Tertegun
Tertegun
"Tuan Ketua Padepokan!"
"Dengar! Apa kalian dengar? Tuan Ketua Padepokan tampaknya cukup marah!"
"Bagaimana dia tidak marah? Duan Ling Tian memprovokasi dia! Dengan amarahnya, apakah menurutmu dia bisa tetap tenang?!"
"Betapa beraninya Duan Ling Tian untuk menantang Tuan Ketua Padepokan. Jangan bilang dia benar-benar yakin dia bisa mengalahkan Tuan Ketua Padepokan?"
Banyak tetua dan murid Padepokan Harimau Putih berdiskusi di antara mereka sendiri. Mereka tidak yakin apakah Duan Ling Tian cukup kuat untuk mengalahkan Ketua Padepokan Harimau Putih. Bagaimanapun, mereka telah menyaksikan betapa kuatnya Duan Ling Tian beberapa tahun yang lalu.
Sejak Duan Ling Tian datang ke Sekte Pemuja Api, dia tidak pernah kalah sebelumnya. Dia telah memenangkan semua tantangan yang dia keluarkan. Dia baru saja kembali ke Sekte Pemuja Api hari ini, tapi dia sudah mengeluarkan tantangan. Namun, kali ini lawannya bukanlah seorang murid dari Sekte Pemuja Api tetapi seorang Tetua Api Emas yang juga merupakan Ketua Padepokan Harimau Putih! Ketua Padepokan Harimau Putih dari Padepokan Empat Simbol dapat dianggap cukup kuat di antara Tetua Api Emas di Sekte Pemuja Api.
Ketika orang-orang yang berada di tempat kejadian mengingat prestasi Duan Ling Tian sebelumnya dan memikirkan kekuatan Ketua Padepokan Harimau Putih, mereka tidak yakin seperti apa hasilnya nanti.
"Basis kultivasi Tuan Ketua Padepokan berada di Bentuk Kelima Tahap Malaikat Kayangan sementara basis kultivasi Duan Ling Tian berada di Bentuk Ketiga atau Keempat Tahap Malaikat Kayangan tiga tahun lalu. Sekarang setelah tiga tahun berlalu, aku ingin tahu apakah dia sudah menjadi cukup kuat untuk mengalahkan Tuan Ketua Padepokan."
"Kultivasi seseorang menjadi lebih lambat saat tingkatnya menjadi lebih tinggi, terutama setelah orang tersebut mencapai Bentuk Keempat Tahap Malaikat Kayangan. Setiap tingkat lebih sulit untuk diterobos daripada yang sebelumnya. Bahkan jika basis kultivasi Duan Ling Tian berada di Bentuk Keempat Tahap Malaikat Kayangan tiga tahun lalu, itu bukan berarti dia dapat menerobos ke Bentuk Kelima Tahap Malaikat Kayangan dalam tiga tahun."
"Aku setuju! Inilah mengapa aku pikir Tuan Ketua Padepokan memiliki peluang lebih tinggi untuk menang!"
"Aku tidak sabar untuk melihat Tuan Ketua Padepokan memukulinya! Beraninya dia bertindak begitu keterlaluan di Padepokan Harimau Putih? Apakah dia pikir bisa dengan mudah menggertak Padepokan Harimau Putih?"
Setelah berdiskusi di antara mereka sendiri, sebagian besar tetua dan murid Padepokan Harimau Putih merasa Ketua Padepokan Harimau Putih akan menang jika dia melawan Duan Ling Tian.
Wuss!
Suara gemuruh terdengar di udara saat sosok muncul di dekat Duan Ling Tian. Murid-murid Padepokan Harimau Putih dengan basis kultivasi yang lebih lemah tidak dapat menangkap gerakan sosok itu sama sekali. Sepertinya dia muncul begitu saja.
Sosok itu adalah seorang pria paruh baya tinggi dengan tubuh kekar. Dia mengenakan seragam eksklusif seorang tetua dari Sekte Pemuja Api. Namun, nyala api di jubahnya adalah emas. Ada sulaman harimau dengan kata 'Raja' di dahinya di jubah juga. Tidak sulit menebak identitas pria paruh baya itu dari seragamnya. Dia adalah Lu Qing, Ketua Padepokan Harimau Putih!
Wajah Lu Qing ditutupi dengan janggutnya. Matanya besar dan dibingkai oleh sepasang alis tebal. Rambutnya acak-acakan. Secara keseluruhan, dia memiliki aura yang gagah berani dan berbahaya. Saat dia melayang di udara, dia tampak seperti harimau ganas yang akan berburu.
Saat Lu Qing muncul, sekelompok tetua dan murid Padepokan Harimau Putih segera menyambutnya dengan hormat.
"Tuan Ketua Padepokan!" "Tuan Ketua Padepokan!"
Lu Qing mengangguk acuh tak acuh saat dia menatap Duan Ling Tian dengan saksama. "Duan Ling Tian, aku belum pernah bertemu denganmu sebelumnya. Namun, aku telah mendengar banyak tentangmu. Sepertinya kau adalah anak ajaib langka yang hanya datang setiap seribu tahun di Sekte Pemuja Api ... Kau mungkin orang pertama yang diundang secara pribadi oleh Tuan Ketua Sekte untuk kembali ke Sekte. Aku sangat mengagumimu."
Meskipun Lu Qing berkata bahwa dia mengagumi Duan Ling Tian, nadanya dipenuhi dengan ketidakpedulian. Ini karena dia tahu alasan mengapa Ketua Sekte Pemuja Api merilis pernyataan yang meminta kembalinya Duan Ling Tian. Hanya karena Ketua Sekte ingin meminjam Senjata Malaikat Super, Lempeng Belenggu Iblis, yang dimiliki Duan Ling Tian untuk berurusan dengan Klan Siluman jika mereka menyerang Provinsi Atas!
"Lu Qing, Ketua Padepokan Harimau Putih. Aku juga pernah mendengar tentangmu," jawab Duan Ling Tian dengan acuh tak acuh
"Duan Ling Tian, aku tahu kau memiliki bakat bawaan yang tinggi. Aku yakin kau telah membuat kemajuan besar dalam basis kultivasimu sekarang setelah beberapa tahun berlalu ... Namun, apakah kau yakin dapat mengalahkan aku? Jika kau benar-benar berpikir demikian, aku harus mengakui bahwa aku telah memperkirakan kau secara berlebihan di masa lalu. Saat ini, kau hanyalah orang bodoh yang tidak punya otak di mataku." Nada bicara Lu Qing menjadi semakin dingin ketika dia mendengar ketidakpedulian dalam suara Duan Ling Tian. Itu terdengar seperti provokasi baginya.
"Yah, kita akan tahu apakah aku cukup kuat untuk mengalahkanmu atau tidak begitu kita memulainya." Duan Ling Tian tampak tidak terganggu oleh nada bicara Lu Qing yang berubah semakin dingin. Dia mempertahankan sikap acuh tak acuhnya seolah-olah Lu Qing tidak penting di matanya. Memang, dia benar-benar tidak terlalu mempedulikan Lu Qing.
Lu Qing, Ketua Padepokan Harimau Putih dan Tetua Api Emas di Sekte Pemuja Api, paling-paling berada di Bentuk Kelima Tahap Malaikat Kayangan. Mengabaikan segalanya, basis kultivasi Duan Ling Tian saja lebih tinggi dari basis kultivasi Lu Qing. Basis kultivasi Duan Ling Tian berada di Bentuk Keenam Tahap Malaikat Kayangan!
"KAU!" Lu Qing menjadi marah ketika dia melihat Duan Ling Tian mengabaikannya. Sumber Malaikat di tubuhnya langsung melonjak keluar dari tubuhnya dengan niat membunuh.
Beberapa murid Padepokan Harimau Putih yang memiliki basis kultivasi yang lebih lemah didorong mundur dari kekuatan ini.
"Dari mana Duan Ling Tian mendapatkan keberaniannya? Beraninya dia memandang rendah Tuan Ketua Padepokan?!"
Ketidakpedulian Duan Ling Tian mengejutkan kelompok tetua dan murid Padepokan Harimau Putih. Mereka bertanya-tanya mengapa Duan Ling Tian berbicara seolah-olah dia telah memenangkan pertarungan.
"Tuan Ketua Padepokan sangat marah! Aku khawatir Duan Ling Tian akan dikuliti hari ini bahkan jika dia tidak terbunuh!"
Banyak tetua dan murid Padepokan Harimau Putih menggelengkan kepala dan mengucapkan selamat tinggal dalam hati kepada Duan Ling Tian ketika mereka melihat betapa marahnya Lu Qing.
"Duan Ling Tian baru saja meninggalkan sekte selama beberapa tahun, tapi dia pikir tak terkalahkan sekarang."
"Dia harus diberi pelajaran hari ini sehingga dia tahu tempatnya. Beraninya dia bertindak begitu keterlaluan di depan Ketua Padepokan Harimau Putih? Dia mencari kematian!"
"Yah, Tuan Ketua Sekte secara pribadi mengundangnya kembali ke sekte jadi aku tidak berpikir Tuan Ketua Padepokan akan membunuhnya. Namun, aku yakin dia akan menderita cedera parah hari ini!"
Sebagian besar tetua dan murid Padepokan Harimau Putih tidak terlalu menghormati Duan Ling Tian. Mereka merasa dia sedang mencari masalah.
Sejumlah kecil tetua dan murid Padepokan Harimau Putih memiliki ekspresi serius di wajah mereka saat mereka menyaksikan pemandangan yang terbentang di depan mata mereka. Mereka semua memiliki pemikiran yang sama di benak mereka.
"Duan Ling Tian sama percaya diri seperti sebelumnya. Mungkinkah dia benar-benar cukup kuat untuk mengalahkan Tuan Ketua Padepokan?"
Tentu saja, orang-orang ini tidak berani menyuarakan pemikiran ini. Yang lain pasti akan memaki mereka jika mereka tahu apa yang mereka pikirkan.
Sumber Malaikat melonjak keluar dari tubuh Lu Qing dan dia akan bergerak…
Tiba-tiba, suara yang sedikit tidak sabar terdengar di udara. "Terlalu lambat!" Wajah Duan Ling Tian berkerut ketika dia berbicara.
Kata-kata Duan Ling Tian semakin membuat marah Lu Qing, menyebabkan Sumber Malaikat-nya langsung meroket. Tubuhnya gemetar hebat karena marah, dan dia bersiap untuk menyerang…
"Ketua Padepokan Lu, karena kau tidak akan bergerak, aku akan bergerak dulu!" Suara tidak sabar Duan Ling Tian terdengar lagi di udara.
Saat Duan Ling Tian berbicara, dia menggerakkan tangan kanannya dengan cepat. Cahaya keemasan yang menyilaukan segera muncul di tubuhnya. Itu adalah Sumber Malaikat Matahari miliknya!
Sumber Malaikat Matahari milik Duan Ling Tian yang menerpa dari tangan kanannya semakin terang, menghalangi langit dari pandangan. Seperti berubah menjadi tangan raksasa.
Saat Duan Ling Tian menggerakkan tangannya, tangan raksasa yang terbentuk dari Energi Malaikat Matahari miliknya juga bergerak ke arah Lu Qing, Ketua Padepokan Harimau Putih.
Dhuar!
Gemuruh!
Tangan raksasa yang menjadi kepalan yang menyerupai gunung sebelumnya menghantam Lu Qing!
Serangan dari Duan Ling Tian ini hanya berisi Sumber Malaikat Matahari. Dia tidak menggunakan taktik bela diri, Kemampuan Ilahi atau Senjata Malaikat.
Namun, serangan ini lebih dari cukup untuk menghadapi Lu Qing.
Ketika tangan raksasa itu mengulurkan tangan untuk meraih Lu Qing, Sumber Malaikat Matahari milik Duan Ling Tian menerpa. Benar-benar mengalahkan Sumber Malaikat milik Lu Qing.
Meskipun Duan Ling Tian hanya berada di Bentuk Keenam Tahap Malaikat Kayangan, Sumber Malaikat Matahari-nya jauh lebih unggul dari Sumber Malaikat dari seorang pendekar biasa di Bentuk Keenam Tahap Malaikat Kayangan. Sumber Malaikat Matahari-nya sebanding dengan Sumber Malaikat dari seorang pendekar di Bentuk Ketujuh Tahap Malaikat Kayangan. Wajar jika Sumber Malaikat Matahari-nya dengan mudah mengalahkan Sumber Malaikat dari seorang pendekar di Bentuk Kelima Tahap Malaikat Kayangan.
"Arghhh-"
Lu Qing, Ketua Padepokan Harimau Putih, tidak bisa bergerak sama sekali karena tangan raksasa menahannya di tempatnya. Dia hanya bisa melolong kesakitan saat wajahnya memerah. Sumber Malaikat di tubuhnya terus melonjak keluar dari tubuhnya. Jelas dia menggunakan semua kekuatannya saat ini. Bahkan demikian, dia bisa dikuasai dan dikalahkan.
"I-I-Ini…" "B-Bagaimana ini mungkin?!" Setelah melihat ini, kelompok tetua dan murid Padepokan Harimau Putih tercengang.