Maharaja Perang Menguasai Langit

Kematian Duan Ling Xing



Kematian Duan Ling Xing

0

Duan Ling Tian menyeringai ketika melihat Duan Ling Xing mencoba untuk menghentikan Pedang Lentur Wangi Ungu-nya.

0

Pedang Lentur Wangi Ungu melintir di tangannya, dan bergerak menghalau serangan telapak Duan Ling Xing dengan ujung tajamnya.

Raut wajah Duan Ling Xing berubah sangat suram!

Dia berani menepiskan telapaknya ke sisi tumpul pedang, tapi walaupun jika ia memiliki keberanian 10 kali lipat, ia tetap tidak akan berani menepiskan telapaknya di sisi tajam pedang. Meskipun ia memakai senjata roh tingkat delapan di tangannya, mustahil untuk menahan pedang yang juga merupakan senjata roh tingkat delapan…

"Apakah kau berharap akan berhasil?" Duan Ling Xing menyeringai, saat sebuah solusi terbersit di pikirannya. Ia tidak menarik serangannya tetapi terus menepiskan telapaknya ke bawah dan mengerahkan keterampilan bela diri bertahannya pada saat yang bersamaan. Keahlian bela diri Sabuk Lanjutan tingkat tinggi Tahap Kesempurnaan!

Seketika, Qi pelindung untuk bertahan menyelimuti dirinya melalui Sarung Tangan Benang Emasnya, lalu tangannya turun dan telapaknya membentang terbuka sebelum tertutup kembali, langsung menggenggam Pedang Lentur Wangi Ungu yang diayunkan Duan Ling Tian kepadanya…

Sarung Tangan Benang Emas itu sangat keras dan kuat, pedang biasa tidak dapat merusaknya. Sekarang ditambah dengan Qi pelindung untuk bertahan, Duan Ling Xing dapat menghentikan paksa serangan pedang Duan Ling Tian, yang berisi kekuatan 14 mammoth kuno, dengan menggunakan kekuatan yang sama pula! Kekuatan yang sama antara keduanya menjadikannya imbang!

Tepat ketika sudut mulut Duan Ling Xing menyungging senyum ganas dan ia akan mengerahkan serangan pada Duan Ling Tian, sebuah suara dingin membeku memasuki telinganya. "Kau kira hanya ini semua kemampuanku?"

Pada saat berikutnya, Mata Duan Ling Xing menyipit….

Ya Tuhan!

Apa yang baru saja kulihat!

Di atas Duan Ling Tian, satu lagi bayangan mammoth kuno muncul, dan ditambah dengan yang 14 tadi, ada total 15 bayangan mammoth kuno di atasnya….

Kekuatan 15 mammoth kuno!

"Tidak… Tidak mungkin! Bagaimana ia bisa memiliki senjata roh tingkat tujuh?! Bagaimana mungkin ini bisa terjadi!?" Wajah Duan Ling Xing menjadi suram dan suaranya dipenuhi ketakutan teramat sangat. Hal yang pertama terpikir olehnya adalah senjata roh di tangan Duan Ling Tian bukanlah senjata roh tingkat delapan tapi senjata roh tingkat tujuh!

Lagi pula, ahli bela diri tingkat sembilan Tahap Pembentukan Inti hanya dapat mengerahkan kekuatan 15 mammoth kuno ketika menggunakan senjata roh tingkat tujuh, karena senjata roh tingkat tujuh mampu meningkatkan hampir 30% dari kekuatan penggunanya!

Bagaimana ia bisa tahu bahwa Pedang Lentur Wangi Ungu milik Duan Ling Tian ternyata bukan senjata roh tingkat delapan sama sekali ….

Wujud Piton Murka dari Teknik Penguasa Perang Sembilan Naga yang dikembangkan oleh Duan Ling Tian memungkinkannya memiliki kekuatan 12 mammoth kuno setelah ia menyelesaikan penempaan raganya untuk tingkat keempat Tahap Pembentukan Inti, yang sebanding dengan ahli bela diri tingkat sembilan Pembentukan Inti… Dan ketika Duan Ling Tian menerobos tingkat kelima Tahap Pembentukan Inti kemarin, ia mendapatkan kekuatan tambahan setara satu mammoth kuno lagi!

Saat ini, bahkan jika ia tidak menggunakan senjata roh, Duan Ling Tian masih mampu mengerahkan kekuatan 13 mammoth kuno, dan jika ia menggunakan senjata roh, kekuatan satu mammoth kuno lagi masih siap tersedia.

Pada saat yang hampir bersamaan, kerumunan penonton siswa Akademi Paladin terkesiap.

"Senjata roh tingkat tujuh!"

"Ya Tuhan! Duan Ling Tian ternyata memiliki senjata roh tingkat tujuh!"

"Bahkan di Klan Duan mungkin tidak banyak yang memiliki senjata roh tingkat tujuh. Dari mana Duan Ling Tian ini mendapatkannya?"

...

Pikiran mereka persis sama dengan Duan Ling Xing; mereka semua berpikir Duan Ling Tian mengandalkan senjata roh tingkat tujuh untuk mengerahkan kekuatan dari 15 mammoth kuno.

"Senjata roh tingkat tujuh?" Sudut mulut Xiao Yu, Xiao Xun, dan Tian Hu mengkerut dan senyum getir menyungging di wajah mereka, karena mereka semua merasa Duan Ling Tian telah menyembunyikan kekuatannya terlalu dalam. Bahkan tatapan Su Li sedikit berkedip, karena sedikit terguncang.

"Bagaimana mungkin dia bisa memiliki senjata roh tingkat tujuh …?" Wajah Tong Li sangat buruk, dan tangannya yang menggenggam cambuk hitam mencengkram lebih kencang.

"Sepupu!" Rasa duka muncul di wajah Duan Rong saat ia menyaksikan kejadian ini.

Di Lapangan itu.

Tubuh Duan Ling Xing gemetar seakan ia tiba-tiba memikirkan beberapa hal yang mengerikan. Matanya menyipit saat pandangannya turun kepada Pedang Lentur Wangi Ungu yang digenggam Duan Ling Tian. Jantungnya bergetar dan langsung dipenuhi ketakutan saat ia menarik tangannya…

Bagaimana Duan Ling Tian bisa tahu apa yang dipikirkan Duan Ling Xing ketika ia melihat raut wajah Duan Ling Xing? Duan Ling Tian menyeringai, dan Pedang lentur Wangi Ungu yang berada di tangannya berkelebat saat ia berkata, "Bagaimana? Menyesal telah meraih pedangku?"

Wuss!

Kekuatan 15 mammoth kuno benar-benar menekan kekuatan 14 mammoth kuno! Dan Qi pelindung untuk bertahan Duan Ling Xing hancur berantakan!

"Ah!" Hampir pada saat yang bersamaan, teriakan nyaring bergema dari Duan Ling Xing, saat telapaknya terbelah menjadi dua. Setengah potongan telapaknya jatuh ke tanah, membanjiri tanah dengan darah.

Tubuh Duan Ling Xing bergetar, dan ketika ia menatap Duan Ling Tian sekali lagi, matanya dipenuhi ketakutan…

"Serangan pedang itu untuk Li Xuan! Kau mungkin masih ingat Li Xuan, kan? Si Gendut Kecil yang menggunakan tubuhnya untuk melindungiku menghadang serangan telapakmu dan menyelamatkan hidupku dua tahun yang lalu." Tatapan Duan Ling Tian yang sedingin es mengarah pada Duan Ling Xing.

Hari itu, jika bukan karena si Gendut Kecil Li Xuan menyelamatkannya dengan menghadang serangan telapak itu, ia pasti telah terbunuh oleh Duan Ling Xing, dan tidak mungkin baginya untuk berdiri di sini. Ia pernah berjanji ia pasti akan membalas dendam untuk Li Xuan!

Wuss!

Tubuh Duan Ling Tian melesat seakan berubah menjadi roh ular dan mendekati Duan Ling Xing, kemudian ia mengayunkan pedangnya untuk menebas sekali lagi.

Bagaimana Duan Ling Xing, yang telah kehilangan senjata rohnya dan terluka, bisa menghindari serangan pedang yang sangat cepat dari Duan Ling Tian ini? Seketika, Duan Ling Xing kembali berteriak dengan menyedihkan.

Kakinya ditebas oleh Duan Ling Tian, dan tubuhnya jatuh ke tanah karena kehilangan penopang. Tubuhnya berguncang dengan keras saat ia berjuang dengan mata menyorotkan keputusasaan…

Saat ini, ia sangat berharap kejadian yang menimpa dirinya hanyalah mimpi… tapi sayangnya, rasa sakit yang tak henti-hentinya ia rasakan membuatnya menyadari ini bukanlah mimpi, tapi kenyataan!

"Tebasan pedang itu untuk Ke Er! Kau masih ingat Ke Er, kan? Gadis muda yang kau lukai setelah ia mengayunkan pedangnya padamu ketika kau mencoba membunuhku." Duan Ling Tian berjalan selangkah demi selangkah mendekati Duan Ling Xing, dengan suara dingin yang mencekam.

Kejadian dari waktu itu melintas di depan matanya. Saat itu, ia hampir dibunuh oleh Duan Ling Xing!

Lelaki tua berjubah abu-abu, Wakil Dekan Akademi Paladin, menyaksikan kejadian berdarah itu tapi tidak berniat untuk ikut campur. Pertarungan hidup dan mati yang disahkan dengan perjanjian hidup atau mati hanya bisa berakhir ketika salah satu pihak telah mati.

Sebagai saksi pertarungan, ia harus melaksanakan apa yang ia katakan!

Lagipula, ia telah mendengar dengan jelas dan memahami kalau Duan Ling Xing pernah mencoba membunuh Duan Ling Tian, dan akhirnya ia memahami mengapa Duan Ling Tian sangat mendendam kepada Duan Ling Xing sedemikian rupa. Jadi ternyata telah ada permusuhan antara hidup atau mati di antara mereka berdua.

"Jadi Duan Ling Tian dan Duan Ling Xing telah memiliki permusuhan yang tidak dapat didamaikan lagi. Tidak heran saat mereka bertemu mereka saling mengincar satu sama lain sampai mati!"

"Mereka berdua keturunan langsung Klan Duan, tetapi perbedaan antara keduanya terlalu besar! Duan Ling Tian baru berusia 18 tahun, sedangkan Duan Ling Xing tampaknya berusia 23 tahun pada tahun ini."

"Duan Ling Tian mengalahkan keturunan langsung klannya yang lima tahun lebih tua darinya, dan bakat alaminya dapat dianggap melampaui batas langit! Seperti yang diharapkan dari putra Duan Ru Feng!"

"Duan Ling Xing bahkan tidak sebanding dengan sampah jika berhadapan dengannya!"

...

Saat itu, tidak ada satu pun siswa Akademi Paladin yang merasa kasihan pada Duan Ling Xing.

Seulas senyum muncul di wajah Xiao Yu dan kelompoknya… Duan Ling Tian telah menang!

Tubuh Duan Rong gemetar hebat dan wajahnya menjadi pucat pasi melihat kejadian di depannya.

"Duan Ling Tian, aku pasti akan membuatmu mati!" Tong Li menatap pemuda berpakaian ungu itu dari kejauhan dengan tatapan dingin sedingin es sebelum berbalik dan pergi.

Di Lapangan Latihan Bela Diri itu.

Dengan susah payah, Duan Ling Xing mengerahkan Sumber Energinya untuk menghentikan darah yang menyembur keluar dari luka-lukanya. Tidak ada bekas kemerahan di wajahnya, ia sepenuhnya pucat. Saat ia menatap Duan Ling Tian, yang berjalan mendekat dengan pedang lentur berdarah di tangannya, tubuh Duan Ling Xing gemetar ketakutan dan keputusasaan muncul di wajahnya.. "Duan Ling Tian, kau tidak bisa membunuhku! Aku saudara se-klanmu, kita berdua keturunan langsung Klan Duan…. Kau tidak bisa membunuhku…."

Duan Ling Tian tertegun sebentar. Ketika ia mendengar apa yang dikatakan Duan Ling Xing, ia tertawa terbahak-bahak.

"Saudara satu klan?" Senyum mengejek muncul di wajah Duan Ling Tian." Dua tahun yang lalu, ketika kau mencoba membunuhku di tengah Keluarga Li Kota Angin Semilir, apakah kau pernah berpikir aku adalah saudara satu klanmu? Bagaimana dengan tadi, ketika kau ingin membunuhku, apakah kau berpikir aku adalah saudara satu klanmu?"

"Sekarang setelah kau merasa kehilangan semua keunggulanmu dan berada di akhir hidupmu, kau menyebut dirimu saudara se-klanku dan berharap aku akan memberimu kesempatan hidup…. Tidakkah kau pikir itu konyol?"

Pedang Lentur Wangi Ungu di tangan Duan Ling Tian masih meneteskan darah ke tanah, dan tanah yang ia lewati berceceran darah.

Setelah beberapa saat, Duan Ling Tian berhenti di hadapan Duan Ling Xing dan perlahan mengangkat Pedang Lentur Wangi Ungu…

Duan Ling Xing sepertinya menyadari Duan Ling Tian tidak akan menanggapi omong kosongnya. Wajahnya langsung muram saat ia berteriak dengan sengit, "Duan Ling Tian, jika kau membunuhku, ayah dan ibuku tidak akan melepaskanmu! Kau pasti akan mati!"

"Orang lumpuh itu?" Duan Ling Tian tertawa tidak peduli.

"Kekuatan yang dikendalikan oleh orang tuaku jauh di atas apa pun yang dapat kau bayangkan, dan kau tidak akan membunuhku jika kau tahu." Duan Ling Xing melakukan upaya terakhirnya berjuang sebelum mati.

Namun, Duan Ling Tian tidak terpengaruh.

"Serangan pedang ini untuk diriku sediri…" Di bawah tatapan putus asa Duan Ling Xing, pedang di tangan Duan Ling Tian berkelebat berdesing menyayat tenggorokan Duan Ling Xing.

Praat!

Seketika, darah menyembur!

Mata Duan Ling Xing yang dipenuhi dengan keputusasaan terbuka lebar saat tubuhnya jatuh ke tanah. Luka yang tadi ia hentikan pendarahannya kembali mengalirkan darah segar…

Duan Ling Xing mati!

Klang!

Duan Ling Tian menyarungkan Pedang Lentur Wangi Ungu-nya. Senyum muncul di sudut mulutnya…. Ini adalah senyum lega!

Tidak ada sesaat pun dalam dua tahun terakhir ini dimana ia tidak memikirkan untuk membunuh Duan Ling Xing untuk membalaskan dendam hari itu. Sekarang, semuanya telah berakhir!

"Hahahaha…" Duan Ling Tian tidak bisa menahan tawa senang, karena ia merasa sangat gembira di dalam hatinya, dan suara tawanya bergema di seluruh Lapangan itu.

Selain Wakil Dekan Akademi Paladin, Xiao Yu, dan teman-temannya, setiap siswa Akademi Paladin menatap pemuda berpakaian ungu yang berdiri di kejauhan itu dengan tatapan penuh kengerian…. Pemuda itu sangat menakutkan!

Jika ia sudah begitu mengerikan di usia 18 tahun ini, begitu ia tumbuh dan dewasa, akan sehebat apa ia nanti!?

Setelah beberapa saat, Duan Ling Tian menarik napas dalam-dalam dan menenangkan suasana hatinya, lalu ia berjalan ke arah Xiao Yu dan yang lainnya dengan senyum lebar di wajahnya. "Ayo kita pergi makan."

Semua orang terdiam beberapa saat.

Mereka semua memandangi mayat Duan Ling Xing di Lapangan Latihan Bela Diri itu, dan hati mereka gemetar.

Duan Ling Tian ini masih memiliki selera untuk makan sekarang?

Lelaki tua berpakaian abu-abu itu, yang tak lain, Wakil Dekan Akademi Paladin, menatap sosok Duan Ling Tian yang menghilang di kejauhan. Matanya menyipit dan sebuah senyuman muncul di sudut mulutnya.. "Teman kecil ini cukup menarik…."


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.