Maharaja Perang Menguasai Langit

Keterkejutan Klan Li



Keterkejutan Klan Li

0

"Baiklah, aku akan mengurusnya sendiri."

0

Setelah menangkap kesangsian Tang Ying, Duan Ling Tian mengangguk ringan, ia dapat memahami.

Setelah mengucapkan selamat tinggal kepada Tang Ying, Duan Ling Tian kembali ke Kediaman Klan Li.

Segalanya berjalan seperti biasa.

Namun, pada siang harinya, Kediaman Klan Li benar-benar gempar.

Tetua Agung Klan Li telah meninggal di Hutan Halimun…

Duan Ling Tian awalnya tidak berniat untuk melihat kejadian itu, tetapi Li Fei menyeretnya bersama Ke Er ke sana.

Di kediaman Klan Li, pelataran luar Tempat Latihan Bela Diri Klan Li telah dipenuhi orang-orang.

Menyadari Duan Ling Tian mendekat, kerumunan itu dengan sendirinya membuka jalan.

Bila menyangkut Duan Ling Tian, yang menempati peringkat teratas dalam Daftar Naga Tersembunyi dan pilar masa depan Klan Li, siapa pun akan memberi hormat padanya.

"Fei Kecil, tidak mungkin kau memaksaku ke sini supaya aku bisa membuka jalan untukmu, kan?" Sudut mulut Duan Ling Tian mengkerut, bertanya dengan sedikit curiga.

"Tidak. Jangan katakan padaku kau tidak ingin datang dan melihat kejadian ini.. Aku dengar anggota Klan Wang dari Kota Kemenangan yang menemukan mayat Tetua Agung… Hmm, kematian Tetua Agung akan membuat Li Qing tidak punya siapa pun untuk diandalkan."

Saat menyelesaikan ucapannya, tatapan Li Fei sedikit rumit.

"Kenapa, kau mengkuatirkannya?"

Alis Duan Ling Tian sedikit berkedut.

"Tidak, aku hanya berpikir… Li Qing sama seperti aku, orang tuanya juga meninggal dalam bencana waktu itu, dan ia tinggal bersama kakeknya sejak kecil."

Li Fei menggelengkan kepalanya.

"Jadi begitu."

Duan Ling Tian mengangguk.

Sementara itu, ia telah membawa Ke Er dan Li Fei ke depan kerumunan.

Di tempat Latihan Bela diri, selain Li Ao, para Tetua Klan Li telah hadir dan berdiri di belakangnya.

Di hadapan mereka, ada tujuh orang dewasa berdiri, pria dan wanita.

Di tengah-tengah, Tetua Agung Li Tai terbaring di sana dalam keadaan yang menyedihkan. Selain tangan kanannya patah, tenggorokannya tersayat oleh senjata juga.

Li Ao dan para Tetua Klan Li tidak menampakkan raut wajah yang menyenangkan di wajah mereka.

Li Ao melihat pada ketujuh anggota Klan Wang dan bertanya, "Tuan dan Nona Klan Wang, ketika kalian menemukan mayat Tetua Agung, apakah kalian memperhatikan hal lain di sekitarnya?"

"Sang Ketua Li, kami telah memeriksa sekitarnya, tapi kami tidak menemukan apa-apa," salah satu murid Klan Wang berkata.

"Terimakasih telah merepotkan kalian. Karena hal ini sangat penting, Klan Li tidak dapat membalas semua ini… Anggaplah Pil Penambah Sumber Energi ini hadiah dariku."

Li Ao mengambil sebotol Pil Penambah Sumber Energi dan menyerahkannya.

Para murid Klan Wang menerima sebotol pil obat itu dengan raut wajah senang.

"Sang Ketua Li, kami mengerti. Selamat tinggal."

Ketujuh anggota Klan Wang itu datang dan pergi seperti angin.

"Kakek!"

Tiba-tiba, jeritan melengking dan memilukan terdengar dari arah luar kerumunan itu.

Seorang pemuda berpakaian putih langsung menghambur ke kerumunan itu dan berlutut di sisi jasad Li Tai. Tubuhnya bergetar karena tangisannya.

Ia adalah Li Qing!

"Li Qing, jangan bersedih dan terimalah musibah yang tak terelakkan ini… Klan Li pasti akan berusaha menyelidiki sampai ke dasar masalah ini. Kami akan memberikan keadilan kepada Tetua Agung," Sang Ketua Li Ao menghibur.

"Menyelidiki? Kau tak perlu menyelidiki, aku tahu siapa pembunuhnya!"

Mata Li Qing memerah saat ia mengangkat kepalanya dengan raut wajah penuh kebencian.

"Kau tahu?"

Li Ao tercengang.

"Li Qing, jika kau tahu, kau dapat mengatakannya… Aku ingin tahu siapa yang sangat berani membunuh Tetua Agung Klan Li kita. Apakah ia mengira Klan Li bisa diganggu dengan mudah?" lelaki tua di belakang Li Ao berkata, dengan suara rendah dan kemarahan yang tak terbatas.

"Ya! Membunuh Tetua Agung tidak berbeda dengan menampar wajah Klan Li kita. Li Qing, kau tidak perlu takut; kau dapat mengatakannya."

"Aku juga ingin tahu. Siapa yang mempunyai keberanian luar biasa seperti itu?!"

"Jika kita dapat menemukan orang ini, kita harus menghancurkan tubuhnya menjadi 10,000 bagian!"

...

Setiap anggota Klan Li dipenuhi dengan kemarahan.

Tatapan dari semua orang mengarah keada Li Qing.

Mereka semua ingin tahu siapa pembunuh yang dimaksud Li Qing.

Tatapan Li Qing menyapu kerumunan itu…

Pada akhirnya, tatapannya berhenti pada sosok berpakaian ungu.

"Sang Ketua, dia adalah Duan Ling Tian!"

Li Qing menunjuk ke arah pemuda berpakaian ungu dengan wajah penuh murka.

Melihat Li Qing menunjuk ke arahnya dan menyebutnya sebagai pembunuh, raut wajah Duan Ling Tian tetap tidak berubah saat ia menatap Li Qing dengan sikap yang sangat tenang.

Setelah mendengar apa yang dikatakan Li Qing, semua orang yang hadir mengikuti jari Li Qing dan tatapan mereka semua tertuju pada pemuda berpakaian ungu.

Untuk sesaat, suasana di sana menjadi tidak terkendali.

"Apakah Li Qing gila? Dia benar-benar mengatakan kalau pembunuhnya adalah Duan Ling Tian!"

"Benar-benar lelucon. Bahkan jika Duan Ling Tian pernah memakan Buah Jiwa dan raganya memiliki kekuatan dua ekor mamut kuno lebih besar dibandingkan dengan ahli bela diri biasa, meskipun dia telah menerobos Tahap Pembentukan Inti, kekuatannya hanya sebanding dengan ahli bela diri Tahap Pembentukan Inti tingkat ketiga."

"Membunuh Tetua Agung, yang berada pada tingkat kedelapan Tahap Sumber Inti, dengan kekuatan ahli bela diri Pembentukan Inti tingkat ketiga? Apa yang membuat Li Qing bisa mengatakan hal seperti itu."

"Tidak mungkin dia gila karena berita kematian Tetua Agung, kan? Duan Ling Tian? Bagaimana mungkin!"

"Li Qing ini tidak sedang berpikir menggunakan kekuatan klan untuk menyelesaikan dendam pribadinya, kan? Aku dengar selama kompetisi Daftar Naga Tersembunyi, , Duan Ling Tian telah memotong jarinya karena ia terlalu sombong … Apa mungkin karena masalah ini?"

"Bahkan jika ia ingin menggunakan kekuatan klan untuk membalaskan dendam pribadinya, ia seharusnya mencari alasan yang lebih masuk akal."

"Ya, menjebak Duan Ling Tian sebagai pembunuhnya, siapa yang akan percaya?"

...

Pembicaraan orang-orang di kerumunan itu masuk ke telinga Li Qing dan membuat raut wajahnya menjadi pucat mengerikan.

"Aku tidak bohong. Duan Ling Tian pembunuhnya, dialah pembunuhnya!" Li Qing berteriak, tiba-tiba berdiri dan merangsek. ia melesat maju dengan seluruh kekuatan setara tiga ekor mamut kuno, menyerbu ke arah Duan Ling Tian seperti orang gila.

Gerak Kaki Naga Berenang!

Jemari Kelam!

Gerakan pertamanya adalah serangan yang langsung mematikan. Jarinya langsung mengarah titik vital Duan Ling Tian.

"Li Qing!" Raut wajah Sang Ketua Li Ao berubah keruh saat ia berteriak dengan suara rendah.

Tapi apakah Li Qing akan memperhatikan Li Ao saat ini?

"Kau tidak tahu batas kemampuanmu sendiri!"

Tatapan Duan Ling Tian berubah dingin saat ia melangkah maju. Ia terlalu enggan menggunakan keterampilan beladirinya, jadi ia hanya mengayunkan tinjunya.

Empat bayangan mamut kuno mewujud di atasnya.

Dhuar!

Tinjunya melayang ke arah Li Qing dengan kecepatan lebih cepat dari jarinya dan menghempas Li Qing jauh ke belakang.

Li Qing terbanting keras ke tanah dengan raut wajah yang sangat buruk.

Ia berusaha berdiri dan ingin menyerang sekali lagi.

"Cukup!"

Sosok Li Ao yang tinggi besar menghadang di depan Li Qing, tatapannya dingin dan tidak perduli. "Li Qing, jika kau dapat membawa bukti, maka katakana saja… Jika kau ingin menggunakan kematian Tetua Agung sebagai alat untuk menyelesaikan dendam pribadimu dengan Duan Ling Tian, aku akan menghukummu sesuai aturan di Klan Li sekarang juga! Jangan lupa, Tetua Agung adalah kakekmu; bahkan jasadnya pun belum dingin, tapi kau sudah sibuk mencoba untuk balas dendam. Bagaimana dia bisa mati dengan tenang di dunianya?"

"Sang Ketua!"

Li Qing berlutut dengan menyedihkan. "Aku tidak menggunakan kematian kakekku untuk membalas dendam pribadi, dan setiap kata yang kuucapkan adalah benar."

"Kalau begitu coba jelaskan. Mengapa kau bilang Duan Ling Tian pembunuhnya?" Li Ao bertanya, dengan suara berat.

Semua orang yang ada disitu menatap Li Qing.

"Sang Ketua, karena kakekku telah meninggal sekarang, aku tidak akan menyembunyikan rahasia ini lagi."

Li Qing menarik napas dalam-dalam lalu perlahan berkata, "Saat pertemuan pemuda, Duan Ling Tian memotong jariku dan hampir melumpuhkan Jemari Kelamku. Kakek sangat marah karena hal ini, dan dalam banyak kesempatan ia mengatakan akan mencari kesempatan untuk memberi pelajaran kepada Duan Ling Tian …"

Mendengar apa yang Li Qing katakan, raut wajah Li Ao menjadi keruh.

Li Tai, apa pun yang terjadi, adalah Tetua Agung Klan Li, tapi ternyata ia seseorang yang berpikiran sempit.

Pertandingan dalam pertemuan pemuda menentukan rangking Daftar Naga Tersembunyi diakui oleh tiga klan besar Kota Aurora dan karena itu bisa dikatakan berlangsung sangat adil.

Menjadi terluka dalam pertandingan tidaklah dapat dihindari.

Kerumunan itu menjadi gempar.

"Jadi Tetua Agung adalah orang semacam ini."

"Aku tadinya mengira kalau Tetua Agung berbeda dengan kita, tapi aku tidak menyangka ia sangat mirip seperti kita, bahkan sifat egoisnya lebih besar… Li Qing terluka oleh Duan Ling Tian saat pertemuan pemuda; banyak yang menyaksikannya, dan Li Qing-lah yang sombong dan Duan Ling Tian tidak bisa disalahkan."

"Tapi coba pikir, Li Qing adalah cucu satu-satunya."

"Humff! Tak kusangka.. aku menghormati Tetua Agung sebelumnya, tapi dia ternyata orang yang seperti itu.."

...

Duan Ling Tian menunjukkan tatapan aneh

Apakah Li Qing ini idiot?

Kakeknya meninggal, dan dia merusak nama kakeknya seperti itu…

Dapat dibayangkan jika Li Tai bangkit dari kematiannya, dia mungkin akan marah setengah mati kepada Li Qing.

Namun demikian.

Li Qing saat ini sudah kehilangan semua alasannya. Ia melanjutkan, "Dalam beberapa hari terakhir ini, aku melihat Duan Ling Tian pergi ke Hutan Halimun setiap hari, jadi kukatakan pada kakekku. Pagi ini, kakekku mengikuti Duan Ling Tian dari belakang… tapi aku tidak pernah menduga bahwa yang kembali adalah jasadnya."

"Sang Ketua, coba katakan padaku, jika pembunuhnya bukan Duan Ling Tian, jadi siapa lagi?" Li Qing bertanya histeris.

Ia tidak memperhatikannya, namun raut wajah Li Ao menjadi gelap dalam sekejap.

Hua!

Sebenarnya saat Li Qing selesai berbicara, kerumunan itu menjadi gempar sekali lagi.

"Dia mengikuti Duan Ling Tian kedalam Hutan Halimun? Ini tidak seperti rencana awal untuk memberi pelajaran kepada Duan Ling Tian …"

"Begitu Duan Ling Tian masuk ke Hutan Halimun, bahkan jika dia mati, tidak ada yang akan mencurigai Tetua Agung."

"Tetua Agung terlalu kejam. Li Qing hanya terpotong jarinya, dan bahkan dapat tersambung kembali… Karena alasan itu, dia ingin membunuh Duan Ling Tian."

"Tetua Agung terlalu menakutkan."

...

Raut wajah seluruh murid Klan Li yang melihat membeku sesaat.

Ia mengikuti Duan Ling Tian kedalam Hutan Halimun murni untuk memberinya pelajaran?

Hanya orang idiot yang akan mempercayainya!

"Li Qing, jangan bicara omong kosong. Bagaimana mungkin Tetua Agung menjadi orang semacam ini?" Wajah Li Ao muram saat dia berteriak dengan suara keras.

"Ya, aku percaya dengan cara Tetua Agung selalu melakukan maunya sendiri, sangat mustahil baginya untuk melakukan hal seperti itu."

"Aku juga percaya begitu."

"Li Qing, jangan biarkan balas dendam membutakan matamu. Mencatut kakekmu hanya untuk memuaskan hasrat egoismu sendiri untuk balas dendam adalah sesuatu yang benar-benar tidak boleh kau lakukan!"

...

Para Tetua Klan Li memberikan pendapat mereka.

Sungguh sebuah lelucon.

Ada banyak murid Klan Li yang hadir saat ini.

Bahkan jika Tetua Agung Li Tai benar-benar melakukannya, mereka masih tidak akan mengakuinya, karena Tetua Agung Klan Li tidak hanya mewakili seseorang, dia mewakili seluruh Klan Li.

"Sang Ketua, aku tidak berbohong!"

Menyadari tidak ada yang mempercayainya, Li Qing merasa cemas dan memekik.

"Cukup!" Li Ao berteriak. "Di mana Tetua Disiplin?"

"Sang Ketua!"

Diantara para tetua yang berdiri di belakang Li Ao, lelaki tua berjubah hitam berjalan keluar.

"Li Qing memfitnah Tetua Agung Klan Li kita. Bawa dia pergi dan dan beri dia 30 kali pukulan sebagai peringatan untuk anggota klan yang lain!" Li Ao memerintahkan.

"Ya, Sang Ketua."

Tetua Disiplin keluar dengan langkah besar dan memegang Li Qing seperti elang menangkap anak ayam.

"Sang Ketua, aku mengatakan yang sebenarnya, aku mengatakan yang sebenarnya…"

Saat ia diseret pergi oleh Tetua Disiplin, Li Qing terus berteriak histeris.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.