Maharaja Perang Menguasai Langit

Musuh Bebuyutan



Musuh Bebuyutan

0

Di dalam kelas, Sima Chang Feng berdiri di podium lalu dengan tenang menceritakan Jalan Hidup sebagai seorang Ahli Strategi Perang. Di bawah podium, pemuda berpakaian ungu itu berbaring di atas meja dan tertidur lelap, bertolak belakang dengan 17 murid lainnya yang mendengarkan cerita dengan sungguh-sungguh.

0

"Apakah Duan Ling Tian ini tidak tidur tadi malam?"

"Dia tidur sepanjang sore kemarin. Bahkan jika dia tidak tidur tadi malam, tidak mungkin dia sangat lelah seperti ini, kan?"

Xiao Yu dan Xiao Xun memandang Duan Ling Tian, ​​yang tertidur lelap, dengan wajah heran

"Cukup. Kalian semua, pahami dengan baik apa yang aku bicarakan sebelumnya," kata Sima Chang Feng kepada murid lain, lalu ia berjalan ke meja Duan Ling Tian dan mengetuk meja perlahan." Duan Ling Tian, ​​ikuti aku keluar sebentar."

Duan Ling Tian mengangkat kepalanya dan mengucek matanya yang kering. Ketika ia melihat Sima Chang Feng, ia tertawa malu lalu mengikutinya dengan patuh.

Duan Ling Tian tadinya menduga bahwa alasan Sima Chang Feng memanggilnya keluar adalah karena masalah ia tidur di kelas ...

Namun, tanpa diduga…

"Apakah kau seorang ahli mantra?" Mata Sima Chang Feng bersinar, pandangannya terfokus pada Duan Ling Tian.

Jantung Duan Ling Tian tersentak dan tubuhnya bergetar. Ia terbangun sepenuhnya dan menatap Sima Chang Feng. "Guru Sima, mengapa anda bertanya begitu?"

Sima Chang Feng tersenyum tipis. "Aku sudah melakukan beberapa penelitian tentang Jalan Hidup sebagai Ahli Mantra. Menurut pengetahuanku, kelelahan vitalitas dapat terbagi menjadi berbagai jenis, kelelahanmu ini jelas disebabkan oleh penggunaan Tenaga Spiritual yang berlebihan.... Dan kondisi ini hanya akan terjadi pada Ahli Mantra" jelas Sima Chang Feng seakan tahu banyak tentang masalah ini.

Mata Duan Ling Tian menyipit.

Meskipun Sima Chang Feng mengatakan bahwa ia hanya melakukan penelitian tentang Jalan Hidup sebagai Ahli Mantra, Duan Ling Tian tahu kalau ia hanya merendah. Apa yang ia katakan tadi adalah sesuatu yang tidak mampu dikatakan oleh seorang Ahli Mantra biasa. Jelas, guru Sima ini adalah Ahli Mantra yang sangat berpengalaman!

"Aku tidak pernah berpikir bahwa Anda adalah seorang Ahli Mantra juga, Guru." Duan Ling Tian tersenyum tipis. Ia tidak menyangkal kenyataan bahwa ia memang Ahli Mantra.

Karena Sima Cheng Feng mengetahui bahwa ia telah menggunakan terlalu banyak Tenaga Spiritualnya, dan jelas mengkonfirmasi bahwa ia adalah Ahli Mantra, maka meskipun ia tidak mengakuinya, Sima Chang Feng tidak akan percaya padanya.

"Aku bisa dianggap hanya iseng saja dalam Jalan Hidup Mantra. Kau baru pada Tahap Pembentukan Inti dan hanya punya Tenaga Spiritual terbatas, jadi tidak perlu menghabiskan terlalu banyak energi pada seni mantra. Setelah kekuatanmu meningkat, Tenaga Spiritualmu akan meningkat secara alami, oleh karena itu menggunakan energimu untuk seni mantra di masa depan adalah langkah yang benar." Sima Chang Feng bersungguh-sungguh saat ia secara perlahan membimbing muridnya. Ia jelas berpikir bahwa kondisi Duan Ling Tian yang terlalu banyak menghabiskan Tenaga Spiritual adalah karena ia berlebihan dalam mempelajari seni mantra.

"Ya, Guru." Duan Ling Tian mengangguk ringan karena tahu bahwa Sima Chang Feng mengatakan semua ini dengan niat baik.

"Berkonsentrasi pada kemajuan kultivasimu adalah hal yang tepat bagimu sekarang. Jika kau benar-benar tertarik pada seni mantra di masa depan, meskipun mantra yang kumiliki terbatas, aku dapat sedikit membimbingmu dan membantumu," lanjut Sima Chang Feng, karena ia jelas sangat peduli pada Duan Ling Tian sebagai ​​muridnya.

Membimbingku? Sudut-sudut mulut Duan Ling Tian mengkerut.

Ia memiliki ingatan Maharaja Beladiri Reinkarnasi, dan seni mantra Maharaja Beladiri Reinkarnasi bisa dianggap tidak tertandingi di bawah langit ini. Belum lagi, di Kerajaan Langit Merah ini, bahkan di seantero Benua Awan, mungkin tidak ada yang bisa bersaing dengan Maharaja Beladiri Reinkarnasi dalam seni mantra!

"Terima kasih, Guru." Namun, Duan Ling Tian tetap mengucapkan terima kasih kepada Sima Chang Feng, karena bagaimanapun juga, saran Sima Chang Feng menunjukkan niat baik. Meskipun seni mantra yang ia punya lebih dari cukup untuk diwarisinya kepada Sima Chang Feng.

"Kau bisa kembali sekarang." Duan Ling Tian mengikuti di belakang Sima Chang Feng dan kembali ke ruang kelas seperti yang diperintahkan.

Tidak lama kemudian, kelas pagi berakhir. Xiao Yu dan Xiao Xun menghampiri di samping Duan Ling Tian dengan tatapan tidak percaya yang akan dimengerti oleh setiap laki-laki. "Duan Ling Tian, kau masih muda. Kau harus melakukannya dengan tidak berlebihan agar kau tidak membahayakan kesehatanmu.."

"Kampret! Bicara apa kalian?" Duan Ling Tian membelalakkan mata kepada mereka berdua. Ia tahu persis apa yang dibicarakan kedua orang berpikiran kotor ini.

"Lihat dirimu, marah karena malu, kan? Kita semua sudah dewasa, bukankah percintaan antara pria dan wanita itu sesuatu yang sangat wajar?" Xiao Xun tertawa.

"Ya, kalau tidak mengapa kau sangat mengantuk hari ini? Kau bahkan dipanggil dan ditegur oleh guru Sima." Xiao Yu menggangguk setuju, ia berbicara seolah-olah itu adalah hal yang wajar dan masuk akal.

"Aku tidak punya waktu untuk ini!" Duan Ling Tian mendelikkan bola matanya pada mereka berdua sebelum langsung menuju kantin.

Ketika mereka tiba di kantin, mereka memperhatikan bahwa Su Li dan Tian Hu sudah menempati sebuah meja.

"Su Li, Tian Hu, kalian berdua tiba di sini lebih dulu dari kami." Duan Ling Tian sedikit terkejut.

"Orang itu, Niu Mang, tampaknya sibuk hari ini dan meninggalkan kelas lebih awal." Tian Hu tertawa, lalu wajahnya berubah serius. "Duan Ling Tian, ​​Pangeran Kelima itu tidak datang mencari masalah denganmu, kan?"

Duan Ling Tian menggelengkan kepalanya. Bahkan jika Pangeran Kelima datang untuk mencari masalah, ia tidak akan bergerak secepat itu. Orang-orang seperti Pangeran Kelima, yang tumbuh di tempat yang penuh tipu daya seperti Keluarga Kerajaan, pasti sangat berhati-hati. Melihat sikapnya terhadap Tong Li, selama Pangeran Kelima belum sepenuhnya menyelidiki latar belakangnya, Pangeran Kelima pasti tidak akan mengambil tindakan.

Lagi pula, sikapnya kemarin menunjukkan bahwa ia memiliki sesuatu untuk diandalkan dan bahwa ia tidak sedikit pun takut pada Pangeran Kelima! Hal ini disaksikan banyak orang kemarin.

"Duan Rong itu lagi." Tian Hu memandang ke arah salah satu dari dua pemuda yang sedang berjalan dari jauh.

"Duan Ling Tian, ​​Duan Rong ini agak berbeda hari ini. Kenapa aku merasa tatapannya terhadapmu benar-benar berbeda dari kemarin? Sepertinya ia lebih takut padamu. Apa yang kau lakukan padanya?" Xiao Yu menatap Duan Ling Tian dengan ekspresi penasaran.

Tapi yang ia perhatikan adalah tatapan Duan Ling Tian saat ini ganas seperti petir yang menyambar, dan bahkan terlihat niat membunuh dan haus darah memancar samar dari tubuhnya. Meskipun bukan ditujukan kepadanya, tapi tetap menyebabkan hatinya gemetar.

Wajah Su Li, Xiao Xun, dan Tian Hu juga berubah pucat, karena mereka semua juga terpengaruh oleh niat membunuh Duan Ling Tian. Pandangan mereka bersamaan jatuh pada pemuda di samping Duan Rong.

"Itu dia!" Xiao Xun mengenali pria muda itu hanya dengan pandangan sekilas.

Putra Tuan Kedua Klan Duan, Duan Ling Xing!

Duan Ling Tian tidak pernah membayangkan bahwa ia akan benar-benar bertemu Duan Ling Xing, orang yang dibencinya setengah mati, di Akademi Paladin. Hati Duan Ling Tian bergetar, saat adegan Duan Ling Xing memamerkan kekuatannya dan melukai dirinya, Ke Er, dan Li Fei berkelebat di depan matanya seolah-olah semua itu terjadi tepat di depannya…

"Duan Ling Xing!" Suara Duan Ling Tian terdengar sangat dingin, dan tangannya sudah siap di atas gagang Pedang Lentur Wangi Ungu di pinggangnya.

Saat ini, ia hanya perlu berpikir sebelum mengayunkan pedangnya untuk membunuh Duan Ling Xing!

Duan Ling Tian diselimuti niat membunuh yang haus darah, membuat wajah Duan Rong berubah pucat dan kakinya menjadi gemetar. Saat ini seperti sedang berada di atas satu perahu yang terombang-ambing di laut dan dapat terbalik kapan saja…. Perasaan ini menyesakkan jiwanya dan membuat napasnya berat.

"Dia... dia kenal Kakak Sepupu?" Duan Rong menarik napas dalam-dalam, dan dengan susah payah menahan niat membunuh haus darah kepadanya. Wajahnya pucat pasi saat menatap pemuda berpakaian ungu itu dari kejauhan.

Ia memperhatikan bahwa pemuda berpakaian ungu yang dibencinya setengah mati itu tampaknya membenci saudara sepupunya sampai ke tulang!

Apa yang sedang terjadi?

Siapa yang bisa memberitahunya?

"Hmm?" Pada saat Duan Ling Xing diselimuti niat membunuh yang haus darah ini, ia merasa tak asing… Ketika ia mengumpulkan Sumber Energi untuk menahan niat membunuh terhadapnya itu, pandangannya tertuju ke arah pemuda berpakaian ungu yang duduk di kejauhan itu.

Dua tahun telah berlalu, dan pemuda berpakaian ungu itu jelas telah matang dibandingkan sebelumnya, tapi ia masih dapat mengenali pemuda itu dengan sekali pandang!

"Duan Ling Tian!" Mata Duan Ling Xing menyipit saat mengeluarkan niat membunuh yang begitu besar sehingga sulit untuk ditahan.

Ia tidak pernah membayangkan bahwa Duan Ling Tian ternyata akan muncul di Akademi Paladin. Hanya ada satu kemungkinan mengapa ia bisa berada di Akademi Paladin: Duan Ling Tian telah menjadi murid di sini.

Jika ia tidak salah, Duan Ling Tian ini baru berusia 18 tahun. Apakah pada usia 18 tahun ia telah lulus ujian untuk memasuki Akademi Paladin di salah satu dari 18 provinsi?

Bakat alami seperti itu bahkan lebih mengerikan daripada Duan Ru Feng dulu.

Hanya ada satu pemikiran di dalam hatinya: Duan Ling Tian ini harus Mati!

Ia bisa membayangkan jika Duan Ling Tian tetap hidup, Duan Ling Tian tidak diragukan lagi akan menjadi bencana besar bagi dirinya.

"Duan Ling Tian, ​​aku benar-benar terkejut! Kau tidak hanya mewarisi bakat alami ayahmu yang berumur pendek, kau bahkan telah melampauinya dan memasuki Akademi Paladin pada usia muda." Duan Ling Xing berjalan ke meja Duan Ling Tian dan menyeringai.

"Aku juga sangat terkejut, anak dari seorang lumpuh ternyata ada di Akademi Paladin. Ck ck ck, jika aku tidak salah, kau pasti telah bisa memasuki Akademi Paladin karena mendapat jatah rekomendasi Klan Duan, kan? Seperti yang diduga, anak dari seorang lumpuh ini adalah sampah yang menggunakan pintu belakang untuk masuk ke Akademi Paladin!" Tatapan Duan Ling Tian menjadi dingin saat membalas hinaannya.

Aura tak berbentuk keluar dari tubuh mereka dan tak berhenti saling bertabrakan. Semua orang yang hadir dapat merasakan suasana yang menjadi mengerikan itu.

Tubuh Duan Ling Xing bergetar. Niat membunuh yang besar di matanya memuncak ketika ia berkata dengan suara yang sangat rendah, "Kau berani menghina ayahku?"

"Apakah aku mengatakan sesuatu yang salah?" Duan Ling Tian mencibir tanpa rasa takut sedikit pun.

Para murid Akademi Paladin di sekitarnya, termasuk Su Li, Xiao Yu, dan yang lainnya semuanya tertegun.

Mereka memperhatikan bahwa sejak Duan Ling Xing muncul, Duan Ling Tian tampak menjadi orang yang berbeda. Itu adalah tatapan seseorang yang sedang melihat musuh terbesar dalam hidupnya, dan sepertinya Duan Ling Tian tidak berharap apapun selain menerkam Duan Ling Xing dan mencabik-cabiknya!

Duan Ling Xing pun tampaknya juga dipenuhi dengan permusuhan haus darah dari sejak ia melihat Duan Ling Tian.

Kedua orang ini sepertinya dilahirkan sebagai musuh.

Duan Rong bersembunyi di belakang Duan Ling Xing, menghindari niat membunuh yang tertuju ke arahnya dari Duan Ling Tian, ​​dan bertanya, dengan susah payah, "Sepupu ... Kakak sepupu, dia... siapa dia?

Duan Ling Tian?

Mungkinkah pemuda berpakaian ungu ini adalah anggota Klan Duan juga?

Mata Duan Ling Xing menyipit ketika ia berbicara dengan suara dingin. "Asal usulnya tidak bisa disepelekan; ayahnya adalah pria berumur pendek dari Klan Duan kita, Duan Ru Feng!"


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.