Maharaja Perang Menguasai Langit

Ujian Akhir



Ujian Akhir

0

Xiao Yu tidak mempedulikan Meng Quan setelah membelalakkan. ia kemudian memandang Duan Ling Tian dan bertanya, "Apakah kau tahu apa pelatihan selanjutnya?"

0

"Belum." Duan Ling Tian menggelengkan kepalanya.

Xiao Yu mengangguk lalu menutup matanya lagi dan mulai berkultivasi.

Mata Duan Ling Tian menyipit.

Sepertinya, terkapar di depan umum adalah pukulan nyata bagi Xiao Yu; jika tidak ia tak akan berusaha sekeras itu.

Namun, ia yakin bahwa Xiao Yu akan bisa menginjak-injak Yu Xiang cepat atau lambat.

"Jadi kalian berdua tidak mengambil kesempatan untuk berkultivasi? Hati-hati, kau mungkin tidak bisa lulus ujian." Ucap Duan Ling Tian sambil tersenyum dan melirik Luo Cheng dan Meng Quan.

"Aku tidak takut. Bukankah aku masih bersamamu?" Meng Quan tertawa.

Duan Ling Tian mendelikkan matanya ke arah mereka. "Bagaimana kau tahu bahwa pelatihan besok tidak dilakukan sendiri-sendiri? Bila setiap orang harus menjalaninya sendiri-sendiri, bagaimana aku bisa membantu kalian berdua.?"

"Berarti nasib Sial!" Meng Quan dan Luo Cheng menyahut serempak. Suatu hal yang langka, bahwa mereka punya pemahaman yang sama.

Fajar keesokan harinya, Ke-29 pemuda yang masih tersisa di Kamp Jenius berkumpul di lapangan.

Duan Ling Tian baru saja tiba, saat ia menyadari ada dua pasang mata yang dipenuhi niat bertarung. Ia menoleh hanya untuk melihat Suli dan Tian Hu.

Sepertinya, apa yang ia lakukan kemarin telah membangkitkan semangat kompetitif di antara mereka berdua.

Selain tatapan Su Li dan Tian Hu, Duan Ling Tian melihat tatapan suram dan dingin yang dipenuhi dengan kebencian sedang menatapnya…

Yu Xiang!

Senyum tipis muncul di sudut mulut Duan Ling Tian saat ia memandang Xu Yiang. Ia tidak melakukan apa apa terhadap pandangan kebencian dari Yu Xiang.

Duan Ling Tian!"

Namun, bagi Yu Xiang, senyum di sudut mulut Duan Ling Tian seperti mengejeknya, wajahnya memerah karena amarah!

Pemuda lain di Kamp Jenius menatap hormat kepada Duan Ling Tian saat melihatnya.

Kekuatan Duan Ling Tian adalah sesuatu yang hanya bisa mereka pandangi.

Tak lama, Wakil Panglima Qiao Qing Shan tiba. Di belakangnya ada empat Kapten dan 25 letnan.

Sejumlah pria tangguh itu memancarkan aura pembantaian, membuat ekspresi para pemuda itu menjadi pucat.

Duan Ling Tian diam tak bergeming dan tak terpengaruh. Aura pembantaian itu, tidak berarti baginya.

Namun ia sedikit terkejut dan penasaran seketika. "Empat Kapten dan 25 Letnan. Sungguh luar biasa! Apa sebenarnya pelatihan selanjutnya?

"Siap. Melapor kepada Wakil Panglima!" Kelompok pemuda Kamp Jenius memberi hormat kepada Qiao Qing Shan.

Qiao Qing Shan mengangguk lalu berkata, "Selamat atas lolosnya kalian dalam putaran pertama tes Kamp Jenius. Meskipun jumlah kalian yang bertahan lebih sedikit dari yang diharapkan, aku percaya bahwa kalian yang bertahan adalah yang terbaik dari yang terbaik. Untuk menebus peristiwa tak terduga di putaran pertama, Tentara Darah Besi untuk sementara mengubah aturan pelatihan. Pelatihan selanjutnya lebih cocok disebut ujian. Siapapun yang lulus tes ini dan bertahan, berhak untuk belajar di Akademi Paladin!"

Apa yang dikatakan Qiao Qing Shan seperti pematik yang membakar suasana.

"Apakah yang Wakil Panglima maksud adalah pelatihan yang akan kita hadapi selanjutnya adalah putaran terakhir pelatihan?"

"Aku membayangkan bahwa tes akhir pasti akan sangat sulit."

"Aku tak peduli, aku sudah pergi sejauh ini, aku akan terus maju!"

"Ya, usahakan habis-habisan! Berjuanglah untuk kesempatan mencapai langit!"

...

Para pemuda di Kamp Jenius merasakan darah mereka mendidih.

Saat Qiao Qing Shan melambaikan tangannya, lapangan latihan yang riuh menjadi sunyi.

"Tes akhir tidak akan lagi dilakukan dalam kelompok. Semua orang akan menyelesaikan misi yang ditugaskan oleh Tentara Darah Besi, dan hanya mereka yang berhasil menyelesaikan misi yang dianggap telah lulus tes!" lanjut Qiao Qing Shan.

Saat Qiao Qing Shan selesai berbicara, sebagian besar pemuda menyorotkan tatapan cerah.

Yu Xiao dan tiga pemuda Klan Yu lainnya mengerutkan kening.

"Wah sial!" Meng Quan dan Luo Cheng memandang Duan Ling Tian lalu menangis serempak.

.

Sudut mulut Duan Ling Tian sedikit bergerak. Ia tidak berpikir bahwa apa yang ia katakan akan benar-benar menjadi kenyataan ...

Kemudian, Qiao Qing Shan mulai menjelaskan aturan ujian.

"Agar kalian tidak menggunakan kekuatan luar untuk menyelesaikan misi, Tentara Darah Besi kami telah mengirimkan 29 petugas untuk mengawasi kemajuan kalian satu per satu. Selama menyelesaikan misi, bahkan jika kehidupan kalian terancam bahaya, mereka tidak akan membantu. Jarang berharap dapat menyuap para petugas Tentara Darah Besi, karena mereka mempunyai wewenang untuk membunuh siapapun yang menyuap mereka di tempat!" jelas Qiao Qing Shan dengan nada sedingin es.

Para pemuda itu merasa seolah-olah mereka telah jatuh ke dalam lubang es, ekspresi mereka menjadi suram..

Mereka menyadari bahwa misi yang akan mereka hadapi tidaklah mudah.

29 Petugas?

Mata Duan Ling Tian menyipit, menatap sekelompok orang di belakang Qiao Qing Shan satu per satu.

"Empat kapten itu tidak disiapkan untukku, Su Li, Tian Hu, dan Yu Xiang, kan?" Tebak Duan Ling Tian dalam hati.

Plok! Plok!

Tiba-tiba, Qiao Qing Shan bertepuk tangan dua kali.

Seketika, gelombang suara riuh terdengar dari luar lapangan latihan.

Duan Ling Tian memandang ke arah itu. Yang ia lihat adalah sekelompok Tentara Darah Besi membawa meja dan kursi, kemudian membagikannya kepada 28 pemuda lain di Kamp Jenius.

Satu set meja dan kursi untuk masing-masing.

Mengapa membagikan meja dan kursi kepada kami?

Dia tidak mengerti sama sekali.

"Duduk!" Dengan mengikuti perintah Qiao Qing Shan, ke-29 pemuda itu termasuk Duan LingTian duduk di depan meja masing-masing.

29 Pemuda termasuk Duan Ling Tian duduk didepan meja mereka.

"Sekarang, semua orang akan diberikan dua kertas dan kuas ..." Begitu suara Qiao Qing Shan terdengar, Tentara Darah Besi membagikan kertas dan kuas kepada kelompok pemuda itu.

Untuk apa semua ini?

Sebagian besar pemuda itu tercenung.

Mungkinkah sebelum ujian akhir pelatihan, akan ada tes tertulis?

"Wakil Panglima, aku belum banyak belajar dan aku hanya mampu menulis beberapa kata. Jika ini tes tertulis, maka aku mungkin tidak bisa melakukannya." Tepat ketika itu seorang pemuda yang kebingungan bertanya dengan sedikit tersipu.

Seketika, banyak orang tertawa terbahak-bahak.

"Siapa yang memberitahumu bahwa aku memberimu tes tertulis? Di Benua Awan, hanya yang kuat yang dihormati. Bahkan jika kau memiliki skor tertinggi dalam tes tertulis, apa gunanya itu?!" Qiao Qing Shan sedikit mengernyit.

Bukan tes tertulis?

Lalu apa itu?

Selain Duan Ling Tian, ​​semua pemuda menatap Qiao Qing Shan.

Hanya Duan Ling Tian yang menopang dagunya seolah-olah ia memikirkan sesuatu.

"Hari ini, aku membagikan kertas dan kuas ini kepadamu bukan untuk ujian tertulis, tetapi bagimu untuk menulis surat. Lebih jelasnya, aku ingin kau menulis surat wasiat!" ucap Qiao Qing Shan dengan suara keras dan jelas.

Wasiat?

Menulis surat wasiat?

Seketika, ekspresi beberapa pemuda menjadi pucat.

Namun, beberapa nampak tidak begitu terkejut.

"Cukup. Sekarang aku akan memberi waktu satu jam untuk kalian semua menulis surat wasiat. Bisa satu atau dua surat wasiat. Setelah selesai, lipat dan tulis nama penerima. Jika kalian kurang beruntung dan kehilangan nyawa, Tentara Darah Besi akan mengirimkan surat wasiat kalian ke rumah masing-masing sesegera mungkin." Qiao Qing Shan berkata dengan tak acuh, dan ekspresi riang.

Beberapa pemuda menjadi memburu. Mereka mengambil kuas mereka tetapi tidak bisa menulis apa pun untuk beberapa waktu.

Namun begitu, beberapa pemuda sudah mulai menulis dengan penuh semangat.

Sebuah wasiat?

Senyum muncul di sudut mulut Duan Ling Tian.

Apakah ini perlu?

Pada akhirnya, Duan Ling Tian hanya berbaring di atas meja dan tidur siang.

Qiao Qing Shan terus memperhatikan Duan Ling Tian yang berbaring di sana dan malah tidur siang, sudut-sudut mulutnya tanpa sadar berkedut ...

Anak ini, apakah ia benar-benar percaya diri atau dirinya memang sombong !?

Lagipula, misi yang diatur untuk Duan Ling Tian dapat dianggap sebagai yang paling sulit di antara 29 misi secara keseluruhan.

Misi-misi ini dibagi menjadi 3 kelas. Yang paling sulit sudah pasti untuk Duan Ling Tian. Itu diputuskan semalam pada menit terakhir.

Bagaimanapun, Duan Ling Tian adalah ahli bela diri Pembentukan Inti tingkat kelima. Jadi jika misinya terlalu mudah, dia bisa menyelesaikannya dengan mata tertutup.

Di bawah misi Duan Ling Tian, ada tiga yang relatif sulit. Misi ini untuk tiga pemuda di Tahap Pembentukan Inti tingkat keempat, Su Li, Tian Hu dan Yu Xiang.

25 misi lainnya sangat mudah bagi Duan Ling Tian dan tiga pemuda lainnya, tetapi bagi 25 pemuda yang tersisa, kesulitannya cukup tinggi dan mengancam kehidupan mereka setiap saat.

Setelah satu jam berlalu, Tentara Darah Besi mengumpulkan surat wasiat dari 28 pemuda.

Hanya Duan Ling Tian yang meremas dua lembar kertas menjadi bola dan melemparkannya ke samping.

Pemuda yang hadir memperhatikan bahwa Duan Ling Tian belum menulis surat wasiat ...

Duan Ling Tian, ​​mengapa kamu tidak menulisnya?" tanya Meng Quan, yang duduk di belakangnya.

"Kenapa aku harus menulisnya?" Duan Ling Tian balik bertanya.

Meng Quan tertegun. "Ya, dengan kemampuan Duan Ling Tian, ​​bahkan Yu Hong, yang berada di tingkat kedelapan dari Tahap Pembentukan Inti, terbunuh olehnya. Mengapa dia peduli dengan misi selanjutnya? Duan Ling Tian jijik untuk menulis surat itu karena dia percaya diri."

"Kapan aku bisa begitu percaya diri dan memiliki kemampuan untuk menjadi begitu sombong?" Meng Quan menghela nafas diam-diam.

"Sekarang setelah kalian semua selesai menulis surat wasiat, misi akan segera dimulai.

Setelah ini, kalian semua akan masing-masing mengikuti petugas Tentara Darah Besi dan meninggalkan Kota Darah Besi.

Karena perjalanannya panjang, mereka akan memberi pengarahan tentang misinya di jalan. " jelas Qiao Qing Shan lagi.

Seketika, keempat Kapten dan ke-25 Letnan di belakang Qiao Qing Shan berjalan memisah.

Seperti dugaan Duan Ling Tian, keempat Kapten masing-masing berjalan mendekatinya, Su Li, Tian Hu, dan Yu Xiang.

Kapten yang tiba mendekati Duan Ling Tian, wajahnya akrab, Kapten Yang Da.

"Siap, Kapten," Duan Ling Tian tersenyum tipis sambil memberi hormat.

"Ayo kita pergi." Yang Da membalas senyumnya sambil mengangguk sebelum berjalan pergi dengan cepat.

"Kembalilah hidup-hidup dan nanti kita minum bersama." Ucap Duan Ling Tian sebelum pergi sambil memandang ke arah Xiao Yu dan teman lainnya dengan serius.

"Kami berjanji!" Mereka bertiga mengangguk.

Ke-29 petugas Tentara Darah Besi membawa pemuda itu keluar dari Kota Darah Besi secara berkelompok.

Duan Ling Tian berlari kencang di belakang Yang Da dan meninggalkan Kota Darah Besi. Arah ia pergi adalah jalan timur.

Sepanjang jalan menuju ke arah timur!

"Siap, Kapten! ini mengarah ke wilayah Kerajaan Puncak Gagak, kan?" Duan Ling Tian tak tahan bertanya.

"Benar. Misimu kali ini akan dilakukan di Kerajaan Puncak Gagak." Yang Da mengangguk.

Mata Duan Ling Tian menyipit. Misi di Kerajaan Puncak Gagak?

Mungkinkah mereka ingin dirinya membunuh seseorang?


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.