Tetua Terhormat Tian Ling adalah Duan Ling Tian?
Tetua Terhormat Tian Ling adalah Duan Ling Tian?
Sayangnya, beberapa dekade yang lalu, Pangeran Keempat menderita penyimpangan Qi ketika dia berkultivasi tertutup. Karena itu, dia melukai Raja Qin dan tidak sengaja membunuh keponakannya. Setelah itu, dia meninggalkan Istana Raja Qin, tidak pernah terlihat atau terdengar lagi.
Sebagai Gubernur Provinsi Sembilan Hantu, Tian Ji Yu mendapat kehormatan untuk bertemu dengan Pangeran Keempat sekali. Meskipun dia pikir Qin Yu tampak tidak asing, karena sudah lama sejak dia melihat Pangeran Keempat, tidak terpikir olehnya bahwa Qin Yu mirip dengan Pangeran Keempat.
Namun, setelah Tian Ji Yu melihat Qin Yu mengerahkan Noda Darah Tarian Langit, yang khusus untuk keturunan langsung Istana Raja Qin, dan mendengar Pangeran Ketiga memanggil Qin Yu, wajah Pangeran Keempat muncul di benaknya, dan teka-teki mulai terungkap.
…
Sementara itu, pemikiran serupa muncul di benak Wang Qi Ling, Gubernur Provinsi Gunung Cerah. 'Qin Yu dari Provinsi Sembilan Hantu mirip dengan Pangeran Keempat!' Sekarang, dia menyadari mengapa Qin Yu terasa tidak asing ketika mereka pertama kali bertemu.
Gubernur Provinsi lain yang pernah bertemu Pangeran Keempat menyaksikan Qin Yu memasuki area VIP. Mereka berdiskusi diam-diam di antara mereka sendiri dan menduga bahwa Qin Yu adalah putra Pangeran Keempat yang hilang beberapa dekade yang lalu.
"Mengapa Qin Yu terlihat sangat mirip dengan Pangeran Keempat?"
"Tidak hanya itu, tetapi nama keluarganya juga Qin. Mungkinkah dia keturunan langsung dari Istana Raja Qin yang terlantar di luar selama ini?"
"Kemungkinan dia adalah putra Pangeran Keempat!"
Ketika Gubernur Provinsi membahas masalah ini, percakapan mereka, tentu saja, didengar oleh bawahan mereka.
"Pangeran Keempat?"
"Dia adalah tokoh digdaya terkuat di Istana Raja Qin kita 100 tahun yang lalu!"
"Qin Yu dari Provinsi Sembilan Hantu kemungkinan putra Pangeran Keempat?"
Ketika Gubernur Provinsi membahas Qin Yu, bawahan mereka, tentu saja, mendengar percakapan mereka. Mereka benar-benar terkejut mendengar berita itu. Seorang bukan siapa-siapa dari Provinsi Sembilan Hantu tiba-tiba dicurigai sebagai putra Pangeran Keempat, keturunan langsung dari Istana Raja Qin!
Ada banyak orang yang juga diundang untuk duduk di area VIP. Sebagian besar dari orang-orang ini berasal dari sekte dan kekuatan besar di tempat-tempat yang diperintah oleh Istana Raja Qin. Meskipun mereka tidak sekuat Istana Raja Qin, mereka lebih kuat dari 16 provinsi.
Sesosok yang memakai jubah hitam mulai bergumam dengan suara rendah yang hanya terdengar olehnya sendiri, "Qin Yu? Keturunan langsung dari Istana Raja Qin? Putra Pangeran Keempat?" Sedikit keterkejutan bisa terdengar dalam suaranya ketika dia berbicara.
Jubah hitam orang ini disulam dengan api yang membentuk tulisan 'Yin'. Tulisan itu tampak menyala-nyala, itu adalah desain yang benar-benar menarik. Jubah ini adalah Jubah Empu Langit di Alam Devata.
Jubah Empu Langit adalah seragam khusus yang dibuat oleh Aliansi Para Empu Langit. Hanya Tabib Langit dan Ahli Senjata Langit yang diberikan jubah ini setelah mereka memverifikasi identitas mereka di Aliansi Para Empu Langit.
Empu Langit adalah nama kolektif untuk Tabib Langit dan Ahli Senjata Langit. Oleh karena itu, aliansi mereka disebut Aliansi Para Empu Langit.
Tidak banyak orang di Nirwana Selubung Jiwa yang berani membuat tiruan dari Jubah Empu Langit. Siapa pun yang tertangkap mengenakan Jubah Empu Langit palsu akan diburu dan dibunuh oleh Aliansi Para Empu Langit.
Jubah Empu Langit dibagi menjadi empat peringkat; langit, bumi, yang, dan yin. Jubah ini diberikan kepada Tabib Langit dan Ahli Senjata Langit sesuai dengan pangkat tertinggi mereka, terkemuka, menengah, dan primitif.
Pria berjubah Empu Langit hitam itu adalah Jubah Empu Langit yin. Ini menunjukkan bahwa dia adalah seorang Tabib Langit kelas primitif!
Pria berjubah hitam itu memiringkan kepalanya dan menatap seorang pria paruh baya yang duduk di dekatnya dan bertanya dengan suara serak dan dalam, "Wakil Ketua Sekte Huang, apakah Pangeran Keempat lebih kuat dari Raja Qin dari Istana Raja Qin?"
Pria paruh baya itu menatap pria berjubah hitam itu dan tersenyum sambil mengangguk. "Tetua Terhormat Tian Ling, benar, Pangeran Keempat memang lebih kuat dari Raja Qin. Sepertinya kau belum pernah mendengar tentang Pangeran Keempat? Pria paruh baya itu adalah Huang Guang Ji, Wakil Ketua Sekte Naga Terbang. Sekte Naga Terbang adalah salah satu sekte yang relatif kuat di daerah yang diperintah Istana Raja Qin.
Pria paruh baya itu telah memimpin anggota Sekte Naga Terbang untuk menonton Kompetisi Bela Diri 16 Provinsi di bawah undangan Istana Raja Qin. Meskipun pria berjubah hitam di depannya baru saja bergabung dengan Sekte Naga Terbang kurang dari dua bulan yang lalu dan hanya salah satu dari lima Tabib Langit kelas primitif, keahliannya dalam pemurnian pil jauh melampaui empat lainnya. Selain itu, Ketua Sekte Naga Terbang tidak hanya memperlakukan pria berjubah hitam dengan sopan, tetapi ketua sekte juga mendesaknya untuk menghormati pria berjubah hitam sebelum mereka berangkat ke Kota Kerajaan Istana Raja Qin. Untuk alasan ini, dia tidak berani sombong dan sangat sopan kepada pria berjubah hitam itu.
Pria berjubah hitam itu mengangguk sebelum berkata dengan acuh tak acuh, "Aku sering mengembara selama bertahun-tahun. Aku baru tiba di Istana Raja Qin dua bulan lalu. Ketika aku tiba, aku hampir mengalami terobosan dalam kultivasiku, jadi aku memilih untuk sementara menetap di sektemu."
Huang Guang Ji, Wakil Ketua Sekte Naga Terbang, pernah mendengar ketua sekte berbicara tentang pria berjubah hitam sehingga dia tidak terkejut dengan informasi ini. Dia berkata dengan antusias, "Tetua Terhormat Tian Ling, karena kau tertarik pada Pangeran Keempat, izinkan aku memberitahumu apa yang aku ketahui tentang dia..."
Setelah mendengarkan penjelasan Huan Guang Ji, pria berjubah hitam itu menghela napas dan berkata, 'Qin Yu mungkin adalah putra Pangeran Keempat yang hilang…'
Ketika Huan Guan Ji melihat orang berjubah hitam itu menundukkan kepalanya, tenggelam dalam pikirannya, dan jelas-jelas sedang tidak ingin berbicara, dia tidak merasa terganggu. Lagi pula, dia sudah terbiasa dengan perilaku anti-sosial pria berjubah hitam itu. Dia berpikir dalam hati, 'Berdasarkan suara serak Tetua Terhormat Tian Ling, aku kira dia pasti sudah sangat tua.'
Tentu saja, Huang Guang Ji tidak menyadari bahwa pria berjubah hitam itu sebenarnya adalah seorang pemuda yang memalsukan suaranya. Di balik jubah hitam yang menyembunyikan penampilan dan tubuhnya adalah seorang pemuda berpakaian ungu dengan tubuh berotot. Jika Qin Yu ada di sekitar dan membuka kain yang menutupi wajahnya, dia pasti akan mengenali Tetua Terhormat Tian Ling ini sebagai Duan Ling Tian!
'Aku pikir Pangeran Ketiga pasti mencoba memverifikasi identitas Qin Yu,' pikir Duan Ling Tian pada dirinya sendiri. Meskipun dia tidak mencoba untuk melihat apa yang terjadi di balik tirai, seperti yang lain, pikirannya pasti terfokus pada apa yang terjadi di balik tirai.
Pikiran Duan Ling Tian mengembara dari Qin Yu ke masalah lain. 'Ngomong-ngomong, berkat aturan Istana Raja Qin yang memungkinkan sebuah provinsi untuk memilih peserta untuk berpartisipasi langsung di final, aku bisa menyembunyikan diriku sampai sekarang. Kalau tidak, benar-benar tidak ada cara bagiku untuk bersembunyi.'
Semua orang, termasuk Tian Ji Yu, tidak membayangkan, bahkan dalam mimpi terliar mereka, bahwa Duan Ling Tian telah tiba di Istana Raja Qin. Namun, dia datang dengan identitas lain; Tetua Terhormat Tian Ling dari Sekte Naga Terbang yang merupakan seorang Tabib Langit kelas primitif seperti yang dapat dilihat dari Jubah Empu Langit yin yang ia kenakan.
Karena Duan Ling Tian mengenakan Jubah Empu Langit yin, tidak ada yang berani menyelidikinya dengan Pengawasan Dewa mereka. Mereka sama sekali tidak berani memprovokasi seorang Tabib Langit. Untuk alasan ini, Duan Ling Tian mampu menyembunyikan usia dan identitasnya.
Tiba-tiba, suara gemuruh mulai berderu satu demi satu.
"Yang Mulia Raja Qin tiba!"
"Yang Mulia Raja Qin tiba!"
Bersamaan dengan suara-suara itu, sembilan kuda putih muncul, membawa kereta tanpa atap dan terbang dari suatu tempat di dekatnya dengan kecepatan yang sebanding dengan Celestial Emas Melia. Seorang pria paruh baya mengenakan jubah ungu dan emas dengan suasana megah duduk di kereta saat sekelompok besar orang mengikuti di belakangnya.