Maharaja Perang Menguasai Langit

Klan Su



Klan Su

0

Mereka tidak pernah membayangkan Su Tong, yang ingin melumpuhkan Duan Ling Tian, malah dilumpuhkan oleh Duan Ling Tian….

0

Penghinaan macam apa ini!

Namun, setelah mereka melihat Duan Ling Tian baik-baik saja, mereka semua bernapas lega.

"Hmm?" Tiba-tiba, Duan Ling Tian mengerutkan kening dan melihat keluar hutan bambu.

Saat ini, tiga sosok yang sangat cepat melesat dari jauh. Mereka tiba dalam sekejap mata.

Mereka adalah tiga lelaki paruh baya, dan Duan Ling Tian hanya mengenali salah satu dari mereka.

Niu Mang! Guru kelas 1 dari Jurusan Panglima Perang yang juga guru untuk kelas Su Li dan Tian Hu.

Adapun dua lelaki paruh baya lainnya, yang satu adalah lelaki berotot yang bertubuh kekar, dan satu lagi seorang terpelajar paruh baya dengan pembawaan berwibawa. Hanya dari penampilan luar mereka, Duan Ling Tian dapat menerka guru jurusan mana mereka itu.

"Su Tong!" Ketika lelaki berotot itu mengenali Su Tong yang tergeletak di tanah, wajahnya menjadi suram. Tanpa ragu, ia mendatanginya dengan cepat dan membantu Su Tong menghentikan pendarahan yang tanpa henti mengalir keluar dari tubuhnya, dan pada saat yang bersamaan ia memberikan Su Tong pil emas penyembuh luka.

"Apa yang terjadi?" Alis lelaki berotot itu berkerut. Mata harimaunya mengesankan sikap memaksa saat memandang Duan Ling Tian.

Duan Ling Tian tidak sedikit pun takut ketika bertemu pandang dengan lelaki berotot itu, dan ia mengangkat bahu. "Sebenarnya tidak banyak yang terjadi; hanya saja ia ingin melumpuhkan kekuatanku, tapi akhirnya ia tidak berhasil. Begitu saja…."

Lelaki berotot itu memeriksa Su Tong setelah mendengar apa yang dikatakan Duan Ling Tian, dan baru sekarang ia menyadari bahwa Pusat Energi Su Tong telah lumpuh….

Seketika, matanya menyipit dan raut wajahnya terkejut saat melihat ke arah pemuda berpakaian ungu di hadapannya. Ekspresi yang begitu santai di wajah pemuda itu membuat hatinya merinding. "Nak, apa kau tahu akibat dari perbuatanmu ini?"

"Guru, sepengetahuanku, peraturan Akademi Paladin hanya melarang membunuh sesama siswa… Orang ini ingin melumpuhkan Pusat Energiku, jadi aku tidak bisa diam saja tanpa melakukan apa-apa dan menunggu kematianku, kan?" Duan Ling Tian melambaikan tangannya sambil tertawa tak peduli dan bersikap masa bodoh.

Ia tidak merasa sebagai pihak yang bersalah dalam kejadian ini. Jika bukan karena Su Tong yang sombong dan bahkan dengan kejam ingin melumpuhkan Pusat Energinya, ia juga tidak akan sekejam itu.

Sejauh yang ia ketahui, Su Tong lah yang menyebabkan hal ini terjadi pada dirinya sendiri!

Sudut mulut lelaki berotot itu berkerut melihat raut wajah Duan Ling Tian yang polos tanpa rasa bersalah.

"Apakah kau Duan Ling Tian?" Tepat pada saat itu, tatapan lelaki paruh baya terpelajar yang datang bersama lelaki berotot itu tertuju pada Duan Ling Tian.

"Guru." Duan Ling Tian menyapa lelaki paruh baya terpelajar itu.

Lelaki berotot itu menatapnya kaget. "Jadi kau Duan Ling Tian…. Jika masalah hari ini seperti yang kau katakan, maka akademi tidak akan menyalahkanmu. Namun, tidak akan mudah untuk membicarakannya dengan Klan Su. Su Tong memiliki status tinggi di Klan Su, jadi kau harus mempersiapkan mental."

"Terima kasih sudah mengingatkan, Guru." Duan Ling Tian mengangguk ringan dan mengungkapkan rasa terima kasihnya.

Lelaki berotot itu melirik tajam pada Duan Ling Tian sebelum menatap kedua pemuda dengan lengan terputus itu. "Kalian berdua anggota Klan Su, bukan? Hmm, kalian bawa Su Tong pulang. Bawa juga lengan kalian yang putus itu; seharusnya masih bisa tersambung."

"Ya, Guru." Raut wajah dua lelaki muda dengan lengan terputus itu terlihat getir saat mereka mengambil lengan mereka yang putus lalu memapah Su Tong dan pergi dengan kesal.

Sementara itu, Niu Mang, yang telah mendengar cerita lengkap dari Su Li dan Tian Hu, berjalan mendekat. "Aku telah mendengar tentang apa yang terjadi dari dua muridku itu. Sumber masalahnya adalah Su Tong, dan Duan Ling Tian hanya membela diri, jadi Duan Ling Tian tidak bisa disalahkan."

Lelaki berotot dan lelaki paruh baya terpelajar itu mengangguk setelah mendengar ini. "Namun demikian, kita tetap harus melaporkan masalah ini pada Wakil Dekan."

"Benar." Lelaki berotot dan lelaki paruh baya terpelajar itu melirik Duan Ling Tian sekali lagi sebelum berbalik dan pergi.

Mereka berdua datang dengan cepat dan pergi dengan cepat. Bisa dikatakan mereka datang dan pergi bagai angin!

"Guru, aku merasa sedikit gugup bila guru terus menatapku seperti itu." Duan Ling Tian memperhatikan Niu Mang menatap tajam padanya, membuatnya sedikit merinding.

Niu Mang ini tidak memiliki kegemaran semacam itu, kan?

Niu Mang sepertinya menyadari telah menatap terlalu lama. Ia tertawa licik dan menggosokkan kedua tangannya. "Duan Ling Tian, bakat alamimu dalam Jalan Hidup sebagai Ahli Beladiri sama sekali tidak buruk. Dapat kultivasi ke tingkat kesembilan Tahap Pembentukan Inti di usia yang sangat muda… di masa depan, jika kau menjadi panglima perang, kau pasti akan mampu membantai semua musuh di segala arah dan mendongkrak moral pasukanmu."

"Guru, jika guru ingin mengatakan sesuatu, katakanlah." Duan Ling Tian menggelengkan kepalanya dan tertawa, saat ia merasakan arti tersembunyi dalam perkataan Niu Mang.

"Dengar, kau memiliki sifat yang lugas, dan itu adalah sifat seorang panglima perang…. Aku akan jujur padamu: aku ingin kau bergabung ke Jurusan Panglima Perang-ku. Bagaimana menurutmu?" Mata Niu Mang bersinar dengan wajah penuh dengan pengharapan saat ia menatap Duan Ling Tian.

Sejauh yang ia ketahui, dengan bakat alami Duan Ling Tian dalam Jalan Hidup sebagai Ahli Beladiri, ia pasti akan menjadi seorang ahli saat dewasa kelak!

Jika ia berhasil mencetak sosok seperti itu, maka tahun-tahun yang telah dihabiskannya menjadi seorang guru di Akademi Paladin tidak akan sia-sia.

"Ini…" Duan Ling Tian berada pada situasi yang canggung. Ia mengangkat kepalanya dan sepertinya telah menyadari sesuatu, lalu matanya berkilat dan senyuman muncul di sudut mulutnya. "Guru Niu Mang, aku pikir guru harus berbicara dengan Guru Sima mengenai masalah ini."

Niu Mang juga menyadari suasana telah menjadi canggung.

Lelaki paruh baya terpelajar dengan hiasan kepala sutra dan kipas bulu di tangannya berdiri di belakang Niu Mang dan berkata pelan, "Niu Mang, apakah kau mencoba untuk merebut muridku?" Sepasang mata bijaknya menatap ke arah Niu Mang.

"Sima!" Niu Mang berbalik dan tertawa malu ketika melihat Sima Chang Feng. "Hanya bercanda…. Bercanda…."

"Duan Ling Tian, ikuti aku." Sima Chang Feng mendengus dingin dan tidak mempedulikan Niu Mang. Ia memanggil Duan Ling Tian dan berjalan semakin dalam ke dalam hutan bambu.

"Kalian pergi makan lah duluan; nanti aku menyusul," Duan Ling Tian berkata pada Xiao Yu dan yang lainnya lalu berlari menyusul Sima Chang Feng.

"Kalian berdua telah membuat malu seluruh kelas 1 Jurusan Panglima Perang…. Sebagai hukuman, kalian berdua akan bertanggung jawab atas uang makan siang guru hari ini. Kalian berdua tidak keberatan, kan?" Suara Niu Mang yang berbicara dengan nada menghakimi terdengar sampai ke telinganya, membuat Duan Ling Tian menyunggingkan senyum tanpa sadar.

Berikutnya terdengar suara Tian Hu. "Tidak keberatan, tidak keberatan."

Sima Chang Feng menghentikan langkah kakinya setelah berada jauh di dalam hutan bambu, dan Duan Ling Tian ikut berhenti.

"Kau terlalu gegabah dalam masalah ini." Sima Chang Feng menghela napas.

Tentu, ia sudah tahu secara rinci tentang masalah ini secara keseluruhan.

"Guru, gegabah bagaimana?" Duan Ling Tian tidak setuju atau pun menyangkal tapi malah menjawabnya dengan pertanyaan.

"Kau sebaiknya mengambil hikmah atas masalah ini. Oleh karena Su Tong tidak mati dan kau berada di pihak yang benar, maka Akademi Paladin tidak akan memperpanjang masalah hari ini. Tapi apakah kau tahu bahwa Su Tong adalah keturunan langsung Klan Su dan ia telah dididik dan dibesarkan oleh mereka? Ia bahkan menjadi salah satu kandidat potensial untuk menjadi Sang Ketua Klan Su berikutnya."

"Kau melumpuhkan Su Tong, itu sama saja dengan menampar wajah Klan Su. Sudah pasti Klan Su tidak akan membiarkan ini begitu saja!" Sima Chang Feng menggelengkan kepalanya. Di matanya, siswanya ini ibarat bibit unggul yang naif dan tidak takut pada apa pun.

"Guru, aku paham maksud guru. Namun dalam kehidupan seorang laki-laki, ada hal-hal yang harus ia lakukan dan hal-hal yang tidak boleh ia lakukan. Bagiku, Su Tong yang berulang kali menyatakan ingin melumpuhkan Pusat Energiku dan bahkan benar-benar bertindak untuk itu, sudah melewati batas toleransiku. Aku cukup pengampun dengan tidak membunuhnya!" Tatapan Duan Ling Tian terfokus dan wajahnya sangat tenang. "Sedangkan Klan Su, jika mereka benar-benar ingin memperpanjang masalah ini, maka aku akan menghadapinya!"

Ketika seorang laki-laki hidup di dunia ini, ada hal-hal yang harus ia lakukan dan hal-hal yang seharusnya tidak ia lakukan!

Meresapi kalimat sederhana ini secara mendalam, Sima Chang Feng dapat menangkap keliaran dan keteguhan dalam kata-kata Duan Ling Tian.

Pada saat yang sama ia juga merasakan kepercayaan diri Duan Ling Tian, dan ia menatap tajam pada Duan Ling Tian. "Aku tidak membayangkan kau dapat melihat masalah ini dengan sangat saksama. Awalnya aku berpikir kau telah gegabah melakukan ini. Kalau begitu, aku tidak akan berkata apa-apa lagi."

Selanjutnya Duan Ling Tian dan Sima Chang Feng berjalan meninggalkan hutan bambu, dan perjalanan mereka berlalu dengan perasaan damai.

Klan Su!

Tatapan Duan Ling Tian terfokus dan seringai menyungging di sudut mulutnya.

Setelah kembali ke kantin, Duan Ling Tian duduk di samping Xiao Yu dan yang lainnya dan makan bersama.

Setelah kejadian itu, Xiao Yu dan yang lainnya secara alami mengkhawatirkan Duan Ling Tian…. Klan Su adalah raksasa bagi mereka, dan akan sulit untuk melawan mereka.

Duan Ling Tian hanya menanggapinya dengan tertawa. Raut wajahnya tenang, seakan ia tidak terkait dengan masalah itu dan itu tidak ada hubungannya dengannya.

Klan Su adalah salah satu dari tiga klan besar Kota Kerajaan dan sama tenar dengan Klan Duan dan Klan Xiao.

Saat ini, semua para petinggi dari Klan Su berkumpul di dalam ruang pertemuan Klan Su.

Seorang lelaki paruh baya mengenakan jubah hitam dengan tepian emas duduk di kursi utama. Punggungnya lurus seperti tombak, dan sikapnya yang mendominasi terpancar dari antara alisnya. Ia adalah Sang Ketua Klan Su, Su Bo Ya.

Su Bo Ya berusia hampir 60 tahun, dan dalam beberapa tahun lagi ia akan dianggap telah memasuki usia tua.

Jika saatnya tiba, kursi Sang Ketua Klan Su akan diserahkan ke generasi yang lebih muda, dan ia akan pensiun untuk membantu Sang Ketua baru mengelola klan dari balik layar.

Saat ini, suasana di dalam ruang pertemuan sedikit tegang, dan kursi di bawah Su Bo Ya saat ini kosong.

Tiba-tiba, bunyi langkah berat terdengar dari luar ruang pertemuan, dan sesosok tua berjalan masuk.

Lelaki tua itu memiliki sepasang mata keruh yang memancarkan amarah haus darah, dan aura tubuhnya gelisah; seolah akan meledak kapan saja.

Sesaat kemudian, lelaki tua itu duduk di kursi kosong di bawah Su Bo Ya. Kursi itu adalah kursi Tetua Agung Klan Su.

Lelaki tua itu adalah Tetua Agung Klan Su, Su Nan!

"Tetua Agung, apakah ada harapan untuk menyembuhkan Pusat Energi Su Tong?" Sang Ketua Su Bo Ya berbicara. Tatapannya tertuju pada Su Nan saat ia berbicara dengan suara yang mengandung sedikit harapan.

Semua Tetua Agung Klan Su yang hadir memandang Su Nan dengan mata yang memancarkan sedikit harapan.

"Sang Ketua, Pusat Energi cucuku hampir sepenuhnya hancur oleh mantra penyerang, jadi tidak ada cara untuk menyelamatkannya…. Ia mungkin tidak akan dapat mengumpulkan Sumber Energi lagi seumur hidupnya!" Nada Su Nan terdengar dingin menyesakkan dada.

Putranya telah meninggal di usia muda, dan ia mempercayakan semua harapannya kepada cucunya, Su Tong, dalam beberapa tahun terakhir ini ia telah mencurahkan seluruh perhatiannya untuk mengajar dan mengurus Su Tong.

Su Tong tidak mengecewakannya; ia menjadi murid dengan bakat alami paling luar biasa di kalangan generasi muda Klan Su. Dan dalam beberapa tahun lagi, jika tidak ada hal yang tidak diharapkan terjadi, kursi Sang Ketua Klan Su pasti akan diduduki oleh Su Tong.

Tepat ketika kehidupan cucunya akan tiba di masa kejayaannya… Pusat Energi cucunya dilumpuhkan oleh orang lain, dan seluruh kekuatan cucunya telah lumpuh!


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.