Maharaja Perang Menguasai Langit

Bunuh Dirimu Sendiri!



Bunuh Dirimu Sendiri!

3"Sahabatku, aku telah mengecewakanmu dalam insiden dengan Wu Kecil!" Li An langsung meminta maaf dengan ekspresi bersalah di wajahnya ketika melihat Yang Chong tiba dalam keadaan lelah akibat perjalanan jauh.      3

Yang Chong adalah seorang lelaki tua dengan penampilan biasa dan bertubuh besar. Rambut dan alisnya putih. Dia tampak seperti sebuah pagoda yang menjulang saat sedang berdiri.     

Dia menggelengkan kepalanya ketika mendengar permintaan maaf Li An. "Aku mengerti kesulitanmu. Jika aku jadi kau, aku akan melakukan hal yang sama. Karena itu, aku tidak menyalahkan dirimu atas kematian Wu Kecil! "     

Dia telah mendengar tentang apa yang terjadi dari pelayan tua yang mendampingi putranya, dan dia bisa memahami tindakan Li An. Jika Li An melakukan intervensi lebih dari yang sudah dia lakukan, itu akan menyebabkan insiden yang lebih besar.     

Karena hal itu akan mempengaruhi reputasi Sekte Pemuja Api, pejabat tinggi Sekte Pemuja Api kemungkinan akan mengusir Li An untuk menyelamatkan reputasi sekte tersebut. Karena itu, dia mengerti mengapa Li An bertindak seperti itu.     

Li An merasa lebih bersalah ketika melihat betapa pengertiannya Yang Chong. Tatapannya menjadi dingin saat ia berkata dengan tulus, "Jangan khawatir, aku pasti akan membalas dendam untuk Wu Kecil!"     

Namun, Yang Chong sepertinya tidak mendengar kata-kata Li An. Dia hanya menatap Li An dan berkata dengan tak acuh, "Bawa aku untuk bertemu dengan orang yang membunuh putraku."     

"Baik." Li An tidak terkejut bahwa Yang Chong ingin bertemu dengan Duan Ling Tian. Dia langsung mengantarkan Yang Chong ke tempat Duan Ling Tian berada.     

Meskipun Yang Chong mengatakan tidak menyalahkan Li An atas insiden itu, ketika Li An melihat Yang Chong bungkam, dia tahu Yang Chong pastilah tetap menyalahkannya walau sedikit.     

Hal itu wajar saja, jadi Li An tidak mengkhawatirkannya.     

"Duan Ling Tian juga telah membunuh seseorang yang ku rencanakan untuk kuterima sebagai murid sepuluh hari yang lalu. Aku tidak akan bisa duduk tenang selama dia masih hidup!" Li An tiba-tiba berkata dengan suara yang dalam saat matanya bersinar dengan niat membunuh.     

Li An tiba-tiba berbicara karena ingin mencairkan suasana. Selain itu, ia benar-benar membenci Duan Ling Tian.     

"Kau berencana untuk menerima seorang murid langsung?" Seperti yang diharapkan Li An, begitu Yang Chong mendengar kata-katanya, dia berbalik untuk melihat Li An dengan bingung. Dari apa yang dia ketahui, Li An memiliki persyaratan yang sangat tinggi ketika menerima murid. Tiga murid yang dia terima memiliki Akar Spiritual bawaan berwarna biru.     

"Ya." Li An mengangguk sebelum memberi tahu Yang Chong tentang Gu Chun dan sepupunya, Gu Long, dan bagaimana Gu Long juga terbunuh di tangan Duan Ling Tian.     

Ketika selesai berbicara, matanya bersinar memancarkan niat membunuh. Aura yang keluar dari tubuhnya juga sangat dingin dan menyebabkan suhu di sekitarnya turun beberapa derajat.     

"Aku bahkan menjadi lebih penasaran sekarang. Siapa yang begitu berani menyinggung Tetua Api Perak Pertama Li An dari Padepokan Kura-kura Hitam sejauh ini? Harus diakui bahwa keluhan Li An telah membuat Yang Chong merasa lebih baik.     

Ternyata, bukan hanya putranya yang dibunuh oleh orang ini. Bahkan orang yang sangat ingin diterima Li An sebagai murid karena memiliki Akar Spiritual bawaan biru juga mati di tangan orang ini.     

Karena itu, saat ini, Yang Chong merasakan rasa senasib dengan Li An. Sedikit rasa tidak senang yang dia rasakan di hatinya segera menghilang.     

…     

"Apa kah kau mendengar? Duan Ling Tian menyerang lagi setelah membunuh Gu Long sepuluh hari yang lalu!" Saat Li An dan Yang Chong berjalan ke altar Padepokan Kura-kura Hitam, mereka tiba-tiba mendengar murid Padepokan Kura-kura Hitam berseru dengan keras.     

Li An dan Yang Chong sedang terbang tinggi di langit, oleh karena itu tidak ada seorang pun di tanah yang memperhatikan mereka sama sekali. Jika tidak, murid-murid Padepokan Kura-kura Hitam di dekat altar akan maju untuk menyambut Li An.     

"Duan Ling Tian?" Li An dan Yang Chong bertukar pandang sebelum mereka berhenti untuk mendengarkan percakapan.     

"Apakah kau berbicara tentang bagaimana Duan Ling Tian menantang Kakak Senior Zhang Ji dan berhasil mengklaim rumah Secundus setelah mengalahkannya?"     

"Betul sekali! Sepertinya kau juga pernah mendengarnya!"     

"Bagaimana bisa aku tidak mendengarnya? Saat ini, hampir setiap murid Padepokan Kura-kura Hitam yang tidak berkultivasi secara tertutup telah mendengarnya."     

"Duan Ling Tian benar-benar kuat. Tidak disangka dia bahkan bisa mengalahkan Zhang Ji juga!"     

Percakapan murid Padepokan Kura-kura Hitam memasuki telinga Li An dan Yang Chong dengan jelas.     

Rumah Secundus?     

Mata Yang Chong langsung menyipit.     

Meskipun dia bukan anggota Sekte Pemuja Api, karena dia berteman baik dengan Li An, dia tahu seluk beluk Sekte Pemuja Api.     

Berdasarkan apa yang dia ketahui, murid-murid Padepokan Kura-kura Hitam yang tinggal di rumah Secundus sebagian besar berada di Tahap Malaikat Paling Inti dan di atasnya!     

"Li An, bukankah kau mengatakan bahwa kekuatan Duan Ling Tian sepuluh hari yang lalu hanyalah yang terkuat di antara para Pendekar Bela Diri di puncak tahap Malaikat Sempurna? Baru sepuluh hari berlalu, tetapi dia sudah mampu bersaing untuk mendapatkan rumah Secundus?" Yang Chong bertanya dengan cemberut saat melihat Li An.     

Dia tidak menunggu Li An untuk menjawab sebelum melanjutkan perkataannya, "Aku ingat kau mengatakan kepada ku bahwa rumah Secundus di Padepokan Kura-kura Hitam adalah untuk murid Tahap Malaikat Paling Inti! Apakah Zhang Ji seorang murid Tahap Malaikat Paling Inti yang tinggal di rumah Secundus?     

Li An tidak menjawabnya setelah ia selesai bicara.     

Yang mengejutkan Yang Chong, dia melihat Li An memperlihatkan ekspresi ketakutan dan tidak percaya di wajahnya.     

"Apa yang salah?" Yang Chong mau tidak mau bertanya ketika melihat hal itu.     

"Zhang Ji adalah murid langsung dari salah satu Tetua Api Perak di Padepokan Kura-kura Hitam kami. Dia adalah tokoh digdaya elit di antara semua murid Tahap Malaikat Paling Inti tingkat Dasar di Padepokan Kura-kura Hitam kami. Dia hanya selangkah lagi untuk menerobos ke Tahap Malaikat Paling Inti tingkat Menengah! " Li An menjawab dengan sungguh-sungguh.     

"Tokoh digdaya elit di antara semua murid Tahap Malaikat Paling Inti tingkat Dasar di Padepokan Kura-kura Hitam? Orang seperti itu telah kalah dari Duan Ling Tian?" Yang Chong bingung.     

Namun, berita yang paling mengejutkan belum datang.     

"Aku mendengar bahwa dalam pertarungan, Kakak Senior Zhang Ji telah menggunakan Kemampuan Ilahi menyerang tingkat tinggi, Tinju Raksasa. Meski begitu, dia tetap kalah!" Ketika Li An mendengar hal itu, matanya melebar tak percaya.     

"Bagaimana mungkin?!" serunya.     

"Dia telah menggunakan Kemampuan Ilahi menyerang tingkat tinggi, tapi kalah oleh Duan Ling Tian?" Ekspresi Yang Chong berubah muram saat bergumam, "Sepertinya Duan Ling Tian tidak menggunakan semua kekuatannya ketika bertarung dengan Gu Long sepuluh hari yang lalu!"     

Pada akhirnya, Li An dan Yang Chong mengetahui semua yang terjadi antara Duan Ling Tian dan Zhang Ji hari itu.     

Pada akhirnya, ketika mereka saling memandang, mereka bisa saling melihat rasa bingung di mata satu sama lain.     

Duan Ling Tian ternyata telah menguasai tiga Kemampuan Ilahi tingkat tinggi?     

Tidak hanya itu, Kemampuan Ilahi jenis bantuan tingkat tinggi yang dikuasai Duan Ling Tian telah menyerap energi yang sangat kuat yang dilepaskan Zhang Ji pada saat kritis? Selain itu, dia telah menggabungkan energinya sendiri dengan energi Zhang Ji dan melakukan serangan balik hingga melukai Zhang Ji dan mengalahkannya.     

"Kemampuan Ilahi jenis bantuan macam apa itu?" Li An dan Yang Chong saling bertukar pandang. Mereka masih kaget. Keduanya belum pernah mendengar tentang Kemampuan Ilahi seperti itu.     

"Sungguh Kemampuan Ilahi jenis bantuan yang tirani!" Yang Chong berkomentar dengan suara yang dalam.     

"Itu memang tirani! Apa yang dilakukan Duan Ling Tian sehingga pantas mendapatkan mukjizat semacam itu dari Tuhan? Dia tidak hanya memahami tiga Kemampuan Ilahi tingkat tinggi, tetapi Kemampuan Ilahi jenis bantuannya bahkan bukan Kemampuan Ilahi tingkat tinggi yang normal! " Mata Li An memerah karena cemburu ketika ia selesai bicara.     

…     

Di kediaman murid Padepokan Kura-kura Hitam.     

Di dalam rumah Secundus, Duan Ling Tian yang telah pulih untuk sementara waktu akhirnya memiliki kekuatan untuk berdiri.     

Setelah berdiri, dia segera memasuki tingkat keempat dari Pagoda Tujuh Pusaka. Dia berencana untuk memanfaatkan aliran waktu yang lambat di dalam untuk memulihkan Energi Malaikat Matahari-nya.     

Perasaan kosong di tubuhnya membuatnya merasa tidak aman.     

"Setelah pulih, aku akan masuk ke kultivasi tertutup dan meningkatkan basis kultivasi ku ke puncak Tahap Malaikat Agung terlebih dahulu sebelum merencanakan apa yang harus dilakukan selanjutnya!"     

Adapun saat ini, Duan Ling Tian tidak berani memikirkan Tahap Malaikat . Sempurna. Saat ini, basis kultivasinya baru saja menembus ke Tahap Malaikat Agung tingkat Menengah.     

"Duan Ling Tian!" Duan Ling Tian tidak tahu sudah berapa lama, tetapi ketika Energi Malaikat Matahari di tubuhnya telah pulih sekitar 10%, sebuah suara dingin terdengar dari luar rumah dan membuatnya terbangun.     

"Li An?" Duan Ling Tian merasa tidak asing dengan suara itu. Dia tahu itu suara milik Tetua Api Perak Pertama Li An dari Padepokan Kura-kura Hitam.     

"Apa yang dia lakukan di sini? Jangan bilang Zhang Ji memiliki semacam hubungan dengannya juga?" Duan Ling Tian mengerutkan kening dan keluar dari Pagoda Tujuh Pusaka.     

Setelah menyimpan Pagoda Tujuh Pusakanya, dia mendorong pintunya hingga terbuka dan berjalan keluar dari halaman kecil rumah Secundusnya.     

Begitu berjalan keluar, dia bisa merasakan banyak mata tertuju padanya. Dua pasang mata secara khusus memancarkan rasa permusuhan dan dipenuhi dengan niat membunuh.     

"Siapa dia?" Duan Ling Tian memandang Li An sebelum mengalihkan perhatiannya pada seorang lelaki tua dengan tubuh besar yang berdiri di sebelah Li An. Ekspresi bingung muncul di wajahnya.     

Dia tidak merasa aneh bahwa Li An menatapnya dengan niat membunuh. Namun, dia yakin ini adalah pertama kalinya dia bertemu dengan lelaki tua ini. Selain itu, lelaki tua itu bahkan tidak mengenakan seragam Sekte Pemuja Api. Ini berarti dia bukan anggota Sekte Pemuja Api.     

Duan Ling Tian tidak tahu bagaimana dia telah menyinggung orang tua ini sampai-sampai dia akan memancarkan niat membunuh yang begitu mengerikan.     

"Kau Duan Ling Tian?" Pria tua bertubuh besar itu bertanya dengan nada interogatif.     

"Siapa kau?" Duan Ling Tian bertanya sebagai balasan atas pertanyaan lelaki tua itu.     

Dengan disaksikan oleh semua yang lain, lelaki tua dengan tubuh besar itu memandang Duan Ling Tian dan berkata dengan nada yang tidak terburu-buru mau pun lambat, "Kau ... Bunuh dirimu sendiri!" Nada suaranya tidak dapat dibantah.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.