Maharaja Perang Menguasai Langit

Pelatihan Dimulai!



Pelatihan Dimulai!

0

Pagi keesokan hari di Perkemahan Tentara Darah Besi.

0

Sembilan puluh delapan pemuda dari Provinsi Gunung Layang berkumpul.

Setelah beristirahat satu malam, mereka semua telah dipenuhi semangat dan vitalitas.

Semua yang terjadi kemarin telah dilupakan, mereka akan memulai babak baru dalam hidup mereka.

Tak lama kemudian, Kapten yang memimpin Kamp Jenius datang bersama lima perwira muda.

Setibanya di lapangan, Kapten itu langsung berbicara pada intinya. "Pertama, selamat atas keberhasilan kalian lulus ujian dan menjadi anggota Kamp Jenius. Aku, Kapten Yang Da dari Tentara Darah Besi dan bertanggung jawab atas pelatihan di Kamp Jenius tahun ini. Selanjutnya, 5 letnan di belakangku akan menjadi pelatih kalian dan akan mendampingi kalian dalam pelatihan. Sekarang, aku akan membiarkan kalian membentuk lima Regu, setiap Regu tidak lebih dari 20 orang."

Dengan segera, para pemuda-pemuda di lapangan itu berhamburan membentuk kelompok.

Sebagian besar menghambur ke empat penjuru yang berbeda.

Di setiap penjuru itu telah berdiri satu orang.

Duan Ling Tian, Su Li, Tian Hu, Yu Xiang.

Jelas, yang mereka tahu, memilih salah satu dari keempat orang itu adalah pilihan yang paling bisa diandalkan.

Duan Ling Tian, ​​Xiao Yu, dan Meng Quan tidak bergerak dari tempat mereka

Lebih dari 20 orang dengan cepat berkumpul di sekitar mereka.

Pada akhirnya, dengan bantuan sang Kapten, Regu Duan Ling Tian tersisa 20 orang.

Hal yang sama terjadi pada Regu Su Li, Tian Hu, dan Yu Xiang.

18 orang yang tersisa tersenyum pahit dengan ekspresi sedikit tidak berdaya dan perasaan kalah.

"Baiklah, sekarang Regu sudah dibagi... Selanjutnya, aku akan secara singkat menjelaskan aturan selama pelatihan untuk setahun ke depan. Putaran pertama pelatihan akan berlangsung selama tiga bulan. Setiap Regu akan menghadapi tantangan yang berbeda, dan seleksi alam akan terjadi sampai hanya setengah yang tersisa ...

Dengan kata lain, setelah tiga bulan, hanya setengah orang dalam setiap Regu yang akan bertahan," jelas Yang Da perlahan.

Saat Yang Da selesai berbicara, mata dari 18 jenius muda yang tersisa bersinar cerah.

"Haha! Jadi begitu ya... Sepertinya keberuntunganku tidak seburuk itu, setidaknya di Reguku tidak ada orang aneh."

"Ya, tetapi mereka akan mengalami kesulitan... Terutama Regu dengan Duan Ling Tian dan Yu Xiang. Duan Ling Tian pasti akan membantu kedua temannya. Dengan kata lain, pada putaran pertama pelatihan, hanya tujuh orang yang akan selamat dari 17 orang yang tersisa.

"Hahahaha .... Regu Yu Xiang bahkan lebih buruk. Yu Xiang memiliki empat anggota Klan Yu bersamanya, yang berarti hanya lima orang yang dapat bertahan hidup dari 15 orang yang tersisa."

Ekspresi para pemuda dari empat Regu lainnya menjadi aneh.

Terutama Regu Duan Ling Tian dan Yu Xian.

Ekspresi para pemuda itu nampak masam.

"Sialan! Mengapa kita memilih satu grup dengan Duan Ling Tian !?"

"Lupakan saja. Keberuntungan kita masih bagus; mereka yang memilih Regu Yu Xiang nasibnya paling buruk."

...

"Sialan! Kenapa aku memilih grup Yu Xiang? Sungguh sial!"

"Ya, bahkan Regu Duan Ling Tian lebih baik daripada kita."

"Mendengar perbincangan di sekitarnya, wajah Yu Xiang geram, "Jika kalian semua berpikir Regu Duan Ling Tian lebih baik, maka mending kalian pindah ke sana!"

Seketika, para pemuda di kelompoknya terdiam.

Mereka tidak berani menyinggung Yu Xiang saat ini.

Jika Yu Xiang tidak senang terhadap mereka, mereka pasti akan mati.

"Lima Regu saat ini akan dianggap sebagai regu kecil. Setiap regu akan dipimpin oleh seorang letnan dan akan memulai putaran pertama pelatihan selama tiga bulan."

Suara Yang Da menggema sekali lagi.

Regu Su Li adalah Regu Satu.

Regu Tian Hu adalah Regu Dua.

Regu Duan Ling Tian adalah Regu Tiga.

Regu Yu Xiang adalah Regu Empat.

Regu terakhir adalah Regu Lima.

Lima orang letnan masing-masing berdiri di depan Regu itu.

….

Seorang Perwira berusia sekitar 30 dengan perawakan sedang berdiri di depan regu Duan Ling Tian dan berkata, dengan suara keras, Mulai hari ini dan seterusnya, aku akan menjadi Pelatih Regu Tiga. Panggil aku Fan Jian!"

"Fan Jian?"

Beberapa pemuda tertegun.

Sudut-sudut mulut Duan Ling Tian bergerak. Nama letnan ini benar-benar ... istimewa ...

"Pfft!"

Tiba-tiba, seseorang tidak bisa menahan tawa.

"Apa ada yang lucu?" ucap Fan Jian, dengan wajah kesal.

Seketika, semua pemuda terdiam.

"Ikuti aku. Kita akan mendaki ke Pegunungan Selubung Fajar" teriak Fan Jian dengan suara rendah lalu berlari meninggalkan perkemahan Tentara Darah Besi.

Sementara itu, empat Regu lainnya bersama Pelatih mereka mengikuti dari belakang.

Regu-regu pemuda dari Kamp Jenius itu mengikuti kelima pelatih mereka dari Kota Darah Besi menuju ke Pegunungan Selubung Fajar.

Awalnya, masih ada obrolan dan tawa di antara para pemuda itu…

Saat siang tiba, tidak ada yang memiliki kekuatan untuk melanjutkan percakapan.

Mereka semua lapar dan haus.

"Pelatih, di mana kita makan siang?" tanya salah satu pemuda di Regu Tiga.

"Huh! Tidak ada makan siang. Jika kau ingin makan, maka tunggu sampai kita tiba di Pegunungan Selubung Fajar. Disana kau bisa membuat makanan sendiri. Berdasarkan kecepatan perjalanan saat ini, setidaknya kita akan tiba di sana saat senja. Kalian semua, jaga semangat kalian!

Fan Jian mendengus dingin.

"Apa? Kita harus berlari sampai senja?"

Para pemuda itu tertegun.

Mereka baru berlari setengah hari dan mereka sudah lelah dan lapar ...

Jika mereka berlari sampai senja, bukankah itu berarti kelelahan sampai pingsan?

Di belakang para pemuda Regu Tiga, ada tiga pemuda mengikuti dengan kecepatan stabil. Meng Quan menghapus keringat di dahinya dan bertanya, "Duan Ling Tian, ​​apakah kau tidak lelah?"

Saat ini, bahkan Xiao Yu terengah-engah ...

Hanya Duan Ling Tian yang terlihat biasa.

Sudut mulut Duan Ling Tian berisi senyum.

Lelah?

Pelatihan ini tidak ada artinya jika dibandingkan masa lalunya.

Dalam kehidupan ini, tubuhnya malah menjadi lebih kuat, jadi jika ia harus berlari sehari semalam, ia mungkin tetap tidak merasa lelah ...

"Meng Quan, nafasmu terlalu tidak menentu ... Tarik nafas setiap tiga langkah dan buang napas setiap dua langkah, pertahankan ritme. Cobalah."

Duan Ling Tian tersenyum ketika memberitahu teknik rahasianya kepada Meng Quan.

Meng Quan menurutinya. Setelah beberapa saat, ia terlihat jauh lebih baik; ia bahkan berhenti berkeringat, dan seluruh tubuhnya tampak jauh lebih segar dan penuh energi.

"Ini benar-benar berhasil." Mata Meng Quan bersinar.

"Hmm?"

Xiao Yu terkejut. Ia tak tahan untuk mencobanya. Setelah melakukannya, ia tidak merasa kelelahan lagi.

Ia menatap dalam kepada Duan Ling Tian.

Ia menyadari bahwa semakin lama mengenal Duan Ling Tian, ​​semakin ia merasa terkejut.

"Duan Ling Tian, ​​aku benar-benar mengagumimu." Meng Quan menghela nafas.

Tak lama kemudian, beberapa pemuda tertegun karena memperhatikan bahwa bukan hanya Duan Ling Tian bertiga tidak melambat tapi mereka juga tidak kelelahan.

Bahkan kelima Pelatih itu sedikit terkejut.

"Hmff!"

Napas Yu Xiang sudah mulai menjadi terengah-engah juga, dan wajahnya kesal menyadari kondisi Duan Ling Tian saat ini.

Bahkan Su Li dan Tian Hu menatap dalam kepada Duan Ling Tian.

Saat ini, selain kelima Pelatih, hanya kelompok Duan Ling Tian bertiga saja yang tampak seolah berjalan santai; tidak terlihat sama sekali kalau mereka sedang berlari.

Saat matahari terbenam, selain kelompok Duan Ling Tian bertiga, semua pemuda termasuk, Su Li, Tian Hu, dan Yu Xiang, tak tahan menghela nafas lega ketika melihat barisan pegunungan yang memanjang muncul di hadapan mereka.

"Kita tiba begitu cepat? Heh, tidak menantang," kata Meng Quan dengan sinis.

Seketika, banyak tatapan mencibir tertuju padanya.

Tidak lama kemudian, kelima Pelatih bertukar pandang lalu bersama-sama berteriak "Berhenti!"

Ketika kelima Regu itu berhenti beberapa dari mereka terengah-engah membungkuk menghirup udara panjang-panjang..

Akhirnya mereka bisa beristirahat.

Setelah beberapa saat, mereka semua terpana di tempat, ketika kelima Pelatih itu menggeledah mereka satu per satu dan menyita semua pemantik api yang dibawa oleh para pemuda itu.

"Menarik."

Duan Ling Tian memikirkan sesuatu lalu senyum mengembang di sudut mulutnya.

Kelima Pelatih itu mengumpulkan semua pemantik api lalu membakar semuanya.

"Pelatih, itu ..."

Beberapa pemuda ingin mempertanyakannya.

"Sekarang, Kapten sudah menunggu kalian semua di pintu masuk Pegunungan Selubung Fajar.. Orang pertama yang tiba di pintu akan mendapat pemantik api dari Kapten. Itu akan menentukan apakah kalian makan daging mentah atau matang malam ini," jelas salah satu Pelatih.

Sesaat kemudian, para pemuda itu seakan-akan terbangun dari mimpi. Mereka tidak butuh lagi istirahat sebelum berlari lintang pukang ke arah pintu masuk.

Di angkasa, sejumlah besar siluet mammoth kuno melintas seperti menembus langit!

Tak lama kemudian, hanya tersisa kelompok Duan Ling Tian bertiga saja yang berjalan perlahan mendekati pintu masuk.

Ekspresi Duan Ling Tian biasa saja. Namun, ekspresi Xiao Yu dan Meng Quan di sampingnya terlihat bingung.

"Duan Ling Tian, ​​bukankah kita harus berjuang mendapatkan itu?" tanya Meng Quan.

"Jika kita tidak memiliki pemantik api, kita harus makan daging mentah selama hari-hari yang tersisa di pegunungan ini."

Xiao Yu tersenyum pahit.

"Siapa bilang kau harus punya pemantik api untuk menyalakan api?" tanya Duan Ling Tian.

Ia tidak menyebutkan jika ia punya pemantik api di cincin ruangnya, tanpa pemantik api, ia punya banyak metode untuk menyalakan api.

Empat dari lima Pelatih itu mengikuti kelompok-kelompok yang berlari itu menuju ke pintu masuk.

Hanya Pelatih Regu Duan Ling Tian, ​​Fan Jian, yang melirik Duan Ling Tian dan mengerutkan kening, tetapi tidak mengatakan sepatah kata pun.

"Bagaimana kau menyalakan api tanpa pemantik api?" tanya Meng Quan dengan rasa ingin tahu.

"Lupakan saja, kita mungkin tidak bisa mengejar ketinggalan sekarang. Paling-paling, ketika kita butuh api, kita dapat meminjam dari mereka yang memiliki pemantik api." Xiao Yu menggelengkan kepalanya. Ia tidak begitu percaya apa yang dikatakan Duan Ling Tian.

Mereka bertiga perlahan berjalan maju dan akhirnya tiba di pintu masuk Pegunungan Selubung Fajar. Setelah tiba, mereka menyadari bahwa hanya Kapten Yang Da dan empat Kapten lainnya yang hadir.

Pemuda yang lain semuanya menghilang.

"Ada apa?"

Yang Da mengerutkan kening ketika menatap Fan Jian, yang mengikuti di belakang kelompok Duan Ling Tian bertiga.

"Kapten, Tuan, mereka tampaknya tidak peduli dengan pemantik api, jadi aku tidak memaksa mereka," kata Fan Jian sejujurnya.

Yang Da melirik kelompok Duan Ling Tian bertiga lalu menggeleng kepala. "Lupakan. Kalian bertiga sekarang bisa pergi berburu beberapa binatang liar dan menyiapkan makan malammu sendiri."

Duan Ling Tian mengangguk dan memasuki Pegunungan Selubung Fajar bersama Xiao Yu dan Meng Quan.

"Mereka mungkin berpikir untuk meminjam pemantik api."

Melihat sosok Duan Ling Tian yang perlahan menghilang, ​​Fan Jian mendengus.

"Kalau begitu mereka akan sial..."

Yang Da menatap aneh.

"Hah?"

Fan Jian menatap Yang Da penasaran. "Kapten, mengapa kau berkata begitu?"

"Haha! Fan Jian, apakah kau tahu siapa yang mendapat pemantik api?" salah seorang letnan bertanya sambil tertawa.

"Siapa?" Fan Jian penasaran.

"Yu Xiang!"

[1] Catatan : Nama Fan Jian mirip dengan ungkapan lain dalam bahasa Cina yang berarti "melakukan sesuatu yang tercela."

[2] Catatan : yang dimaksud dengan pemantik api itu adalah harus ditiup agar bisa menyalakan api.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.