Maharaja Perang Menguasai Langit

Gu Xuan



Gu Xuan

Siang hari keesokan harinya di kantin Akademi Paladin.

"Tian Hu." Duan Ling Tian melirik Tian Hu lalu memandang Xiao Yu dan Xiao Xun yang duduk di sampingnya. "Kalian berdua beri tahu dia."

"Apa yang membuat kalian misterius begini?" Tian Hu terkejut, ia melirik Duan Ling Tian lalu beralih ke arah Xiao Yu dan Xiao Xun.

"Biar aku saja." Xioa Xun menatap Tian Hu dan tersenyum ringan. "Tian Hu, mulai besok dan seterusnya, kau mungkin harus makan sendirian di kantin…"

"Apa maksudmu?" Tian Hu mengerutkan kening. "Mengapa kalian bertiga begitu misterius hari ini… Mungkinkah kalian semua berencana untuk meminta cuti dan melakukan perjalanan?"

Xiao Xun menggelengkan kepalanya. "Ini bisa dianggap sebagai perjalanan, tetapi tidak membutuhkan cuti… Kami akan bergabung dengan pasukan bala bantuan menuju ke medan perang perbatasan barat laut besok!"

Tian Hu tercengang, dan ia mengulurkan tangannya untuk menyentuh kening Xiao Xun. "Xiao Xun, kau tidak sedang demam, kenapa kau berbicara melantur?"

Tian Hu tidak percaya apa yang dikatakan Xiao Xun, karena di Akademi Paladin, persyaratan minimum untuk memasuki medan perang bahkan dalam Jurusan Panglima Perang adalah siswa tingkat 2, sedangkan untuk Jurusan Strategi Perang persyaratannya jauh lebih tinggi, umumnya hanya beberapa siswa tingkat 5 atau tingkat 6 yang dapat ikut serta.

Melihat Tian Hu yang masih tidak percaya, Xiao Yu ikut berbicara. "Tian Hu, Xiao Xun tidak bicara omong kosong; kami benar-benar akan berangkat besok."

Tian Hu masih ragu mendengar apa yang dikatakan Xiao Yu, lalu ia melihat Duan Ling Tian untuk memastikan.

Duan Ling Tian mengangguk.

"Sial!" Tian Hu melotot. "Bagaimana kalian semua mendapat tempat? Kalian bukan saudara yang baik, diam-diam pergi dan meninggalkanku sendirian."

Xiao Xun menepuk bahu Tian Hu dan berkata sambil tersenyum, "Tian Hu, bukankah kau sendiri yang mengatakan: sebagai seorang siswa Jurusan Panglima Perang, kau akan memiliki kesempatan untuk memasuki medan perang cepat atau lambat… Sedangkan kami, kami mungkin hanya akan memiliki satu kesempatan ini."

Wajah Tian Hu langsung tertunduk mendengar apa yang dikatakan Xiao Xun, dan dengan raut wajah tak berdaya ia tertawa getir.

Pada sore harinya, Duan Ling Tian duduk bersila untuk bersemedi di atas pohon besar di sisi Lapangan Latihan Bela Diri.

Tiba-tiba sebuah suara memasuki telinganya.

"Duan Ling Tian!" Suara yang terdengar manis masuk ke telinga Duan Ling Tian, ia merasa sudah pernah mendengarnya sebelumnya.

Duan Ling Tian kembali ke akal sehatnya lalu menyapukan pandangan ke kejauhan, dan ia melihat satu sosok yang indah seperti bidadari sedang berdiri di sana. Wanita itu memiliki penampilan yang sangat menawan.

"Putri Bi Yao?" Duan Ling Tian terpesona, ia tidak pernah membayangkan Putri Bi Yao akan datang ke sini.

Sementara itu, Duan Ling Tian memperhatikan seluruh siswa dari Jurusan Strategi Perang termasuk Xiao Yu dan Xiao Xun, semuanya melihat ke arahnya, dan kebanyakan dari mereka menatap dengan penuh cemburu dan iri.

Sementara itu, raut wajah Xiao Yu dan Xiao Xun tampak ragu-ragu.

Duan Ling Tian tersenyum simpul dan langsung melompat turun dari pohon besar itu. Tak lama kemudian, Duan Ling Tian memperhatikan Putri Bi Yao mengatakan sesuatu kepada wanita tua di belakangnya, wanita tua itu mengangguk dan Putri Bi Yao berjalan sendirian ke arahnya.

"Putri." Duan Ling Tian mengangguk tersenyum kepada Putri Bi Yao. Hal ini bisa dianggap sebagai salam baginya.

Wajah cantik Putri Bi Yao merona dan terlihat halus dan menarik. "Duan Ling Tian, kudengar kau akan meninggalkan Kota Kerajaan bersama pasukan bala bantuan besok untuk menuju ke perbatasan barat laut…"

"Ya." Duan Ling Tian mengangguk. "Putri, mengapa Putri berada di Akademi Paladin?"

Putri Bi Yao tersenyum ringan. "Aku datang untuk menemui kakak ketujuhku. Kemudian aku berpikir untuk datang menemuimu sambil lalu." Saat ia selesai berbicara, wajah Putri Bi Yao tampak semakin merona.

Kakak ketujuh? Duan Ling Tian terkejut.

Pangeran Ketujuh berada di Akademi Paladin juga?

"Benar-benar kejadian langka Putri masih mengingatku, ini benar-benar merupakan kehormatan besar." Alis Duan Ling Tian sedikit bertaut dan ia tersenyum ringan.

Putri Bi Yao menggelengkan kepalanya dan berkata, "Duan Ling Tian, hanya ada aku dan kau di sini, jadi kau tidak perlu sungkan begitu."

"Ya." Duan Ling Tian menyahut, tetap tidak ada perubahan dalam raut wajahnya. Ini membuat Putri Bi Yao merasa tidak berdaya dan hanya bisa menatap Duan Ling Tian dengan kegetiran yang tersembunyi.

Setelah bercakap-cakap sebentar, Putri Bi Yao akhirnya pergi.

"Duan Ling Tian, kau benar-benar aneh; Putri datang langsung untuk menemuimu." Xiao Xun menghampirinya dengan wajah cemburu dan iri.

"Ia benar-benar pantas menjadi kecantikan nomor satu di Kota Kerajaan, dan ia memiliki reputasi yang sangat layak." Xiao Yu hanya bisa menghela napas, dan ia ikut menatap Duan Ling Tian.

Orang ini, mengapa ia sangat disukai banyak wanita cantik?

Pertama Li Fei, lalu adiknya, lalu sekarang muncul Putri Bi Yao.

Ketiga wanita itu tidak diragukan lagi kecantikannya dengan penampilan yang sangat menawan, tetapi mereka semua hatinya telah tertambat oleh Duan Ling Tian.

"Aku berharap dengan berlalunya waktu, Lan dapat melupakannya." Xiao Yu menghela napas dalam hatinya. Meskipun ia tidak keberatan Duan Ling Tian menjadi saudara iparnya, ia ingat Duan Ling Tian sudah memiliki wanita di sisinya, karenanya ia tidak ingin membiarkan adiknya berbagi suami dengan wanita lain.

Sementara itu, suasana di sekitarnya menjadi gempar.

"Apakah kau lihat itu, Putri Bi Yao datang langsung untuk menemui Duan Ling Tian."

"Ya, aku tidak pernah membayangkan pesona Duan Ling Tian begitu besar… Dalam hal usia, Duan Ling Tian seusia dengan Putri Bi Yao, dan mereka terlihat seperti pasangan yang serasi."

"Mereka lebih dari sekedar pasangan serasi; mereka benar-benar pasangan yang dipertemukan di surga!"

"Kecantikan nomor satu Kota Kerajaan, dan jenius nomor satu Kerajaan Langit Merah di kalangan generasi muda… Ck ck ck, mungkinkah surga menakdirkan mereka untuk menikah?"

...

Perbincangan serupa menyebar dari sisi Lapangan Latihan Bela Diri ke seluruh Lapangan Latihan Bela Diri.

Semakin lama, berita itu semakin menyimpang dari kebenaran. Beberapa orang bahkan mengatakan Yang Mulia Kaisar bermaksud untuk menikahkan Duan Ling Tian dan Putri Bi Yao.

Di sisi lain dari Lapangan Latihan Bela Diri, beberapa siswa tingkat atas berusia 25 tahun mengelilingi seorang pemuda berpakaian biru yang tampan dan pembawaan berwibawa. Mereka mendengarkannya sedang menceritakan sesuatu.

Rasa percaya diri yang kuat terpancar dari alis pemuda berpakaian biru itu, dan ada senyum yang gemilang dan cerah di wajahnya saat ia bercerita dengan bersemangat.

Tatapan siswa di sekitarnya menunjukkan rasa hormat ketika mereka menatapnya.

"Kakak Gu Xuan!" Tiba-tiba, terdengar sebuah suara cemas dan memotong cerita pemuda berpakaian biru itu.

"Apa yang membuatmu begitu gelisah?" Pemuda berpakaian biru itu mengerutkan kening melihat pemuda yang berlari mendekat itu dan kini telah berdiri di depannya, membuatnya merasa sedikit tidak senang.

"Kakak Gu Xuan, aku minta maaf, aku tidak bermaksud mengganggu Kakak. Ini mengenai Putri Bi Yao, aku…"

Pemuda yang datang tergesa-gesa itu bahkan belum selesai berbicara ketika ia disela oleh si pemuda berpakaian biru, "Apa kau bilang? Bi Yao? Bi Yao datang?" Mata pemuda berpakaian biru itu menunjukkan ketertarikan yang besar, dan nadanya juga menjadi memburu.

Pembawaan yang berwibawa tadi langsung hilang dengan sendirinya.

"Ya, ia sepertinya datang untuk mencari Pangeran Ketujuh." Pemuda itu dengan cepat mengangguk.

"Apakah ia masih berada di tempat Pangeran Ketujuh?" Pemuda berpakaian biru itu bertanya lagi, sepertinya ia berencana untuk menemui langsung Putri Bi Yao.

"Tidak, Putri Bi Yao sudah pergi." Lelaki muda itu menggelengkan kepalanya.

"Lalu, apa yang membuatmu begitu gelisah?" Pemuda berpakaian biru mengerutkan kening, dan matanya berkilat dengan rasa kekecewaan.

"Kakak Gu Xuan, selain menemui Pangeran Ketujuh, Putri Bi Yao menemui orang lain…." Pemuda itu dengan hati-hati melirik si pemuda berpakaian biru sambil berbicara dengan agak ragu.

Si pemuda berpakaian biru tampak seperti bahan peledak yang telah dinyalakan sumbunya ketika ia mendengar perkataan pemuda itu, wajahnya menjadi muram. "Siapa lagi yang ditemui Bi Yao?"

"Duan Ling Tian," Lelaki muda itu langsung menjawab.

"Duan Ling Tian?" Si pemuda berpakaian biru mengerutkan kening dan sedikit murung. Bagaimana bisa Bi Yao kenal dengan siswa tingkat 1 itu.

Orang itu sepertinya baru tiba di Kota Kerajaan beberapa bulan yang lalu, kan?

Tepat saat itu.

"Kau tidak lihat tadi. Bukan saja Putri Bi Yao yang berinisiatif untuk pergi menemui Duan Ling Tian, ia bahkan meminta wanita tua di sisinya untuk tetap di tempat saat ia pergi sendirian untuk berbincang akrab dengan Duan Ling Tian."

"Tidak mungkin! Apakah ada sesuatu di antara mereka?"

"Aku juga tidak tahu. Namun, ia berbincang dengan gembira dengan Duan Ling Tian; apalagi, ketika Putri Bi Yao pergi, aku melihat wajahnya merona merah karena tersipu malu."

"Sepertinya Putri Bi Yao memiliki perasaan pada Duan Ling Tian."

...

Suara dua siswa yang berjalan bersisian melewati mereka memasuki telinga si pemuda berpakaian biru itu dan membuatnya marah.

Pemuda berpakaian biru itu menatap dengan dingin ke arah dua siswa yang lewat itu dan berteriak, "Jika kalian berani berbicara omong kosong lagi, aku akan memotong lidah kalian!"

Wajah kedua siswa itu muram. Mereka hendak membalas, tetapi ketika melihat si pemuda berpakaian biru itu, mereka seperti tikus yang melihat kucing, lalu melarikan diri dengan panik.

"Kakak Gu Xuan, ada apa? Bukankah Kakak mengatakan Tuan Xiang dan Yang Mulia secara pribadi telah menyepakati dalam beberapa tahun lagi, beliau akan menikahkan Putri Bi Yao dengan Kakak?" Raut wajah salah seorang di sampingnya menjadi bingung.

"Huh!" Wajah Gu Xuan marah, seberkas cahaya dingin melintas di matanya..

Duan Ling Tian!

Para pemuda yang lain menyadari kemarahan Gu Xuan dan menutup mulut mereka. Namun, mereka dengan cepat menyadari bahwa setiap bagian Lapangan Latihan Bela Diri itu saat ini menyebarkan desas desus hubungan Duan Ling Tian dan Putri Bi Yao.

Di atas pohon besar di sisi Lapangan Bela Diri, Duan Ling Tian menguap dan menatap langit yang mulai berubah warna. Matahari mulai terbenam, sudah waktunya untuk meninggalkan akademi.

"Xiao Yu, Xiao Xun!" Duan Ling Tian memanggil Xiao Yu dan Xiao Xun lalu bersama-sama berjalan keluar dari Akademi Paladin.

"Kita berangkat besok. Apakah kalian berdua sudah siap?" Duan Ling Tian bertanya sambil tersenyum.

"Sebenarnya, tidak ada yang perlu disiapkan, hanya beberapa potong pakaian ganti." Xiao Xun menggelengkan kepalanya dan tersenyum. Ketika ia memikirkan bahwa ia akan ikut pasukan bala bantuan untuk berangkat besok menuju ke medan perang perbatasan barat laut, ia menjadi agak bersemangat.

Xiao Yu juga merasakan hal yang sama.

Begitu mereka sampai di gerbang...

"Duan Ling Tian!" Tiba-tiba sebuah suara dingin dan tidak peduli terdengar dari belakang mereka bertiga.

Duan Ling Tian bersama kedua temannya menghentikan langkah mereka lalu berbalik. Duan Ling Tian memandang ke kejauhan. Saat ini ada seorang pemuda berpakaian biru dengan perawakan tampan dan pembawaan yang berwibawa datang ke arah mereka, dan ia membawa serta beberapa pemuda.

"Gu Xuan!" Xiao Xun mengerutkan kening melihat pemuda berpakaian biru itu.

"Xiao Xun, kau kenal dia?" Xiao Yu memperhatikan raut wajah tidak bersahabat yang muncul dari pemuda berpakaian biru itu dan mengarah langsung pada Duan Ling Tian.

"Gu Xuan ini adalah putra semata wayang Perdana Menteri Gu, dan ia adalah siswa tingkat 6 pada Jurusan Strategi Perang Akademi Paladin. Kekuatannya berada pada tingkat ketiga Tahap Sumber Inti… Yang paling penting, ia mewarisi kearifan Perdana Menteri Gu dan memiliki pemahamannya sendiri terhadap Jalan Hidup sebagai Ahli Strategi Perang, dengan pembawaan yang menunjukkan ia memiliki peluang besar untuk mengembangkan pemikiriannya sendiri!" Xiao Xun perlahan berkata.

"Perdana Menteri Gu?" Xiao Yu sedikit terkejut. "Dia itu sama terkenalnya dengan Marquis yang Agung, Jenderal Besar Nie Yuan!"


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.