Maharaja Perang Menguasai Langit

Kota Aurora



Kota Aurora

0

Di luar Kota Angin Semilir, sebuah kereta kuda berangkat dan melaju pergi.

0

Ia tak tahu kapan akan kembali setelah keberangkatan ini.

Mengingat bagaimana si gendut kecil terlihat menangis seperti hujan saat mereka mengucapkan salam perpisahan, ia juga merasa tidak enak di hati.

"Tuan Muda, apakah kau memikirkan Tuan Muda Xuan?" gadis muda cantik di sampingnya bertanya dengan penuh perhatian.

"Semua hal baik harus berakhir. Akan selalu ada kesempatan untuk bertemu lagi di masa depan".

Duan Ling Tian menghela napas.

"Tian, Kota Aurora tidak jauh dari Angin Semilir. Ketika kau luang, kau dapat berkunjung kapan saja."

Li Rou dengan lembut tersenyum sambil menghiburnya.

"Tentu saja."

Duan Ling Tian mengangguk.

Beberapa hari yang lalu, Sang ketua Li Nan Feng memanggilnya dan Ke Er untuk menemuinya karena dia ingin merekomendasikan mereka kepada klan utama.

Hanya di klan utama mereka dapat memiliki masa depan yang lebih baik.

Kota Semilir Angin terlalu kecil.

Awal perjalanan berjalan cukup tenang…

Setelah meninggalkan Kota Angin Semilir saat siang hari, alis Li Rou yang berbentuk daun willow sedikit bergetar saat ia berkata, dengan suara rendah, "Sepertinya beberapa orang tidak ingin membiarkan kita pergi ke Kota Aurora."

Mata Duan Ling Tian menyipit. "Ibu, apakah itu keluarga Fang?"

Kereta kuda itu bergetar ketika tiba-tiba berhenti.

"Nyo…Nyonya…" kusir kereta kuda memanggil dengan suara yang sedikit gemetar.

Mengangkat tirai kereta, Duan Ling Tian langsung melihat orang yang menghalangi jalan mereka, dan wajahnya langsung berubah!

Seorang lelaki tua berdiri di sana.

Itu adalah Tetua Agung keluarga Fang, Fang Jun.

Dia berada di tingkat ke tujuh tahap Pembentukan Inti, salah satu dari tiga orang terkuat yang diakui luas di Kota Angin Semilir.

"Fang Jun!"

Li Rou turun dari kereta kuda. Matanya yang jernih sedingin es dan suaranya ditekan ke nada yang sangat rendah dan menyeramkan. "Putraku sudah memutuskan untuk meninggalkan Kota Angin Semilir. Dia tidak akan mengancam keluarga Fang-mu lagi, jadi mengapa kau masih begitu memaksa?"

"Keluarga Fang membutuhkan darahnya untuk menghapus rasa malu kami."

Jawaban Fang Jun sederhana, memancarkan tekadnya untuk membunuh Duan Ling Tian.

"Ke Er, tetaplah kau di kereta kuda." Duan Ling Tian berkata pada gadis muda itu sebelum mengikuti ibunya keluar dari kereta kuda. Dia mengepalkan tinjunya saat pandangan dinginnya tertuju pada Fang Jun.

"Duan Ling Tian, jangan khawatir; hari ini aku akan mengirimmu dan ibumu ke neraka, jadi kalian berdua bisa saling menemani di neraka."

Fang Jun memandang ke arah Duan Ling Tian dengan tatapan seolah melihat ke arah pria yang mati.

Li Rou menarik nafas dalam-dalam dan dengan cemas berkata, "Tian, bawa Ke Er pergi sekarang juga!"

Bahkan jika ia mengerahkan segenap kekuatannya, ia tak akan bisa bertahan lama melawan Fang Jun.

"Ibu, jika kita pergi, kita pergi bersama."

Nada Duan Ling Tian terdengar sangat tegas.

"Sudah cukup berdebatnya… hari ini, tidak ada yang bisa pergi!"

Fang Jun tertawa dingin, lalu ia menghentak ke tanah dan terbang seperti kilat. Tangannya mendorong ke depan seperti elang raksasa membuka sayapnya, membungkus Duan Ling Tian dan ibunya.

Sepuluh siluet mammot purba muncul di atas kepalanya…

Wuus!

Li Rou dengan anggun menghentakkan kaki saat ia terbang untuk menghalau serangan.

Di atas kepalanya ada enam siluet mammot purba…

Pedang panjang ditangannya terhunus!

Seni Menghunus Pedang!

Wuus!

Kilatan pedang melintas tepat pada saat Fang Jun mengangkat tangannya untuk menahan, merobek lengan bajunya.

"Sungguh keterampilan pedang yang luar biasa!"

Tatapan Fang Jun berkedip, lalu dia memukul dengan serangan telapak tangan yang seperti gunung.

Dug!

Tangan Li Rou yang seperti giok terguncang dan tubuhnya yang halus bergetar. Rasa manis bisa terasa di mulutnya saat Pedang Baja Murninya patah menjadi dua karena serangan telapak tangan Fang Jun.

"Ibu!"

Wajah Duan Ling Tian berubah drastis.

Wuus!

Teknik Gerakan Roh Ular! Duan Ling Tian sepertinya telah berubah manjadi roh ular saat ia lurus mengarah menuju Fang Jun.

Seni Menghunus Pedang!

Untaian ungu yang mengunci tenggorokan Fang Jun tertiup ke udara.

"Kau menganggap dirimu terlalu hebat!"

Fang Jun mengejek saat mengayunkan lengan bajunya, menyapu Duan Ling Tian dan pedangnya ke samping.

"Matilah!"

Telapak tangan Fang Jun mengayun ke udara dan turun ke arah dada Duan Ling Tian …

Jika terkena serangan ini, ia pasti akan mati!

"Tian!"

Wajah Li Rou berubah drastis. ia ingin menyelamatkannya, tetapi tidak cukup waktu.

"Tuan Muda!"

Gadis muda itu melompat turun dari kereta, mengabaikan segalanya saat ia melesat menuju Duan Ling Tian. Matanya yang jernih dipenuhi dengan air mata dan jantungnya terasa seperti ada belati yang berputar di dalamnya.

Dug!

Tepat pada waktunya, sesosok manusia terbang keluar dari pepohonan subur di sisi jalan, tiba di depan Duan Ling Tian dan membalas serangan telapak tangan Fang Jun dengan kekuatan yang seimbang.

Di atas kepala orang itu ada sepuluh bayangan mammot purba yang sama …

"Tetua Agung!"

Setelah ia menstabilkan dirinya, pandangan Duan Ling Tian bersinar terang saat dia mengenali orang yang datang.

Itu memang Li Huo, Tetua Agung keluarga Li.

Ia tahu karena Tetua Agung telah tiba, bahaya yang menimpanya bisa dianggap sudah selesai.

"Li Huo, aku tidak menyangka kalau Tetua Agung keluarga terhormat yang bermartabat akan mau menjadi pengawal untuk seorang murid dengan nama keluarga lain. Sepertinya murid dengan nama keluarga lain ini memiliki status yang luar biasa dalam keluarga Li-mu …"

Setelah Li Huo tiba, Fang Jun tahu kalau ia tidak akan bisa membunuh Duan Ling Tian hari ini.

"Fang Jun, kau sudah tua, tapi kau tidak menghormati dirimu sendiri dan melakukan tindakan tidak pantas. Karena mencoba membunuh murid keluarga Li-ku, hari ini kau pasti untuk mati!"

Tatapan Li Huo seperti memuntahkan api karena murkanya.

Hati Duan Ling Tian terasa hangat. Ini adalah pertama kalinya seingatnya Tetua Agung terlihat sangat murka.

"Li Huo, kekuatan kita sebanding; bahkan jika kau berdua Li Rou, aku takut kau tidak dapat mencegahku melarikan diri," kata Fang Jun dengan jijik.

"Jika mereka berdua tidak cukup, bagaimana kalau kau tambahkan aku?"

Tepat pada saat itu, dua sosok lagi menampakkan diri mereka dan mengepung Fang Jun.

"Sang Ketua Chen."

Dari dua orang yang muncul, Duan Ling Tian mengenali salah satu dari mereka; itu adalah Chen Li. Sang Ketua keluarga Chen.

Yang seorang lagi adalah lelaki tua yang sepertinya penuh semangat dan energi.

"Chen Kun, masalah ini adalah antara Keluarga Fang dan Keluarga Li, aku harap kau tidak ikut campur dalam masalah ini."

Melihat lelaki tua itu, wajah Fang Jun akhirnya berubah dan dengan marah dia berteriak, "Chen Kun?"

Tetua Agung keluarga Chen? Tatapan Duan Ling Tian bersinar terang.

Tiga orang terkuat Kota Angin Semilir berkumpul di sini.

"Fang Jun, kau salah, ini masalah antara keluarga Chen dan keluarga Li dengan keluarga Fang-mu."

Chen Kun tersenyum acuh tak acuh.

"Kalian semua…."

Ekspresi Fang Kun sangat tidak karuan. Ia tidak percaya kalau semua ini nyata, "Chen Kun, apakah sesuatu yang cukup berharga yang diberikan keluarga Li padamu untuk membujukmu untuk bersekutu melawanku?"

"Masa depan keluarga Chen…"

Chen Kun hanya mengucapkan empat kata, dan saat dia selesai, sosoknya bergerak, tiba-tiba menyerang!

Di atas kepalanya, kekuatan langit dan bumi berguncang saat mewujud menjadi sepuluh bayangan mammot purba …

Wuus!

Li Huo, Li Ruo, dan Chen Li mengikuti di belakang, ikut menyerang.

Mereka berempat menyerang serentak. Mammot purba berkelebatan di udara saat mereka bersiul menekan Fan Jun!

Sesaat, Fang Jun berada dalam posisi yang tidak menguntungkan. Setelah terkena serangan telapak tangan Li Huo, tubuhnya mulai bergetar. Pukulan itu membuatnya terhempas jauh seperti panah meninggalkan tali busur, jatuh ke tanah dengan keras. Setelah memuntahkan darah, ia tidak dapat melanjutkan pertarungan.

"Hahahaha…"

Tiba-tiba, Fang Jun mulai tertawa. Tatapannya dingin saat dia melihat ke arah Chen Kun dan Chen Li. Dengan suara sedingin es, ia berkata, "Kalian berdua benar-benar dungu. Melihat penampilan murid-murid keluarga Li selama upacara kedewasaan, tidak akan lama sebelum keluarga Li mengangkangimu… kalian berdua sedang menggali kuburan kalian sendiri!"

"Fang Jun, kau tidak perlu memicu keributan di antara kami; keluarga Li sudah berencana untuk berbagi rahasia mereka dengan keluarga Chen … Syaratnya adalah membunuhmu!"

Chen Kun mencibir saat ia tahu niat Fang Jun, lalu sosoknya bergerak seolah berubah menjadi harimau ganas, dan menerkam ke bawah untuk membunuh Fang Jun yang terluka parah.

Pada saat kematiannya, mata Fang Jun dipenuhi dengan ekspresi terkejut.

Mendengar apa yang dikatakan Chen Kun, Duan Ling Tian sepertinya berpikir tentang sesuatu…

"Terima kasih Sang Ketua Chen, Tetua Kun."

Li Rou buru-buru berterimakasih kepada dua anggota keluarga Chen sebelum memberi isyarat dengan matanya kepada Duan Ling Tian.

Duan Ling Tian mengikutinya dengan ucapan terima kasih.

"Tuan Muda, apakah kau baik-baik saja?"

Air mata gadis muda itu belum mengering, dan ekspresinya penuh perhatian.

"Aku baik-baik saja."

Duan Ling Tian dengan santai meraih tangan gadis muda itu lalu dengan ringan mencubit telapak tangannya, menenangkannya.

"Duan Ling Tian, jika Tetua Huo tidak memberitahuku, aku tidak akan tahu kalau kau memiliki seorang guru ahli ramuan tingkat ketujuh."

Chen Li melirik dalam pada Duan Ling Tian. "Jika aku tidak salah, gurumu juga seorang ahli senjata, bukan?"

Ahli senjata?

Duan Ling Tian bingung. Ia tidak tahu apa yang dimaksud oleh Chen Li.

Li Rou dan Li Huo memandang ke arah Duan Ling Tian. Mereka berdua juga tidak tahu tentang hal itu.

"Beberapa bulan yang lalu, kau datang ke toko senjata keluarga Chen kami untuk membeli beberapa bahan. Bahan-bahan tersebut untuk membuat senjata, kan?"

Chen Li tersenyum kecil, seolah ia bisa melihat ke dalam hati Duan Ling Tian dengan satu tatapan.

Duan Ling Tian akhirnya menemukan titik terang.

Jadi itu masalahnya…

Namun, bahan-bahan yang ia beli bukan untuk membuat senjata tetapi untuk menulis mantra.

Tentu saja, ia tidak akan mengatakannya.

"Sang Ketua Chen, aku takut tebakan anda salah. Bahan-bahan yang kubeli untuk guruku adalah untuk memurnikan pil obat tingkat ketujuh, bukan untuk membuat senjata."

Duan Ling Tian menggelengkan kepalanya.

Sejauh yang ia tahu, tidak ada orang lain selain dia yang memiliki pengetahuan tentang kemampuan ahli ramuan tingkat tujuh, jadi tidak perduli omong kosong apa yang ia katakan, tidak ada yang bisa menemukan kebenaran dari kebohongannya itu.

Seperti yang diharapkan, Chen Li mengangguk mengerti. "Jadi begitu."

"Kau jenius, seperti yang telah diduga, Denganmu, keluarga Li memiliki peluang bagus untuk menjadi makmur, dan keluarga Chen-ku akan mendapat manfaat dari menjadi sekutu bagi Keluarga Li."

Chen Kun melirik Duan Ling Tian sebelum tersenyum ringan.

"Tetua Kun, anda terlalu menyanjung."

Duan Ling Tian tersenyum sopan.

"Karena masalah ini sudah selesai, sudah saatnya kami pergi," kata Chen Kun saat beranjak pergi bersama Chen Li.

Sosok mereka dengan cepat menghilang di ujung jalan.

"Nak, aku putuskan sendiri dan berjanji pada keluarga Chen dalam suatu jangka waktu yang telah ditetapkan, kami akan menjual Cairan Penempaan Tubuh Enam Khasanah pada mereka… Kau tidak akan menyalahkanku, kan?"

Li Huo tersenyum ke arah Duan Ling Tian.

Itu adalah janji yang membuat keluarga Chen bersedia bergandengan tangan dengannya dan membunuh Tetua agung keluarga Fang.

Duan Ling Tian telah memberikan formula Cairan Penempaan Tubuh Enam Khasanah pada Li Huo sebelum ia pergi.

"Tetua Agung, anda pasti sedang bercanda; jika anda tidak melakukan apa yang anda lakukan hari ini, aku pasti sudah mati! Formula Cairan Penempaan Tubuh Enam Khasanah dapat Tetua Agung gunakan sesukanya."

Duan Ling Tian menggelengkan kepalanya.

Baginya, tidak ada yang lebih penting dari keluarga dan hidupnya sendiri…

Terlebih lagi, sejauh ia perhatikan, menukar cairan Cairan Penempaan Tubuh Enam Khasanah dengan nyawa Tetua Agung keluarga Fang sangatlah berharga!

"Selama kau tidak meyalahkanku, tidak apa-apa. Sekarang Fang Jun sudah mati, perjalananmu sudah aman… Ingatlah, begitu kau sampai di klan utama, bersainglah setinggi mungkin, karena hanya ketika kau menunjukkan kemampuanmu klan utama akan mau mendorong perkembanganmu."

Li Huo memperingatkan Duan Ling Tian sebelum pergi.

Duan Ling Tian mengangguk, mengingat kata-kata Li Huo.

Perjalanan berikutnya berjalan lancar dan tanpa hambatan. Mereka bertemu dengan beberapa penjahat di jalan, tetapi mereka dengan mudah diusir oleh Li Rou.

Saat senja, mereka akhirnya mencapai tujuan mereka.

Kota Aurora!

Kota yang sepuluh kali lebih besar dari Kota Angin Semilir.

Tembok kota yang kuno, memancarkan aura yang sepertinya telah mengalami banyak peristiwa.

Di dalam kota, kereta kuda terlihat hilir mudik. Aliran orang dan kereta tidak ada habisnya; tempat ini ramai dengan kebisingan dan kegairahan.

"Sangat sibuk…"

Ketika gadis muda itu melihat keluar dari jendela kereta, matanya yang jernih bersinar dengan secercah kecermerlangan dan suasana hatinya gembira.

Di sisi lain, Duan Ling Tian menunjukkan ekspresi yang tenang.

Meskipun Kota Aurora kota yang sibuk, ia telah mengunjungi hampir setiap kota besar di Bumi, dan kota-kota besar itu bukanlah tandingan bagi Kota Aurora.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.