Maharaja Perang Menguasai Langit

Duan Ling Tian Murka



Duan Ling Tian Murka

0

Namun, apa yang dikatakan Duan Ling Tian selanjutnya membuat mata Tang Ying bersinar terang.

0

"Aku tidak dapat menjual formula obat itu padamu, tapi aku bisa mangajarimu. Namun, kau harus menjamin aku mendapatkan jumlah bagi hasil yang sama seperti sebelumnya … Selain itu, kau tidak boleh mengajarkannya kepada orang lain!" Duan Ling Tian melirik tajam pada Tang Ying.

Setelah merasa terkejut, Tang Ying bertanya, dengan cara bercanda, "Tidakkah kau takut aku akan membunuhmu setelah aku mendapatkan formula obat itu?"

"Masalahnya adalah apakah kau mau melakukannya? Masih banyak lagi hal menguntungkan yang kumiliki. Siapa tahu, kita dapat kesempatan lain untuk bekerja sama di masa depan…. Kau seorang yang cerdas, karena itu pasti mengerti betapa bodohnya membunuh angsa yang bertelur emas!" Duan Ling Tian berbicara lalu tersenyum.

"Kau rubah licik!" Tang Ying berkata dengan marah.

Duan Ling Tian mengambil formula obat yang telah ia siapkan sebelumnya dan membiarkan Tang Ying menghafalkannya lalu menyalakan Api Pil dan membakar formula itu menjadi debu….

"Kau… Kapan kau menjadi seorang tabib?" Melihat Api Pil di tangan Duan Ling Tian membuat Tang Ying tercengang, karena selama ini ia tidak tahu kalau Duan Ling Tian adalah seorang tabib.

Duan Ling Tian mengambil lambang tabib tingkat sembilan yang diberikan Perkumpulan Tabib dan memamerkannya di depan Tang Ying, kemudian dia melangkah keluar toko obat meninggalkan Tang Ying yang masih terkesima.

"Berapa banyak lagi rahasia yang dimiliki anak ini?!" Tang Ying tiba-tiba merasa dengan berjalannya waktu ia semakin tidak dapat memahami isi pikiran pemuda itu…

Setelah meninggalkan toko obat itu, Duan Ling Tian kembali ke Kediaman Klan Li. Ia baru saja memasuki halaman rumahnya ketika sebuah suara yang dipenuhi kecemasan terdengar dari dalam…

Meskipun ia tidak dapat menangkap percakapan itu dengan jelas, ia masih bisa mengenali pemilik suara itu.

Si Gendut Kecil Li Xuan!

"Apa yang dilakukan anak itu di sini? Apakah dia direkomendasikan ke Klan Utama oleh Keluarga Cabang?" Seulas senyum tersungging di wajah Duan Ling Tian saat ia masuk.

Namun, suasana tertekan di halaman menyebabkan ia merasakan ada sesuatu yang serius…

"Bos!" Raut wajah si Gendut Kecil gelisah saat menyadari Duan Ling Tian telah kembali.

"Li Xuan, ada sesuatu yang terjadi?" Duan Ling Tian melihat raut wajah ibunya tak sedap dipandang dan ia merasakan mungkin sesuatu telah terjadi.

Wajah bulat si Gendut Kecil gemetar saat ia berkata dengan gelisah, "Bos, Tetua Agung sudah meninggal."

Tetua Agung yang dimaksud si Gendut Kecil pastilah Tetua Agung Li Huo dari Keluarga Cabang Kota Angin Semilir.

"Apa?!"

Wajah Duan Ling Tian berubah dan tangannya bergerak meraih bahu si Gendut Kecil. "Apa yang terjadi? Bagaimana Tetua Agung meninggal?"

Ia sangat mengenal kondisi Tetua Agung saat ini, saat dirinya membantu Tetua Agung menghilangkan luka tersembunyinya waktu itu. Lebih dari cukup bagi Tetua Agung untuk hidup puluhan tahun lagi dengan kekuatannya saat ini.

Jadi, hanya ada satu kemungkinan …

Tetua Agung telah dibunuh oleh seseorang!

"Bos, Klan Fang! Tetua bangsat dari Klan Fang kembali dan memaksa Tetua Agung menyerahkan formula obat Cairan Penempaan Tubuh Enam Khasanah. Tetua Agung lebih baik mati dari pada memberikannya, jadi ia tewas dibunuh." Suasana hati si Gendut Kecil sangat gelisah saat ia berbicara.

Duan Ling Tian menarik napas dalam dan bertanya, "Keluarga Fang lagi...Keluarga Fang lagi! Apa tingkat kekuatan kambing tua itu?"

"Ia sepertinya berada di tingkat kedua Sumber Inti… Ketika ia menyerang dengan ganas , 30 bayangan mammoth kuno muncul di atasnya."

Wajah si Gendut Kecil sangat muram. "Jika bukan karena ia takut dengan kenyataan bahwa Keluarga Li kita adalah keluarga cabang Klan Li Kota Aurora, Keluarga Li Kota Angin Semilir mungkin sudah tidak ada lagi. Alasanku datang kemari adalah untuk meminta apakah Klan Li bersedia membalaskan dendam untuk Tetua Agung, jika tidak, aku akan pergi mencari kakekku!"

"Tidak perlu Klan Li untuk melakukan itu semua. Aku akan pergi denganmu." Mata Duan Ling Tian menjadi dingin dan udara disekitarnya tampak menjadi sedikit lebih dingin juga.

"Tapi Bos, kambing bangsat itu berada pada Tahap Sumber Inti…" si Gendut Kecil agak ragu-ragu.

"Jadi kenapa!?" Duan Ling Tian mengendus dengan dingin.

Xiong Quan telah sepenuhnya menyerap kekuatan obat kedua Pil Pembersih Jiwa, jadi kekuatannya telah pulih pada tingkat kesembilan Tahap Sumber Inti. Kambing tua bangsat Keluarga Fang itu hanyalah seorang ahli bela diri tingkat kedua Tahap Sumber Inti, ia pasti akan mati!

Xiong Quan sebelumnya berada pada Tahap Pembelah Ruang! Walaupun kekuatannya saat ini jauh dari sebelumnya, dalam hal pengalaman, bahkan seorang ahli bela diri tingkat sembilan Sumber Inti biasa pun bukan tandingannya…

Terlepas dari itu, hanya dengan mengandalkan senjata roh tingkat tujuh di tangannya saja, tidak akan ada ahli bela diri di bawah Tahap Kelahiran Jiwa Baru akan bisa menandingi Xiong Quan di seluruh Kerajaan langit Merah!

"Bu, aku akan kembali ke Kota Angin Semilir untuk sementara waktu. Aku akan kembali lagi besok, jadi aku tidak akan menunda perjalanan kami. Tolong ibu sampaikan pada Ke Er." Duan Ling Tian memberi tahu ibunya sebelum meraih bahu si Gendut kecil dan mengajaknya serta saat melesat dari Kediaman Klan Li.

Semua yang dirasakan si Gendut Kecil hanya sebuah hembusan angin yang menakutkan bertiup melewati telinganya, membuatnya takut hingga wajah berlemaknya menjadi pucat.

Ketika ia mengangkat kepalanya dan melihat pemandangan di atas Duan Ling Tian, ia merasa sangat terkejut!

"Sembilan… kekuatan sembilan mammoth kuno! Sejak kapan bos menjadi sangat kuat seperti ini?!" si Gendut Kecil menelan ludah.

Ketika si Gendut Kecil menyadari Duan Ling Tian berhenti bergerak, barulah ia sadar ia telah berada di depan sebuah penginapan.

"Bos, untuk apa kau membawa ku ke sini?" Raut wajah si Gendut bingung.

"Tunggu aku di sini," Duan Ling Tian berkata pada si Gendut Kecil lalu masuk ke penginapan untuk mencari Xiong Quan.

"Ikuti aku."

"Baik, Tuanku." Xiong Quan tidak bertanya apa pun. Ia dengan hormat mengikuti di belakang Duan Ling Tian.

Ia bisa dengan jelas merasakan suara tuannya sangat tertekan dan menahan kemarahan yang melonjak … "Aku ingin tahu siapa yang bernasib malang karena telah berani menyinggung perasaan Tuanku!"

Setelah Duan Ling Tian meninggalkan penginapan itu bersama Xiong Quan, ia membawa serta si Gendut Kecil untuk membeli tiga ekor kuda, dan langsung berangkat, berpacu menuju Kota Angin Semilir.

"Bos, siapa dia? Orang yang akan memberimu bantuan?" Meskipun si Gendut Kecil terkejut dengan kekuatan Duan Ling Tian saat ini, ia jelas merasa Duan Ling Tian saat ini bukanlah tandingan si kambing tua itu.

Sekarang setelah ia melihat Xiong Quan, si Gendut Keci akhirnya merasa aman di dalam hatinya.

"Aku adalah Tuannya," Duan Ling Tian berkata perlahan.

Tuan?

Mata si Gendut Kecil memancarkan keraguan saat memperhatikan Xiong Quan lalu memacu kudanya.

Sejauh yang ia ketahui, seorang pelayan yang bisa ditundukkan oleh Duan Ling Tian pasti tidak akan memiliki kekuatan yang melebihi kekuatan Duan Ling Tian…

"Bos, mengapa kita tidak mencari kakekku?" Si Gendut Kecil bertanya.

"Percayalah pada ku, aku akan menendangmu dari kudamu jika kau berkata satu kata lagi!" Duan Ling Tian memacu kudanya mendekati si Gendut Kecil saat ia bicara.

"Bos, jangan!"

Wajah si Gendut Kecil menjadi pucat karena takut lalu dengan cepat mengayunkan pecut kuda ditangannya. "Ayo!"

Mereka bertiga memacu kuda mereka ke Kota Angin Semilir.

Kota Angin Semilir selalu dipenuhi dengan kesibukan dan semangat seperti biasanya, jalanan dipenuhi arus manusia dan kereta kuda yang tiada henti. Namun, Kediaman Keluarga Li terlihat sedikit tenang … dalam suasana berkabung.

Duan Ling Tian menarik napas dalam saat memasuki Kediaman Keluarga Li bersama si Gendut Kecil dan Xiong Quan.

Para anggota Keluarga Li saat ini berkumpul di ruang duka.

Duan Ling Tian masuk dan sekilas melihat Sang Ketua Li Nan Feng dan semua tetua menunjukkan wajah penuh duka saat mereka bergantian membakar batang dupa dan membungkuk dengan hormat ke arah altar …

Putri Tetua Agung yang menikah dengan keluarga lain juga telah kembali. Ia berlutut bersama anak-anaknya menangis dalam kesedihan. "Duan Ling Tian!" tak lama, Li Nan Feng dan para tetua Keluarga Li melihat kedatangan Duan Ling Tian. Meskipun seharusnya mereka bahagia melihatnya kembali, mereka tidak bisa memaksa diri mereka merasa bahagia.

Tetua Agung sudah meninggal.

Kekuatan terbesar Keluarga Li telah tumbang.

Apa yang akan dilakukan Keluarga Li mulai sekarang?

"Sang Ketua, para tetua." Duan Ling Tian mengangguk ke arah Li Nan Feng dan para tetua lainnya lalu melangkah ke depan, ia mengambil beberapa batang dupa, dan membungkuk ke arah altar dukaTetua Agung.

"Tetua Agung, kau berikan seluruh hidupmu pada Keluarga Li dan tetap berada di Kota Angin Semilir dan tidak mau meninggalkan kota ini. Pasti ini sulit bagimu." Duan Ling Tian menatap altar duka Li Huo dengan raut wajah yang sedikit gelisah.

Meskipun ia tidak terlalu lama mengenal Li Huo, Li Huo tak henti-henti membantunya dan bersabar menghadapi tingkah lakunya yang tidak penting. Ia telah mengukir semua kenangan itu di dalam hatinya

Ia selalu menyimpan rasa hormat kepada Li Huo.

"Tetua Agung, jangan khawatir. Aku akan membalaskan dendam untukmu. Setelah hari ini, Keluarga Fang Kota Angin Semilir tidak akan ada lagi." Duan Ling Tian dengan hormat menempatkan tiga batang dupa di guci dupa.

Apa yang dikatakan Duan Ling Tian pada akhir kalimatnya membuat Li Nan Feng dan tetua Klan Li lain terharu. Berdasarkan pemahaman mereka tentang Duan Ling Tian, ia bukanlah jenis orang yang suka membual …

Tapi apa yang ia andalkan untuk mewujudkan janjinya itu?

"Xiong Quan, ikuti aku!" Tubuh Duan Ling Tian bergetar sebelum sembilan bayangan mammoth kuno terbentuk di atasnya.

Teknik Gerakan Roh Ular!

Dalam sekejap mata, Duan Ling Tian telah lenyap dari depan mata semua orang yang hadir di ruang duka. Xiong Quan mengikutinya seperti bayangan tepat di belakangnya, sembilan bayangan mammoth kuno juga muncul di atasnya.

"Kekuatan sembilan mammoth kuno! Duan Ling Tian dia…" Li Nan Feng tertegun. Bahkan dirinya, dengan kekuatan pada tingkat enam Pembentukan Inti, hanya dapat membentuk kekuatan setara delapan mammoth kuno jika mengerahkan kekuatan penuh.

Para tetua Klan Li juga tertegun. Kemampuan Duan Ling Tian saat ini telah melampaui imaginasi terliar mereka.

"Sang Ketua, bahkan jika kekuatan Duan Ling Tian mendekati tingkat ketujuh Tahap Pembentukan Inti, tetapi masih belum cukup baginya untuk menandingi kekuatan kambing tua itu." Salah satu tetua Keluarga Li angkat bicara.

"Jangan khawatir. Tidakkah kalian lihat ada orang lain bersamanya?" Li Nan Feng sangat percaya pada Duan Ling Tian. Sepengetahuannya, Duan Ling Tian tidak pernah melakukan apapun yang tidak ia yakini.

Tidak perduli apakah itu pertarungan dengan putra Tetua Ketujuh Li Kun, Li Jie, atau pun bertarung dengan Manajer Keluarga Fang, Fang Qiang, tidak ada yang mengira bahwa ia bisa memenangkan pertarungan itu.

"Sang Ketua, kali ini tidak sama!"

Raut wajah Gendut Kecil Li Xuan cemas. "Sang Ketua, kurasa orang yang mengikuti Bos memiliki kekuatan yang sama dengannya dan tidak bisa menandingi kambing tua Klan Fang!"

"Mengapa?" Li Nan Feng linglung.

Tetua Kelima Li Ting melihat ke arah putranya juga. "Ada apa ini? Ayo cepat katakan!"

"Orang itu dengan hormat memanggil Bos sebagai tuannya dan dia adalah pelayan bos…. Apakah kalian semua berpikir kalau dia.…" Li Xian menunjukkan senyum pahit di wajahnya.

Ia bahkan belum selesai berbicara ketika raut wajah Li Nan Feng dan tetua Klan Li lainnyamenjadi muram.

"Ayo!" Li Nan Feng memimpin dan keluar dari ruang duka. Para Petinggi Keluarga Li mengikuti di belakang.

"Duan Ling Tian, kau benar-benar gegabah!" raut wajah Li Ting menjadi masam.

"Aku bahkan berpikir orang yang ia bawa akan cukup kuat untuk menekan kambing tua Keluarga Fang. Aku tidak pernah berpikir ia hanyalah seorang pelayan!" Suara Li Nan Feng dipenuhi dengan kekhawatiran.

"Cepat! Jika kita terlambat, maka Duan Ling Tian mungkin tidak akan punya kesempatan untuk selamat. Hari ini Keluarga Li akan bertarung dengan Keluarga Fang dan membalas dendam untuk Tetua Agung! Tidak akan ada sesal, bahkan jikapun harus mati!"

"Tetua Agung memberikan seluruh hidupnya untuk keluarga Li; sekarang saatnya bagi kita untuk melakukan sesuatu untuk Tetua Agung."

...

Para tetua Keluarga Li sangat gelisah.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.