Maharaja Perang Menguasai Langit

Putri Kakak Ling Tian dan Kakak Ke’er



Putri Kakak Ling Tian dan Kakak Ke’er

0Ketika Duan Si Ling mendengar Emas Kecil menegurnya, dia agak terkejut. Dia secara naluriah melirik bocah lelaki berpakaian hitam dan gadis kecil berpakaian putih yang berdiri di dekatnya. Setelah beberapa saat, sebuah ide terbentuk di benaknya dan dia bertanya dengan ragu, "A-apakah kau Emas Kecil?"     
0

"Hmm?" Gadis berbaju emas itu menatap Duan Si Ling dengan tidak sabar. Namun, setelah mendengar kata-kata Duan Si Ling, dia mulai memperhatikan Duan Si Ling dengan saksama. Dia menemukan bahwa gadis yang tampak berusia sekitar sepuluh tahun ini tampak cukup familiar di matanya. Namun, dia yakin dia belum pernah bertemu gadis itu sebelumnya. Setelah beberapa saat, dia bertanya, "Siapa kau? Bagaimana kau tahu aku? Apakah kakek tua itu memberitahumu tentang aku?"     

"Kau benar-benar Emas Kecil?" Duan Si Ling menjadi bersemangat ketika gadis kecil berbaju emas itu tidak menyangkal kata-katanya. Dia berkata dengan penuh semangat, "Karena kau adalah Emas Kecil, kedua orang ini pasti Hitam Kecil dan Putih Kecil!" Dia berbalik untuk melihat bocah lelaki berpakaian hitam dan gadis kecil berpakaian putih yang juga membalas tatapannya.     

Gadis kecil berpakaian putih itu tak tahan untuk bertanya kepada bocah lelaki berpakaian hitam itu, "Hitam Kecil, tidakkah menurutmu dia terlihat agak familiar?"     

Anak laki-laki berpakaian hitam itu mengangguk setuju.     

'Emas Kecil, Hitam Kecil, dan Putih Kecil? Jadi, itu mereka!' Gan Ru Yan adalah kakak perempuan Ke'er. Tentu saja, dia telah mendengar banyak dari Ke'er selama waktu yang mereka habiskan bersama. Dia ingat Ke'er menyebutkan seekor tikus emas kecil dan dua ekor piton kecil. Dia juga mengetahui bahwa ketiganya telah menemani Han Xue Nai ke Sekte Tujuh Absolut sebelum mereka dibawa pergi oleh Utusan Tua. Siapa yang mengira mereka akan kembali saat ini? Dia menghela nafas lega. Karena ketiganya adalah Emas Kecil, Hitam Kecil, dan Putih Kecil, dia tahu mereka pasti tidak akan menyakiti keponakannya. Bagaimanapun, keponakannya adalah putri dari orang yang paling mereka sayangi!     

"Kau siapa? Aku merasa kau terlihat familiar, tapi aku yakin aku belum pernah bertemu denganmu sebelumnya, " tanya Putih Kecil sambil menatap Duan Si Ling dengan bingung. Dia bisa melihat bayangan dua orang pada gadis ini, dan kedua orang ini sangat penting baginya.     

Gan Ru Yan memandang Emas Kecil, Putih Kecil, dan Hitam Kecil sebelum dia memperkenalkan Duan Si Ling. "Dia bernama Duan Si Ling."     

Tiga dari mereka langsung mengalihkan pandangan mereka ke arah Gan Ru Yan.     

"Kakak Keer?" Mata Putih Kecil menjadi cerah dan ekspresi bersemangat muncul di wajahnya saat melihat Gan Ru Yan.     

Mata Emas Kecil menjadi cerah untuk sesaat sebelum meredup. Dia berkata, "Tidak, dia bukan Kakak Ke'er! Mereka terlihat identik, tapi aku yakin dia bukan Kakak Ke'er. Aura mereka berbeda!" Lagi pula, sebelum mendapatkan bentuk manusia, dia sering tinggal di lengan Ke'er, oleh karena itu, dia sangat mengenal aura Ke'er.     

"Dia bukan Kakak Ke'er," Hitam Kecil menimpali pada saat itu dan setuju dengan Emas Kecil.     

Setelah mendengar kata-kata Emas Kecil dan Hitam Kecil, kegembiraan Putih Kecil juga langsung memudar. Memang, setelah memperhatikan lebih dekat, meskipun wanita di depan mereka terlihat kembar identik dengan Ke'er, aura dan temperamen mereka berbeda.     

"Memang. Aku bukan Kakak Ke'er-mu," Gan Ru Yan menjelaskan, "Aku saudara kembarnya, Gan Ru Yan. Sedangkan Si Ling, dia adalah putri Duan Ling Tian dan Ke'er."     

"Putri Kakak Ling Tian dan Kakak Ke'er?"     

"Tidak heran dia terlihat familiar. Aku bisa melihat bayangan Kakak Ke'er dan Kakak Ling Tian di dalam dirinya!"     

"Ternyata, dia adalah putri Kakak Ling Tian dan Kakak Ke'er!"     

Emas Kecil dan Putih Kecil menjadi cerah setelah mendengar kata-kata Gan Ru Yan. Mereka terbang dengan penuh semangat menuju Duan Si Ling dan mengamatinya dengan seksama.     

Meskipun Hitam Kecil tidak bergerak, tatapannya melunak dan tidak lagi dingin. Bahkan, sebersit rasa kasih sayang juga bisa terlihat di matanya.     

"Aku tidak mengira putri Kakak Ling Tian dan Kakak Ke'er akan tumbuh begitu cepat," kata Emas Kecil pada dirinya sendiri sebelum berbalik untuk berkata kepada Duan Si Ling dengan nada lembut, "Kau Si Ling, kan? Aku bibimu, Emas Kecil." Dia tersenyum pada Duan Si Ling dengan penuh kasih sayang. Sikapnya sekarang benar-benar berbeda dari sebelumnya.     

Duan Si Ling menggelengkan kepalanya. "Kau terlihat lebih muda dariku, aku tidak akan memanggilmu bibi." Memang, Emas Kecil terlihat jauh lebih muda dari Duan Si Ling. Tentu saja, sulit bagi seorang gadis berusia sepuluh tahun untuk memanggil seorang gadis kecil yang tampaknya berusia delapan atau sembilan tahun sebagai bibi.     

"Kau ..." Ketika Emas Kecil mendengar kata-kata Duan Si Ling, dia sedikit tidak senang tetapi tidak dapat menemukan alasan di dalam hatinya untuk marah. Jadi, dia mencoba meyakinkan Duan Si Ling dengan suara lembut, "Bersikap baiklah, Si Ling. Ketika aku bertemu kedua orang tuamu, kau bahkan belum lahir. Karena itu, kau harus memanggil ku sebagai bibi. " Dia benar-benar ingin mendengar Duan Si Ling memanggilnya sebagai bibi. Sayangnya, Duan Si Ling tidak mau.     

Kemarahan melonjak di hati Emas Kecil, tetapi dia, tentu saja, tidak dapat melampiaskan amarahnya pada Duan Si Ling. Bagaimanapun, dia adalah putri dari dua orang yang dia sayangi. Karena itu, dia juga menyayangi Duan Si Ling.     

Putih Kecil menggelengkan kepalanya dan tertawa. "Tidak apa-apa, Emas Kecil… Jika Si Ling tidak ingin memanggilmu bibi, tidak apa-apa. Mengapa kau begitu peduli dengan sebuah panggilan?" Di matanya, Duan Si Ling hanyalah seorang anak yang membutuhkan perawatan mereka. Tidak perlu bagi mereka untuk menganggapnya begitu serius.     

"Baik, baik ..." Emas Kecil segera menyerah. Lagi pula, bagaimana dia bisa tahan marah kepada Duan Si Ling?     

Saat itu, Hitam Kecil berjalan mendekat. Tatapannya penuh kasih sayang, dan seulas senyum hangat yang jarang terlihat kini terpampang di wajahnya ketika menatap Duan Si Ling. Dia berkata, "Si Ling, aku Hitam Kecil. Apakah Kakak Ling Tian dan Kakak Ke'er baik-baik saja?"     

Duan Si Ling melihat kea rah lubang hitam di ruang hampa itu sambil berkata, "Ayah dan ibu telah memasuki Zona Rahasia Malaikat pedang." Dia berhenti sejenak lalu menambahkan, "Paman Su Li juga telah masuk..." Sebersit rasa khawatir terlihat di wajahnya ketika menyebut nama Su Li.     

"Apa?"     

Begitu kata-kata Duan Si Ling keluar dari mulutnya, Emas Kecil, Hitam Kecil, dan Putih Kecil sontak terkejut.     

"Su Li belum naik ke kayangan? Dan dia telah memasuki Zona Rahasia Malaikat Pedang?"     

Mereka bertiga berpikir bahwa setelah pergi ke Kolam Darah Warisan, Su Li telah naik ke Alam Devata. Siapa yang tahu itu tidak terjadi? Apalagi dia bahkan telah datang ke sini. Mereka tidak terkejut bahwa Su Li berhasil sampai ke sini. Lagi pula, ketika mereka bertiga tidak dapat menemukan Han Xue Nai di gunung yang tertutup salju yang dulunya merupakan tempat kediaman sementara dari Sekte Tujuh Absolut, mereka merasakan energi di sini ketika mereka pergi. Jika bukan karena Kolam Darah Warisan, mereka tidak akan bisa mendeteksi aura ini. Karena energinya serupa dengan Kolam Darah Warisan, mereka memutuskan untuk mengikuti energi itu kesini. Siapa yang mengira mereka akan bertemu Utusan Tua segera setelah mereka tiba?     

"Si Ling... Apakah kau mengatakan bahwa Su Li datang ke sini dan dia memasuki zona rahasia?" Putih Kecil bertanya dengan sungguh-sungguh.     

"Iya." Duan Si Ling mengangguk.     

Setelah berbicara dengan Putih Kecil, Duan Si Ling akhirnya mengerti kondisi Su Li. Ternyata, dia menjadi seperti itu karena dia telah memperoleh warisan dari Klan Iblis. Terkadang dia normal, dan terkadang dia tidak bisa mengenali siapa pun.     

"Su Li benar-benar mengarahkan pedangnya padamu?" ekspresi mereka bertiga segera menjadi gelap ketika mengetahui bahwa Su Li telah menyerang Duan Si Ling. Ketiganya telah memperlakukan Su Li dengan baik di masa lalu karena hubungan Su Li dengan Duan Ling Tian. Bagaimana mereka bisa mentolerir Su Li mengarahkan pedangnya kepada Duan Si Ling yang merupakan putri Duan Ling Tian? Lagi pula, antara Duan Ling Tian dan Su Li, tentu saja, Duan Ling Tian lebih penting bagi mereka.     

"Si Ling, kau baik-baik saja?" Putih Kecil dan Emas Kecil mendekati Duan Si Ling dan memeriksanya dengan cermat, jelas ia merasa prihatin.     

"Aku baik-baik saja." Duan Si Ling menggelengkan kepalanya sedikit. "Saat itu, Paman Su Li berhasil menahan diri. Dia hanya memotong sebagian rambutku."     

"Bagus… Itu bagus…" Putih Kecil dan Emas Kecil menghela nafas lega.     

Meskipun Hitam Kecil tetap diam, ekspresi tegangnya juga berubah menjadi lega ketika mendengar kata-kata Duan Si Ling.     

Setelah beberapa saat, Emas Kecil menoleh ke arah Utusan Tua dan bertanya, "Kakek tua, di mana Kakak Xue Nai?"     

Sebelum Utusan Tua bisa menjawab, Duan Si Ling dengan cepat menimpali, "Bibi Xue Nai juga telah memasuki Zona Rahasia Malaikat Pedang!"     

Mata Putih Kecil menjadi cerah. "Ini berarti Kakak Ling Tian, ​​​​Kakak Ke'er, dan Kakak Xue Nai bersama?"     

"Ya, mereka telah bersatu kembali untuk sementara waktu sekarang. Ayah sekarang adalah Ketua Sekte Tujuh Absolut!" Duan Si Ling berkata dengan bangga.     

"Ketua Sekte Tujuh Absolut?" Emas Kecil, Putih Kecil, dan Hitam Kecil serentak terkejut ketika mendengar kata-kata Duan Si Ling.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.