Maharaja Perang Menguasai Langit

Menjelang Keberangkatan



Menjelang Keberangkatan

0

Di Kerajaan Langit Merah, Marquis Yang Agung Jenderal Besar Kavaleri Nie Yuan sudah tentu adalah Sang Panglima Perang, sedangkan jabatan Ahli Strategi Perang dipegang oleh Perdana Menteri Gu You Ting.

0

Gu You Ting memiliki status yang tinggi di Kerajaan Langit Merah. Ia bahkan bisa dianggap sebagai juru bicara Kaisar.

Semua urusan rutin di Kerajaan Langit Merah harus mendapatkan izinnya. Ditambah lagi, ia adalah Tokoh Digdaya Tahap Ruang Hampa Setengah Langkah.

"Dia adalah putra Perdana Menteri Gu You Ting?" Duan Ling Tian mengerutkan kening. Ia sedikit bingung ketika menatap Gu Xuan yang berjalan ke arahnya dengan penuh amarah.

Duan Ling Tian merasa yakin ia belum pernah melihat Gu Xuan sebelumnya.

Namun Gu Xuan tampak memendam permusuhan yang besar terhadapnya, membuatnya merasa bingung.

Duan Ling Tian sudah tinggal di Kota Kerajaan selama empat bulan, jadi ia cukup paham mengenai beberapa hal yang berlaku di Kota Kerajaan, karena itu ia juga telah mendengar tentang Perdana Menteri Gu You Ting.

Meskipun Gu You Ting tidak berasal dari klan besar, kepercayaan Kaisar Kerajaan Langit Merah kepadanya membuat Sang Perdana Menteri dikenal luas di Kota Kerajaan.

Bahkan anggota tiga klan besar Kota Kerajaan tidak ada yang berani sedikitpun menyinggung Perdana Menteri, karena mereka tahu bahwa Kaisar Tertinggi Kerajaan Langit Merah secara langsung mendukung Perdana Menteri Gu!

Tidak lama kemudian, Gu Xuan tiba dan berdiri berhadapan dengan Duan Ling Tian.

Alis Duan Ling Tian sedikit mengkerut melihat Gu Xuan kemudian bertanya dengan acuh tak acuh, "Ada masalah?"

"Duan Ling Tian, ​​aku peringatkan, menjauhlah dari Bi Yao!" Wajah Gu Xuan terlihat muram dan matanya menatap Duan Ling Tian dengan serius.

Saat ini ia terlihat seperti Ular Pita Merah yang sangat beracun!

Duan Ling Tian seketika paham saat mendengar apa yang dikatakan Gu Xuan, dan ia akhirnya tahu alasan Gu Xuan bersikap tidak bersahabat kepadanya... Jadi itu karena Putri Bi Yao!

Sambil lalu ia mendengar banyak orang membicarakan dirinya dan Putri Bi Yao, namun Duan Ling Tian tidak ambil pusing dan mengabaikan pembicaraan mereka yang telah melenceng jauh dari kebenaran itu.

Sejauh yang ia ketahui, seseorang yang tidak bersalah tetap tidak bersalah meskipun ia tidak mengatakannya, sehingga ia merasa tidak perlu memberikan penjelasan lebih lanjut.

Duan Ling Tian memandang Gu Xuan dengan tenang lalu bertanya dengan acuh tak acuh, "Bi Yao? Maksudmu Putri Bi Yao, kan?"

"Tepat!" Mata Gu Xuan berkedip-kedip dan nada suaranya merendahkan. "Apakah kau mendengar apa yang kukatakan sebelumnya?"

Wajah Duan Ling Tian masam. Terlepas dari kenyataan bahwa tidak ada hubungan apa-apa antara dirinya dan Putri Bi Yao, sekali pun ada, tidak ada hubungannya dengan Gu Xuan, kan?

Duan Ling Tian tertawa kecil melihat kesombongan yang ditunjukkan Gu Xuan. Ada sedikit amarah yang muncul di dalam hatinya.

"Memangnya kenapa kalau aku mendengar, lalu kenapa jika aku tidak mendengar?" tanya Duan Ling Tian dengan suara datar.

"Duan Ling Tian, ​​aku tahu bakat alamimu di Jalan Hidup sebagai Ahli Beladiri itu hebat, dan kau juga seorang murid keturunan langsung yang dilindungi dengan baik oleh Klan Duan... Tapi di mataku, kau bukan apa-apa, apa kau mengerti?" Suara Gu Xuan berubah menjadi sangat suram.

Di mata Gu Xuan, di seantero Kota Kerajaan atau bahkan seluruh Kerajaan Langit Merah, hanya anggota Keluarga Kerajaan dan Kediaman Marquis Yang Agung yang dapat dianggap sejajar dengannya.

Baginya, ketiga klan besar atau apa pun itu, tidak layak disebut.

Ayahnya adalah Perdana Menteri, juru bicara Kaisar Kerajaan Langit Merah, seseorang dengan posisi yang lebih tinggi dari siapa pun kecuali Kaisar.

"Oh?" Duan Ling Tian tiba-tiba tertawa terbahak-bahak. "Aku benar-benar minta maaf, tapi di mataku, kau juga bukan apa-apa...." Begitu ia selesai berbicara, Duan Ling Tian memanggil Xiao Yu dan Xiao Xun dan mengabaikan Gu Xuan yang mukanya menjadi masam lalu berjalan keluar dari Akademi Paladin dengan langkah-langkah besar.

"Putra Perdana Menteri Gu ini terlalu sombong." Xiao Yu mengerutkan kening. Ia jelas membenci cara Gu Xuan memperlakukan Duan Ling Tian.

Xiao Xun menggelengkan kepalanya dan berkata pelan, "Itu tidak aneh. Kekuasaan ayahnya hanya satu tingkat di bawah Kaisar... Lagipula, bakat alami Gu Xuan ini cukup bagus, ia bahkan memiliki kesempatan untuk mewarisi posisi Perdana Menteri."

Duan Ling Tian tidak mengatakan apa-apa lagi, karena baginya, Gu Xuan hanyalah seorang anak yang sombong karena ayahnya memiliki status yang tinggi. Ia tidak berbeda dari Su Tong dan Xue Lang, orang-orang yang pernah ia lumpuhkan.

Tidak apa-apa asalkan Gu Xuan tidak keterlaluan dan tidak menantangnya, tetapi jika ia keterlaluan, maka Duan Ling Tian tidak akan keberatan memberinya pelajaran!

Malam itu, Duan Ling Tian tidak berkultivasi maupun menulis mantra.

Ia memiliki sebuah keinginan dalam hatinya, yaitu tidur bersama dengan kedua gadisnya di rumah dan bersenang-senang dengan mereka berdua.

Kedua gadis itu tampaknya menyadari bahwa Duan Ling Tian akan pergi besok untuk beberapa bulan ke depan, sehingga mereka membiarkan Duan Ling Tian melakukan apa pun yang disukainya.

Sepanjang malam itu, Duan Ling Tian tidak tahu berapa kali ia melakukannya. Ia akhirnya berhenti ketika sudah sangat lelah lalu memeluk kedua gadis itu dan tertidur nyenyak.

Keesokan harinya, kedua gadis itu berjalan dengan cara yang agak tidak biasa setelah turun dari tempat tidur.

Duan Ling Tian memperhatikan mereka dengan raut wajah sedikit bersalah, ​​karena tadi malam benar-benar gila!

Ketika makan, tidak seperti Duan Ling Tian ​​yang bermuka tebal dan bersikap biasa, kedua gadis itu menundukkan kepala mereka dengan wajah penuh rasa malu, berusaha menghindari tatapan Li Rou yang penuh selidik.

Duan Ling Tian mengeluarkan dua ular piton kecil dari dalam lengan bajunya dan menyentuh kepala mereka dengan lembut sambil berkata serius, "Hitam kecil, Putih kecil, tinggallah di rumah dan jaga Ke Er, Fei kecil, dan ibuku. Apa kalian mengerti?"

"Hiss hisss~" Kedua piton kecil itu seolah dapat memahami apa yang dikatakan Duan Ling Tian, ​​dan mereka menjentikkan lidah sambil mengangguk.

Duan Ling Tian dapat melihat rasa enggan berpisah dari mata kedua ular piton kecil yang cerdas itu; mereka mulai memahami perasaan manusia.

Di gerbang rumah, Duan Ling Tian menatap ibunya yang sedang membantunya merapikan pakaiannya dan berkata dengan senyum tipis, "Bu, aku berangkat."

"Jaga dirimu." Li Rou berkata pelan, ia tampak sedikit khawatir. Seperti pepatah lama, seorang ibu akan selalu khawatir ketika anaknya melakukan perjalanan, seorang ibu memiliki cinta yang mendalam dan tulus kepada anak-anaknya.

"Jangan khawatir." Duan Ling Tian mengangguk lalu tersenyum pada dua gadis kecil di samping Li Rou. "Jaga ibuku dengan baik selama aku pergi, aku akan segera kembali."

Ke Er dan Li Fei mengangguk, dan mata mereka yang indah berkilauan oleh air mata yang berlinang.

Duan Ling Tian memandang Xiong Quan dan Jing Ru yang berdiri di samping mereka lalu berkata, "Xiong Quan, Jing Ru, aku mengandalkan kalian berdua untuk mengurus rumahku selama aku pergi."

"Jangan khawatir, Tuan Muda." Mereka berdua buru-buru mengangguk, sedikit rasa enggan berpisah terlihat dari mata Jing Ru.

Ia selalu merasa berterima kasih kepada Tuan Muda-nya ini yang memberi kepercayaan besar padanya selama beberapa bulan terakhir ini, dan karena kebaikan Tuan Muda-nya ini lah kini keluarganya dapat hidup tanpa kekurangan makanan atau pun pakaian.

"Baiklah, kalian semua kembalilah ke dalam rumah." Duan Ling Tian menarik napas dalam-dalam sebelum berbalik dan pergi, ia khawatir jika melihat mereka lebih lama sedikit lagi, ia akan membatalkan kepergiannya.

"Zhang Qian, Zhao Gang." Setelah meninggalkan rumahnya, Duan Ling Tian tiba-tiba memanggil.

Wuuss! Wusss!

Zhang Qian dan Zhao Gang langsung muncul di samping Duan Ling Tian.

"Apakah kalian berdua akan ikut denganku atau kembali ke Kediaman Marquis Yang Agung?" Duan Ling Tian bertanya.

"Tuan Muda, kami akan ikut denganmu." Zhang Qian dan Zhao Gang berbicara pada saat yang bersamaan.

"Kalau begitu, lanjutkan, sembunyikan diri kalian, ketika kita tiba di medan perang nanti aku akan mengajari kalian lebih jauh tentang teknik pengintaian, menyamar dan membunuh." Alis Duan Ling Tian bertaut saat berkata pelan, "Jika aku tidak memberi perintah, kalian berdua tidak boleh muncul, mengerti?"

"Baik." Zhang Qian dan Zhao Gang buru-buru menjawab, mata mereka terlihat sangat antusias terhadap teknik yang akan diajarkan Duan Ling Tian kepada mereka.

Tak lama, Duan Ling Tian berjalan memasuki Akademi Paladin. Sudah ada banyak orang berkumpul di Lapangan Latihan Beladiri. Tentu saja, kebanyakan dari mereka adalah murid Jurusan Panglima Perang.

"Duan Ling Tian!" Ia baru saja berjalan dua langkah ketika melihat Xiao Xun melambaikan tangannya dari jauh, Duan Ling Tian berjalan menghampiri sambil tersenyum.

"Eh, kalian berdua tidak membawa baju ganti?" Ekspresi Duan Ling Tian bingung ketika ia melihat Xiao Yu dan Xiao Xun datang dengan tangan kosong.

Ia memperhatikan bahwa hampir semua murid membawa tas dengan ukuran berbeda-beda... Akan tetapi Xiao Xun dan Xiao Yu tampak menonjol seperti dua raksasa di antara para kurcaci.

"Lihat." Xiao Xun mengangkat tangannya dan memperlihatkan cincin yang ia kenakan. "Kakekku memberiku sebuah Cincin Ruang kemarin."

"Semua barang-barangku ada di Cincin Ruang Xiao Xun," kata Xiao Yu sambil tersenyum.

"Duan Ling Tian, di tanganmu itu Cincin Ruang, kan?" Xiao Xun melirik Duan Ling Tian, ​​dan tatapannya kemudian mendarat ke tangan Duan Ling Tian.

Duan Ling Tian mengangguk.

"Duan Ling Tian, ​​sepertinya Klan Duan benar-benar menganggap tinggi dirimu; mereka bahkan memberimu sesuatu yang sangat berharga seperti Cincin Ruang." Xiao Yu berpikir bahwa Cincin Ruang Duan Ling Tian adalah pemberian dari Klan Duan, dan wajahnya penuh rasa iri.

Bahkan ia sendiri yang merupakan seorang cucu dari Tetua Tertinggi Klan Xiao dari Kota Aurora tidak memiliki Cincin Ruang di tangannya, hanya Sang Ketua dan Tetua Tertinggi yang memiliki Cincin Ruang.

Duan Ling Tian tersenyum tipis tetapi tidak memberikan penjelasan apa pun.

"Duan Ling Tian!" Tepat saat itu sebuah suara nyaring terdengar di kejauhan, dan seorang pemuda yang cukup kekar berusia sekitar 25 tahun berjalan pelan ke arah Duan Ling Tian dengan senyuman di wajahnya.

"Kau siapa?" Ekspresi Duan Ling Tian penuh tanya melihat orang itu, ia dapat merasakan tidak ada rasa permusuhan dari pemuda itu ketika ia berjalan mendekat.

"Aku Duan Zhu, seorang murid cabang dari Klan Duan dan murid kelas 6 Jurusan Panglima Perang. Duan Ling Tian, Sang Ketua memintaku untuk memberikan ​​ini kepadamu.

Pemuda kekar yang memanggul tas besar di pundaknya itu mengulurkan tangannya untuk memberikan sebuah cincin kepada Duan Ling Tian.

Itu adalah Cincin Ruang!

Disaksikan Xiao Yu dan Xiao Xun yang memandangnya dengan takjub, Duan Ling Tian mengulurkan tangan untuk menerimanya lalu mengangguk dan tersenyum kepada Duan Zhu. "Terima kasih."

"Sama-sama." Setelah memberikan Cincin Ruang kepada Duan Ling Tian, ​​Duan Zhu tertawa lalu berbalik dan pergi.

Setelah Duan Ling Tian mengklaim kepemilikan Cincin Ruang, ia melihat bahwa selain beberapa juta perak, tidak ada benda lain di dalam Cincin Ruang tersebut.

Cincin Ruang itu hanya berisi ruang sebesar satu meter kubik dan itu adalah Cincin Ruang kelas terendah. Mungkin cincin yang diberikan oleh Sang Ketua Duan Ru Huo itu hanya dimaksudkan untuk menyimpan barang bawaannya.

"Duan Ling Tian, ​​mungkinkah Cincin Ruang di tanganmu bukan dari Klan Duan?" Xiao Yu menatap Duan Ling Tian dengan ekspresi heran.

"Tetua Agung yang memberikan itu padaku. Aku tidak menyangka Sang Ketua akan mengirimiku satu lagi... Aku sudah mengambil uang di dalamnya, jadi kau bisa menggunakan Cincin Ruang ini." Duan Ling Tian dengan cepat menemukan alasan, dan pada saat yang sama menarik uang di dalam Cincin Ruang itu lalu melepas kepemilikan Cincin Ruang itu dan menyerahkannya kepada Xiao Yu.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.