Maharaja Perang Menguasai Langit

Gadis Muda, Ke Er



Gadis Muda, Ke Er

0

Duan Ling Tian membawa gadis muda itu pulang dan menemui ibunya, Li Rou.

0

Li Rou sedikit terkejut ketika menyadari kalau putranya membawa pulang seorang gadis muda ke rumah.

Meskipun pakaian gadis muda itu polos dan sederhana, namun tak dapat menyembunyikan kecantikan alaminya. Cukup dengan satu pandangan, Li Rou mendapat kesan yang baik dari gadis muda yang cantik itu.

"Ini ibuku," Duan Ling Tian memperkenalkan Li Rou pada gadis muda itu.

"Saya Ke Er, senang bertemu dengan anda Nyonya."

Gadis muda itu tampak sedikit canggung bertemu Li Rou; wajah cantiknya memerah, membuatnya terlihat lebih manis.

"Tian, ada apa ini?"

Li Rou melirik Duan Ling Tian dengan senyum ringan.

Dia tidak menduga putranya akan kembali dengan seorang gadis muda yang cantik setelah sebuah perjalanan singkat.

"Ceritanya begini, Bu…" Duan Ling Tian bercerita pada ibunya tentang bagaimana ia bertemu Ke Er, gadis muda itu, dan ia tidak menyembunyikan cerita apapun termasuk bagian di mana dia memberi pelajaran kepada Tuan Muda Keluarga Fang.

"Apakah yang kau maksud Fang Jian yang terkenal di seluruh Kota Angin Semilir? Tak masalah jika kau memukulinya. Bahkan jika keluarga Fang datang kemari dan mencoba menimbulkan masalah, kita berada di pihak yang benar."

Li Rou tidak menunjukkan perubahan ekspresi dan mengangguk. Detik berikutnya, tatapan lembutnya penuh kasih keibuan mengarah pada gadis muda itu.

"Ke Er, karena kau tidak punya siapa-siapa lagi, kau boleh tinggal bersama kami. Kebetulan, gadis pelayan yang tinggal di halaman belakang pulang ke desanya kemarin untuk menikah. Kau bisa menempati kamarnya."

Li Rou memandang lembut gadis muda itu.

"Terima kasih Nyonya."

Ke Er buru-buru menyatakan terima kasihnya saat wajahnya yang kemerahan memperlihatkan ekspresi kegirangan.

"Mari, kuantar kau berganti pakaian."

Li Rou memegang tangan gadis muda itu dan masuk ke kamarnya, meninggalkan Duan Ling Tian yang tertegun dan tercengang berdiri terdiam.

Ketika gadis muda itu terlihat mengikuti Li Rou lagi, ia telah memakai pakaian baru yang cerah, dan Li Rou bahkan membantunya memakai sedikit riasan. Rambut hitam panjangnya sekarang diikat, dan wajahnya yang anggun memancarkan cahaya merah terang menawan yang membuatnya tampak seperti teratai yang baru saja mekar.

Alisnya berbentuk seperti daun willow, dan matanya berbentuk seperti buah aprikot. Hidungnya yang bagus dan bibir merah… semua tampak sempurna.

Dadanya yang sedikit melebar seperti bunga yang mulai tumbuh, seolah-olah akan meledak dan mekar setiap saat.

Dia memiliki pinggang ramping yang bisa dipeluk dengan satu tangan; bokong bulat dan lembut, dan kaki panjang dan ramping. Perawakannya membuat dia tampak cantik, langsing, anggun dan menyenangkan.

"Seperti arti dari namanya, dia memang gadis yang menyenangkan dan manis."

Berdiri di sampingnya, Li Rou memujinya saat memandangi gadis muda itu.

"Ke Er, pakaian ini dulunya milikku ketika aku masih muda. Sekarang jadi milikmu."

Melihat Duan Ling Tian yang terpesona, Li Rou bercanda, "Lihat, aku hanya membantumu memakai sedikit riasan, dan seseorang sudah menatap terpana, berharap dapat memakanmu!"

Kata-kata ibunya membuat Duan Ling Tian tersenyum malu, menarik pandangannya dari gadis muda itu. Penampilan gadis muda yang anggun setelah memakai riasan memang memikatnya.

Sebagai Raja Tentara Bayaran dari kehidupan sebelumnya, ia tak pernah kekurangan wanita disisinya. Meskipun para wanita itu cantik, mereka tidak memiliki keanggunan dan kemurnian.

Pada titik ini, mereka bahkan tak dapat dibandingkan dengan Ke Er!

"Nyonya, saya hanya gadis pelayan… tidak pantas untuk mengenakan pakaian seperti ini."

Perkataan Li Rou menyebabkan wajah gadis muda itu menjadi sangat merah seolah-olah darahnya akan menetes ke luar. Dia sangat senang dengan bantuan tak terduga dari Li Rou.

Sambil tersenyum, Li Rou menggoda lagi, "Siapa yang mengatakan padamu bahwa kau seorang gadis pelayan? Walaupun aku mau membuatmu menjadi pelayanku, aku takut seseorang tak akan mengizinkannya…"

Duan Ling Tian terdiam. Dari awal ia tidak mengucapkan sepatah katapun, namun dia masih menjadi sasaran!

Mendengar ucapan Li Rou, wajah gadis muda itu menjadi semakin merah.

Meskipun Li Rou dan Duan Ling Tian tidak menganggap Ke Er sebagai gadis pelayan, Ke Er yang pandai dan bijaksana tetap mengambil tanggung jawab tugas-tugas rumah tangga. Yang ia tahu, Tuan Muda dan Nyonya sudah cukup baik membiarkannya tinggal. Jika dia tidak melakukan apa pun untuk membalasnya, hatinya tidak akan tenang.

Sifatnya yang ramah, peka dan kecerdasannya membuat Ke Er dengan cepat memperoleh pengakuan Li Rou dan Duan Ling Tian dan dengan cepat membaur ke dalam keluarga kecil itu.

Di kediaman Keluarga Fang.

Di depan sebuah kamar berukuran sedang, pria paruh baya dengan gelisah berjalan, sesekali melirik ke kamar tidur di dekatnya.

Tiba-tiba, pintu kamar terbuka, dan seorang lelaki tua muncul dari dalam.

"Guru Sun, bagaimana keadaan putraku?"

Pria paruh baya itu dengan cepat menyambut pria tua itu.

"Manajer Fang, orang yang melakukan ini sangat kejam dan hampir menghancurkan seluruh tulang belakang putra Anda… Bahkan setelah meminum Pil Emas Penyembuh Luka Tingkat ke Sembilan, tidak ada tanda-tanda pemulihan. Saya tidak dapat melakukan apa pun; Saya turut berduka."

Orang tua itu menghela napas sambil menggelengkan kepalanya.

"Apa?!"

Wajah pria paruh baya itu berubah.

Bahkan Tabib Tingkat Sembilan yang dibayar Keluarga Fang dengan jumlah besar untuk mengobati tidak dapat melakukan apa-apa. Apa itu berarti putranya akan lumpuh permanen dan berakhir di tempat tidur selama sisa hidupnya?

"Fang Qiang!"

Tepat pada saat itu , seorang pria paruh baya yang bermartabat berjalan masuk dan memberikan kotak indah kepada Fang Qiang, manajer Keluarga Fang.

"Ini adalah Pil Emas Penyembuh Luka Tingkat ke Delapan, segera berikan kepada putramu."

"Sang Ketua!"

Fang Qiang menatap kosong.

Meskipun tadinya ia ingin memohon Pil Emas Penyembuh Luka Tingkat ke Delapan kepada Sang Ketua, tapi ketika ia teringat bahwa Keluarga Fang hanya memiliki satu Pil Emas Penyembuh Luka Tingkat ke Delapan, ia tidak jadi memohonnya karena tak yakin akan mendapatkannya mengingat statusnya hanya sebagai manajer Keluarga Fang. 

Ketika ia melihat Sang Ketua memberikan Pil Emas Penyembuh Luka Tingkat ke Delapan kepadanya, dia tidak bisa menahan diri untuk bersemangat lagi.

"Fang Qiang, jika bukan karena putraku yang tidak berbakti, putramu tidak akan terluka. Aku meminta maaf atas kejadian ini… dan untuk putra yang tidak berbakti itu, aku pasti akan menghukumnya dan mengabarkannya padamu," Kata Sang Ketua Fang Yi dengan ekspresi malu dan menyesal.

"Sang Ketua!"

Fang Qiang begitu gelisah sehingga ia berlutut; 

"Bangunlah dan cepat berikan pil obat itu untuk anakmu," kata Fang Yi

Fang Qiang berdiri dan mulai mengulurkan tangannya untuk menerima Pil Emas Penyembuh Luka Tingkat ke Delapan dari Fang Yi.

"Manager Fang, jika aku boleh berterus terang… Lupakanlah Pil Emas Penyembuh Luka Tingkat ke Delapan itu, bahkan Pil Emas Penyembuh Luka Tingkat ke Tujuh tidak akan bisa menyembuhkan luka putramu!" Pria tua yang berdiri di sampingnya tiba-tiba berkata.

"Kecuali kau memiliki Pil Pembentuk Tulang…Tapi Pil Pembentuk Tulang sudah lama punah."

Tangan Fang Qiang kaku, dan harapan yang sudah menghidupkan kembali hatinya hancur lagi tanpa ampun.

"Namun demikian, biarkanlah dia meminumnya dan mencoba peruntungannya," kata Fang Yi.

"Sang Ketua, biarlah. Saya percaya pada Guru Sun. Tidak ada gunanya membuang pil obat yang berharga ini pada putraku."

Fang Qiang menggelengkan kepalanya.

"Yang paling ingin saya lakukan adalah mencari tahu siapa yang melumpuhkan putraku dan membalas dendam padanya!"

Fang Qiang menarik napas dalam-dalam, matanya memancarkan cahaya dingin kebencian.

"Manager Fang, saya pastikan apapun yang terjadi, Keluarga Fang tidak akan berhenti berusaha menemukan si penyerang itu!' Kata Fang Yi dengan suara tegas.

"Terima kasih Sang Ketua."

Di kediaman Keluarga Li.

Sepenggal berita mengejutkan menyebar di antara anggota Keluarga Li seperti kilat.

Bulan depan, jenius bela diri Keluarga Li, Li Jie akan bertarung melawan putra Tetua ke Sembilan Duan Ling Tian!

Diduga, demi pertarungan ini, Tetua ke Tujuh bahkan datang meminta Sang Ketua dan Tetua Agung untuk menjadi saksi pertarungan tersebut.

Berita ini menyebabkan cukup banyak kegemparan dalam Keluarga Li.

"Saat lengan Li Xin dilumpuhkan oleh Duan Ling Tian, aku tahu Tetua ketujuh dan Li Jie tidak akan melepaskannya. Tapi siapa sangka kalau mereka akan bertindak begitu cepat!"

"Dia adalah seorang ahli bela diri tingkat keempat Tahap Penempaan Tubuh, menantang ahli bela diri tingkat pertama Tahap Penempaan Tubuh. Hanya demi saudara laki-lakinya, Li Jie benar-benar membuang jauh harga dirinya!"

"Aku penasaran apa yang dipikirkan Duan Ling Tian, apa yang membuatnya menyetujui tantangan Li Jie… Tak mungkin otaknya mengering karena dipukuli oleh Li Xin sebelummya kan?"

"Li Jie tak akan menunjukkan belas kasihan dalam pertarungan itu, dan bahkan jikapun dia tak dapat membunuh Duan Ling Tian, dia pasti akan melumpuhkannya!"

...

Tidak ada yang berharap terlalu tinggi pada Duan Ling Tian.

Di satu sisi, dia adalah seorang jenius bela diri yang terkenal dari Keluarga Li dengan potensi tak terbatas, yang melangkah ke tingkat keempat Tahap Penempaan Tubuh pada usia enam belas tahun.

Di sisi lainnya, ia adalah murid yang tidak jelas nama keluarganya yang baru saja menyelesaikan penempaan tubuh dan menjadi ahli bela diri tingkat pertama Tahap Penempaan Tubuh.

Meskipun mengandalkan Tinju Penumbang yang aneh dan ampuh mengalahkan Li Xin yang berada pada tingkat kedua Tahap Penempaan Tubuh, tidak ada yang percaya ia dapat mengalahkan Li Jie pada saat berlaga nanti.

Meskipun Li Jie dan Li Xin bersaudara kandung, kekuatan mereka sama sekali tidak setingkat.

Sementara seluruh Keluarga Li tertantang dengan pertarungan yang akan datang, orang yang dikuatirkan dalam masalah ini sepertinya telah siap.

"Selesai!"

Sambil memandang cincin di jari tengah tangan kanannya, Duan Ling Tian tersenyum.

Dengan mengandalkan pemahaman teknik menulis mantra Raja Diraja Bela Diri Reinkarnasi, ia berhasil menulis mantra pada cincin.

"Li Jie, pada saatnya tiba, aku akan memberimu kejutan yang menyenangkan."

Sudut mulut Duan Ling Tian melengkung, membentuk senyum jahat.

"Tuan muda, airnya sudah siap."

Di balik bilik kamar, gadis muda itu dengan anggun keluar ketika dia telah mengganti air di bak mandi untuk Duan Ling Tian.

"Ke Er, kau pasti lelah. Pergi beristirahatlah."

Duan Ling Tian mendekat, mengulurkan tangannya, dan menggunakan lengan bajunya untuk membantu menyeka keringat dari kening gadis muda itu.

Pemuda itu melakukannya dengan sangat lembut.

"Ke Er, biarkan aku melakukan pekerjaan ini sendiri mulai sekarang," kata Duan Ling Tian dengan perasaan kasihan.

"Tuan Muda, tidak apa-apa. Setelah mandi dengan cairan obat yang kau berikan itu, Ke Er menjadi sangat kuat…"

Gadis muda itu menggoyang-goyangkan lengan kecilnya, dan senyum muncul di wajahnya yang tersipu.

Sepertinya Ke Er akan menyempurnakan penempaan tubuhnya dan menjadi ahli bela diri segera setelah ia mulai mengembangkan kemampuannya.

Duan Ling Tian dengan ringan memeras lengan kecil gadis muda itu dan tersenyum.

"Tuan Muda, Ke Er tahu kau memperlakukanku dengan sangat baik, tapi Ke Er juga tahu kalau keluarga seperti Keluarga Li memiliki peraturannya sendiri. Metode pengembangan kekuatan tidak boleh begitu saja diajarkan kepada orang sembarangan… Ke Er senang selama Ke Er dapat menemanimu dan Nyonya. Tidak masalah jika Ke Er menjadi ahli bela diri atau tidak," Kata Ke Er dengan bijak.

"Gadis bodoh, jika aku ingin mengajarimu suatu jurus, tentu saja bukan jurus dari Keluarga Li. Baiklah, sebaiknya kau pergi beristirahat, aku akan ke kamarmu nanti malam… Eh, Ke Er mengapa tiba-tiba wajahmu menjadi merah; kau baik-baik saja?"

Duan Ling Tian menggelengkan kepalanya dan tersenyum ringan.

"Tuan Muda, kau jahat, kau menggoda Ke Er…"

Setelah diolok-olok oleh Duan Ling Tian, gadis muda itu pergi, meninggalkan Duan Ling Tian yang tertawa.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.