Maharaja Perang Menguasai Langit

Parasit Penutup Sumber Energi



Parasit Penutup Sumber Energi

0

Sementara Duan Ling Tian dan Yang Da sedang dalam perjalanan keluar dari Kota Hitam, mereka melihat para prajurit Tentara Hitam berbaris menuju ke arah Kediaman Klan Lian dengan pembawaan yang tampak seperti awan gelap yang menyelimuti kota dan berniat menenggelamkannya!

0

"Rasanya aku agak keterlaluan." Duan Ling Tian memacu kudanya dan menggaruk hidungnya sedikit malu.

Yang Da memutar matanya ke arah Duan Ling Tian. "Bukankah semua ini perbuatanmu, nak."

"Jika kau ingin membicarakan siapa yang melakukan semua ini, yang pasti bukan aku, kan? Aku tidak memiliki masalah terhadap Tentara Hitam atau pun Klan Lian, dan juga tidak punya alasan untuk menjebak mereka. Bukankah Tentara Darah Besi yang memintaku menyelesaikan misi omong kosong ini? Sebuh pekerjaan yang sulit tapi tak ada terimakasih!" Duan Ling Tian menggerutu.

"Ayolah, masalahnya sudah selesai, Panglima pasti sudah merasa lega."

Kata-kata Yang Da baru saja selesai ketika Duan Ling Tian memacu kudanya, meninggalkan wajah Yang Da yang penuh debu.

"Anak ini!" Yang Da membelalakkan matanya lalu mengejarnya.

Keduanya memacu kuda mereka dan memulai perjalanan selama tiga bulan lamanya.

Saat ini, karena misi sudah selesai, Duan Ling Tian dan Yang Da memperlambat kecepatan mereka dan melakukan perjalanan santai menuju Kota Darah Besi Kerajaan Langit Merah.

Dalam perjalanan mereka tinggal di beberapa penginapan kota kecil dan merasakan berbagai kebiasaan dan kegiatan warga lokal.

Setelah lima bulan mereka tiba di sebuah kota kecil di dekat Kota Darah Besi.

"Kita akan beristirahat di sini malam ini, dan kita akan sampai besok setelah perjalanan satu hari," Yang Da berkata pada Duan Ling Tian.

Duan Ling Tian mengangguk saat keduanya berpacu memasuki kota kecil itu.

Setiap ia memasuki kota kecil seperti ini, Duan Ling Tian merasa seolah dia kembali ke Kota Angin Semilir, karena kota-kota kecil ini mirip dengan Kota Angin Semilir…

"Kapten, ada beberapa penginapan tadi yang tampaknya cukup bagus." Duan Ling Tian menyadari kalau Yang Da membawanya terus memasuki ke tengah kota kecil itu dan tidak memperhatikan penginapan yang ada dijalan.

"Kita tidak menginap di penginapan malam ini." Yang Da tersenyum.

"Sekarang tidak menginap di penginapan?" Duan Ling Tian tertegun.

"Ini adalah Kota Angsa Pertapa, dan ini adalah kampung halamanku." Mata Yang Da memancarkan kehangatan.

Duan Ling Tian sedikit terkejut.

Tepat pada saat itu, iring-iringan kereta seperti naga yang sedang berenang berjajar tangguh memasuki kota.

Kereta-kereta ini terdapat kerangkeng di atasnya, tapi tidak ada binatang buas atau makhluk ganas terkunci di dalamnya; tetapi manusia.

Orang-orang ini berpakaian seperti pengemis tapi sangat ganas. Mereka memancarkan kekejaman di antara alis mereka dan jelas bukan orang biasa.

Terlihat jelas ada cap di wajah orang-orang ini.

"Ini adalah …" Duan Ling Tian menghentikan kudanya dan memperhatikan.

"Mereka adalah budak Klan Cai yang dikumpulkan dari luar daerah. Biasanya beberapa akan dijual di Kota Angsa Pertapa sebelum mereka menuju ke Kota Provinsi. Klan Cai memiliki hubungan baik dengan Kediaman Gubernur Kota Provinsi," Yang Da berkata perlahan.

Tepat saat itu..

"Yang Da!" Seorang lelaki yang memimpin iring-iringan kereta itu memacu kudanya mendekat lalu menghentikan kudanya di depan Yang Da.

Seketika, seluruh iring-iringan kereta itu berhenti.

"Cai Hai, kau sendiri yang bertanggung jawab langsung sekarang." Yang Da membalas senyum dengan akrab.

"Yang Da, sudah lama kau tidak kembali. Kekuatanmu sudah meningkat, kan? Setelah aku selesai mengirim budak-budak ini, aku akan mengunjungi Klan Yang-mu, dan aku tidak bisa kalau tidak berlatih denganmu." Cai Hai tertawa.

"Maka kau harus menggunakan waktumu sebaik-baiknya; aku akan pergi besok pagi." Yang Da tertawa juga.

"Heh?" Tiba-tiba, Duan Ling Tian mengerutkan kening.

Ia menyadari sosok yang terlihat gagah di dalam salah satu kerangkeng sedang menatap Cincin Ruang di tangannya.

Seorang lelaki paruh baya, dan pandangannya gelisah tak terkendali…

"Ia mengenali Cincin Ruang ini?" Duan Ling Tian tertegun.

Sulit baginya untuk membayangkan bagaimana lelaki paruh baya itu dapat mengenali Cincin Ruangnya, yang pernah dimiliki oleh Pemimpin Muda Sekte, Sekte Tanpa Batas Kekaisaran Rimba Biru.

"Eh!" Tiba-tiba, Duan Ling Tian melihat dengan jelas ada tanda hitam di leher lelaki paruh baya itu.

Tanda ini … Ingatan Maharaja Bela Diri Reinkernasi terlintas di pikiran Duan Ling Tian

"Parasit Penutup Sumber Energi!" Mata Duan Ling Tian menyipit, karena ia tahu arti tanda itu.

Namun, nalarnya mengatakan mustahil untuk racun parasite, yang untuk menciptakannya membutuhkan kemampuan yang tinggi, bisa muncul di Kerajaan Langit Merah…

Parasit Penutup Sumber Energi adalah racun parasit yang dapat menutup Sumber Energi seseorang.

Bahkan tokoh digdaya Tahap Ruang Hampa bisa terinfeksi olehnya jika lengah, dan sekali terinfeksi, Sumber Energi di seluruh tubuhnya akan tertutup, meninggalkan korbannya menjadi hanya memiliki kekuatan tingkat kesembilan Tahap Penempaan Tubuh.

"Sek…Te…Tanpa….Batas…"

Menyadari tatapan sengit lelaki paruh baya itu padanya, Duan Ling Tian menggumankan dua kata itu.

Seketika, tubuh lelaki paruh baya itu bergetar dan matanya memancarkan rasa senang.

"Ia benar-benar berasal dari Sekte Tanpa Batas!" Hati Duan Ling Tian bergetar.

"Yang Da, siapa ini?" Sementara itu, pandangan Cai Hai mengarah pada Duan Ling Tian.

"Dia Duan Ling Tian. Dia anggota Kamp Jenius tahun ini. Dia sudah melewati ujian akhir dan mendapatkan kualifikasi untuk masuk ke Akademi Paladin, jadi dia akan menjadi murid Akademi Paladin segera." Yang Da tersenyum saat mengatakannya.

Cai Hai terharu dan senyum ramah muncul di wajahnya. "Adik Ling Tian, aku Cai Hai."

"Bagaimana aku memanggilmu?" Duan Ling Tian membalas senyumnya tetapi tidak tahu bagaimana harus memanggil Cai Hai.

Cai Hai tertawa terbahak-bahak. "Adik Ling Tian, jika kau tidak keberatan, kau boleh memanggilku Kakak Cai. Bagaimana?"

"Kakak Cai."

Duan Ling Tian menyapa lalu bertanya, "Kakak Cai, dari mana kau mendapatkan semua budak yang kau bawa ini?"

Cai Hai menjelaskan sambil tersenyum, "Barang dagangan ini kami beli dari kerajaan lain; mereka kebanyakan adalah tawanan perang dan pengembara."

Membeli dagangan mereka?

Duan Ling Tian merasakan kesedihan budak-budak itu. Mereka manusia tapi diperlakukan seperti barang dagangan.

"Kakak Cai, aku selalu ingin membeli seeorang budak tapi tidak memiliki koneksi… Aku ingin tahu apakah aku dapat membelinya darimu." Duan Ling Tian menyelidik.

"Adik Ling Tian, kau memperlakukanku seperti orang asing. Belum lagi pertemanan antara aku dan Kaptenmu saat kami tumbuh dewasa, kami telah menjadi teman di pertemuan pertama kami, dan itu membuat hatiku merasa hangat. Ambil saja salah satu budak ini sebagai hadiah pertemuan dari Kakak Caimu ini," Kata Cai Hai dengan murah hati.

Sepengetahuannya, karena Duan Ling Tian memperoleh kualifikasi untuk masuk Akademi Paladin, bakat alaminya yang luar biasa terlihat dari usia mudanya yang baru 17 tahun.

Begitu ia lulus dari Akademi Paladin, masa depannya pasti tak terbatas!

Ia tidak akan pernah memiliki kesempatan untuk bersahabat dengan orang seperti itu di masa depan. Sekarang, bagaiman pun, adalah waktu terbaik untuk membantu Duan Ling Tian, dan mungkin di masa depan itu akan memberinya keuntungan yang lebih besar.

"Terima kasih, Kakak Cai." Duan Ling Tian tidak menolaknya dan dengan sengaja memacu kudanya lebih dekat ke kerangkeng itu.

Semua budak melihat ke arah Duan Ling Tian dengan pandangan dingin tak perduli, sepertinya berharap untuk bisa mencabik-cabiknya …

"Aku memilihnya." Duan Ling Tian akhirnya menunjuk lelaki paruh baya yang mungkin berasal dari Sekte Tanpa Batas.

Alis Cai Hai sedikit berkerut, ia lalu mengingatkan, "Adik Ling Tian, budak itu hanya berada di tingkat kesembilan Tahap Penempaan Tubuh dan merupakan yang termurah di antara kelompok budak ini. Mengapa kau tidak memilih yang lain? Bagaimana kalau budak yang berada pada tingkat kelima Tahap Pembentukan Inti itu? Itu adalah salah satu yang berkualitas tinggi di antara kumpulan budak yang lain."

"Kakak Cai, yang ini sudah cukup. Kau memberiku hadiah pertemuan ; bagaimana aku tega memanfaatkannya?" Duan Ling Tian tersenyum.

"Haha… Adik Ling Tian kau seorang yang berterus terang seperti yang kuharapkan! Setelah aku selesai membereskan tempat bagi para budak ini, aku akan membawanya ke Klan Yang." Cai Hai menatap Duan Ling Tian dalam-dalam, ia semakin yakin saat perasaannya berkata bahwa pemuda ini bukan orang sembarangan.

Cai Hai mengucapkan salam perpisahan pada Yang Da sebelum pergi.

"Duan Ling Tian, apakah ada sesuatu yang istimewa pada budak itu?" Yang Da melihat ke arah Duan Ling Tian dengan raut wajah sedikit curiga.

Sudut mulut Duan Ling Tian berkerut, "Kapten, menurutmu apa yang istimewa pada budak itu? Bukankah itu hanya budak pada tingkat kesembilan Penempaan Tubuh?"

"Haha… Aku hanya berpikir sedikit aneh ketika kau menjadi begitu 'masuk akal'." Yang Da tertawa terbahak-bahak.

"Apakah aku terlihat seperti tipe orang yang mengambil keuntungan?" Duan Ling Tian tak dapat berkata apa-apa.

"Kau tidak seperti itu …"

"Lebih seperti itu."

"Kau selalu seperti itu!"

"…."

Malam itu, Duan Ling Tian menginap di kediaman Klan Yang.

Baru saat itulah Duan Ling Tian tahu kalau Klan Yang dimana Yang Da berasal adalah salah satu dari tiga klan besar di Kota Angsa Pertapa.

Klan Cai dimana Cai Hai berasal juga merupakan salah satu dari tiga klan besar dari Kota Angsa Pertapa..

Selain itu, Duan Ling Tian juga menemukan hal lain.

Istri dari Gubernur Provinsi Gunung Layang adalah kakak perempuan tertua Sang Ketua Klan Cai…. Dan Pei San, yang lengannya tertebas, adalah keponakan Sang Ketua Klan Cai.

Cai Hai, di sisi lain, adalah adik termuda Sang Ketua Klan Cai, dan paman dari Pei San.

"Terkadang seseorang benar-benar tidak dapat menghindar dari bertemu musuh…" Setelah mengetahui tentang semua ini, Duan Ling Tian hanya dapat menghela napas.

"Jika Pei San tahu bahwa bukan hanya pamannya sangat sopan padaku bahkan menghadiahiku budak ini, aku ingin tahu bagaimana perasaannya… ia mungkin akan muntah darah karena marah." terlintas dengan pikiran jahat di hati Duan Ling Tian.

"Tuan Muda Ling Tian, tuan kedua meminta anda menemaninya." Tepat pada saat itu, suara gadis pelayan memasuki ruangan.

"Sepertinya Cai Hai telah tiba." Duan Ling Tian berpikir dalam hatinya.

Tuan kedua yang dibicarakan gadis pelayan itu adalah Kapten Yang Da yang juga adalah adik termuda Sang Ketua Klan Yang.

Di ruang pertemuan Klan Yang, Duan Ling Tian melihat Cai Hai sekali lagi, dan bersamanya ada seorang lelaki paruh baya yang dipilih Duan Ling Tian tadi.

Setelah bersih-bersih dan berganti pakaian, lelaki paruh baya itu tampak segar; Namun, tanda di wajahnya tidak diragukan lagi menyatakan statusnya sebagai budak yang rendah.

"Kakak Cai." Duan Ling Tian tersenyum pada Cai Hai.

"Adik Ling Tian, kau benar-benar memiliki penglihatan yang baik. Meskipun kekuatan budak ini sedikit rendah, penampilan dan sikapnya cukup luar biasa." Cai Hai tersenyum.

Setelah sedikit berbasa-basi, Duan Ling Tian mengucapkan salam perpisahan dan membawa serta lelaki paruh baya itu saat ia pergi.

Di sebuah ruangan yang tenang, Duan Ling Tian dan lelaki paruh baya itu berdiri saling menatap.

Raut wajah lelaki itu tenang tak berubah saat meraih bahu Duan Ling Tian dan bertanya, dengan gelisah, "Mengapa kau memilki Cincin Ruang Pemimpin Muda Sekte? Apa yang kau lakukan padanya?"

Dhuar!

Wajah Duan Ling Tian langsung tak menentu, dan tangannya bergerak secepat kilat dan memukul lelaki paruh baya itu hingga terjatuh.

Wajah lelaki paruh baya itu berubah masam saat ia menggeram, "Jika bukan karena aku terkena racun, bahkan jika seribu bayi sepertimu menyerang ku, aku akan mampu memusnahkan mereka dengan membalik telapak tanganku!"

"Bahkan kau sendiri mengatakan dirimu terkena racun…. Yang aku tahu kau saat ini adalah sampah pada tingkat kesembilan Penempaan Tubuh! Jadi bertingkah lakulah yang baik!" Duan Ling Tian bergerak maju dua langkah dan menampar lelaki itu.

"Kau!" Wajah lelaki itu berubah saat ia bergerak untuk menyerang Duan Ling Tian.

"Sepertinya kau lupa bahwa aku adalah tuanmu sekarang!" Suara Duan Ling Tian dingin dan tak acuh saat ia mengangkat tangannya dan mengayunkannya seperti piton yang mengibaskan ekornya dengan murka, membuat itu terkapar sekali lagi.

Bruk!

Duan Ling Tian meletakkan kakinya di dada lelaki itu saat ia melihat ke arahnya dan berkata dingin, "Ingat mulai hari ini dan seterusnya, aku adalah tuanmu! Tuanmu tidak membolehkanmu bersikap tidak patuh!"


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.