Maharaja Perang Menguasai Langit

Lantai Keempat Pagoda Tujuh Pusaka



Lantai Keempat Pagoda Tujuh Pusaka

2'Ia belum berubah menjadi Akar Spiritual bawaan hijau?' Duan Ling Tian membelalakkan matanya karena terkejut ketika mendengar kata-kata Tetua Huo. 'Akar Spiritual bawaan ku belum berubah menjadi hijau tetapi kecepatan ku beresonansi dengan Energi Roh Langit dan Bumi sudah dua kali lebih cepat dari sebelumnya ... Setelah Akar Spiritual bawaan ku berubah menjadi hijau, apakah itu berarti kecepatan ku beresonansi dengan Energi Roh langit dan Bumi juga akan semakin cepat lagi?' Duan Ling Tian tersentak saat memikirkannya.      2

Dia tidak berpikir ada perbedaan besar antara Akar Spiritual bawaan hijau dan kuning.     

'Jika Akar Spiritual bawaan hijau begitu menakjubkan, bukankah Akar Spiritual bawaan biru, nila, dan ungu akan lebih menakjubkan lagi?' Napas Duan Ling Tian bertambah cepat saat memikirkannya.     

'Metode untuk menyerap Akar Spiritual bawaan orang lain dengan Kemampuan Ilahi, Taktik Menyerap Dasar, untuk memperkuat Akar Spiritual bawaan ku adakah sebuah keberhasilan. Dengan kata lain, selama aku bisa menyerap Akar Spiritual bawaan yang cukup, Akar Spiritual bawaan ku akan dapat berubah menjadi biru, indigo, dan bahkan ungu yang langka. Kecepatan beresonansi dan menyerap Energi Roh Langit dan Bumi dengan akar Spiritual bawaan hijau setidaknya beberapa kali lebih cepat dari kecepatan ku sebelumnya. Jika aku memiliki Akar Spiritual bawaan ungu, kecepatannya akan sangat cepat! Dengan bantuan Akar Spiritual bawaan ungu dan aliran waktu di tingkat keempat dari Pagoda Tujuh Pusaka, siapa di Tanah Malaikat yang dapat menandingi kecepatan kultivasi ku?!' Saat pikiran Duan Ling Tian berubah arah, matanya berbinar. Dia merasa masa depannya akan menjadi sangat cerah.     

'Tentu saja, untuk mencapai semua itu, aku harus mengubah Akar Spiritual bawaan ku menjadi Akar Spiritual bawaan ungu!' Duan Ling Tian akhirnya menjadi tenang setelah waktu yang lama saat mengingat apa yang telah terjadi sebelumnya. 'Gu Chun memiliki Akar Spiritual bawaan hijau. Seharusnya ketika aku melahap Akar Spiritual bawaan hijaunya dengan Akar Spiritual bawaan kuning milikku, Akar Spiritual bawaan ku seharusnya berubah menjadi hijau. Namun, banyak energi dari Akar Spiritual bawaan hijau Gu Chun telah hilang ketika aku melahapnya. Faktanya, kemungkinan besar aku hanya melahap setengah dari energi dari Akar Spiritual bawaannya yang hijau. Pasti ini adalah penyebabnya mengapa Akar Spiritual bawaan ku tidak berubah menjadi hijau. Tetua Huo berkata bahwa Akar Spiritual bawaan ku yang awalnya berwarna kuning telah berubah menjadi lebih gelap. Aku dapat merasakan bahwa kecepatan ku beresonansi dan menyerap Energi Roh Langit dan Bumi dua kali lebih cepat. Sepertinya Akar Spiritual kuning terbagi lagi menjadi beberapa peringkat. Ada Akar Spiritual bawaan kuning dan kuning tua jadi pasti ada Akar Spiritual kuning muda juga!" Duan Ling Tian berpikir keras dan lama tentang hal ini.     

"Aku benar-benar ingin melihat seperti apa ekspresi Gu Chun ketika mengetahui kecepatan dirinya menyerap Energi Roh Langit dan Bumi menjadi lebih lambat daripada kura-kura. Aku yakin bahkan dalam mimpi terliarnya dia tidak berpikir aku akan bisa menyerap Akar Spiritual bawaannya yang hijau!" Duan Ling Tian mencibir saat melihat Gu Chun yang terbaring tak sadarkan diri di tanah.     

Dia tidak merasa menyesal menyerap Akar Spiritual bawaan Gu Chun. Jika dia membiarkan Gu Chun berkembang menjadi lebih kuat, lawannya itu hanya akan menjadi ancaman bagi dirinya di masa depan. Lebih baik baginya untuk membunuh musuh seperti itu saat masih dalam ayunan.     

Wuss! Wuss! Wuss! Wuss! Wuss!     

Dengan hanya sebuah pikiran, 10.000 pedang emas di dalam Wilayah 10.000 Pedang terbang mengelilingi Gu Chun dan meninggalkan sepuluh ribu luka di tubuhnya. Namun, itu semua luka dangkal, dan dia tidak banyak mengeluarkan darah.     

"Ahhh!" Meskipun 10.000 sinar pedang itu hanya melukai Gu Chun dengan ringan, tapi itu sangat menyakitkan. Rasa sakit yang perih dan intens membangunkan Gu Chun saat dia berteriak.     

Sementara itu, Duan Ling Tian menarik Wilayah 10.000 Pedangnya.     

Sosoknya, bersama dengan sosok Gu Chun yang terluka, langsung muncul di depan mata murid-murid Padepokan Kura-kura Hitam.     

Murid-murid Padepokan Kura-kura Hitam tidak bisa menahan nafas ketika melihat tubuh Gu Chun yang dipenuhi luka. Mata mereka dipenuhi rasa ketakutan ketika melihat Duan Ling Tian lagi. Mereka tidak mengira Duan Ling Tian akan begitu kejam! Meskipun luka di tubuh Gu Chun tidak akan membunuh atau membahayakannya, rasa sakit yang dia rasakan pasti sangat menyiksa.     

Hal itu bisa terlihat dari ekspresi Gu Chun.     

"Dengan kekuatanmu, kau pikir cukup untuk berjanji pada Li An bahwa kau akan bisa membereskan aku? Kau terlalu menganggap tinggi kekuatan mu! " Duan Ling Tian memandang Gu Chun dengan dingin sebelum memasuki rumah Tertius yang telah ia rebut darinya.     

Kerumunan itu baru mengalihkan perhatian mereka kepada Gu Chun setelah Duan Ling Tian menutup pintu.     

Ketika mereka melihat ekspresi sedih di wajah Gu Chun dan mendengar jeritannya, mereka bergidik.     

"Duan Ling Tian benar-benar kejam!"     

"Kecuali memang benar-benar diperlukan, lebih baik kita menjauh darinya. Dia orang gila yang bahkan tidak takut pada Tetua Li An!"     

"Kau tahu apa yang kupikirkan? Daripada Duan Ling Tian, ​​​​dia harus menyebut namanya menjadi Duan Gila! "     

Kerumunan itu kembali tersadar dan mulai berbisik di kalangan mereka sendiri. Sedikit rasa ketakutan juga bisa terlihat di mata mereka.     

Mulai saat ini dan seterusnya, nama Duan Ling Tian mulai menyebar di antara hampir 10.000 murid Padepokan Kura-kura Hitam.     

Duan Ling Tian tentu saja tidak menyadari hal ini. Setelah memasuki rumah Tertius, dia langsung masuk ke Pagoda Tujuh Pusaka. "Aku belum pernah berada di tingkat keempat Pagoda Tujuh Pusaka setelah diperbaiki. Aku akan pergi melihatnya sekarang!"     

Duan Ling Tian tidak memiliki kesempatan untuk memasuki tingkat keempat Pagoda Tujuh Pusaka itu setelah diperbaiki. Sekarang setelah mendapatkan tempat tinggal di Padepokan Kura-kura Hitam, dia akhirnya menemukan kesempatan untuk memasuki tingkat keempat dari Pagoda Tujuh Pusaka.     

"Energi Roh Langit dan Buminya benar-benar kaya!" Begitu Duan Ling Tian memasuki tingkat keempat Pagoda Tujuh Pusaka, dia langsung merasakan betapa kayanya Energi Roh Langit dan Bumi disitu. Energi Roh Langit dan Bumi di tempat itu sedikitnya dua kali lebih kaya daripada Energi Roh Langit dan Bumi di rumah Tertius yang memiliki tiga Formasi Pengumpul roh.     

Duan Ling Tian tahu ini semua berkat tiga Formasi Pengumpul roh di rumah Tertius. Karena Pagoda Tujuh Pusaka terletak di dalam rumah Tertius, lingkungan kultivasinya tentu saja dipengaruhi oleh lingkungan kultivasi rumah Tertius. Ini sangat bermanfaat bagi Duan Ling Tian.     

"Tingkat keempat dari Pagoda Tujuh Pusaka..." Duan Ling Tian mulai melihat-lihat tingkat keempat Pagoda Tujuh Pusaka. Dia melihat kabut ke mana-mana dia memandang. Hanya sebuah batu tinta yang tidak besar dan tidak pula kecil melayang di tengah tingkat keempat Pagoda Tujuh Pusaka.     

Ada sebuah penggaris hitam di atas batu tinta itu. Penggaris itu panjangnya tiga kaki.     

Duan Ling Tian tidak bisa berpaling dari penggaris itu begitu melihatnya.     

"Ini adalah Pusaka Langit Tertinggi di tingkat keempat Pagoda Tujuh Pusaka, Penggaris Alam Semesta?" Setelah beberapa lama, Duan Ling Tian menarik napas dalam-dalam ketika tersadar kembali. Tatapannya berbinar saat melihat penggaris itu.     

Dia telah lama mendengar tentang tujuh pusaka di dalam Pagoda Tujuh Pusaka dari Tetua Huo. Pusaka Langit Tertinggi di tingkat keempat Pagoda Tujuh Pusaka tidak lain adalah Penggaris Alam Semesta.     

Menurut Tetua Huo, Pusaka Langit Tertinggi akan memiliki nilai kualitas yang semakin tinggi bila tempat penyimpanannya berada pada tingkat yang lebih tinggi.     

Kabarnya Tombak Perang Kahyangan yang tersimpan di tingkat ketujuh Pagoda Tujuh Pusaka bahkan bisa menaklukkan alam semesta. Seberapa kuat untuk bisa menaklukkan alam semesta?     

"Meskipun Penggaris Alam Semesta tidak lebih berat dari sebilah pedang, kurasa aku belum bisa mengangkatnya…" Duan Ling Tian berusaha mengangkat Penggaris Alam Semesta itu dengan sekuat tenaga, tetapi dia hanya berhasil menggerakkannya sedikit. Dia sudah terengah-engah meskipun hanya bergerak sedikit.     

"Terlepas dari Pedang Langit Permata Jasper yang bisa ku gunakan dengan mudah berkat Pedang Hati Penguasa, aku harus menerobos ke Tahap Malaikat Kahyangan jika ingin menggunakan Pusaka-pusaka Langit Tertinggi lainnya di Pagoda Tujuh Pusaka! Bahkan jika aku menerobos ke Tahap Malaikat Kahyangan, aku mungkin tidak dapat menggunakan lima Pusaka Langit Tertinggi lainnya di Pagoda Tujuh Pusaka! Bagaimanapun, itu adalah senjata yang digunakan oleh pendekar kahyangan!"     

Celestial adalah para tokoh digdaya yang bahkan lebih kuat dari tokoh digdaya Tahap Malaikat Kahyangan!     

Ketika tokoh digdaya Tahap Malaikat Kahyangan telah berkultivasi ke bentuk terakhir, Bentuk Kesembilan, Bentuk Kenaikan Kahyangan, dia harus menjalani Petaka Kenaikan Kahyangan. Dia hanya akan dianggap sebagai Celestial sejati setelah menjalani Transendensi ke Alam Devata!     

Celestial berbeda dari manusia. Hidup mereka sangat panjang jika tidak mengalami kecelakaan.     

Namun, selain dari Celestial, di tanah Malaikat, orang-orang yang basis kultivasinya telah memasuki Bentuk Ketujuh Tahap Malaikat Kahyangan, Bentuk yang Menantang Langit, juga memiliki rentang hidup yang sangat panjang. Ia disebut Bentuk yang Menantang Langit karena menentang rentang hidup yang telah ditentukan oleh kahyangan.     

'Sekarang aku berhasil mengubah Akar Spiritual bawaan ku, ditambah dengan lingkungan kultivasi, kecepatan kultivasi ku akan menjadi jauh lebih cepat!' Duan Ling Tian berpikir dalam hati sambil duduk bersila di udara dan mulai mengerahkan Teknik Penguasa Perang Sembilan Naga untuk menyerap Energi Roh Langit dan Bumi.     

Teknik itu dengan cepat mengedarkan sebuah siklus Qi yang hebat untuk meningkatkan basis kultivasinya, dan membuat Duan Ling Tian merasa sangat gembira.     

"Kecepatan kultivasi yang sangat cepat! Dengan kecepatan kultivasi ku ini, aku akan dapat menembus ke Tahap Malaikat Agung tingkat Menengah hanya dalam dua tahun!" Duan Ling Tian merasa sangat percaya diri.     

Tentu saja, dua tahun yang ia maksud mengacu pada dua tahun di tingkat keempat Pagoda Tujuh Pusaka. Dua tahun di tingkat keempat Pagoda Tujuh Pusaka hanya berarti dua bulan di luar pagoda itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.