Legenda Futian

Mengalahkan Ye Futian



Mengalahkan Ye Futian

0Saat naga tersebut mendekat ke istana Negeri Nandou, sebaris sosok terlihat terbang melintas. Naga itu meraung dengan ganas.     
0

"Berhenti!" ujar Kaisar Ye. Kemudian naga itu berhenti.     

Para pendatang itu membungkuk hormat dan berkata, "Yang Mulia!"     

"Ada apa?" sang Kaisar bertanya.     

"Kami diperintahkan oleh kaisar kami untuk menyambut anda. Semua akomodasi telah dipersiapkan untuk anda," ujar pria itu.     

"Tunjukkan jalannya," ujar Kaisar Ye dengan pelan. Yang lainnya terlihat mengangguk dan berjalan di depan, memimpin jalan. Segera, mereka tiba di sebuah istana raksasa di dekat istana kekaisaran. Meskipun kedua negara adalah saingan, menjaga kesopanan sangat diperlukan karena sang kaisar diundang ke sini. Segala sesuatu yang ada di istana untuk keperluan menginap mereka telah diatur dengan baik. Karena Kaisar Ye adalah seorang kaisar dari Kerajaan Cangye, hanya orang-orang dari Kerajaan Cangye yang dapat berbagi istana dengannya.     

"Ye Futian, ikutlah denganku. Kaisar Luo tidak akan menyakitimu, tetapi jangan meninggalkan istana demi keamananmu. Jika kau benar-benar harus pergi karena suatu alasan, biarkan Jing Yu ikut denganmu," Kaisar Ye memperingatkan Ye Futian. Jing Yu adalah pengawal dari sang kaisar. Sang kaisar telah menugaskan Jing Yu banyak hal dalam kehidupan sehari-harinya.     

"Aku akan berhati-hati." Ye Futian mengangguk. Meskipun Kaisar Luo tidak akan menyakitinya di depan umum, masih ada kemungkinan baginya untuk merencanakan pembunuhan atau membunuhnya dengan bantuan orang lain tanpa meninggalkan bukti. Jika itu terjadi, Kaisar Ye tidak bisa menyalahkannya.     

Kelompok itu beristirahat di istana sementara dunia luar saat ini sangat ramai. Perjamuan Tingfeng akan diadakan pada hari berikutnya. Perjamuan yang diadakan sepuluh tahun sekali ini jauh lebih megah dari Perjamuan Fenghua di Kerajaan Cangye. Seluruh negara akan menaruh perhatian besar padanya dan semua pahlawan akan hadir. Sebuah sensasi yang tak terhindarkan. Semua orang tengah menantikan pembukaan dari Perjamuan Tingfeng pada hari berikutnya.     

Satu jam kemudian di luar istana, deretan tokoh-tokoh terlihat berjalan dan langsung masuk ke dalam istana. Pemimpinnya adalah seorang wanita cantik. Dia tampak seperti orang yang tidak biasa. Yang mengikuti di belakangnya adalah pengawalnya yang kuat.     

Jing Yu sedang berdiri di depannya dan berkata, "Ini adalah istana dari Kaisar Ye. Setiap penyusup akan dibunuh tanpa ampun."     

"Aku sedang mencari Ye Futian." Wanita itu melihat ke arah Jing Yu dan Jing Yu tiba-tiba menjadi ragu-ragu. "Karena ini adalah istana Kaisar Ye, menurutmu apa yang bisa kita lakukan?" wanita itu melanjutkan.     

Jing Yu berpikir sejenak lalu berkata, "Ikutlah denganku." Dia memimpin jalan dan orang-orang dari wanita itu mengikutinya dari belakang. Mereka datang ke suatu tempat di istana, tempat kelompok Ye Futian tinggal.     

Melihat banyak orang yang datang, Lin Yueyao dan yang lainnya pergi ke kamar Ye Futian karena merasa penasaran. Ye Futian sedang duduk di halaman. Ketika dia melihat sekelompok pendatang baru, dia tertegun.     

"Ye Futian, mengapa kau bergabung dengan Kerajaan Cangye?" wanita itu bertanya dengan marah. Dia sepertinya datang ke sini untuk meminta penjelasan.     

Ye Futian melihat ke arah wanita cantik namun plin-plan ini dan berkata dengan acuh tak acuh, "Apa kau sedang berbicara denganku?"     

Wanita ini ternyata adalah sang puteri dari Negeri Nandou, seorang putri dari Kaisar Luo dan saudara perempuan dari sang putra mahkota.     

"Guruku sudah memberimu sebuah Lencana Menteri dan kakak membiarkanmu menjadi seorang menteri tetapi kau menolaknya," ujar Luo Mengyan. "Ayahku bahkan mengangkatmu sebagai Asisten Pembelajaran bagi putra mahkota. Apa yang telah kami lakukan padamu? Apakah itu hanya karena Hua Jieyu? Apakah Hua Jieyu menjadi alasanmu bergabung dengan Kerajaan Cangye?"     

"Keluar." Ye Futian menatapnya dengan dingin. Apakah gadis ini bodoh? Apa yang mereka lakukan padanya?     

"Kau..." Luo Menyan menunjuk ke arah Ye Futian dan berteriak, "Kau brengs*k. Aku akan membunuhmu!" Dia menerjang ke depan. Ye Futian berdiri dan melangkah maju juga. Seolah mengingat sesuatu yang buruk, Luo Mengyan membeku di tempat.     

"Aku di sini untuk mendampingi Yang Mulia, bukan untuk mengingat hari-hari di masa lalu. Puteri, tolong pergilah," Ye Futian menanggapi dengan acuh tak acuh. Baru saat itulah orang-orang tahu bahwa wanita ini adalah puteri dari Bangsa Nandou.     

Banyak orang melihat ke arah Ye Futian dengan rasa ingin tahu. Apa yang dilakukan orang ini pada sang puteri?     

"Itu adalah pilihanmu sendiri untuk mengkhianati Negeri Nandou, tapi kau tidak seharusnya menyusahkan guruku. Karena kau, guruku tidak memperhatikan dunia luar lagi dan bahkan mengabaikanku. Itu semua karena kau!" Mata Luo Mengyan menjadi berkaca-kaca. Ye Futian terkejut. Dia tidak bermaksud merepotkan Menteri Zuo. Memang dapat dikatakan bahwa semua ini dipicu oleh Menteri Zuo tetapi dia tahu bahwa Menteri Zuo melakukan ini untuk kebaikannya. Keputusan dari sang kaisar seharusnya tidak ada hubungannya dengan Menteri Zuo. Apakah menteri yang juga seorang peramal itu sudah tidak peduli lagi?     

Ye Futian mengeluarkan Lencana Menteri-nya dan melemparkannya ke Luo Mengyan. "Kembalikan lencana ini ke Menteri Zuo dan katakan padanya bahwa aku tidak akan menyalahkannya."     

"Kau tidak akan menyalahkannya?" Luo Mengyan mengambil lencana itu dan bertanya dengan marah sebagai balasan.     

"Kau bisa pergi sekarang." Ye Futian mengusir mereka.     

Luo Mengyan menatap ke arah Ye Futian dengan dingin dan berbalik.     

Orang-orang di sekitar lapangan itu langsung memberi jalan, tetapi Luo Mengyan berhenti dan berbalik. Dia bertanya, "Kau bilang kekasihmu lebih cantik dariku? Seberapa cantik dia sehingga kau bisa mengkhianati Negeri Nandou untuknya?"     

"Kau tidak layak dibandingkan dengannya," jawab Ye Futian dengan acuh tak acuh. Luo Mengyan sangat naif. Apakah dia benar-benar berpikir bahwa Kaisar Luo dan putra mahkota berpikir untuk kebaikannya? Atau mungkin sulit baginya untuk menganggap ayah dan kakaknya sebagai orang jahat.     

Luo Mengyan melihat ke arah Ye Futian dengan dingin dan pergi.     

Setelah dia pergi, Lin Yueyao bertanya pada Ye Futian dengan bingung, "Apa yang telah kau perbuat pada puteri dari Negeri Nandou?"     

Ye Futian melihat ke arah Lin Yueyao dan sedikit tersenyum. "Apakah kau ingin mengetahuinya?"     

Melihat seringai jahat dari Ye Futian, Lin Yueyao berkata, "Tidak, terima kasih."     

Setelah itu, dia pergi. Bai Qiu dan Yu Jiang telah menyaksikan semuanya secara diam-diam. Sebagai gadis tercantik dari Kerajaan Cangye, Lin Yueyao selalu ingin menyendiri tetapi sekarang dia telah beberapa kali mengobrol dengan Ye Futian. Tetapi, Ye Futian langsung mengabaikan gadis cantik ini, yang menyebabkan orang yang melihatnya merasa kesal. Perbedaan antara mereka... Tapi kekasih Ye Futian memang lebih cantik dari Lin Yueyao.     

"Ayo kita berkeliling," saran Zuo Qianfan. Semua kultivator kuat sedang berkumpul di sini, di Negeri Nandou. Mereka bisa pergi melihatnya. Karena kaisar dari Negeri Nandou telah mengundang mereka, dia tidak akan berbuat licik untuk mempermainkan mereka.     

"Ide bagus." Yu Jiang mengangguk dan pergi keluar.     

Ye Futian tidak pergi bersama mereka tetapi memilih melanjutkan berkultivasi.     

Pagi berikutnya, orang-orang dari Negeri Nandou datang ke istana dan mengunjungi Kaisar Ye. Dia pergi untuk menyambut mereka dan kelompok Ye Futian juga ikut muncul. Orang-orang dari Negeri Nandou membungkuk hormat dan berkata, "Kaisar Luo memerintahkan saya untuk mengundang Yang Mulia ke istana kekaisaran sehingga semua Yang Mulia Kaisar dapat menghadiri Perjamuan Tingfeng bersama-sama."     

"Bagaimana dengan mereka?" Kaisar Ye bertanya, sambil melihat ke arah Ye Futian dan yang lainnya.     

"Hanya para kaisar yang diundang. Sisanya akan pergi secara terpisah. Mereka dapat menemui Yang Mulia di istana kekaisaran," jawab pria itu dan tersenyum.     

Kaisar Ye tidak menanggapinya tetapi segera menoleh ke arah Jing Yu. "Bawa mereka ke sana."     

"Baik, Yang Mulia." Jing Yu mengangguk. Kaisar Ye mengikuti orang-orang itu dan pergi.     

"Ayo pergi," kata Jing Yu. Selain dia, ada banyak kultivator kuat lainnya dari Kerajaan Cangye. Sekelompok orang keluar dan berjalan langsung menuju istana kekaisaran.     

Di luar istana, ada orang-orang dari kerajaan lainnya juga bergerak menuju ke istana kekaisaran. Perjamuan Tingfeng diadakan di luar gerbang utara dari istana kekaisaran di mana sudah terdapat lautan manusia. Jumlah penonton dari Perjamuan Tingfeng jauh lebih banyak dari pada Perjamuan Fenghua.     

Ketika kelompok Ye Futian telah tiba, mereka hampir tenggelam oleh lautan manusia. Di luar gerbang utara, ada sembilan panggung tinggi yang didirikan dalam bentuk barisan yang dikelilingi oleh ruang terbuka yang luas. Kursi singgasana dan tribun penonton diletakkan di seberang panggung. Orang biasa sebenarnya tidak akan diizinkan memasuki area itu. Orang-orang dari seluruh Negeri Nandou sedang berkumpul di sini, tentu saja termasuk orang-orang dari Prefektur Laut Timur.     

Klan Nandou sedang berdiri di tengah kerumunan penonton dan menyaksikan kursi singgasana dan tribun penonton di depan panggung yang merupakan tempat keluarga kerajaan duduk. Klan Nandou bisa duduk di sana sebelumnya tetapi pada saat ini, mereka hanya bisa berdiri di tengah kerumunan penonton.     

"Satu bulan yang lalu, jika hal itu tidak terjadi, Jieyu akan menjadi seorang putri mahkota sekarang," ujar seorang pemuda Nandou. "Lalu kita juga bisa duduk di sana." Semua ini telah dihancurkan oleh Ye Futian.     

"Jangan memikirkannya lagi dan jangan pernah menyebut nama Hua Jieyu lagi," seorang Tetua menegurnya. Hua Jieyu adalah seorang pendosa bagi Negeri Nandou. Mereka harus memutuskan semua hal yang berhubungan dengannya.     

"Baik." Pemuda itu mengangguk dan melihat ke arah kerumunan penonton. Pemuda itu akan berpartisipasi dalam perjamuan ini sehingga setiap kultivator kuat yang ada di sini mungkin saja akan menjadi lawannya. Dia terus mengamatinya dan berhenti ketika ia melihat seseorang. Dia terlihat mengerutkan kening, lalu melihat ke belakang, dan menemukan sebaris sosok telah tiba.     

"Ye Futian?" pemuda itu berseru. Orang-orang dari klan Nandou semua menoleh padanya.     

Seorang Tetua berkata, "Omong kosong!" Bagaimana mungkin Ye Futian bisa muncul di Perjamuan Tingfeng?     

"Dia disana." Pemuda itu menunjuk ke suatu tempat dengan tatapan mata terkejut. Dia juga tidak percaya, tapi dia yakin telah melihat Ye Futian.     

Semua anggota klan Nandou melihat ke arah yang ditunjuknya dan mata mereka tertuju pada satu sosok yang tampan. Setiap kultivator dari klan Nandou tertegun dan mata mereka berkedip. Ye Futian telah berani menghadiri Perjamuan Tingfeng? Apakah dia ingin mati?     

"Habisi dia." Para kultivator kuat dari klan Nandou segera menerjang ke arah itu. Mereka tidak pernah melupakan apa yang terjadi di Kota Donghai beberapa waktu yang lalu. Hua Jieyu telah dibawa pergi dan sekelompok kultivator kuat dari klan Nandou juga menghilang. Dan Ye Futian adalah penyebabnya.     

"Jangan biarkan dia pergi!" teriak seorang pemuda, dia khawatir Ye Futian akan berbaur dengan kerumunan penonton. Pemuda ini sangatlah berani. Beraninya dia kembali ke tempat dimana Perjamuan Tingfeng diadakan?     

"Tangkap dia dan berikan dia kepada kaisar," ujar seseorang. Dia bahkan sudah merencanakan bagaimana cara mengeksekusi Ye Futian. Ye Futian telah menentang perintah sang Kaisar. Dia adalah seorang penjahat dan harus diserahkan kepada Kaisar Luo!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.