Maharaja Perang Menguasai Langit

Membuat Kericuhan di Pusat Kota



Membuat Kericuhan di Pusat Kota

0

Plak! Plak! Plak! Plak! Plak!

0

...

Duan Ling Tian berjalan menuju Tong Li dengan raut wajah dingin dan tidak peduli, dan seperti dua kejadian terakhir, ia mengangkat tangannya dan menamparnya berkali-kali hingga wajah Tong Li menjadi seperti 'kepala babi.'

Tatapan Tong Li kosong, matanya menyorotkan cahaya suram saat ia menatap Duan Ling Tian.

Kebenciannya terhadap Duan Ling Tian sudah merasuk sampai ke tulang.

Tong Li awalnya berpikir hukuman akan berakhir setelah Duan Ling Tian memberikan lebih dari 10 tamparan padanya, tapi ia segera sadar semua ini belum berakhir!

"Nona Li, aku tidak pernah membayangkan hatimu begitu kejam. Dengan cara yang brutal kau membunuh Tang Guo… Aku benar-benar penasaran, mengapa kau sangat memusuhinya? Apakah ia memukulmu? Menghinamu?" Duan Ling Tian menatap lekat Tong Li saat ia berbicara dengan suara yang tenang.

Tong Li melotot penuh kebencian pada Duan Ling Tian, dan mulutnya yang bengkak bergerak sedikit ketika ia berbicara dengan tidak jelas. "Siapa suruh wanita jalang itu kurang ajar dan mempermalukanku di depan umum… Wanita jalang itu pantas mati!" Dalam suaranya tidak ada sedikit pun penyesalan.

Duan Ling Tian menarik napas dalam lalu bertanya dengan suara rendah, "Kau menyiksanya sampai mati hanya karena itu?"

Tong Li dapat merasakan kemarahan Duan Ling Tian yang ditekan, jadi ia buru-buru menutup mulutnya. Ia sangat khawatir di hatinya dan sangat takut Duan Ling Tian akan membunuhnya tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

Ia telah melihat berkali-kali cara Duan Ling Tian bertindak dalam beberapa hari terakhir ini dan tahu bahwa ia adalah orang gila yang tidak takut pada apa pun! Duan Ling Tian bahkan sepertinya tidak takut sedikit pun pada sepupunya, Pangeran Kelima!

Tatapan Duan Ling Tian tertuju pada bagian tubuh di mana Pusat Energi Tong Li seharusnya berada lalu bergumam pada dirinya sendiri, "Aku berpikir, jika kekuatanmu dipertahankan, mungkin hanya akan membawa bencana pada lebih banyak orang… Kalau begitu, kenapa tidak …."

"Tidak, tidak …." Tong Li tampaknya menyadari sesuatu setelah mendengar perkataan Duan Ling Tian, wajahnya menjadi pucat pasi dan ia mundur ke belakang. Namun, bagaimana mungkin ia melarikan diri dari Duan Ling Tian?

Dug!

Duan Ling Tian menyarangkan telapak tangannya untuk memukul Pusat Energi Tong Li. Ia mengerahkan Sumber Energinya untuk menghancurkan Pusat energi Tong Li dan menghancurkannya berkeping-keping.

"Ah!" Jerit tangis Tong Li terdengar, dan wajahnya yang sudah bengkak memancarkan ekspresi yang mengerikan. Pada saat yang sama tubuhnya bergetar dengan keras, ia menatap Duan Ling Tian dengan penuh kebencian.

Bug!

Akhirnya, karena rasa sakit yang menusuk, Tong Li tidak mampu berdiri lagi dengan seimbang pada kedua kakinya lalu jatuh ke tanah.

Matanya merah padam dan memancarkan kebencian yang haus darah, karena di dunia ini di mana yang kuat dipuja, melumpuhkan Pusat Energi seseorang lebih menyakitkan daripada membunuh mereka!

"Huh!" Duan Ling Tian melempar pandangan sedingin es ke arah Tong Li kemudian berbalik dan berjalan menuju kantin.

Ke mana pun Duan Ling Tian berjalan, kerumunan siswa yang datang untuk menonton akan memberi jalan baginya, dan mata mereka memancarkan rasa hormat. Bahkan para siswa kelas yang lebih tinggi sekarang merasa takut ketika melihat Duan Ling Tian.

Xue Lang, yang berada di tingkat kedua Tahap Sumber Inti, dilumpuhkan oleh Duan Ling Tian begitu saja!

Duan Ling Tian ini begitu menakutkan!

Suasana terasa sangat sunyi saat makan siang.

Xiao Yu, Xiao Xun, dan Tian Hu sepertinya mengerti suasana hati Duan Ling Tian saat ini dan tidak mengganggunya.

Ketika mereka hampir selesai makan, Xiao Yu menghela napas lalu menghibur, "Duan Ling Tian, jangan terlalu keras pada dirimu sendiri, itu bukan salahmu… Kau membantu Tang Guo karena niatmu baik. Lagi pula, meskipun kau tidak ikut campur, dengan sifat Tong Li yang mengerikan, nasib Tang Guo juga tidak akan berakhir baik."

"Jangan khawatir, aku baik-baik saja." Duan Ling Tian menggelengkan kepalanya.

Meskipun ia berkata demikian, pada sore hari Duan Ling Tian tidak bersemedi dan hanya berbaring di pohon besar di sisi Lapangan Latihan Bela Diri sambil menatap kosong ke langit.

Pada saat yang sama, berita tentang Duan Ling Tian melumpuhkan Xue Lang dan Tong Li menyapu seperti badai ke seluruh Akademi Paladin. Tentu saja, setelah semua orang tahu rincian kejadiannya, mereka tidak merasa iba sama sekali pada Xue Lang dan Tong Li, karena mereka merasa keduanya pantas mendapatkannya!

Di Kota Kerajaan, di Perkemahan Prajurit Penjaga Kota.

Brak!

Suara keras terdengar dari dalam kamp terbesar di tengah-tengah perkemahan. Seorang lelaki gagah paruh baya berbaju besi meledak murka dan menggebrak meja di hadapannya sampai hancur berkeping-keping.

Wusss!

Pada saat berikutnya, diikuti tatapan terkejut dari orang yang melapor itu, lelaki paruh baya tersebut berubah menjadi bayangan yang melesat ke luar kamp besar dan memacu kudanya meninggalkan perkemahan.

Tak lama kemudian ia memasuki sebuah rumah yang sangat besar.

"Lang!" Sosoknya belum tiba, tapi suara lelaki itu terdengar seperti guntur menggelegar di dalam rumah besar itu.

"Suamiku, kau harus mencari keadilan untuk Lang… Seluruh hidup Lang telah dihancurkan oleh bajingan kecil itu, Duan Ling Tian!" Lelaki itu baru saja memasuki ruangan yang luas ketika seorang wanita paruh baya di dalam ruangan itu berbicara dengan suara sedih bercampur marah.

"Ayah." Xue Lang, yang berbaring di tempat tidur, menunjukkan raut wajah yang ganas dan bengis ketika melihat ayahnya. "Aku ingin Duan Ling Tian mati, aku ingin dia mati!"

"Lang, jangan khawatir, Ayah pastikan padamu selama Ayah masih bisa bernapas, Duan Ling Tian tidak akan hidup sampai besok!" Lelaki paruh baya, yang tak lain Panglima Tentara Penjaga Kota Xue Lu, berbicara dengan raut wajah yang suram.

"Lang, kau beristirahatlah dengan baik. Ayah akan membalas dendam untukmu sekarang!" Xue Lu datang dengan cepat dan pergi dengan cepat, seolah ia berubah menjadi embusan angin.

Dan nyaris pada waktu yang hampir bersamaan.

Klan Duan mengetahui tentang masalah ini dari berita yang dikirim dari Akademi Paladin.

Duan Ling Tian, yang baru saja kembali ke klan dan mengakui leluhurnya belum lama ini, melumpuhkan satu-satunya putra Panglima Tentara Penjaga Kota Xue Lu? Dan melumpuhkan sepupu Pangeran Kelima?

Para petinggi Klan Duan merasa kulit kepala mereka mati rasa mendengar berita ini.

Ruang pertemuan menjadi sunyi senyap.

"Tetua Agung, masalah ini…." Wajah Sang Ketua Duan Ru Huo menyunggingkan senyum getir. Keponakannya itu benar-benar biang masalah, dan jika dibandingkan dengan ayahnya bertahun-tahun yang lalu, mereka berdua sangat berbeda.

Meskipun Duan Ru Feng tidak mau dikekang dan tidak terkendali, ia tidak begitu sembarangan dan gegabah. Tapi Duan Ling Tian ini benar-benar tidak bisa dihentikan.

"Demi masa depan Klan Duan, kita harus melindunginya apa pun keadaannya." Sepasang mata keruh Tetua Agung Duan Zhen berbinar terang saat ia tiba-tiba berbicara.

"Tepat sekali, Xue Lu itu hanyalah seorang Panglima Tentara Penjaga Kota, dan hanya pada tingkat kesembilan Tahap Kelahiran Jiwa Baru… Klan Duan kita tidak perlu takut padanya." Salah satu tetua Klan Duan setuju.

"Duan Ling Tian sangat penting bagi Klan Duan kita, kita harus melindunginya!" Tetua yang lainnya ikut sepakat.

"Xue Lang itu hanya masalah kecil; namun, orang di belakangnya sedikit sulit ditangani..." Duan Ru Huo mengerutkan kening dan sedikit khawatir.

"Tidak peduli seberapa sulit ditangani, ia hanya seorang ahli bela diri Tahap Ruang Hampa Setengah-Langkah. Mungkinkah Klan Duan takut padanya?" Tatapan Duan Zhen memancarkan cahaya ganas, dan suaranya dingin.

Kediaman Pangeran Kelima.

Di dalam sebuah kamar yang luas, wajah Pangeran Kelima terlihat muram menatap gadis yang terbaring lelap di tempat tidur, wajahnya masih dibasahi airmata.

Kemudian, ia berbalik dan meninggalkan kamar tersebut.

"Yang Mulia, Duan Ling Tian itu sangat keterlaluan, melumpuhkan Pusat Energi Nona Li. Ia menghancurkan seluruh kehidupan Nona Li!" Seorang lelaki tua beralis putih menatap serius dan samar-samar niat membunuh menyorot di matanya.

"Sepertinya Duan Ling Tian ini benar-benar tidak menganggapku sama sekali." Rasa dingin yang menyesakkan melintas di mata Pangeran Kelima.

Sebagai putra Kaisar Kerajaan Langit Merah, Pangeran Kelima memiliki kesombongan tersendiri. Bahkan para Sang Ketua dari tiga klan besar di Kota Kerajaan akan bersikap hormat jika mereka bertemu dengannya. Tapi sekarang, diperlakukan sewenang-wenang oleh seorang pemuda membuat kemarahannya hampir mencapai batas!

"Yang Mulia, apakah Yang Mulia menginginkanku menanganinya?" lelaki tua beralis putih itu berkata dengan hormat.

"Tidak ada gunanya jika kau pergi sekarang… jika aku tidak salah, Xue Lu seharusnya sudah pergi. Anggota Klan Duan pasti sudah pergi juga… Berdasarkan bakat alami Bela Diri yang ditunjukkan Duan Ling Tian sekarang, Klan Duan pasti tidak akan membiarkan apapun terjadi pada dirinya." Kebijaksanaan terpancar di mata Pangeran Kelima.

Lelaki tua beralis putih itu langsung paham mendengar apa yang dikatakan Pangeran Kelima. Jika anggota Klan Duan berada di sana, mustahil baginya untuk membunuh Duan Ling Tian.

"Huh! Mari kita lihat apakah Duan Ling Tian mampu meloloskan diri dari kekacauan hari ini… Jika ia lolos, Bai Tua akan dapat mengambil tindakan sendiri beberapa hari kemudian. Aku tidak percaya aku tidak bisa membunuhnya!" Sudut mulut Pangeran Kelima menyeringai.

Ia lalu menghela napas. "Tugaskan seseorang untuk pergi ke Ibu Kota Provinsi Langit Cerah untuk memberi kabar pamanku tentang masalah ini…"

"Baik," lelaki tua beralis putih itu menjawab lalu pergi.

Pusat kota Kerajaan yang semula tenang benar-benar riuh ketika kesatuan perwira dan prajurit yang tangguh berderap dalam barisan yang tertib.

Pasukan itu terdiri dari lebih seribu personel.

Di depan barisan pasukan itu, seorang jenderal gagah memacu kudanya. Kekejaman mengisi matanya.

"Itu adalah Tentara Penjaga Kota!"

"Apa yang terjadi? Panglima Tentara Penjaga Kota, Tuan Xue Lu sendiri yang turun tangan!"

"Aku tidak tahu. Ayo kita ikuti dan lihat mereka."

...

Di belakang kesatuan Tentara Penjaga Kota, banyak yang mengikuti karena penasaran.

Akhirnya, mereka melihat pasukan ini berhenti di depan gerbang Akademi Paladin, menutupi seluruh gerbang Akademi Paladin, dan hanya meninggalkan satu jalur yang di jaga ketat oleh tentara itu.

"Aku dengar satu-satunya putra Panglima Xue Lu adalah siswa Akademi Paladin. Apakah sesuatu telah terjadi padanya?"

"Panglima Xue Lu sampai membawa lebih dari seribu Tentara Penjaga Kota, tampaknya masalah ini cukup besar."

...

Beberapa orang menebak-nebak.

Di Akademi Paladin, di atas pohon besar di sisi Lapangan Latihan Bela Diri.

"Hmm?" Duan Ling Tian sedikit mengerutkan kening melihat ke arah gerbang Akademi Paladin. Ia samar-samar merasa seperti ada suara ramai-ramai di sana. Sambil menggelengkan kepala, Duan Ling Tian tidak ambil pusing dan kembali memejamkan mata dan menenangkan pikirannya.

Setelah beberapa lama.

"Duan Ling Tian!" Sebuah suara terdengar dan membuat Duan Ling Tian tersentak bangun. Ia baru menyadari bahwa Xiao Yu dan Xiao Xun telah berdiri di bawah pohon dengan raut wajah suram.

"Ada apa?" Duan Ling Tian bertanya ragu-ragu.

"Duan Ling Tian, Panglima Tentara Penjaga Kota Xue Lu membawa lebih dari seribu pasukan untuk berjaga di depan gerbang Akademi Paladin. Ia mungkin menunggumu keluar… kau jangan pulang hari ini." Raut wajah Xiao Xun sangat tidak enak dipandang.

"Xue Lu?" Alis Duan Ling Tian tersentak naik, karena saat mereka makan siang ia telah mendengar dari Tian Hu tentang latar belakang Xue Lang. Karena ia tahu Xue Lang adalah putra satu-satunya Panglima Tentara Penjaga Kota Xue Lu.

Terlebih lagi, Xue Lu adalah seorang ahli bela diri tingkat kesembilan Tahap Kelahiran Jiwa Baru.

Namun, ia tidak peduli, karena jika Xue Lu benar-benar membuatnya marah, maka ia akan langsung mengerahkan Mantra Perapuh Tulangnya dan membuat Tentara Penjaga Kota harus mencari Panglima baru.

"Ia benar-benar memandangku sangat penting dengan membawa begitu banyak orang." Sudut mulut Duan Ling Tian membentuk seringai.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.