Maharaja Perang Menguasai Langit

Di Aula Utama



Di Aula Utama

0Ketika Ketua Klan Qiu, Qiu An Ping, melihat Qiu Mu Qing berjalan ke arahnya, dia langsung tersenyum. Rasa akung bisa terlihat di matanya. "Mu Qing." Setelah beberapa saat, dia tidak bisa menahan diri untuk tidak menghela napas. Dia merasa tidak enak ketika dia memikirkan bagaimana dia mungkin harus mengingkari janjinya kepada putrinya. Sejak hari dia lahir, dia tidak pernah mengecewakannya. Namun, kali ini, dia mungkin harus mengecewakan putrinya.     
3

"Tetua Agung. Tetua Kedua," Qiu Mu Qing menyapa dua pria tua yang berdiri di samping Qiu An Ping dengan senyum di wajahnya ketika dia tiba di depan Qiu An Ping. Dari ucapannya, jelas bahwa kedua pria tua itu adalah Tetua Agung dan Tetua Kedua Klan Qiu.     

Tetua Agung Klan Qiu adalah seorang pria tua dengan tubuh sedang. Dia memiliki penampilan biasa. Senyum muncul di wajahnya saat Qiu Mu Qing menyapanya. Dia menatapnya dan mengangguk. "Qinger Kecil."     

Tetua Kedua Klan Qiu sedikit lebih besar dari Tetua Agung Klan Qiu. Tingginya sama dengan Qiu An Ping. Ketika dia mendengar Qiu Mu Qing menyapanya, dia hanya meliriknya dengan acuh tak acuh. Namun, sedikit ketidakpuasan bisa terdengar dalam suaranya ketika dia berkata, "Mu Qing, kau bertindak terlalu gegabah hari ini."     

Qiu Mu Qing terdiam ketika dia mendengar ucapan Tetua Kedua. Hari ini, ketika dia memegang tangan Duan Ling Tian dan menariknya keluar dari restoran, dia bertindak begitu saja. Dia juga tercengang ketika dia memikirkan tindakannya sendiri. Dia setuju bahwa dia telah bertindak terlalu gegabah dan berani. Lagi pula, terlepas dari apakah dia memiliki kesan yang baik tentang Duan Ling Tian atau tidak, itu tetaplah pertama kalinya dia bertemu dengannya. Tindakannya pasti bisa dianggap sebagai tamparan besar bagi Klan Dongfang. Karena itu, dia tidak berani membantah ucapan Tetua Kedua Klan Qiu.     

Tidak butuh waktu lama sebelum Tuan Kedua Klan Qiu, Qiu Gang Yi, tiba juga. Dia berinisiatif dan menyapa ketiga pria itu. "Ketua Klan, Tetua Agung, Tetua Kedua!"     

Ketika Qiu An Ping melihat Qiu Gang Yi, dia mengerutkan alisnya perlahan sebelum dia mengangguk acuh tak acuh.     

Segera setelah itu, para tetua bersama Qiu Gang Yi juga menyusul dan menyapa Qiu An Ping dan kedua pria tua itu.     

Tetua Agung Klan Qiu mengerutkan kening ketika dia melihat begitu banyak tetua berkumpul. Dia berkata dengan acuh tak acuh, "Qiu Gang Yi, kau boleh tinggal. Yang lain bisa pergi." Meskipun dia telah berbicara dengan lembut, suaranya tidak menimbulkan argumen.     

Ada tiga tokoh digdaya Tahap Malaikat di Klan Qiu. Di antara tiga tokoh digdaya Tahap Malaikat tersebut, Tetua Agung adalah yang terkuat. Untuk alasan ini, para tetua Klan Qiu lainnya tidak berani melawan Tetua Agung.     

Setelah Tetua Agung Klan Qiu selesai berbicara, para tetua Klan Qiu melirik Qiu Gang Yi sejenak sebelum mereka pergi. Meskipun mereka semua ingin pergi ke Aula Utama untuk menonton pertunjukan, mereka tahu tidak ada yang bisa mereka lakukan sekarang karena Tetua Agung telah berbicara. Mereka harus menerima bahwa Qiu Gang Yi akan mewakili mereka.     

Ketika para tetua Klan Qiu pergi, Qiu Gang Yi adalah satu-satunya yang tersisa di antara kelompok orang-orangnya.     

Setelah beberapa saat, Duan Ling Tian yang berjalan perlahan akhirnya tiba di hadapan Qiu An Ping, Tetua Agung, dan Tetua Kedua.     

"Ayah, dia adalah teman yang aku ceritakan sebelumnya," Qiu Mu Qing memperkenalkan Duan Ling Tian kepada Qiu An Ping ketika dia melihatnya. Qiu Mu Qing tidak lagi merasa khawatir setelah dia melihat betapa percaya dirinya Duan Ling Tian meskipun dia tahu ayahnya mungkin tidak dapat melindunginya.     

"Ketua Klan Qiu," Duan Ling Tian menyapa Qiu An Ping sambil tersenyum sebelum Qiu An Ping mengatakan apa pun.     

"Senang bertemu denganmu," Qiu An Ping menjawab sambil tersenyum ketika dia melihat betapa sopannya Duan Ling Tian. Dia bertanya, "Bagaimana aku harus memanggilmu?"     

"Li Feng!" Duan Ling Tian menjawab dengan senyum di wajahnya.     

Jawaban Duan Ling Tian membuat Qiu Mu Qing tertegun sejenak. Karena dia tahu nama aslinya, dia sedikit terkejut ketika dia mendengar Duan Ling Tian mengucapkan nama yang tidak dikenalnya. Dia sadar kembali ketika dia ingat Duan Ling Tian memintanya untuk tidak mengungkapkan nama aslinya.     

"Jadi ternyata Saudara Li Feng," Qiu An Ping mengangguk dan berkata, "Saudara Li Feng, kau bukan dari Kota Cemerlang, kan?"     

"Bukan, aku bukan dari Kota Cemerlang." Duan Ling Tian menggelengkan kepalanya.     

"Bolehkah aku tahu dari mana kau berasal, Saudara Li Feng?" Qiu An Ping menanyainya. Ada sedikit optimisme di matanya ketika dia berbicara. Ini karena dia tahu hampir tidak mungkin baginya untuk melindungi pemuda berpakaian ungu ini. Ia berharap pemuda berbaju ungu itu memiliki latar belakang yang luar biasa. Jika itu masalahnya, dia mungkin bisa mengalahkan Klan Dongfang. Maka putrinya tidak akan kecewa padanya karena tidak bisa melindungi pemuda berbaju ungu itu.     

"Ketua Klan Qiu, aku hanya seorang pendekar tanpa sekte yang berkelana!" Duan Ling Tian segera menjawab. Dia tidak mengungkapkan latar belakangnya.     

Seorang pendekar tanpa sekte?     

Ketika Tuan Kedua Klan Qiu, Qiu Gang Yi, dan Tetua Kedua mendengar ucapan Duan Ling Tian, ​​sedikit penghinaan terlihat di wajah mereka. Namun, ekspresi Qiu An Ping dan Tetua Agung langsung berubah serius. Qiu An Ping juga terlihat sangat kecewa.     

Sedangkan Nona Muda Klan Qiu, Qiu Mu Qing, dia tercengang ketika mendengar ucapan Duan Ling Tian. Namun, ketika dia sadar kembali, dia pikir Duan Ling Tian hanya menyembunyikan latar belakangnya. Dia mungkin akan mengungkapkannya ketika berhadapan dengan orang-orang dari Klan Dongfang untuk menakut-nakuti mereka. Kalau tidak, dia tidak akan begitu percaya diri.     

"Saudara Li Feng, ini adalah Tetua Agung dan Tetua Kedua Klan Qiu…" Qiu An Ping berbicara lagi untuk memperkenalkan Tetua Agung dan Tetua Kedua yang berdiri di sampingnya.     

"Salam untuk kalian berdua," kata Duan Ling Tian dengan sopan.     

Tetua Agung Klan Qiu mengangguk dengan acuh tak acuh sebagai tanggapan.     

Di sisi lain, Tetua Kedua Klan Qiu pura-pura tidak mendengar Duan Ling Tian. Dari awal hingga akhir, dia hanya melihat Duan Ling Tian sekali sebelum dia mengabaikannya.     

Duan Ling Tian tidak terlalu memikirkannya. Sejak dia berada di Benua Fana sampai sekarang, dia telah melihat banyak orang yang memandang rendah orang lain.     

"Ketua Klan, Tetua Agung, Tetua Kedua… Kita harus masuk sekarang. Tidak sopan jika kita membiarkan Ketua Klan Dongfang dan para tetua menunggu lebih lama lagi," kata Qiu Gang Yi tiba-tiba. Ucapannya seperti pengingat bagi yang lain, tetapi sedikit kegembiraan bisa terdengar dalam suaranya. Tidak diragukan lagi dia menikmati kemalangan yang akan menimpa Duan Ling Tian.     

Setelah Qiu Gang Yi berbicara, Ketua Klan Qiu, Qiu An Ping, Tetua Agung, dan Tetua Kedua berjalan ke Aula Utama Klan Qiu.     

Duan Ling Tian berjalan di sebelah Qiu Mu Qing saat dia mengikuti mereka.     

Qiu Gang Yi mengikuti di belakang. Seolah-olah dia khawatir Duan Ling Tian akan melarikan diri pada saat yang genting.     

Ketika Duan Ling Tian memasuki Aula Utama Klan Qiu, dia melihat betapa luasnya aula itu. Dekorasinya sederhana namun elegan.     

"Ayah, itu dia! Itu dia!" Sebuah suara marah berseru saat Duan Ling Tian melihat sekeliling Aula Utama. Suara itu terdengar tidak asing baginya. Dia langsung berbalik untuk melihat pemilik suara. Segera setelah dia menoleh, dia melihat Dongfang Zhu, Tuan Muda Kedua dari Klan Dongfang, yang dia pukuli di sebuah restoran di Kota Cemerlang.     

Pada saat ini, Dongfang Zhu berdiri di samping seorang pria paruh baya sambil menunjuk Duan Ling Tian dengan marah. Berdasarkan ucapannya, jelas siapa pria paruh baya di sebelahnya. Dia tidak lain adalah Dongfang Qian, Ketua Klan Dongfang.     

Ketika Dongfang Qian mendengar ucapan Dongfang Zhu, dia berbalik untuk melihat Duan Ling Tian dengan dingin seperti ular yang melihat mangsanya.     

Namun, Duan Ling Tian hanya melirik Dongfang Qian sekali sebelum dia mengalihkan perhatiannya ke dua pria tua yang berdiri di sebelah Dongfang Qian. Jelas kedua pria tua itu memegang posisi tinggi di Klan Dongfang. 'Mereka pasti Tetua Agung dan Tetua Kedua Klan Dongfang.'     

Sebelumnya, ketika Duan Ling Tian berada di kediaman pribadi Qiu Mu Qing, dia telah mendengar para tetua Klan Qiu mengatakan bahwa Ketua Klan Dongfang telah datang bersama putranya, Tetua Agung, dan Tetua Kedua. Karena alasan ini, tidak sulit bagi Duan Ling Tian untuk menebak siapa mereka.     

Kedua pria tua ini juga merupakan tokoh digdaya Tahap Malaikat Kayangan di Klan Dongfang.     

Mirip dengan Klan Qiu, Klan Dongfang memiliki tiga tokoh digdaya Tahap Malaikat Kayangan juga. Tiga tokoh digdaya Tahap Malaikat Kayangan adalah Ketua Klan, Tetua Agung, dan Tetua Kedua.     

Sedangkan dua pria yang berdiri di belakang mereka, Duan Ling Tian hanya memandang mereka sekilas. Jelas posisi mereka di Klan Dongfang tidak tinggi. Mereka mungkin adalah tetua biasa.     

Ketua Klan Qiu, Qiu An Ping, bersama dengan Tetua Agung dan Tetua Kedua Klan Qiu tiba di hadapan orang-orang dari Klan Dongfang.     

Qiu An Ping tersenyum dan menyapa Dongfang Qian, "Ketua Klan Dongfang!"     

Sementara itu, Tetua Agung dan Tetua Kedua Klan Qiu menyapa Tetua Agung dan Tetua Kedua Klan Dongfang.     

'Jalang! Jalang!' Dongfang Zhu mengamuk dalam hati ketika dia melihat Duan Ling Tian dan Qiu Mu Qing berdiri bersama, tampak seperti mereka adalah pasangan yang dibuat di Surga.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.