Maharaja Perang Menguasai Langit

Konfrontasi



Konfrontasi

3"Apa yang dia lakukan di sini?" Duan Ling Tian mengerutkan kening ketika mendengar kedatangan Li An dan berhenti memahami Kemampuan Ilahi, Perisai Kura-kura Hitam.      2

Saat ini, dia telah menghabiskan waktu enam bulan untuk memahami Perisai Kura-kura Hitam di tingkat keempat Pagoda Tujuh Pusaka. Namun, ia hanya berhasil mencapai permukaannya saja meski telah berusaha memahaminya selama enam bulan. Mungkin, kemajuannya akan memuaskan bagi banyak murid Padepokan Kura-kura Hitam, tapi itu tidak cukup baik baginya.     

Sebelumnya, ketika memahami dua Kemampuan Ilahi tingkat tinggi, Taktik Menyerap Dasar dan Surga Dunia Lain, tidak butuh waktu lama baginya untuk memahami dan menguasainya. Namun, dia telah menghabiskan enam bulan untuk memahami Perisai Kura-kura Hitam, tetapi tidak membuat banyak kemajuan. Wajar jika dia merasa tidak puas dan tidak senang.     

Tidak ada yang tahu berapa banyak kemajuan yang telah dibuat Duan Ling Tian dengan Perisai Kura-kura Hitamnya. Jika tidak, para murid yang dengan rajin memahami Perisai Kura-kura Hitam tetapi tidak membuat kemajuan apa pun itu akan sangat cemburu sehingga mata mereka mungkin akan memerah. Jika mereka bisa membaca pikiran Duan Ling Tian, ​​​​mereka mungkin ingin menendangnya beberapa kali untuk melampiaskan kemarahan mereka.     

"Sepertinya ini menyangkut masalah dengan Gu Chun!" Duan Ling Tian tiba-tiba teringat masalah tentang Gu Chun, dan dia berhasil menebak alasan Li An datang mencarinya dengan penuh murka. Ini adalah satu-satunya alasan yang masuk akal.     

Meskipun Duan Ling Tian tahu mengapa Li An datang untuk mencarinya, dia tidak terlihat khawatir sama sekali. Dia bersikap tenang.     

Wuss!     

Dengan hanya sebuah pikiran, dia telah meninggalkan Pagoda Tujuh Pusaka.     

Setelah menyimpan Pagoda Tujuh Pusaka, dia membuka pintu dan berjalan keluar dari rumah Tertiusnya.     

Saat berjalan keluar dari rumah Tertius, dia menemukan ribuan mata sedang menatapnya. Jelas ia menjadi fokus perhatian semua orang.     

Di antara semua mata yang menatapnya, dua pasang mata terasa sedikit berbeda. Matanya dingin dan penuh dengan niat membunuh.     

Bahkan sebelum dia berbalik untuk melihat mereka, dia sudah tahu milik siapa mata itu. Itu pasti Li An dan muridnya, Gu Chun!     

Mudah baginya untuk menebak siapa pemilik dua pasang mata itu karena selain Li An dan muridnya, dia tidak memiliki permusuhan dengan orang lain di Padepokan Kura-kura Hitam.     

Murid-murid Padepokan Kura-kura Hitam memandang Duan Ling Tian dengan simpatik.     

"Tetua Li An, apakah ada alasan mu datang mencariku?" Duan Ling Tian melesat ke udara dan berdiri di hadapan Li An. Dia memandang Li An dengan tenang seolah-olah dia tidak tahu apa ada yang salah.     

Murid-murid Padepokan Kura-kura Hitam merasa terkejut ketika melihat betapa tenangnya Duan Ling Tian. Mata Li An menjadi dingin saat berteriak, "Duan Ling Tian, ​​​​beraninya kau ?!" Suaranya menggelegar, dan membuat ngeri murid-murid Padepokan Kura-kura Hitam yang sedang menyaksikan.     

Beberapa murid Padepokan Kura-kura Hitam dengan kultivasi yang lebih rendah sangat terkejut sehingga wajah mereka langsung menjadi pucat.     

Sementara itu, Duan Ling Tian, ​​​​pihak yang terlibat itu, tetap bersikap tenang dari awal hingga akhir. Ekspresinya tetap tidak berubah bahkan ketika Li An berteriak, dia sama sekali tidak mengedipkan mata.     

"Duan Ling Tian tampaknya telah membuat marah Tetua Li An!"     

"Aku sudah berada di Padepokan Kura-kura Hitam selama enam tahun sekarang, ini adalah pertama kalinya aku melihat Tetua Li An sangat marah ... Aku benar-benar tidak tahu apa yang telah dilakukan Duan Ling Tian sehingga membuatnya marah sampai seperti itu!"     

"Kami akan segera tahu kalau kita menunggu dan menyaksikan."     

…     

Banyak murid Padepokan Kura-kura Hitam berbisik di kalangan mereka sendiri saat menyaksikan pemandangan yang ada di depan mata mereka. Mereka tahu ini akan menjadi sebuah pertunjukan yang bagus.     

"Tetua Li An, apa maksudmu? Maaf, tapi aku tidak mengerti, " tanya Duan Ling Tian dengan cemberut. Dia menunjukkan ekspresi bingung di wajahnya.     

Sebelum Li An bisa menjawab, Gu Chun yang berdiri di belakangnya berteriak, "Duan Ling Tian, ​​​​berhenti berpura-pura! Kau menghancurkan Akar Spiritual bawaan ku, tetapi kau mau bertindak pura-pura bodoh sekarang ?! "     

"Aku menghancurkan Akar Spiritual bawaanmu?" Sebuah ekspresi bingung muncul di wajah Duan Ling Tian ketika mendengar kata-kata Gu Chun. Kemudian, dia menatap Gu Chun sebelum menyeringai dingin. "Gu Chun, jika kau akan membuat tuduhan, setidaknya kau harus membuat cerita yang lebih baik, kan? Bagaimana aku bisa menghancurkan Akar Spiritual bawaan milikmu? Apakah kau pikir itu sesuatu yang mampu kulakukan? Apakah kau pikir kita semua idiot atau apakah kau pikir Tetua Li An idiot? " Duan Ling Tian memandang Gu Chun seolah-olah dia sedang melihat seorang idiot.     

"Kau ... Kau ..." Gu Chun menjadi semakin marah ketika melihat Duan Ling Tian menolak mengakui apa yang telah dia lakukan.     

Yang lebih membuatnya marah adalah selain Duan Ling Tian yang menatapnya seolah-olah dirinya idiot, bahkan ribuan murid Padepokan Kura-kura Hitam juga menatapnya seolah-olah dia idiot.     

"Gu Chun berkata bahwa Duan Ling Tian menghancurkan Akar Spiritual bawaannya?"     

"Lelucon macam apa itu! Siapa yang tidak tahu bahwa Akar Spiritual bawaan tersembunyi di dalam jiwa? Jika seseorang menyentuh Akar Spiritual bawaan seseorang, orang itu pasti akan menyentuh jiwanya juga. Bahkan seorang tokoh digdaya Tahap Malaikat Kahyangan pun tidak bisa menghancurkan Akar Spiritual bawaan orang lain tanpa menghancurkan jiwa orang itu!"     

"Dia harusnya membuat cerita yang lebih baik! Apakah Gu Chun berpikir kita semua bodoh seperti dirinya?"     

"Bahkan jika dia ingin menuduh Duan Ling Tian melakukan sesuatu, dia seharusnya menemukan sesuatu yang lebih bisa dipercaya. Dia benar-benar nekad!"     

"Tidak disangka Tetua Li An secara langsung datang untuk masalah ini. Jangan bilang dia percaya cerita Gu Chun?"     

Murid-murid Padepokan Kura-kura Hitam itu membicarakannya di kalangan mereka sendiri.     

Berdasarkan pembicaraan mereka, terlihat bahwa sama sekali tidak ada seorang pun dari mereka yang mempercayai kata-kata Gu Chun karena hal itu menentang semua keyakinan yang mereka ketahui. Selain itu, banyak dari mereka juga menatap Li An dengan tatapan yang aneh.     

Li An adalah Tetua Api Perak di Padepokan Kura-kura Hitam. Karena itu, murid-murid Padepokan Kura-kura Hitam tidak berani berbicara banyak tentang dia. Bagaimanapun, ini hanya masalah Duan Ling Tian, ​​​​tidak ada manfaat bagi mereka jika mereka berbicara membelanya.     

Meskipun mereka tidak berani berbicara di depan Tetua Li An, beberapa murid Padepokan Kura-kura Hitam mulai membahasnya di kalangan mereka sendiri melalui Pesan Suara.     

"Jika Tetua Li An benar-benar percaya pada Gu Chun, maka dia pasti idiot seperti Gu Chun!"     

"Aku tidak berpikir Tetua Li An percaya pada Gu Chun."     

"Jika dia tidak mempercayainya, mengapa dia datang mencari Duan Ling Tian dengan marah seolah-olah dia bermaksud membalas dendam padanya?"     

"Mungkin, dia hanya ingin mendapatkan sebuah alasan yang bagus untuk menyingkirkan Duan Ling Tian. Meskipun kita tahu bahwa tidak mungkin bagi Duan Ling Tian untuk menghancurkan Akar Spiritual bawaan Gu Chun, Tetua Li An dapat menggunakan alasan ini dan menjebaknya. Jika dia dinyatakan bersalah, dia akan dianggap melanggar aturan Sekte Pemuja Api karena membahayakan murid sekte tersebut dengan perbuatan jahat.     

"Betul sekali! Mengapa aku tidak memikirkan hal itu? Jika dia bisa menyalahkan Duan Ling Tian, ​​​​dia akan bisa membunuh Duan Ling Tian! Tetua Li An benar-benar kejam!"     

Banyak pembicaraan yang dilakukan melalui Pesan Suara memiliki pemikiran yang serupa.     

Kebanyakan murid itu memandang Li An dengan rasa takut ketika mereka menemukan betapa kejamnya Tetua Api Perak Pertama dari Padepokan Kura-kura Hitam! Tetua Api Perak ini tidak akan berhenti untuk mencapai apa yang diinginkannya.     

Kemudian, mereka mengalihkan pandangan mereka kepada Duan Ling Tian. Sorot mata mereka dipenuhi dengan rasa simpati.     

Banyak yang menghela nafas dalam hati. Mereka tidak berpikir Duan Ling Tian akan mampu bertahan hari ini.     

"Duan Ling Tian!" Li An berkata dengan disaksikan oleh yang lain. Suaranya dingin ketika berkata, "Aku tahu kau tidak akan mengaku menghancurkan Akar Spiritual bawaan murid ku. Namun, memang benar bahwa Gu Chun telah kehilangan Akar Spiritual bawaannya. Hal ini juga telah dipastikan oleh Tuan Ketua Padepokan!" Matanya berkilat dingin saat mencapai akhir kalimatnya.     

Kata-katanya mengejutkan para murid Padepokan Kura-kura Hitam. Mereka tidak menyangka Li An akan memunculkan Ketua Padepokan Kura-kura Hitam!     

Ketua Padepokan adalah orang terkuat di Padepokan Kura-kura Hitam. Jika Li An berbohong, itu sama saja dengan menghina Ketua Padepokan. Karena itu, Ketua Padepokan tidak akan membiarkan Li An lolos begitu saja. Karena alasan itu, mereka menyadari bahwa Li An mengatakan yang sebenarnya.     

Gu Chun benar-benar telah kehilangan Akar Spiritual bawaannya!     

"B-Bagaimana ini mungkin ?!"     

"Aku belum pernah mendengar ada orang yang selamat setelah Akar Spiritual bawaan mereka dihancurkan ... Namun, karena Tetua Li An berani menyebut Tuan Ketua Padepokan, maka itu pasti benar!"     

"Apa yang sedang terjadi? Jangan bilang Duan Ling Tian benar-benar telah menghancurkan Akar Spiritual bawaan Gu Chun?"     

Murid-murid Padepokan Kura-kura Hitam itu saling berbisik di antara mereka sendiri lagi saat mengalihkan pandangan mereka kepada Duan Ling Tian , rasa takut muncul di hati mereka.     

Harus diakui bahwa sebagai Tetua Api Perak Pertama dari Padepokan Kura-kura Hitam, Li An memiliki banyak trik yang disembunyikannya! Hanya dengan beberapa kalimat saja, dia telah berhasil mengubah opini publik!     

Bahkan jika Duan Ling Tian tidak sudi, dia harus mengakui bahwa Li An menangani masalah ini dengan cara yang brilian.     

"Tetua Li An, karena kau menyebut nama Tuan Ketua Padepokan, aku tidak punya pilihan selain percaya bahwa Gu Chun telah kehilangan Akar Spiritual bawaannya meskipun aku tidak sudi!" Duan Ling Tian memandang Li An ketika para murid menatapnya dan berkata dengan sungguh-sungguh, "Aku percaya Tetua Li An tidak akan menggunakan nama Ketua Padepokan dengan sembarangan!"     

"Tuan Ketua Padepokan adalah penguasa Padepokan Kura-kura Hitam. Tentu saja aku tidak akan menggunakan namanya dengan seenaknya. Lagipula, aku tidak punya keberanian untuk melakukan hal seperti itu!" Li An tersenyum.     

Jika dia tidak membutuhkan alasan yang bagus untuk membunuh Duan Ling Tian, ​​dia tidak akan membuang banyak kata dengan Duan Ling Tian.     

"Namun demikian, apa bukti yang kau miliki bahwa aku telah menghancurkan Akar Spiritual bawaan Gu Chun, Tetua Li An?" Ekspresi Duan Ling Tian masih tetap setenang biasanya. "Berdasarkan pengetahuan ku, seorang tokoh digdaya Tahap Malaikat Kahyangan atau di atasnya lah yang bisa menyelidiki dan merasakan Akar Spiritual bawaan seseorang. Dengan basis kultivasi ku saat ini, tidak mungkin bagi ku untuk menyelidiki atau mendeteksi Akar Spiritual bawaan, apalagi menghancurkan Akar Spiritual bawaan seeorang.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.