Maharaja Perang Menguasai Langit

Awal Semester Sudah Dekat



Awal Semester Sudah Dekat

0

"Baik!" Lelaki tua itu menerima pil obat dengan senyum merekah dan langsung meminum salah satu dari pil tersebut.

0

Beberapa saat kemudian, mata lelaki tua itu berbinar. "Sungguh pil obat ajaib… Khasiat obat baru saja terserap tapi aku sudah merasa jauh lebih baik. Adik Ling Tian, pil obat apa ini?"

"Pil Pembersih Jiwa." Duan Ling Tian tersenyum ringan lalu mengucapkan salam perpisahan kepada lelaki tua itu dan kembali ke ruang pertemuan Kediaman Marquis Yang Agung bersama Nie Yuan dan putranya.

"Adik Ling Tian, tidak ada kata-kata yang dapat mengungkapkan rasa terima kasihku! Di masa depan, jika kau ada permintaan, selama dalam kemampuan Kediaman Marquis Yang Agung, aku akan memenuhinya tanpa ragu!" Marquis Yang Agung Nie Yuan mengucapkan janji sambil memandang Duan Ling Tian dengan raut wajah serius.

"Marquis, anda terlalu baik." Duan Ling Tian tersenyum ringan. Ia datang ke Kediaman Marquis Yang Agung untuk membantu Marquis Senior menyembuhkan racunnya untuk mendapatkan janji bantuan itu, karena ia sangat mengerti betapa pentingnya janji itu.

Pada saat kritis, mungkin hal itu akan dapat menyelamatkan hidupnya!

Meskipun ia baru sebulan berada di Kota Kerajaan, ia sudah memiliki dua musuh yang tangguh: Tuan Kedua Klan Duan dan Pangeran Kelima Keluarga Kerajaan.

Meskipun ia tidak pernah berpikir untuk menggunakan bantuan dari Kediaman Marquis Yang Agung untuk berurusan dengan mereka, ia tetap harus membuka jalan jika suatu saat diperlukan dengan terpaksa…. Hubungan dengan Kediaman Marquis Yang Agung adalah sesuatu yang tidak akan ia sia-siakan dan akan menjadi pilihan terakhir!

Nie Yuan memerintahkan Nie Fen untuk secara pribadi mengantar Duan Ling Tian keluar.

"Adik Ling Tian, sepanjang hidupku, aku jarang mengagumi orang lain selain kakek dan ayahku. Tak perlu diperjelas, kau adalah orang ketiga yang aku kagumi dari hatiku, karena kau tidak hanya seorang Tabib Tingkat Sembilan di usia muda 18 tahun, kau bahkan dapat memurnikan pil obat untuk menyembuhkan racun dari Musang Kelam." Nie Fen menghela napas. Ia sendiri adalah seorang pemuda yang luar biasa di Kota Kerajaan, dan pada usia muda Kekuatannya telah melangkah ke Tahap Sumber Inti. Dipadukan dengan latar belakang keluarganya yang mengesankan, ia adalah seseorang yang cukup berkuasa di seantero Kota Kerajaan, akan tetapi ia tidak bisa menahan kekaguman pada sosok Duan Ling Tian.

Ia sangat sadar seorang tabib jenius seperti Duan Ling Tian tidak akan terus tinggal di Kerajaan Langit Merah di masa mendatang dan cepat atau lambat akan menjadi orang tangguh yang harus ia hormati.

"Marquis Junior, kau sungguh baik. Bakat alamimu sebagai ahli bela diri sama hebatnya." Duan Ling Tian tersenyum merendah.

Tak lama, Nie Fen mengantar Duan Ling Tian keluar dari Kediaman Marquis yang Agung. Ketika keempat tentara itu menyadari Marquis Junior sendiri yang mengantar pemuda itu keluar, mereka sangat terkejut sehingga keringat dingin mengalir dari tubuh mereka." Untungnya, kita tidak menyinggung pemuda itu tadi, kalau tidak sungguh itu adalah suatu kesalahan besar!"

"Adik Ling Tian, di masa depan, jika kau menghadapi masalah di Kota Kerajaan, kau bisa datang menemuiku kapan saja. Aku tidak berani menjamin tempat lain, tetapi di Kota Kerajaan, tidak ada yang tidak dapat aku selesaikan!" Sebelum berpisah, Nie Fen tersenyum pada Duan Ling Tian dan berjanji padanya.

"Jika itu sampai terjadi, aku tidak akan ragu meminta bantuanmu." Duan Ling Tian mengangguk dengan sambil tersenyum dan mengucapkan salam perpisahan sebelum berbalik dan pergi.

Baru setelah sosok Duan Ling Tian menghilang di kejauhan, Nie Fen berbalik dan kembali ke Kediaman Marquis Yang Agung.

Empat tentara di gerbang itu saling melirik satu sama lain dengan tatapan heran.

"Aku tidak salah dengar, kan? Marquis Junior sungguh memberi pemuda itu janji yang berlebihan tadi!"

"Dengan memanfaatkan janji Marquis Junior tadi, ia bisa melakukan nyaris semua yang diinginkannya di Kota Kerajaan."

"Apakah dengan perlakuan Marquis Junior barusan, menunjukkan bahwa pemuda itu berhasil menyembuhkan racun Marquis senior?"

...

Setelah meninggalkan Kediaman Marquis Yang Agung, Duan Ling Tian mengambil jalan memutar untuk kembali ke rumahnya. Setelah tiba di rumah, ia menghapus riasan di wajahnya, alisnya yang rapi berbentuk pedang dan matanya yang cemerlang kembali seperti semula.

"Aku tidak pernah berpikir akan mendapat keuntungan sebanyak ini hanya dalam waktu setengah hari." Saat itu sudah tengah hari, dan sudut mulut Duan Ling Tian menyunggingkan senyum puas saat ia mencium aroma masakan yang berasal dari dapur…

5,000,000 perak itu besar, tapi janji dari Kediaman Marquis Yang Agung benar-benar tidak ternilai harganya.

Setelah meninggalkan halaman depan, Duan Ling Tian melewati bangunan utama dan berjalan ke halaman belakang. Dibandingkan dengan halaman depan, halaman belakang jauh lebih luas. Duan Ling Tian baru saja memasukinya ketika ia melihat dua sosok seperti kupu-kupu yang sedang menari di atas angin, menyajikan pemandangan yang indah bagi matanya…

Duan Ling Tian berjalan ke dalam gazebo dan menyapa wanita yang duduk di dalamnya. "Ibu."

"Tian, kau sudah kembali?" Mata Li Rou memancarkan kasih sayang saat ia tersenyum ringan.

Hari-harinya berlalu dengan santai, sama seperti dulu saat suaminya masih ada, dan semua ini adalah hasil perjuangan putranya. Tanpa disadari, putranya yang dulu membuatnya selalu khawatir sekarang telah tumbuh menjadi orang hebat…. Sekarang ia tidak berharap apa-apa lagi.

"Ya." Duan Ling Tian mengangguk. Ia duduk di samping ibunya dan menatap dua gadis cantik yang saat ini berlatih keterampilan beladiri di kejauhan…

"Tian, apapun yang terjadi, kau jangan mengecewakan mereka, kalau tidak Ibu tidak akan memaafkanmu!" Li Rou tiba-tiba berkata dengan nada penuh peringatan.

"Jangan khawatir, Ibu." Duan Ling Tian menggelengkan kepalanya dan tertawa getir. Dia merasa ibunya terlalu sensitif. Kedua gadis itu telah menjadi bagian dari hidupnya yang sulit dilepaskan, bagaimana mungkin ia mengecewakan mereka?

Waktu berlalu, dan dalam sekejap mata, hampir dua bulan berlalu.

"Masih kurang sedikit lagi." Duan Ling Tian duduk bersila di tempat tidurnya saat ia perlahan membuka matanya, dan menghela napas.

Sejak ia kembali dari Kediaman Marquis Yang Agung hari itu, ia tidak pernah melangkah keluar rumah. Selain menemani ibunya dan kedua tunangannya, ia menghabiskan hampir seluruh waktunya bersemedi. Meskipun perkembangannya pesat, sampai sekarang dia masih kurang selangkah lagi dari tingkat kelima Tahap Pembentukan Inti.

"Tidak apa-apa, aku akan membiarkan semuanya berjalan secara alami…. Sudah waktunya untuk melapor ke Akademi Paladin." Alis Duan Ling Tian terjalin ketika ia bangkit dari tempat tidurnya.

Duan Ling Tian tidak membawa serta kedua gadis itu saat pergi ke Akademi Paladin, hanya Xiong Quan dan si Hitam Kecil yang ikut saat ia bergegas meninggalkan rumah. Rumah yang dibeli Duan Ling Tian terletak sangat dekat dengan Akademi Paladin, sehingga tak butuh waktu lama untuk tiba di gerbang utama Akademi Paladin.

Saat ini, situasi di gerbang utama Akademi Paladin sangat sibuk. Beberapa pemuda dan orang-orang di samping mereka tampak lelah akibat perjalanan, karena terlihat jelas mereka baru saja tiba di Kota Kerajaan. Jika baru tiba beberapa hari lagi, mereka akan melewatkan batas waktu melapor, walaupun mereka memiliki kualifikasi untuk menjadi seorang siswa, akan tetap sangat sulit bagi mereka untuk melewati gerbang utama Akademi Paladin.

"Aku ingin tahu apakah Xiao Yu sudah melapor." Alis Duan Ling Tian terjalin saat ia memikirkan Xiao Yu. Ia mulai mengikuti arus orang-orang yang baru tiba di depan gerbang utama Akademi Paladin dan mulai mendaftarkan dirinya.

Orang yang bertanggung jawab atas pendaftaran adalah seorang lelaki paruh baya. Ia memandang Duan Ling Tian lalu berkata dengan suara datar, "Bukti kelulusannya."

Duan Ling Tian mengambil bukti kelulusannya dan menyerahkannya kepada lelaki paruh baya itu.

"Dari Kamp Jenius Tentara Darah Besi?" Lelaki paruh baya itu memandang bukti kelulusan itu dan sedikit terkejut.

"Kamp Jenius Tentara Darah Besi?" Saat mendengar suara lelaki paruh baya itu, mata beberapa pemuda yang berdiri di belakang Duan Ling Tian menyipit.

"Aku dengar hanya tujuh orang yang lulus dari pelatihan dan akhirnya memperoleh kualifikasi untuk masuk Akademi Paladin selama pelatihan kamp Jenius Tentara Darah Besi tahun ini."

"Aku pernah mendengar, Kamp Jenius Tentara Darah Besi terkenal di 18 provinsi karena tidak normal. Karena pemuda ini telah menunjukkan bakatnya dan lulus dari sana, sepertinya dia bukan orang biasa."

"Meskipun aku berasal dari Provinsi Gunung Layang, aku tidak berani memasuki Kamp Jenius Tentara Darah Besi karena aku mungkin tidak dapat bertahan hidup di sana."

...

Pembahasan para pemuda itu masuk ke telinganya membuat sudut mulut Duan Ling Tian mengkerut. "Begitu terkenalnya Kamp Jenius Tentara Darah Besi bahkan di provinsi lain?"

"Duan Ling Tian? Namanya terdengar seperti seseorang dari keturunan langsung Klan Duan…" Lelaki paruh baya itu berpikir dalam hati saat mencocokkan bukti kualifikasi dengan informasi yang ia miliki di tangannya, tetapi tidak mencari tahu lebih lanjut.

Menurut pandangannya, jika benar pemuda itu murid Klan Duan, dengan kemampuan untuk lulus dari Kamp Jenius Darah Besi, Klan Duan pasti sudah lama memberikannya satu jatah rekomendasi dari kuota dan tidak akan membuatnya bertaruh nyawa. Memasuki pelatihan iblis dari Kamp Jenius tentara Darah Besi sama saja mempertaruhkan nyawa.

Tuk!

Lelaki paruh baya itu memberi stempel pada bukti kelulusan miliknya kemudian berkata kepada Duan Ling Tian, "Jika kau ingin menginap di akademi, maka masuklah sekarang dan cari guru yang bertanggung jawab untuk mengatur tempatnya. Jika tidak, maka pulanglah dan bacalah buku pegangan siswa ini. Semester ini dimulai lima hari dari sekarang. Jangan lupa membawa bukti kelulusanmu."

Duan Ling Tian mengangguk dan menyimpan bukti kualifikasi sebelum pergi bersama Xiong Quan.

Menginap di akademi? Ia tidak membutuhkannya. Rumah besar Duan Ling Tian terletak di sebelah selatan Akademi.

Saat ini, di sebuah kediaman pribadi di sebelah utara Akademi Paladin, dua pemuda duduk bersama. Wajah salah satu dari mereka terlihat penuh keengganan.

"Kakak Sepupu, sudah tiga bulan. Orang-orang suruhan paman belum juga menemukan bajingan kecil itu!" Raut wajah Duan Rong penuh amarah. Saat ia mengingat apa yang terjadi tiga bulan lalu, api amarah menyala dalam dirinya.

Pemuda berpakaian ungu itu menghancurkan tulang pergelangan tangannya dengan satu serangan jari pada hari itu, dan meskipun cederanya telah pulih, efeknya masih terasa. Saat ini, ketika ia mengerahkan keterampilan bela diri, kekuatannya setidaknya berkurang 20% dari sebelumnya...

"Apalagi yang bisa dilakukan, keterangan yang kau berikan sangat sedikit. Pemuda berpakaian ungu, lelaki paruh baya yang mengenakan topeng…. Di Kota Kerajaan, di kerumunan orang lalu-lalang; ada banyak orang dengan ciri-ciri seperti itu." Pemuda yang satunya menggelengkan kepalanya.

"Kakak Sepupu, bukankah kau kenal dengan Pangeran Kelima? Toko yang menjual rumah besar itu adalah bisnis yang dikuasai Keluarga Kerajaan, Klan Duan tidak dapat ikut campur di dalamnya, akan tetapi jika Pangeran Kelima yang menyelidiki, seharusnya tidak begitu sulit, kan?" Mata Duan Rong berbinar seperti sedang memikirkan sesuatu.

Pemuda itu mengerutkan kening sebelum bersantai dan berkata sambil lalu, "Ingatkan aku lagi nanti ketika aku bertemu Pangeran Kelima."

Ia dan Pangeran Kelima hanya bertemu beberapa kali, jadi mereka tidak bisa dibilang akrab. Meskipun ia adalah putra satu-satunya dari tuan kedua Klan Duan, ia bukan siapa-siapa bagi Pangeran Kelima.

Ada lebih dari sepuluh Pangeran di Kerajaan Langit Merah, selain sebuah pavilion di dalam Istana Kekaisaran, masing-masing mereka juga memiliki kediaman yang luas di pusat Kota Kerajaan. Biasanya, para pangeran itu tinggal di kediaman mereka di pusat kota.

Kediaman Pangeran Kelima.

"Kakak Sepupu, sudah tiga bulan. Apakah tidak ada sedikit pun berita?" Tong Li, yang berpakaian warna merah dari atas sampai bawah, cemberut. Ia sangat kesal.

"Li, orang-orang yang kukirim telah menyelidiki selama tiga bulan terakhir dan tidak menemukan petunjuk apapun. Kau tidak tahu latar belakangnya, atau pun namanya, jadi memang sulit untuk diselidiki. Bahkan bisa saja dia hanyalah seseorang yang datang ke Kota Kerajaan untuk melihat-lihat dan mungkin sekarang sudah meninggalkan Kota Kerajaan." Pangeran Kelima menggelengkan kepalanya. Di wajahnya selalu ada senyum yang membuat orang merasa seperti ada angin musim semi sedang bertiup; perasaan yang sangat nyaman.

"Lalu apa yang akan kita lakukan? Kita tidak akan membiarkannya begitu saja, kan?" Raut wajah Tong Li tidak rela.

"Tentu saja tidak. Namun saat ini, kita tidak punya cara untuk menemukannya, kan? Begini saja; di masa depan, jika kita memiliki petunjuk tentang keberadaan mereka, Kakak Sepupumu ini pasti akan pergi membalas dendam untukmu, setuju?" Pangeran Kelima kemudian mengubah topik membicaan. "Li, semester baru Akademi Paladin dimulai lima hari dari sekarang. Panglima Perang atau Ahli Strategi Perang, apa kau sudah menentukan pilihan?"


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.