Maharaja Perang Menguasai Langit

Kembali ke Alam Provinsi Malaikat



Kembali ke Alam Provinsi Malaikat

0Memang. Pria tua berpakaian merah itu mengira pemuda berpakaian ungu yang merupakan seorang Celestial Terkemuka tidak akan sepadan untuknya karena pemuda berpakaian ungu itu tidak mendapatkan warisan dari Celestial Emas Melia! Namun, dia benar-benar bingung dengan perilaku pihak lain itu. Apakah pemuda berpakaian ungu itu hanya menggertak atau dia benar-benar memiliki kekuatan untuk mengalahkannya?     
0

Tiba-tiba, mata lelaki tua berpakaian merah itu melebar saat sebuah pikiran muncul tanpa diminta di benaknya. Dia memandang Duan Ling Tian dengan hati-hati saat bertanya, "Tunggu sebentar ... Apakah kau Duan Ling Tian yang membunuh Celestial Nirraga Tujuh Sambaran yang memiliki Pusaka Langit Tertinggi?"     

Sebelumnya, lelaki tua berpakaian merah itu telah mendengar desas-desus tentang seorang Celestial Terkemuka bernama Duan Ling Tian yang dengan mudah membunuh seorang Celestial Nirraga Tujuh Sambaran yang memegang Pusaka Langit Tertinggi. Namun, dia merasa skeptis.     

'Sebelumnya, salah satu dari si kembar memanggilnya Duan Ling Tian.' Pria tua berpakaian merah itu mengingat Nangong Yi memanggil pemuda berpakaian ungu itu Duan Ling Tian. Tidak sulit baginya untuk menyusun teka-teki itu. Jika rumor itu benar, itu akan menjelaskan mengapa Duan Ling Tian tidak takut padanya. Meskipun dia adalah seorang Celestial Nirraga Delapan Sambaran, dia tidak memiliki Pusaka Langit Tertinggi. Ini berarti kekuatannya setara dengan seorang Celestial Nirraga Tujuh Sambaran yang memegang Pusaka Langit Tertinggi.     

'Duan Ling Tian berhasil membunuh seorang Celestial Nirraga Tujuh Sambaran yang memiliki Pusaka Langit Tertinggi?' Si kembar Nangong terperangah oleh ungkapan dari lelaki tua berpakaian merah itu. Lagi pula, mereka belum pernah mendengar tentang kabar itu.     

Zona Rahasia Luar Langit itu sangat luas dan orang-orang tersebar di mana-mana. Tidak mengherankan bahwa si kembar Nangong tidak mendengarnya meskipun kabar itu telah menyebar merajalela.     

"Memangnya kenapa kalau itu aku dan kenapa kalua itu bukan aku?" Duan Ling Tian menjawab ambigu dengan senyum tipis di wajahnya. Membunuh seorang Celestial Nirraga Tujuh Sambaran yang memiliki Pusaka Langit Tertinggi? Belum lama ini, dia baru saja membunuh seorang Celestial Nirraga Delapan Sambaran yang juga memiliki Pusaka Langit Tertinggi!     

Ekspresi pria tua berpakaian merah itu berubah setelah mendengar kata-kata Duan Ling Tian. Bagaimanapun, dia masih seorang Celestial Nirraga Delapan Sambaran. Sejak kapan seorang Celestial Terkemuka berani memperlakukannya dengan cara yang tidak berperasaan? Namun, tidak ada yang bisa ia lakukan saat ini. Pada akhirnya, dia memutuskan untuk tidak mengambil kesempatan dan bertindak sembarangan. Dia mengejek dan berbalik, bersiap untuk pergi.     

"Orang ini benar-benar pintar." Duan Ling Tian mengangkat alis ketika melihat lelaki tua berpakaian merah itu memilih untuk mundur. Dia telah merencanakan untuk membunuh lelaki tua berbaju merah itu jika lelaki berbaju merah itu bermaksud untuk bertarung. Saat ini, kekuatannya sudah setara dengan seorang Celestial Nirraga Sembilan Sambaran. Seorang Celestial Nirraga Delapan Sambaran belaka memang bukan tandingannya.     

Setelah melihat lelaki tua berpakaian merah itu pergi tanpa keributan, si kembar Nangong terkejut. Duan Ling Tian bahkan tidak melakukan apa-apa, tetapi orang tua itu merasa takut dan pergi begitu saja? Itu setidaknya... tak terduga dan sulit dipercaya.     

"A-apakah kita sedang bermimpi?" Nangong Yi bertanya, tertegun, saat melihat Nangong Chen yang berdiri di sampingnya.     

Nangong Chen menggelengkan kepalanya untuk menunjukkan bahwa dia juga bingung. Kakak beradik itu saling menatap, tertegun dan bingung.     

"Hai! Kenapa kalian berdua linglung? Kalian berdua benar-benar beruntung. Kalian tidak hanya bertahan di Zona Rahasia Luar Langit, tetapi juga berhasil mendapatkan dua buah Pusaka Langit Tertinggi, " kata Han Xue Nai.     

Setelah mendengar suaranya, mereka akhirnya tersadar kembali. Namun, mereka tidak menanggapi Han Xue Nai dan menatap Duan Ling Tian dengan ekspresi terkejut dan tidak percaya di wajah mereka.     

Akhirnya, Nangong Yi yang tidak lagi bisa menahan rasa ingin tahunya bertanya, "Duan Ling Tian, ​​​​apakah Celestial Nirraga Delapan Sambaran itu mengatakan yang sebenarnya? Apakah kau benar-benar telah membunuh Celestial Nirraga Tujuh Sambaran yang memiliki Pusaka Langit Tertinggi?     

"Benar." Duan Ling Tian menjawab pertanyaan Nangong Yi dengan anggukan dan senyuman. Baginya, Nangong Yi bukan hanya temannya, tetapi dia juga anggota Sekte Tujuh Absolut. Mereka bukan hanya sekedar teman, mereka adalah saudara.     

"Itu benar!" Setelah mengetahui kebenaran itu, baik Nangong Yi dan Nangong Chen yang pendiam terhenyak hingga ke dasar hati mereka. Mereka merasa emosional ketika mengingat pertama kali bertemu Duan Ling Tian.     

Dalam beberapa tahun terakhir, setelah terpilih untuk bergabung dengan Sekte Tujuh Absolut, mereka pikir mereka akhirnya akan bisa mengurangi kesenjangan antara mereka dan Duan Ling Tian. Namun, sepertinya Duan Ling Tian telah memperlebar jarak itu lagi. Mereka tidak pernah meragukan kata-kata Duan Ling Tian karena Duan Ling Tian tidak pernah berbohong kepada mereka sebelumnya dan dia juga tidak punya alasan untuk berbohong.     

Ketika Han Xue Nai melihat ekspresi terkejut di wajah si kembar Nangong, dia berkata dengan bercanda, "Mengapa kalian begitu mudah terkejut? Itu hanya seorang Celestial Nirraga Tujuh Sambaran dengan Pusaka Langit Tertinggi. Belum lama ini, Kakak Ling Tian bahkan telah membunuh seorang Celestial Nirraga Delapan Sambaran yang memiliki Pusaka Langit Tertinggi. Rasa gembira terlihat jelas di wajahnya ketika ia berbicara seolah-olah dialah yang telah membunuh Celestial Nirraga Delapan Sambaran yang memiliki Pusaka Langit Tertinggi itu.     

Han Xue Nai melanjutkan ucapannya, "Selain itu, Celestial Nirraga Delapan Sambaran itu tampaknya adalah seorang Celestial Nirraga Delapan Sambaran terkuat di Alam Muoro! Tapi apa bedanya? Dia tetap terbunuh di tangan Kakak Ling Tian!"     

"Apa?!" Setelah mendengar kata-kata Han Xue Nai, si kembar Nangong yang baru tersadar kembali menjadi linglung.     

"Duan Ling Tian, ​​​​ini ... A-apakah ini benar?" Nangong Yi bertanya sambil menatap Duan Ling Tian. Seolah-olah dia hanya bisa mempercayainya setelah mendapatkan konfirmasi dari Duan Ling Tian.     

Han Xue Nai menjadi cemberut saat berkata dengan merajuk, "Apa? Apakah kalian meragukan kata-kata ku? "     

"Ya itu benar." Duan Ling Tian mengangguk.     

Dengan demikian, si kembar Nangong itu benar-benar kembali terkejut.     

"B-bagaimana mungkin? Ku pikir kau tidak mendapatkan warisan dari Celestial Emas Melia itu? Bagaimana kau menjadi begitu kuat?" Nangong Yi, tentu saja, tidak meragukan kata-kata Duan Ling Tian, ​​​​dia hanya sangat ingin tahu.     

"Ceritanya panjang. Aku akan memberitahumu tentang hal itu ketika kita punya waktu." Duan Ling Tian tersenyum sebelum menambahkan, "Kita akan kembali ke Alam Provinsi Malaikat ... Jika kalian berdua tidak berniat tinggal di sini lebih lama lagi, maka, ikut lah bersama kami."     

Kemudian, tanpa menunggu jawaban Nangong Yi, Duan Ling Tian melirik Ke'er dan berkata sambil tersenyum, "Ke'er, ayo kita pergi."     

"Baik." Ke'Er mengangguk patuh.     

Pada saat yang sama, Duan Ling Tian juga memanggil Feng Tian Wu, "Tian Wu."     

Dengan begitu, mereka bertiga terbang berdampingan saat memasuki lubang hitam itu dan menghilang dari pandangan semua orang.     

"Ku sarankan kalian berdua kembali bersama kami. Dengan kekuatanmu, adalah keajaiban kalian bisa bertahan sampai sekarang dan mendapatkan dua buah Pusaka Langit Tertinggi. Jika kalian ingin tetap hidup, lebih baik jika kalian pergi. "     

Han Xue Nai, Mu Yi Yi, Chen Yi Ru, dan yang lainnya mengingatkan si kembar Nangong sebelum mereka memasuki lubang hitam itu.     

Hanya dalam sekejap mata, si kembar Nangong adalah satu-satunya yang tersisa di luar titik keluar masuk ke Alam Provinsi Malaikat di Zona Rahasia Luar Langit.     

"Kita harus kembali." Si kembar Nangong saling memandang sebelum terbang ke lubang hitam itu dan meninggalkan Zona Rahasia Luar Langit.     

…     

Di Alam Provinsi Malaikat. Di sebuah lembah yang tersembunyi di pegunungan bersalju di wilayah utara Provinsi Atas Tanah Malaikat.     

Wuzz!     

Suara angin bertiup lembut terdengar di udara pegunungan bersalju itu. Segera setelah itu, beberapa sosok muncul di langit seperti dari kayangan.     

"Kita sudah kembali!" Setelah pergi selama beberapa tahun, Duan Ling Tian menarik napas dalam-dalam. Meskipun Energi Roh Langit dan Bumi di sini tidak dapat dibandingkan dengan Zona Rahasia Luar Langit, tempat ini tetaplah rumah bagi mereka.     

"Si Ling." Ke'er yang berdiri di sebelah Duan Ling Tian membentangkan Pengawasan Dewanya untuk mencari putrinya segera setelah ia tiba. Dia menemukan putrinya sedang berkultivasi tetapi tidak secara tertutup. Dia baru memanggil putrinya setelah mengetahui putrinya tidak berkultivasi secara tertutup. Lagi pula, dia bisa saja mengganggu kultivasi tertutup putrinya jika memanggil begitu tiba-tiba. Tidak peduli betapa ia merindukan putrinya, dia tidak akan mengganggu putrinya jika putrinya sedang berkultivasi secara tertutup.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.