Maharaja Perang Menguasai Langit

Berlutut Memohon Ampun



Berlutut Memohon Ampun

3Duan Ling Tian sudah bersiap untuk bergerak ketika melihat Qiu Zhi, Tetua Kedua Klan Qiu, melukai Qiu An Ping, Ketua Klan Qiu. Dia baru berhenti pada menit terakhir karena Tetua Agung dari Klan Qiu telah angkat bicara. Namun, ketika melihat Tetua Agung tidak berniat menghukum Tetua Kedua, Qiu Zhi, dia mencibir. "Nona Qiu adalah orang yang bisa menentukan nasibnya sendiri. Apalagi ayahnya masih hidup. Bahkan jika dia akan menikah, hanya ayahnya yang berhak memutuskan. Itu bukan urusanmu, dasar jompo bau yang tak tahu malu." Duan Ling Tian tidak berbasa-basi ketika mengucapkannya. Dia langsung menyebut Qiu Zhi jompo bau yang tidak tahu malu.      2

"Li Feng, kau mencari ajalmu sendiri!" Ekspresi Qiu Zhi berubah ketika mendengar kata-kata Duan Ling Tian yang menghina. Pada saat yang sama, Sumber Malaikat di tubuhnya mulai bergerak dan menyelimuti tubuhnya. Jelas dia berencana menyerang Duan Ling Tian. Dia tidak berpikir seorang pendekar tanpa sekte akan berani bertindak begitu berani dan memarahinya di depan begitu banyak orang. Dia sangat murka.     

"Li Feng, menurutmu siapa yang tidak menghormati Tetua Kedua Klan Qiu? Hari ini, aku akan mengajarimu sopan santun sebelum kami menyerahkanmu kepada Klan Dongfang!" Sebuah suara gusar berkata saat Qiu Zhi hendak menyerang. Ia tidak lain adalah Qiu Gang Yi, Tuan Kedua dari Klan Qiu, yang telah berbicara.     

Qiu Gang Yi terlihat telah berubah menjadi sebatang anak panah saat menyerang Duan Ling Tian dengan kecepatan tinggi. Kecepatannya secepat sambaran petir. Hal itu cukup menakutkan.     

Energi Malaikat di puncak Tahap Malaikat Paling Inti melonjak keluar dari tubuh Qiu Gang Yi. Itu terlihat sangat tangguh. Sebuah embusan angin kencang muncul di Aula Utama dan menyebabkan jubah semua orang menjadi berkibar.     

Wuss!     

Hanya dalam sekejap mata, Qiu Gang Yi sudah berada di dekat Duan Ling Tian.     

"Taktik Menyerap Dasar!" Duan Ling Tian mengerahkan Energi Malaikat Matahari-nya segera setelah dia melihat Qiu Gang Yi menyerang ke arahnya. Energi Malaikat Matahari miliknya dengan cepat melonjak melalui 99 Pembuluh Darah Malaikatnya dan membentuk pusaran air di sekelilingnya.     

Itu adalah sebuah Kemampuan Ilahi, Taktik Menyerap Dasar! Setelah Duan Ling Tian melancarkan Taktik Menyerap Dasar itu, Energi Roh Langit dan Bumi di Aula Utama Klan Qiu melonjak ke tubuhnya dengan kecepatan yang menakutkan. Dan itu menyatu dengan Energi Malaikat Matahari-nya dalam sekejap!     

Ketika Qiu Gang Yi berada beberapa meter dari Duan Ling Tian, ​​​​Energi Malaikat Matahari di tubuh Duan Ling Tian mencapai puncaknya. Energi itu sebanding dengan Energi Malaikat di puncak tingkat Penguasaan Tahap Malaikat Paling Inti!     

Mata Duan Ling Tian menjadi dingin. Secercah niat membunuh terbersit di matanya.     

Tiba-tiba…     

Xiu!     

Sepertinya Duan Ling Tian tidak bergerak sama sekali. Namun, sebuah suara pedang berdesing terdengar di udara. Ia menghilang begitu muncul seperti hantu.     

Untuk sesaat, Aula Utama itu menjadi sunyi.     

Dengan disaksikan oleh semua orang, Qiu Gang Yi yang berjarak beberapa meter dari Duan Ling Tian terhempas ke depan ketika tiba-tiba ia berhenti bergerak.     

Ketika Duan Ling Tian bergerak ke samping, sebuah garis berdarah berbentuk cincin muncul di sekeliling leher Qiu Gang Yi. Lukanya tampak semakin membesar.     

Cratt!     

Darah mulai menyembur keluar dari luka di leher Qiu Gang Yi seperti air mancur.     

Tidak butuh waktu lama sebelum kepala Qiu Gang Yi berguling dari tubuhnya. Dua suara berdebam yang terpisah terdengar saat kepala dan tubuhnya membentur salah satu dinding Aula Utama itu.     

Darah segar berceceran di mana-mana di Aula Utama itu. Hal itu tampak sangat mempesona dan membuat terpaku.     

Qiu Gang Yi yang telah dipenggal mati.     

Waktu seolah berhenti saat ini.     

Seluruh tempat itu menjadi sunyi.     

Semua orang, kecuali Duan Ling Tian, ​​mengalihkan perhatian mereka pada Qiu Gang Yi yang kepalanya telah terpisah dari tubuhnya. Rasa terkejut dan heran memenuhi mata mereka.     

Adegan di depan mata mereka sungguh di luar dugaan mereka.     

Setelah beberapa saat, orang-orang mulai terkesiap ketika tersadar kembali. Mereka masih memasang ekspresi terkejut di wajah mereka. Bahkan enam tokoh digdaya Tahap Malaikat Kahyangan yang hadir di tempat itu pun tidak terkecuali.     

Semua orang mengalihkan perhatian mereka kepada Duan Ling Tian setelah itu. Sorot mata mereka telah berubah total.     

'Dia ... Dia ternyata sangat kuat?' Qiu Mu Qing menatap Duan Ling Tian dengan tertegun dan tidak percaya. Dia merasa seperti sedang bermimpi. Pria yang dia pikir berbeda ketika pertama kali mereka bertemu ternyata sangat tangguh. Dia telah membunuh Tuan Kedua Klan Qiu dengan begitu mudahnya sehingga sepertinya dia tidak bergerak sama sekali. Bagaimanapun juga, Qiu Gang Yi adalah tokoh digdaya di puncak Tahap Malaikat Paling Inti! Faktanya pemuda berpakaian ungu yang dia temui hari ini mampu membunuh Qiu Gang Yi, itu berarti dia berada di Tahap Malaikat Kahyangan seperti ayahnya.     

"Tidak… Tidak… Tidak mungkin! Mustahil!" Demikian pula, Dongfang Zhu, Tuan Muda Kedua Klan Dongfang, merasa seperti sedang bermimpi. Dia mengangkat tangannya dan menampar dirinya sendiri sebelum mencubit dirinya sendiri. Rasa sakit yang dia rasakan menegaskan bahwa dia tidak sedang bermimpi! Itu nyata! Pria muda yang memukulinya di restoran hari ini adalah seorang tokoh digdaya Tahap Malaikat Kahyangan.     

'Memangnya kenapa jika dia adalah seorang tokoh digdaya Tahap Malaikat Kahyangan? Ayah ku dan dua tetua Klan Dongfang juga merupakan tokoh digdaya di Tahap Malaikat Kahyangan, ' pikir Dongfang Zhu dalam hati saat dia mulai menenangkan diri.     

Sementara itu, dengan disaksikan oleh semua orang, Duan Ling Tian dengan santai melangkah maju dan berjalan menuju Tetua Kedua Klan Qiu, Qiu Zhi, secara perlahan. Setiap langkahnya terasa seperti pukulan di dada Qiu Zhi, dan membuat ekspresinya berubah drastis. Dia merasa seolah-olah dirinya akan hancur.     

Di antara semua orang yang hadir, hanya lima tokoh digdaya Tahap Malaikat Kahyangan lainnya yang bisa merasakan emosi Qiu Zhi yang mengamuk. Semua bisa tahu seberapa kuat Duan Ling Tian didasarkan pada serangannya sebelumnya!     

Duan Ling Tian baru setengah jalan menuju Qiu Zhi ketika Qiu Zhi tiba-tiba jatuh semaput karena tekanan.     

Brukk!     

Qiu Zhi telah ambruk karena tekanan itu dan jatuh berlutut. Ketika lututnya menyentuh tanah, sebuah suara keras bergema di Aula Utama.     

Bumm! Bumm! Bumm! Bumm! Bumm!     

Pada detik berikutnya, suara-suara benturan terdengar jelas beruntun di Aula Utama saat Qiu Zhi membenturkan dahinya ke lantai kepada Duan Ling Tian sampai dahinya mulai berdarah. Dia sepertinya tidak merasakan sakit saat terus membenturkan dahinya ke lantai.     

Adegan ini mengguncang banyak orang. Qiu Mu Qing, Dongfang Zhu, dan dua tetua biasa dari Klan Dongfang sangat terkejut. Bagaimanapun, mereka berbeda dari kelima tokoh digdaya Tahap Malaikat Kahyangan lainnya. Meskipun mereka telah melihat Duan Ling Tian membunuh Qiu Gang Yi sebelumnya, mereka mengira dia hanyalah tokoh digdaya biasa di Tahap Malaikat Kahyangan. Mereka tidak menyadari bahwa Duan Ling Tian bukanlah tokoh digdaya Tahap Malaikat Kahyangan biasa, dan dia jauh lebih kuat dari kelima tokoh digdaya di Tahap Malaikat Kahyangan, termasuk Tetua Kedua dari Klan Qiu yang masih bersujud.     

Keenam tokoh digdaya Tahap Malaikat Kahyangan itu dapat mendeteksi sesuatu dari serangan Duan Ling Tian sebelumnya. Basis kultivasi Duan Ling Tian begitu kuat sehingga mungkin berada di Bentuk Kedua atau Ketiga dari Tahap Malaikat Kahyangan! Tidak ada tokoh digdaya yang berada pada Bentuk Kedua Tahap Malaikat Kahyangan di Kota Cemerlang, apalagi tokoh digdaya pada Bentuk Ketiga Tahap Malaikat Kahyangan. Mereka semua menatap Duan Ling Tian dengan ekspresi khawatir.     

Tetua Kedua Klan Qiu merasa sangat gugup sampai-sampai dia ambruk ketika melihat Duan Ling Tian berjalan ke arahnya. Dia dengan cepat berlutut dan bersujud pada Duan Ling Tian. Seseorang seperti Duan Ling Tian bisa membunuhnya dengan mudah!     

"Tuan… Tuanku… Mohon beri ampun… Kasihanilah! Tolong tunjukkan belas kasihan, Tuanku !! " Qiu Zhi berkata setelah mengumpulkan keberaniannya untuk memohon belas kasihan dari Duan Ling Tian.     

Sikap rendah hati dari Tetua Kedua Klan Qiu mengejutkan Qiu Mu Qing, Dongfang Zhu, dan dua tetua biasa dari Klan Dongfang.     

Apakah lelaki tua yang berlutut di tanah itu benar-benar Tetua Kedua Klan Qiu? Bukankah dia orang yang sombong?     

Qiu Mu Qing dan yang lainnya tidak bisa memahami perilaku Qiu Zhi sehingga mereka terkejut. Butuh beberapa saat bagi mereka untuk mendapatkan kembali kesadaran mereka.     

Begitu Qiu Zhi berlutut, Duan Ling Tian juga berhenti bergerak. Dia hanya menatap Qiu Zhi dengan dingin saat berkata, "Jika aku tidak salah, kau bilang aku mencari kematian. Bukankah kau berencana untuk membunuhku?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.