor Star. Kalau tidak, dia akan membuat seluruh sekolah itu terkubur dengan grandmasternya.     

"Sekolah Emperor Star bukan sebuah kuburan," kata seseorang dengan nada dingin.     

"Berarti grandmaster tidak dimakamkan disini." Nada suara Ye Futian menjadi serius. Dia mulai melangkah maju.     

"Ye Futian, Nandou Tai telah memasuki Noble Plane. Aku menyarankan kalian semua untuk pergi," ujar seseorang.     

"Nandou Tai, Noble?" Ye Futian mencibir. Dia memandang ke arah Yi Xiang dan berkata, "Kematian Grandmaster secara langsung disebabkan oleh Menteri Hua dan Nandou Tai, bukan?"     

"Ya," Yi Xiang mengangguk.     

"Oke, Nandou Tai akan dimakamkan bersamanya," ujar Ye Futian tanpa ekspresi. Jantung orang-orang dari Sekolah Emperor Star berdegup kencang.     

Yi Xiang mengambil satu langkah ke depan dan sebuah kekuatan yang luar biasa menyebar. Sambil melihat ke arah orang-orang dari Sekolah Emperor Star, dia bertanya, "Dimana Tetua Qin dimakamkan?"     

Begitu merasakan tekanan dari Yi Xiang, ekspresi orang-orang dari Sekolah Emperor Star menjadi kesal, tetapi mereka masih tidak mengatakan apa-pun.     

*Boom* Yi Xiang melangkah maju dan ia meninju ke depan. Dalam sekejap, ribuan bayangan muncul dari tinjunya itu. Ekspresi orang-orang di depannya berubah secara drastis ketika mereka mencoba untuk menangkis serangan tersebut. Namun, setelah terdengar rentetan suara yang keras, mereka terhempas satu demi satu dan memuntahkan banyak darah. Wajah mereka menjadi pucat saat mereka menatap ke arah Yi Xiang. Kepala Sekolah dari Sekolah Finance Star kini menjadi semakin kuat.     

"Dimana?" Yi Xiang melangkah ke depan.     

"Setelah Tetua Qin meninggal, Sekolah Emperor Star membahas bagaimana sebaiknya mengubur jasadnya. Sekolah adalah tempat untuk berkultivasi dan jelas-jelas tidak dapat digunakan untuk mengubur siapa-pun. Oleh karena itu, kami mengkremasi jasad dari Tetua Qin. Abunya telah ditempatkan di lokasi tempat dia dulu tinggal. Dengan cara ini, kami tetap berusaha menghormati statusnya di Sekolah Emperor Star," ujar seseorang.     

"Abu." Ye Futian menunjukkan senyum yang tampak suram. Dia melesat dan mulai berjalan di udara. Hua Jieyu mengikutinya dan mereka pergi ke tempat dimana Hua Jieyu pernah tinggal, yang juga merupakan tempat tinggal Tetua Qin.     

Ketika mereka tiba di kediaman Tetua Qin sebelumnya, tempat itu sudah ditumbuhi oleh ilalang. Halaman yang berantakan itu tidak dibersihkan dalam waktu yang lama dan bahkan telah disegel. Tidak ada yang mempedulikan tempat itu.     

Di rumah tua dimana Tetua Qin dulu tinggal, terdapat sebuah guci kremasi. Ye Futian dan Hua Jieyu berdiri di depan guci kremasi itu dan merasa sangat sedih. Air mata mengalir dari kedua mata Hua Jieyu saat dia berkata dengan lembut, "Grandmaster."     

Mata Ye Futian juga sedikit berkaca-kaca. Dia masih ingat bagaimana Tetua Qin mengajarinya cara memainkan guqin di tempat ini kala itu. Senyuman dari Tetua yang ramah itu sangat menenangkan. Hari itu, setelah bangun di pagi hari, Tetua Qin melihatnya bersama dengan Jieyu dan memberkati mereka dengan cinta yang abadi.     

Dia juga mengingat musik berjudul "Negeri yang Kacau" yang dimainkan di Klan Nandou saat itu. Meskipun Tetua Qin sudah sekarat, dia terus memainkan lagu itu dengan penuh semangat dan kebanggaan yang akan terus diingat oleh semua orang. Namun, setelah dia meninggal, dia hanya ditempatkan disini seorang diri.     

Ketika memikirkan tentang hal ini, Ye Futian merasakan kesedihan yang begitu mendalam.     

Tetua Qin telah beristirahat dengan tenang di Sekolah Emperor Star. Sebagian besar dari murid Akademi Donghai mungkin tidak tahu bahwa orang seperti itu pernah tinggal di sekolah mereka.     

Ye Futian berlutut di atas tanah dan mulai bersujud di depan guci kremasi yang berisi abu itu. Kepalanya benar-benar menyentuh tanah hingga menimbulkan sebuah suara yang pelan.     

Dengan wajah yang dibasahi oleh air mata, Hua Jieyu berlutut dan juga mulai bersujud di depan abu dari sang Tetua yang sudah meninggal itu. Kemudian, Hua Fengliu dan Nandou Wenyin juga berjalan mendekat dan berlutut. Beliau adalah guru mereka.     

"Grandmaster, anda selalu menyukai Sekolah Emperor Star. Saya akan membiarkan anda beristirahat disini. Meskipun anda menyukai suasana yang tenang, saya tidak ingin anda selalu menyendiri, bahkan setelah meninggal dunia. Karena itu, saya akan melakukan beberapa hal untuk anda. Grandmaster, tolong maafkan saya." Ye Futian mengangkat kepalanya dan melihat ke arah guci kremasi tersebut.     

"Akademi Donghai tidak boleh melupakan seorang senior seperti Tetua Qin." Yi Xiang juga mendukung pendapat Ye Futian. Tetua Qin tidak punya niat untuk menjadi terkenal—jika tidak, dia tidak akan tinggal sendirian di Sekolah Emperor Star untuk berlatih guqin—tetapi mereka tidak tega melihat beliau masih begitu kesepian bahkan setelah meninggal dunia.     

"Ya," Ye Futian mengangguk. Lalu, dia berdiri dan berjalan ke luar. Hawa dingin terlintas di kedua matanya. Dia naik ke udara dan terbang menuju bagian pusat dari Sekolah Emperor Star, sementara para Pengawal Salju Perak mengikutinya dari belakang. Kelompok itu telah tiba di puncak sebuah istana paling megah di sekolah tersebut. Di bawah mereka, terdapat sebuah tangga yang langsung mengarah ke Sekolah Emperor Star.     

"Ye Futian, beraninya kau." Ketika melihat Ye Futian bersikap tidak sopan, banyak orang dari Sekolah Emperor Star datang untuk memarahinya.     

"Aku akan memberi kalian semua waktu satu jam. Enyahlah dari tempat ini. Mulai hari ini dan seterusnya, Sekolah Emperor Star akan lenyap," ujar Ye Futian dengan nada dingin. Suaranya menyebar ke kejauhan, menyebabkan banyak orang tercengang.     

Ketika Ye Futian masih remaja, dia berdiri di depan gerbang dari Sekolah Emperor Star. Dia memainkan lagu "Decree of the General" dan membuat semua orang menyaksikan pesonanya yang tak tertandingi. Hari ini, dia berdiri di atas Sekolah Emperor Star dan mengumumkan bahwa sejak hari itu, tidak akan ada lagi Sekolah Emperor Star di Akademi Donghai.     

"Sombong." Seorang kultivator Arcana Plane melangkah ke depan. Tidak lama kemudian, Perak Sembilan meliriknya dan seketika muncul sebuah aura es tingkat Noble. Dengan hanya satu kali pandangan ke arahnya, kultivator Arcana Plane itu berhenti di udara. Kemudian salju menutupi tubuhnya dan dia berubah menjadi sebuah patung es di udara. Diikuti dengan suara gemeretak, patung es itu meledak dan tubuhnya langsung dihancurkan bersamaan dengan meledaknya patung es tersebut.     

Tidak lama kemudian, tatapan mata dari semua orang di Sekolah Emperor Star terpaku pada pemandangan itu dan wajah mereka menjadi pucat. Sembilan kultivator itu berdiri di belakang Ye Futian dan hawa dingin yang sangat mengerikan terpancar dari tubuh mereka. Itu adalah aura para Noble; mereka adalah sembilan orang Noble.     

"Segel Sekolah Emperor Star dengan lapisan es," ujar Ye Futian dengan nada dingin. Sembilan Noble itu melangkah ke depan dan berjalan ke arah yang berbeda-beda. Hawa dingin yang intens menyelimuti seluruh penjuru sekolah dan salju tiba-tiba mulai turun dari langit. Setiap butir salju itu dipenuhi dengan hawa dingin yang mampu menembus tulang.     

Ketika salju itu mendarat di tubuh para kultivator dari Sekolah Emperor Star, mereka benar-benar merasakan hawa dingin itu menembus ke tulang mereka. Tidak lama kemudian, sekolah itu diselimuti oleh salju yang tebal.     

"Dingin sekali." Semua murid dari Sekolah Emperor Star menggigil. Bahkan beberapa dari mereka yang sedang berkultivasi terpaksa berhenti karena kedinginan, setelah itu mereka berjalan keluar dari tempat mereka. Kemudian, para kultivator dari sekolah itu bergegas menuruni gunung satu demi satu.     

"Pergilah ke Klan Nandou dan beritahu Kepala Sekolah," ujar seseorang. Salju itu semakin menebal dan tempat itu juga semakin dingin. Di bawah Sekolah Emperor Star, para murid dari Akademi Donghai bergegas menuju tempat itu satu per satu dan langsung mendongak untuk melihat langit penuh salju di atas sekolah mereka. Mereka semua merasakan hawa dingin yang mengerikan di sekitar mereka. Perlahan-lahan, Sekolah Emperor Star tampaknya ditutupi dengan sebuah lapisan berwarna keperakan dan tampak berubah menjadi kristal yang bening.     

"Engg..." Para murid dari Akademi Donghai tampak terperangah.     

Apakah mereka akan membekukan seluruh bagian Sekolah Emperor Star?     

Ini sangat gila!     

Ye Futian berdiri di puncak Sekolah Emperor Star. Di sekelilingnya, sejumlah salju berputar-putar dan berubah menjadi sebuah manusia salju. Kemudian, dia menggunakan Spiritual Qi sebagai pedangnya dan mulai mengukir sesuatu di salju. Dia menutup kedua matanya dan bayangan Tetua Qin memainkan guqin muncul dengan jelas di benaknya. Pedangnya terus berputar-putar di udara dan salju memenuhi seluruh tempat tersebut.     

Perlahan-lahan, sebuah patung yang menggambarkan seorang Tetua sedang duduk bersila dan memainkan sebuah guqin muncul di hadapannya. Patung itu berukuran sangat besar, dan tingginya mencapai sepuluh meter. Dengan ukiran yang dibuat Ye Futian, patung itu secara perlahan-lahan mulai terlihat lebih hidup. Ye Futian adalah seorang penulis mantra dan tentu saja ia memiliki kemampuan untuk mengukir.     

Waktu berlalu dengan lambat. Sekolah Emperor Star benar-benar tertutup oleh lapisan es, dan patung berukuran besar itu akhirnya telah selesai dibuat. Tetua yang baik hati itu duduk disana dengan tenang dan tangannya yang kapalan berada di atas senar-senar guqin. Namun, Ye Futian tidak berhenti sampai disitu. Dia kini mengukir seekor bangau yang berdiri disamping Tetua itu dengan kepala terangkat tinggi. Hua Jieyu, Hua Fengliu dan yang lainnya menyaksikan pemandangan ini tanpa mengatakan apa-pun. Patung itu benar-benar menyerupai Tetua Qin baik itu dalam hal penampilan maupun ekspresinya.     

Kemudian, Ye Futian mengeluarkan abu dari Tetua Qin dan menguburkannya di bawah patung tersebut. Dia berbalik dan berkata kepada Perak Satu, "Senior, aku berharap patung itu akan tetap di sini selamanya."     

Perak Satu berjalan ke depan. Kemudian, hawa dingin yang sangat mengerikan meledak dari tubuhnya dan sebuah badai salju bergejolak di udara. Sebuah sihir yang kuat dikeluarkan dan menerjang ke arah patung tersebut. Tidak lama kemudian, kedua patung itu kini ditutupi oleh lapisan berwarna keperakan dan terlihat seperti kristal yang bening, seolah-olah mereka akan tetap membeku selama ribuan tahun lamanya.     

Sambil berjalan kembali ke kelompoknya, Ye Futian melirik ke arah Sekolah Emperor Star yang telah membeku, setelah itu dia berkata, "Kami akan pergi ke Klan Nandou dan membawa Nandou Tai dan Yan Shao ke tempat ini. Aku ingin mereka diubah menjadi patung es dan berlutut di depan grandmaster untuk memohon ampun selama-lamanya. Begitu juga Menteri Hua dan Kaisar Luo."     

Mereka adalah para pelaku utama yang menyebabkan grandmaster-nya meninggal dunia. Dia akan membawa mereka kesini, semuanya!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.