Maharaja Perang Menguasai Langit

Tetua Istana Malaikat Pengembara



Tetua Istana Malaikat Pengembara

3Duan Ling Tian tetap bersikap tenang dan percaya diri, tidak menunjukkan tanda-tanda keterkejutan dan ketakutan saat berhadapan dengan Huang Wen Jing dan pedang terbangnya.     0

"Kau hanya seorang amatir. Beraninya kau menunjukkan ilmu pedangmu di depanku!" Duan Ling Tian memicingkan matanya dan seberkas cahaya tiba-tiba terpancar. Dia sangat percaya diri dalam kultivasi Metode Kultivasi Mental Seni Pedang Tertinggi, Pedang Hati Penguasa! Hanya dalam sekejap mata, wujud tiruannya bergerak serempak. Tidak ada yang bisa membedakan antara mana wujud tiruannya dan mana Duan Ling Tian.     

Di saat berikutnya…     

Wuzz! Wuzz! Wuzz!     

Duan Ling Tian dan semua wujud tiruannya mengangkat tangan mereka secara bersamaan dan mengacungkan jari telunjuk mereka. Tak lama kemudian, sejumlah qi pedang menembak keluar dari semua jari mereka ke arah Huang Wen Jing yang dengan cepat mendekat. Qi-qi Pedang itu semuanya berbaris seperti tentara menuju Huang Wen Jing dengan kecepatan yang mematikan.     

Awalnya, Huang Wen Jing tidak terlalu memperhatikan qi pedang yang ditembakkan Duan Ling Tian. Namun, ketika mendengar suara desing pedang yang singkat di udara dan melihat bahwa Qi-qi Pedang itu telah menghilang, ekspresinya langsung menjadi gelap.     

"Bagaimana bisa seperti ini!?' Dia berpikir dalam hati dan menjadi bingung. Dia tidak bisa menemukan penjelasan untuk ini. Sebelumnya, serangannya berhasil menghentikan serangan Duan Ling Tian ketika dia mencoba membunuh He Sen Jie. Itu tidak mudah, tetapi dia berhasil menghentikannya tepat waktu. Namun, pada saat ini, dia menemukan bahwa serangannya tampaknya telah naik tingkat. Itu jauh lebih kuat dari sebelumnya!     

"Ini buruk!' Huang Wen Jing memperlihatkan ekspresi serius di wajahnya saat bersiap untuk menggunakan teknik bertahannya untuk menghadang serangan Duan Ling Tian. Tiba-tiba, dia melihat Qi-qi Pedang yang berbaris rapi itu tiba-tiba berubah arah saat ia bergerak. Mereka terkunci pada dirinya seperti rudal. Ekspresi wajah tak percaya dan terkejut seketika muncul di wajahnya.     

"Bagaimana dia bisa mengetahuinya?' Ekspresi Huang Wen Jing semakin tidak sedap dipandang, dan hatinya kacau balau. Bahkan dalam mimpi terliarnya pun dia tidak mengira bahwa Duan Ling Tian akan dapat menemukan kelemahannya dalam waktu sesingkat itu! Dia menyadari kelemahan serangannya ketika pertama kali menggabungkan seni bela dirinya dengan Kemampuan Ilahinya, tapi ini adalah sesuatu yang hanya dia yang tahu. Bahkan tokoh digdaya di Bentuk Kedelapan dan Kesembilan tahap Malaikat Kahyangan dan Penguasa Istana Malaikat Pengembara belum menemukan kelemahannya. Bahwa Duan Ling Tian menyadarinya dalam waktu sesingkat itu, bagaimana mungkin dia tidak merasa terkejut?     

Huang Wen Jing mendapatkan kembali ketenangannya dengan cepat meskipun dia terkejut. Dia tidak membuang waktu saat dia menaikkan Sumber malaikat di tubuhnya untuk menangkis serangan Duan Ling Tian.     

Tiba-tiba…     

Wuzz!     

Sebuah suara memekakkan telinga tiba-tiba terdengar di udara saat Qi-qi Pedang itu sepertinya meledak. Tidak hanya kekuatan dari ledakan itu sangat kuat, tetapi juga mendorong ke arah Huang Wen Jing dengan kecepatan cahaya.     

Hanya dalam sekejap, qi-qi pedang itu menyerang kelemahan dalam serangan ganas Huang Wen Jing dan menghancurkan formasi mereka. Segera setelah serangannya dipatahkan, wanita itu menjadi rentan seperti domba di papan penjagalan. Jika Duan Ling Tian menyerang tanpa menahan kekuatannya, tidak diragukan lagi dia pasti sudah mati!     

Bumm!     

Duan Ling Tian menahan dirinya pada menit terakhir. Dia mengumpulkan Qi-qi Pedang itu dan membentuknya menjadi sebuah pedang raksasa. Dia menyerang Huang Wen Jing dengan bagian samping pedangnya dan membuatnya terbang terbang hingga jauh.     

Huang Wen Jing yang terluka oleh serangan itu meludahkan seteguk darah. Pada saat itu, aura dingin dan bermartabat dari wanita tercantik di Klan Manusia-Iblis itu telah menghilang. Wajahnya pucat pasi.     

Duan Ling Tian telah mengalahkan Huang Wen Jing yang mengintimidasi hanya dalam sekejap mata.     

Semua orang yang berada disitu terkejut dan hening.     

"Bagaimana bisa!?" He Sen Jie tercengang. Gejolak badai muncul di hatinya saat wajahnya menunjukkan ekspresi tidak percaya. Dia tidak mengharapkan hasil ini sama sekali. Bagaimana mungkin teman Huang Qi Ling ini begitu kuat?     

He Sen Jie bukan satu-satunya yang terperangah, tetapi bahkan Huang Qi Ling pun terdiam. "Adik Ling Tian ..." Dia tidak menyangka seseorang yang dia dekati dengan spontan ternyata begitu kuat sampai-sampai bahkan anak ajaib nomor satu di kalangan generasi muda Istana Malaikat Pengembara itu bukanlah tandingannya!     

"Ini ... Bagaimana bisa begini !?"     

"Apakah aku sedang bermimpi? Bahkan Huang Wen Jing, salah satu tokod digdaya teratas di antara generasi muda di Istana Malaikat Pengembara, bukan tandingan orang ini?     

"Bukankah Huang Wen Jing menghentikan serangannya sebelumnya ketika dia mencoba membunuh He Sen Jie? Kenapa dia tidak bisa menghentikannya kali ini?"     

Ketika para penonton tersadar kembali, mereka menatap Duan Ling Tian dengan takjub. Adegan yang baru saja terjadi benar-benar di luar dugaan mereka.     

"Demi dirimu, aku akan membiarkan dia hidup!" Duan Ling Tian berkata kepada Huang Qi Ling.     

Huang Wen Jing yang jatuh ke tanah kini terluka parah.     

Huang Qi Ling masih terlihat linglung. Ketika ia tersadar kembali, Duan Ling Tian telah menghilang ke dalam hutan batu itu.     

Ketika He Sen Jie tersadar kembali, dia berteriak, "Huang Qi Ling! Celakalah kau! Beraninya kau bergabung dengan orang luar dan melukai Kakak Wen Jing. Para Wakil Penguasa Istana tidak akan membiarkanmu bebas begitu saja karena hal ini!"     

"Kau ..." Huang Qi Ling menjadi sangat gusar ketika melihat He Sen Jie sekali lagi mencoba untuk menodai reputasinya dan memfitnahnya. Namun, sebelum dia bisa menyelesaikan kalimatnya …     

Wuzz!     

Sebuah suara desingan pedang lain yang singkat terdengar, disertai dengan cahaya qi pedang yang menyilaukan. Kecepatan qi pedang itu begitu cepat saat melesat ke arah He Sen Jie dan menembus titik di antara alisnya. Sayangnya, nasibnya serupa dengan dua rekannya yang sudah mati.     

"Dia pantas mendapatkannya!" Saat He Sen Jie terbunuh, sebuah suara dingin terdengar dari dalam hutan batu. Jelas bahwa Duan Ling Tian yang telah berbicara. Tidak ada yang meragukan bahwa Duan Ling Tian adalah orang yang juga telah membunuh He Sen Jie.     

Ketika orang banyak, termasuk Huang Qi Ling, mendengar suara Duan Ling Tian yang tanpa emosi dan melihat cara kematian He Sen Jie yang mengerikan, mereka semua gemetar ketakutan.     

Setelah Duan Ling Tian mengucapkan beberapa kata itu, mereka tidak lagi mendengar kabar darinya.     

Wuzz!     

Sebuah embusan angin kecil bertiup saat Huang Wen Jing yang telah terluka oleh Duan Ling Tian bangkit kembali ke udara. Sepertinya sebuah lapisan es yang dingin menutupi wajahnya saat ini. Dia hanya melihat sekilas pada Huang Qi Ling dengan dingin sebelum memasuki hutan batu itu tanpa mengucapkan sepatah kata pun.     

"Masalah ini menjadi semakin serius ..." kata Huang Qi Ling ketika melihat Huang Wen Jing menatapnya. Dia tertawa kecut dengan ekspresi tertekan di wajahnya. Tiga orang yang dibunuh Duan Ling Tian bukanlah murid biasa di Istana Malaikat Pengembara. Masing-masing mereka berasal dari keluarga berpengaruh. Jika hanya satu dari mereka yang mati, itu mungkin bukan masalah besar. Namun, karena ketiganya telah meninggal, ketiga keluarga itu pasti akan bersatu untuk membalas dendam. Pengaruh kekuatan gabungan mereka bukanlah sesuatu yang bisa dianggap enteng. Huang Qi Ling khawatir pada keselamatan Duan Ling Tian ketika memikirkan hal ini.     

Sementara itu, di Kota Suci Klan Manusia-Iblis, keributan telah terjadi di Istana Malaikat Pengembara- Tiga buah Mutiara Jiwa telah hancur satu demi satu.     

"Siapa? Siapa ini? Siapa yang membunuh anakku?!"     

Di salah satu kediaman di Istana Malaikat Pengembara, sebuah raungan murka terdengar dari sebuah rumah besar. Suara itu sangat keras sehingga ketika bergema di seluruh rumah besar itu, ia menggetarkan pintu dan jendela di sana.     

Bumm!     

Setelah itu, sebuah suara ledakan terdengar dari salah satu kamar di rumah besar itu saat sebuah sosok terlihat terbang ke langit dan menghancurkan atap yang diterobosnya. Tidak ada goresan yang terlihat pada pria itu meskipun dia baru saja terbang menerobos atap.     

Sosok itu milik seorang pria paruh baya. Jika Duan Ling Tian ada di sini, dia pasti bisa melihat kemiripan antara wajah pria ini dan He Sen Jie. Pria paruh baya ini tidak lain adalah ayah dari He Senjie!     

"Gang Er!"     

"Siapa yang berani membunuh cucuku? Terlepas dari siapa itu, dia tidak hanya harus membayar dengan nyawanya, tetapi keluarganya juga harus membayar dengan nyawa mereka!" Di kediaman lain di Istana Malaikat Pengembara, sebuah pekikan menyedihkan terdengar.     

Setelah beberapa saat, sesosok sosok menerobos atap sebuah rumah besar dan dia naik ke langit dengan cepat.     

Sosok itu milik seorang lelaki tua dengan kepala penuh uban. Alis dan rambut wajahnya juga berwarna abu-abu. Orang tua ini adalah salah satu tetua Istana Malaikat Pengembara. Dia juga merupakan kakek dari Lin Qi Gang, murid Istana Malaikat Pengembara yang berada di Bentuk Keempat Tahap Malaikat Kahyangan.     

Yu Ji!" Sebuah pekik sedih bisa terdengar dari sebuah rumah besar lain di Istana Malaikat Pengembara.     

Sosok yang muncul kali ini adalah seorang wanita tua berambut putih. Dia adalah nenek dari Situ Yu Ji, murid Istana Malaikat Pengembara yang basis kultivasinya berada pada Bentuk Keempat tahap Malaikat Kahyangan.     

Keluarga dari ketiga orang yang telah terbunuh di tangan Duan Ling Tian itu adalah salah satu dari sedikit keluarga yang mengatur Istana Malaikat Pengembara. Mereka bukan orang biasa. Faktanya, tiga sosok yang terbang sebelumnya adalah para tetua dari Istana Malaikat Pengembara! Tentu saja, mereka bukan tetua biasa. Mereka semua berada pada Bentuk Kedelapan Tahap Malaikat Kahyangan!     

Di Istana Malaikat Pengembara, orang yang paling kuat adalah Penguasa Istana yang basis kultivasinya berada pada Bentuk Kesembilan tahap Malaikat Kahyangan.     

Di bawah Penguasa Istana ada beberapa Wakil Penguasa Istana. Semua basis kultivasi mereka berada di puncak Bentuk Kedelapan Tahap Malaikat Kahyangan.     

Di bawah para wakil ini adalah para tetua yang berada pada Bentuk Kedelapan Tahap Malaikat Kahyangan. Kerabat dari ketiga orang yang dibunuh Duan Ling Tian itu adalah para tetua ini.     

Tindakan Duan Ling Tian membunuh He Sen Jie, Lin Qi Gang, dan Situ Yu Ji telah membuatnya menjadi musuh dari tiga tokod digdaya di Bentuk Kedelapan Tahap malaikat Kahyangan itu. Tidak mungkin mereka membiarkannya pergi begitu saja. Dia harus mati!     

Sementara itu, Duan Ling Tian tidak menyadari hal ini semua.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.