Maharaja Perang Menguasai Langit

Tanah Warisan Celestial Emas Melia



Tanah Warisan Celestial Emas Melia

0Sekelompok orang yang telah lama terjebak itu akhirnya bisa meninggalkan tempat ini.     
0

Wuzz! Wuzz! Wuzz!     

Namun, ketika orang-orang itu pergi, seperti bintang-bintang yang melesat, beberapa sosok terbang melintasi langit dan berhenti di depan suatu area yang diselimuti kabut. Ada enam orang mereka; empat orang pemuda dan dua wanita muda. Berkas lintasan bintang jatuh itu seperti sosok-sosok yang membelah langit.     

"Di sini tempatnya," kata salah satu pemuda. Dia memiliki tubuh yang tegap, alis tebal, dan mata besar. Ketika melihat ke area yang diselimuti kabut itu, matanya bersinar terang.     

"Tempat ini sepertinya tidak biasa… Sepertinya bukan gudang pusaka tingkat manusia," kata seorang pemuda yang agak tampan. Dua pemuda yang tersisa setuju dengan kata-katanya.     

"Memang. Ini berbeda dari gudang pusaka peringkat manusia yang kita temui sejauh ini. "     

"Kau benar. Ada kemungkinan bahwa tempat ini adalah sebuah gudang pusaka tingkat langit. Kita belum menemukan satu pun gudang pusaka peringkat langit sejak datang ke sini! "     

Setelah mendengarkan kata-kata kedua pemuda itu, pemuda yang tampan, pemuda dengan tubuh yang tegap, dan kedua wanita muda itu setuju dengan kata-kata mereka.     

Gudang pusaka peringkat langit! Tidak hanya ada Pusaka Langit Tertinggi di dalamnya, tetapi juga ada Teknik Kayangan atau Kemampuan Ilahi dari Alam Devata di sana.     

Di antara kedua wanita muda itu, salah satunya adalah seorang gadis dengan kecantikan yang tiada taranya. Namun, ekspresi dan sikapnya sedingin es, membuatnya terlihat tidak bisa didekati. Dari awal hingga akhir, ekspresinya tetap sama. Dia mengenakan jubah putih, dan saat dia berdiri di sana, dia tampak seperti seorang peri yang turun dari surga.     

"Ayo kita periksa tempatnya!" Salah satu pemuda berkata dengan penuh semangat sambil mulai bergerak maju. Tiga pemuda lainnya dan seorang wanita muda lagi dengan cepat mengikutinya. Tidak butuh waktu lama sebelum mereka menghilang ke dalam kabut tebal itu.     

Hanya wanita muda yang memiliki ekspresi dingin itu saja yang tertinggal. Dia mengangkat tangannya dan sebuah kompas Feng Shui muncul di tangannya. Jarum pada kompas itu menunjuk ke arah area yang diselimuti kabut yang telah dimasuki kelima orang lainnya itu. Wanita muda yang biasanya pendiam itu bergumam pada dirinya sendiri, "Apakah itu di sana?" Suaranya renyah dan jernih, terdengar cukup merdu.     

Jika dia mengeluarkan kompas Feng Shui-nya itu lebih awal, lima orang lainnya akan merasa terkejut dan bingung karena mereka tidak menyadari bahwa ia memiliki kompas Feng Shui yang mengarah pada peninggalan Celestial Emas Melia, dan saat ini, jarum kompas itu mengarah pada area yang diselimuti kabut tebal itu.     

Tidak semua kompas Feng Shui di Zona Rahasia Luar Langit akan mengarah ke lokasi yang sama meskipun tujuan akhirnya adalah tempat di mana warisan dari Celestial Emas Melia itu berada. Namun, karena dua kompas Feng Shui itu mengarah pada area yang diselimuti kabut itu, tempat itu tidak diragukan lagi adalah sebuah gudang pusaka.     

"Hm?" Saat wanita muda itu hendak memasuki area yang diselimuti kabut itu tiba-tiba ia merasakan sesuatu. Sebuah kerutan terlihat di wajahnya yang cantik saat ia berbalik sedikit dan melihat ke arah selatan.     

Syuut!     

Pada awalnya, tidak ada suara yang terdengar sama sekali. Setelah beberapa saat, dia mendengar sebuah desingan pedang. Dia bergumam sambil mengangkat alis, "Seorang Pendekar Pedang?"     

Setelah beberapa saat, dia melihat sebuah titik kecil di kejauhan yang mulai membesar dengan cepat. Setelah beberapa saat, dia melihat bahwa itu adalah seberkas sinar pedang. Saat sinar pedang itu semakin dekat, dia melihat sebuah sosok pemuda yang diselimuti sinar pedang. Pemuda itu mengenakan jubah merah darah, dan meskipun mereka masih berjauhan, dia bisa mencium bau amis darah darinya. "Pendekar Pedang Seni Iblis?"     

Sebuh kerutan kembali terlihat di wajah wanita muda yang cantik itu ketika ia mencium bau darah pada pemuda itu. Selain itu, dia juga bisa melihat matanya benar-benar merah. Dia benar-benar diselimuti aura jahat. Dia lebih mirip sebuah mesin pembunuh daripada manusia.     

Wuzz!     

Sebuah embusan angin mulai bertiup kencang saat sinar pedang berdarah itu menjadi semakin intensif. Pemuda itu akhirnya berhenti ketika tiba di dekat wanita muda itu. Dia menatap wanita muda itu tanpa ekspresi.     

Tidak butuh waktu lama sebelum wanita muda itu melihat kompas Feng Shui di tangan pemuda itu. Dia berpikir dalam hati, 'Sepertinya petunjuk yang dia dapatkan juga membawanya ke sini ...'     

Pemuda itu terus menatap wanita muda itu dengan saksama, dan wanita muda itu membalas tatapannya tanpa rasa takut.     

Tiba-tiba sebuah energi mengerikan yang dipenuhi dengan niat membunuh melonjak keluar dari tubuh pemuda itu. Energi itu berubah menjadi sinar-sinar pedang yang tampak sangat tajam seolah-olah mampu menebas semua yang ada di jalurnya. Desing-desing pedang terdengar di udara saat itu.     

Syuut! Syuut! Syuut! Syuut! Syuut!     

Saat ini, sebersit cahaya sangat putih juga melonjak dari tubuh wanita muda itu. Itu meroket ke langit seperti seberkas cahaya yang menghubungkan langit dan bumi. Berdasarkan hal ini, bisa dikatakan kekuatan wanita muda itu tidak kalah dengan kekuatan pemuda itu sama sekali.     

Mungkin, pemuda itu bisa merasakan bahwa wanita muda itu tidak mudah ditangani sehingga dia tidak mengambil Tindakan menyerangnya dan langsung berjalan ke dalam area yang diselimuti kabut itu.     

Wuzz!     

Melihat pemuda itu memasuki area yang diselimuti kabut itu, wanita muda itu juga mengikutinya. Jika bukan karena kemunculannya yang tiba-tiba, dia pasti sudah pergi ke daerah yang diselimuti kabut itu. Bagaimanapun, itu adalah tujuannya     

Wanita muda itu berpikir pada dirinya sendiri ketika memasuki area yang diselimuti kabut itu, 'Ku harap warisan yang ditinggalkan oleh Celestial Emas Melia ini kali ini ditinggalkan oleh seorang Celestial Pedang seperti waktu sebelumnya juga. Karena aku seorang Pendekar Pedang, akan sangat menguntungkan bagiku jika Celestial Emas Melia itu adalah seorang Celestial Pedang. Saat itu, jika aku yang mendapatkan pusakanya, kekuatan ku pasti akan meningkat secara drastis!'     

…     

Jika Duan Ling Tian ada di dekatnya, dia akan mengenali pemuda dengan mata merah darah itu. Pemuda itu tak lain adalah teman lamanya yang sudah lama tidak ia temui, Su Li.     

…     

Setelah Su Li dan wanita muda yang memancarkan aura dingin itu memasuki tempat yang ditinggalkan oleh Celestial Emas Melia itu, pintu masuk ke tempat itu tetap sunyi selama setengah bulan. Tidak ada yang muncul sama sekali di tempat ini. Orang-orang yang masuk juga belum keluar.     

Setelah setengah bulan berlalu, dua pendatang baru muncul di depan area yang diselimuti kabut itu.     

Wuzz! Wuzz!     

Suara angin berdesing di udara mengiringi kedatangan dua orang ini.     

Kedua orang ini adalah kecantikan yang tiada taranya. Yang paling penting, mereka terlihat identik. Wajah mereka hingga sosok mereka persis sama, tetapi sikap mereka berbeda. Mereka jelas kembar. Salah satunya seperti mawar merah menyala sementara yang lain seperti teratai salju yang luar biasa. Kedua wanita ini tidak lain adalah Ke'er dan Gan Ru Yan. Setelah mereka bertemu di Zona Rahasia Luar Langit, mereka bepergian bersama, menuju lokasi warisan yang ditinggalkan oleh Celestial Emas Melia itu. Mereka telah menemukan beberapa gudang pusaka peringkat langit selama perjalanan mereka.     

"Ke'er, tempat ini terlihat berbeda dari gudang pusaka peringkat manusia dan langit lainnya yang pernah kita temui sebelumnya ..." Wanita dengan sikap berapi-api berkata kepada wanita lain itu dengan nada terkejut.     

"Kakak," kata wanita lain itu dengan ekspresi serius, "Jika aku tidak salah, tempat ini seharusnya menjadi tujuan akhir kita."     

"Tujuan akhir kita?" Gan Ru Yan tercengang saat mendengar kata-kata adik perempuannya. Matanya berbinar sambil berkata, "Maksudmu tempat ini adalah tempat warisan dari Celestial Emas Melia?"     

"Ya." Keer mengangguk.     

Gan Ru Yan yang merasa kewalahan bertanya lagi, "Apakah kau yakin?"     

"Aku 90% yakin," jawab Ke'er. Dia tidak berani mengatakan 100% yakin.     

"Kalau begitu, maka kemungkinan besar ini adalah tempat peninggalan dari seorang Celestial Emas Melia!" Seru Gan Ru Yan bersemangat, ia tidak meragukan kata-kata adiknya sama sekali. Bagaimanapun, dia sangat mengenal saudara perempuannya. Kakaknya sangat berhati-hati dan tidak akan mengatakan dia 100% yakin bahkan jika dia merasa yakin. Karena itu, dia tidak meragukan tempat mereka berada sekarang adalah tempat warisan dari seorang Celestial Emas Melia yang tersembunyi.     

Ke'er berkata, "Kurasa aku hanya bisa yakin setelah memasuki tempat itu."     

Segera setelah itu, dua saudara kembar itu memasuki daerah yang diselimuti kabut itu.     

…     

Tidak lama setelah Ke'er dan Gan Ru Yan memasuki daerah yang diselimuti kabut itu, banyak orang mulai berdatangan dengan kompas Feng Shui di tangan mereka.     

Feng Tian Wu dan Mu Yi Yi, anggota Sekte Tujuh Absolut, juga telah memasuki area yang diselimuti kabut itu.     

Seiring berjalannya waktu, jumlah Celestial Nirraga pun mulai bertambah saat mereka menunggu di luar area yang diselimuti kabut itu. Mereka semua ingin tahu tentang siapa yang akan mendapatkan warisan yang ditinggalkan oleh seorang Celestial Emas Melia.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.