Maharaja Perang Menguasai Langit

Siapa yang Berani Menghalangiku?!



Siapa yang Berani Menghalangiku?!

0"Hei Bocah, kau terlalu sombong!" Seorang Celestial Nirraga Tujuh Sambaran lainnya berkata sambil menatap Duan Ling Tian dengan dingin.     
0

Seorang Celestial Nirraga Tujuh Sambaran mengejek saat menatap Duan Ling Tian dengan niat membunuh dan menimpali, "Apakah Kau pikir Kau tak terkalahkan hanya karena kekuatan mu sebanding dengan seorang Celestial Nirraga Tujuh Sambaran? Ada lebih dari seorang Celestial Nirraga Tujuh Sambaran di sini!"     

Meskipun ketiga Celestial Nirraga Tujuh Sambaran yang tersisa di situ tidak mengatakan apa-apa, mereka menatap Duan Ling Tian dengan rasa permusuhan di mata mereka.     

Setelah mendengar kata-kata dari Para Celestial Nirraga Tujuh Sambaran, para Celestial Nirraga Enam Sambaran yang berada di tempat kejadian mulai berbisik di antara mereka sendiri sambil menatap Duan Ling Tian dengan hati-hati. Sebagian besar dari mereka tidak berpikir Duan Ling Tian akan mampu bertahan dari serangan dari beberapa Celestial Nirraga Tujuh Sambaran itu.     

"Duan Ling Tian terlalu sombong!"     

"Dia pikir dia akan bisa bertahan hanya karena ia sekuat seorang Celestial Nirraga Tujuh Sambaran? Betapa naifnya!"     

"Seorang Celestial Nirraga Tujuh Sambaran mungkin tidak dapat mengalahkannya dan merebut Pusaka Langit Tertinggi darinya, tetapi bagaimana dia bisa menahan serangan dari dua, tiga atau bahkan empat orang Celestial Nirraga Tujuh Sambaran?"     

"Menurut pendapat ku, Duan Ling Tian akan mati hari ini!"     

Meskipun sebagian besar dari Celestial Nirraga Enam Sambaran itu tahu peluang mereka untuk mendapatkan Pusaka Langit Tertinggi itu sangat tipis karena ada para Celestial Nirraga Tujuh Sambaran yang berada di tempat itu, beberapa orang di antara mereka masih menyimpan harapan bahwa mungkin, mereka akan dapat memperoleh Pusaka Langit Tertinggi Ketika para Celestial Nirraga Tujuh Sambaran itu bertarung di antara mereka sendiri. Kalau tidak, mereka tidak akan tetap tinggal di tempat itu.     

"Memangnya kenapa kalau ada lebih dari satu orang Celestial Nirraga Tujuh Sambaran?" Sebuah seringai muncul di wajah Duan Ling Tian ketika mendengar kata-kata Celestial Nirraga Tujuh Sambaran itu. Dia berkata dengan tak acuh, "Kata-kataku masih sama ... Tak satu pun dari kalian bisa membuatku takut." Setelah selesai berbicara, dia menoleh ke arah Han Xue Nai dan Zhang Yi dan berkata, "Xue Nai, Zhang Yi, ayo pergi. Aku ingin melihat siapa yang berani menghalangiku!"     

Setelah Duan Ling Tian selesai berbicara, dia dengan santai berjalan ke arah yang ditunjukkan oleh kompas Feng Shui-nya. Dari awal hingga akhir, dia sama sekali tidak memperhatikan para Celestial Nirraga itu.     

Han Xue Nai dan Zhang Yi juga terperangah ketika mendengar kata-kata Duan Ling Tian, ​​​​dan mereka pikir lelaki itu benar-benar tidak mengenal takut!     

"Hm?" Setelah bergerak beberapa langkah ke depan, Duan Ling Tian memperhatikan bahwa Han Xue Nai dan Zhang Yi tidak bersamanya. Dia berbalik dan melihat keduanya berdiri terpaku di tempat mereka seolah-olah tubuh mereka telah membeku. Dia berkata dengan wajah sedikit mengerut, "Apa yang sedang kalian berdua lamunkan? Ayo kita pergi!"     

"Ah!"     

"Oke!"     

Han Xue Nai dan Zhang Yi berteriak begitu tersadar kembali. Keduanya mengikuti di belakang Duan Ling Tian dan ​​masih merasa terguncang dalam hati. Keduanya benar-benar penasaran apakah Duan Ling Tian hanya memasang ekspresi tanpa rasa takut atau dia memang benar-benar tidak takut pada para Celestial Nirraga Tujuh Sambaran itu.     

Bahkan Han Xue Nai yang selalu mempercayai Duan Ling Tian kali ini merasa sedikit gugup. Lagi pula, dia tidak yakin lelaki itu akan mampu menghadapi beberapa Celestial Nirraga Tujuh Sambaran itu sekaligus.     

Para Celestial Nirraga Enam Sambaran itu terperangah ketika melihat Duan Ling Tian benar-benar berniat untuk pergi. Mereka mulai membicarakannya di antara mereka sendiri.     

"Dia sudah gila! Benar-benar gila!"     

"Duan Ling Tian sudah gila! Beraninya dia mengabaikan Para Celestial Nirraga Tujuh Sambaran itu?"     

"Kenapa dia begitu sombong? Apakah dia benar-benar tidak takut pada para Celestial Nirraga Tujuh Sambaran itu?"     

"Aku pikir dia hanya berlagak saja!"     

Setelah beberapa saat, topik para Celestial Nirraga Enam Sambaran itu berubah menjadi bahwa tidak ada Celestial Terkemuka yang lebih kuat dari Celestial Nirraga Tujuh Sambaran di wilayah mereka masing-masing.     

"Kalauu aku tidak salah, bahkan seorang Celestial Terkemuka yang memiliki Pusaka Langit Tertinggi dan telah menguasai beberapa Kemampuan Ilahi dan Teknik Kayangan yang luar biasa hanya akan memiliki kekuatan yang sebanding dengan seorang Celestial Nirraga Tujuh Sambaran…"     

"Aku tidak yakin tentang alam duniawi lainnya, tetapi Celestial Terkemuka terkuat di alam duniawi kami hanya sekuat seorang Celestial Nirraga Tujuh Sambaran biasa. Dia bukan tandingan dari Para Celestial Nirraga Tujuh Sambaran yang lebih kuat!"     

"Di alam duniawiku, hanya ada satu Celestial Terkemuka dalam sejarah yang memiliki kekuatan yang sebanding dengan seorang Celestial Nirraga Tujuh Sambaran…"     

"Itu berlaku sama untuk alam duniawiku!"     

"Kita semua berasal dari empat alam duniawi yang besar, tetapi Duan Ling Tian hanya berasal dari sebuah alam duniawi kecil, Alam Provinsi Malaikat…"     

"Bahkan dalam sejarah empat alam duniawi yang besar, tidak ada seorang Celestial Terkemuka yang lebih kuat dari seorang Celestial Nirraga Tujuh Sambaran. Bagaimana mungkin seorang pemuda dari alam duniawi kecil itu lebih kuat dari seorang Celestial Nirraga Tujuh Sambaran?"     

"Tepat!"     

"Dia Cuma menggertak! Dia hanya berlagak saja! "     

Sementara itu, keenam orang Celestial Nirraga Tujuh Sambaran itu menjadi murka ketika mendengar kata-kata Duan Ling Tian dan melihatnya beranjak pergi tanpa memperhatikan mereka sama sekali. Beberapa dari mereka sangat marah sehingga tubuh mereka mulai mulai bergetar karena emosi. Mereka, tentu saja, mendengar percakapan antara para Celestial Nirraga Enam Sambaran itu dan setuju dengan kata-kata mereka. Mereka tidak berpikir Duan Ling Tian lebih kuat dari seorang Celestial Nirraga Tujuh Sambaran!     

Wuss!     

Angin menderu di udara saat keenam Celestial Nirraga Tujuh Sambaran itu mulai bergerak untuk menghalangi Duan Ling Tian dan teman-temannya pergi.     

Karena Para Celestial Nirraga Tujuh Sambaran itu menghalangi jalan mereka, Duan Ling Tian dan rekan-rekannya tidak punya pilihan selain berhenti.     

Wuss! Wuss! Wuss!     

Ekspresi Han Xue Nai dan Zhang Yi berubah drastis ketika mereka melihat keenam orang Celestial Nirraga Tujuh Sambaran itu. Mereka tidak menyangka bahwa akan ada begitu banyak Celestial Nirraga Tujuh Sambaran yang berada di tempat itu.     

"Ada begitu banyak Celestial Nirraga Tujuh Sambaran?" Zhang Yi membeku ketakutan ketika melihat pemandangan di depannya.     

Semua Celestial Nirraga Tujuh Sambaran itu memandang Duan Ling Tian dengan niat membunuh saat mereka mulai berbicara.     

"Hei Bocah, kau benar-benar berani, aku akan memberimu pelajaran!"     

"Apakah Kau pikir kami tidak tahu bahwa Kau memasang lagak pura-pura berani?"     

"Bahkan Celestial Terkemuka terkuat di Alam Mouro, Alam Yan Huang, Alam Awan Luas, dan Alam Kaki Langit tidak lebih kuat dari seorang Celestial Nirraga Tujuh Sambaran. Apakah Kau pikir kami akan tertipu dan berpikir Kau lebih kuat dari seorang Celestial Nirraga Tujuh Sambaran?     

Untungnya, Duan Ling Tian bukan seorang Celestial Terkemuka biasa. Kalau tidak, dia akan jatuh berlutut ketika menghadapi tatapan membunuh dari enam orang Celestial Nirraga Tujuh Sambaran!     

Segera setelah semua Celestial Nirraga Tujuh Sambaran itu berbicara, ekspresi wajah Duan Ling Tian segera menjadi gelap. Bahkan Buddha pun akan kehilangan kesabarannya dengan cemoohan orang-orang ini yang melampaui batas. Kata-kata mereka telah berhasil membuatnya marah. Dia menghardik, "Enyah kalian!!"     

Keenam Celestial Nirraga Tujuh Sambaran itu menjadi sangat marah ketika mendengar kata-kata Duan Ling Tian.     

"Enyah?"     

"Dia… Apakah dia meminta kita untuk menyingkir? Apa aku salah dengar?"     

"Kau tidak salah dengar. Dia benar-benar meminta kita untuk menyingkir!"     

Salah satu dari Celestial Nirraga Tujuh Sambaran itu akhirnya berkata dengan nada mengejek, "Kau mencari mati!" Suaranya berubah menjadi sedingin musim dingin. Begitu selesai berbicara, dia mengepakkan tangannya seolah-olah dia adalah seekor burung saat terbang melesat di langit.     

Bumm! Bumm!     

Dua buah ledakan besar terdengar di udara segera setelah Celestial Nirraga Tujuh Sambaran itu bergerak.     

Saat itu, kelima Celestial Nirraga Tujuh Sambaran yang tersisa menatap tajam ke arah pemandangan yang terbentang di depan mata mereka. Tidak butuh waktu lama bagi mereka untuk menyadari bahwa orang yang bergerak itu adalah Tetua Qi.     

Tetua Qi berasal dari sekte yang sama dengan He Run yang terbunuh segera setelah ia memasuki istana bawah tanah. Itu semua karena Tetua Qi yang menunjukkan kepada para Celestial Nirraga u itsebuah bayangan cermin sehingga mereka berhasil melihat ketiga orang yang pertama kali memasuki istana bawah tanah itu masing-masing memiliki Pusaka Langit Tertinggi dan masih belum meninggalkan Gudang pusaka tingkat langit itu.     

"Mati!" Tetua Qi berteriak. Energinya melonjak keluar dari tubuhnya saat menerjang ke arah Duan Ling Tian seperti seekor elang yang terbang di udara. Tangannya serupa dengan sayap elang saat mengiris udara.     

Sorot mata Duan Ling Tian menjadi dingin ketika melihat hal itu. Dia menyeringai saat tubuhnya mulai memancarkan berkas sinar pedang putih yang menyilaukan. Tidak butuh waktu lama sebelum sinar pedang itu menyelimuti tubuhnya sepenuhnya. Mereka yang memiliki basis kultivasi yang lebih tinggi dapat melihat bahwa dia tampak telah berubah menjadi bagian dari puluhan ribu sinar pedang itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.