Maharaja Perang Menguasai Langit

Luo Bersaudara



Luo Bersaudara

1Tiga hari berlalu hanya dalam sekejap mata.     
1

Zona Rahasia Malaikat Bela diri Istana Langit Mistis akan dibuka dalam waktu sepuluh hari. Pada saat itu, hanya tiga puluh orang yang diizinkan masuk untuk berlatih. Tentu saja, lebih tepat untuk mengatakan 'mencari harta karun' daripada 'berlatih.'     

Ada banyak harta berharga di dalam Zona Rahasia Malaikat Bela diri, dan hal yang paling berharga tidak lain adalah berbagai Pusaka Kemampuan Ilahi yang tersembunyi di dalamnya. Pusaka Kemampuan Ilahi ini adalah peninggalan kuno yang ditinggalkan oleh tokoh digdaya di masa lalu.     

Tidak banyak dari tokoh digdaya ini berasal dari Istana Langit Mistis karena Istana Langit Mistis baru naik menjadi kekuatan kuasi ketiga setelah itu.     

Alasan Istana Langit Mistis bersusah payah merekrut para jenius Tahap Malaikat di bawah usia empat puluh tahun adalah agar mereka memiliki lebih banyak orang yang masuk ke Zona Rahasia tersebut.     

Jika seseorang berhasil menerobos ke Tahap Malaikat Agung setelah keluar dari Zona Rahasia Malaikat Bela diri dan memahami Kemampuan Ilahi yang terkandung di dalam Pusaka Kemampuan Ilahi yang telah mereka lihat di Zona Rahasia Malaikat Bela diri, itu akan menjadi keuntungan terbesar bagi mereka.     

Dalam sejarah Istana Langit Mistis, hanya ada segelintir orang yang berhasil menerobos ke Tahap Malaikat Agung setelah keluar dari Zona Rahasia Malaikat Bela diri dan memahami Kemampuan Ilahi yang terkandung dalam Pusaka Kemampuan Ilahi. Namun, jumlah Kemampuan Ilahi yang diturunkan sangat sedikit.     

Zona Rahasia Malaikat Bela diri akan terbuka setelah sepuluh hari. Karena fakta bahwa hanya ada 30 orang yang diizinkan masuk, mereka harus bersaing untuk mendapatkan tempat untuk memasuki Zona Rahasia Malaikat Bela diri.     

Dari tiga puluh tempat itu, sepuluh tempat diberikan kepada Istana Langit. Dua puluh tempat tersisa dibagikan oleh tiga istana lainnya.     

Meskipun Istana Langit diberi sepuluh tempat, para murid yang memenuhi syarat untuk berkompetisi dan masuk ke Zona Rahasia Malaikat Bela diri tidak merasa senang sama sekali. Jika memungkinkan, mereka lebih suka pergi ke salah satu dari tiga istana lainnya untuk memperebutkan tempat itu.     

Meskipun tiga istana lainnya hanya diberi jatah masing-masing rata-rata tujuh tempat, jumlah murid muda yang luar biasa di tiga istana lainnya kurang dari setengah dibandingkan dengan Istana Langit.     

Persaingan terjadi sangat sengit di Istana Langit meskipun mereka mendapat jatah sepuluh tempat.     

Ada sebuah panggung yang luas dan tak terbatas di atas puncak curam di mana Istana Langit berada. Kompetisi untuk mendapatkan tempat untuk memasuki Zona Rahasia Malaikat Bela diri untuk Istana Langit akan diadakan di sana.     

Karena itu, pagi-pagi sekali, banyak orang, termasuk mereka yang berasal dari tiga istana, datang untuk menonton pertunjukan itu.     

Meskipun akan ada kompetisi untuk mendapatkan tempat untuk memasuki Zona Rahasia Malaikat Bela diri di setiap istana, itu tidak akan semenarik kompetisi di Istana Langit. Inilah sebabnya mengapa banyak murid dari Istana Bumi, Istana Mistis, dan Istana Kuning yang tidak memenuhi syarat untuk ikut serta dalam kompetisi datang ke Istana Langit pagi-pagi untuk bergabung dalam kesenangan menyaksikan pertunjukan.     

"Tempat yang diberikan kepada Istana Langit kita tidak banyak." Salah satu murid Istana Langit menghela nafas secara emosional.     

"Betul sekali. Meskipun tempat yang diberikan bagi Istana Langit kita lebih dari ketiga istana lainnya, dan murid Istana Langit terakhir yang mendapatkan tempat itu mungkin yang terlemah di sini, dia pasti akan lebih kuat daripada murid terlemah yang mendapatkan tempat di tigaistana lainnya," seorang murid Istana Langit lainnya menimpali.     

"Bukankah itu sebuah anugerah? Kesampingkan yang lainnya, di Istana Langit, kita sudah memiliki empat tokoh digdaya yang berada di atas Tahap Malaikat Sejati! Dua bulan yang lalu, ketika Istana Langit kita merekrut murid baru, kita berhasil merekrut Ling Tian dan Wang Fei Xuan yang keduanya berada di Tahap Malaikat Sejati juga! Saat ini, Istana Langit kita memiliki 6 tokoh digdaya Tahap Malaikat Sejati di bawah usia empat puluh tahun! "     

"Enam dari mereka pasti akan mendapatkan tempat untuk memasuki Zona Rahasia Malaikat Bela diri hari ini … Pertarungan untuk empat tempat tersisa akan sangat sengit. Aku menduga mereka yang tidak memiliki basis kultivasi di puncak Tahap Malaikat Murni kemungkinan besar tidak akan memiliki kesempatan untuk mengamankan tempat untuk memasuki Zona Rahasia Malaikat Bela diri.     

"Perekrutan begitu banyak jenius Tahap Malaikat dari istana kita juga telah memberikan tekanan yang cukup besar pada mereka yang awalnya sesuai dengan persyaratan."     

"Betul sekali! Awalnya, aku acuh tak acuh ketika mereka mengumumkan bahwa mereka merekrut para jenius Tahap Malaikat di luar karena aku tidak berpikir mereka akan dapat merekrut siapa pun di Tahap Malaikat Sejati. Namun, tidak terlintas dalam pikiran ku bahwa mereka tidak hanya dapat merekrut tokoh digdaya di Tahap Malaikat Sejati dan di atasnya, tetapi keduanya benar-benar memilih untuk bergabung dengan Istana Langit kita!     

"Kita bisa mengesampingkan Wang Fei Xuan karena dia adalah cucu kandung dari Penguasa Istana Saber Tirani, dan dia sudah cukup terkenal di Istana Langit Mistis kita… Namun, Ling Tian, ​​di sisi lain, muncul entah dari mana! Dia yang terkuat di antara semua murid Istana Langit Mistis di bawah usia empat puluh!"     

"Sebelumnya, Ling Tian mampu bermain imbang saat duel dengan Guo Lu. Basis kultivasinya pasti cukup dekat dengan puncak Tahap Malaikat Sejati. Setelah itu, dia diberikan pintu masuk ke Kolam Jiwa. Hanya butuh dua puluh hari baginya untuk menyelesaikan penyerapan Energi Roh Langit dan Bumi di dalamnya! Apakah kalian semua berpikir mungkin baginya untuk menembus ke puncak Tahap Malaikat Sejati?     

"Yah, bukankah sudah jelas? Aku yakin dia sudah!"     

"Aku cukup yakin dia juga sudah begitu!"     

…     

Di sekeliling panggung yang luas itu, masing-masing murid Istana Langit mengubur diri mereka bersama dalam pembahasan hal itu. Topik mereka telah beralih dari tempat yang diberikan untuk memasuki Zona Rahasia Malaikat Bela diri menjadi kepada Duan Ling Tian.     

Hampir 80% murid Istana Langit merasa Duan Ling Tian pasti telah membuat terobosan ke puncak Tahap Malaikat Sejati!     

Di sudut kerumunan, Guo Lu berdiri diam dengan senyum tak acuh di wajahnya.     

Hanya dia yang tahu bahwa Adik Junior Ling Tian sudah lama menembus ke puncak Tahap Malaikat Sejati.     

Pemurnian di dalam Kolam Jiwa hanyalah sebuah dorongan bagi Adik Junior Ling Tian dalam perjalanannya menerobos ke Tahap Malaikat Terkemuka.     

Tentu saja, dia berpikir seperti itu karena Duan Ling Tian telah menunjukkan belas kasihan padanya. Karena alasan itu, dia merasa bahwa basis kultivasi Duan Ling Tian pada waktu itu pasti sudah berada di puncak Tahap Malaikat Sejati. Setelah membenamkan dirinya di Kolam Jiwa, mungkin saja dia tidak membuat terobosan, tetapi basis kultivasinya pasti semakin diperkuat.     

Karena itulah dia tidak ikut serta dalam membahasnya dengan orang-orang di sekitarnya.     

"Guo Lu, apakah kau juga berpikir Ling Tian telah menembus puncak Tahap Malaikat Sejati?" Dua sosok tiba-tiba muncul di sisi Guo Lu. Mereka adalah dua pemuda. Penampilan mereka identik, dan mereka berdua berpakaian putih. Tidak hanya keduanya tampan, tetapi mereka juga tampil anggun dan terhormat.     

Orang yang berbicara adalah pemuda berpakaian putih yang berdiri di sisi kiri. Tidak sulit membedakan kedua pemuda berbaju putih itu. Salah satunya memiliki tahi lalat cinnabar merah di antara alisnya, dan yang lainnya memiliki tahi lalat hitam di antara alisnya.     

Orang yang berbicara dengan Guo Lu adalah yang memiliki tahi lalat hitam di antara alisnya.     

"Aku tidak tahu." Guo Lu mengerutkan kening saat melihat kedua pria ini.     

Meskipun kedua orang ini tidak memiliki permusuhan dengannya, mereka suka memamerkan kekuatan mereka.     

Setelah dia dikalahkan sekali oleh mereka berdua, mereka akan selalu datang untuk menantangnya tanpa menunjukkan belas kasihan. Apalagi pernah dia mengaku kalah, tetapi mereka tetap tidak menunjukkan belas kasihan, menyebabkan dia harus terbaring di tempat tidur selama dua minggu.     

Karena alasan itu, Guo Lu tidak memiliki kesan yang baik terhadap kedua pemuda ini.     

Dua pemuda berpakaian putih identik itu adalah murid di Istana Langit. Mereka berada di Tahap Malaikat Sejati tingkat Penguasaan dan bahkan lebih kuat dari Guo Lu. Jelas sekali mereka kembar.     

Jika mereka bergabung, ditambah dengan chemistry antara si kembar itu, mereka bahkan mampu mengalahkan beberapa tokoh digdaya biasa di puncak Tahap Malaikat Sejati. Karena itu, mereka sangat arogan.     

Pemuda berpakaian putih dengan tahi lalat hitam di antara alisnya adalah Luo He. Dia adalah anak bungsu dari kedua kembar itu. Dia memandang Guo Lu dengan jijik sebelum tertawa terbahak-bahak. "Guo Lu, kau benar-benar malas. Dia hanya seekor anjing kecil, tetapi kau malah datang untuk bermain seri dengannya! Sungguh memalukan!"     

Luo Shan, pemuda berpakaian putih lainnya dengan tahi lalat merah di antara alisnya, berkata dengan suara yang dalam, "Kau bisa mempermalukan dirimu sendiri semaumu, tapi tolong tinggalkan kami. Itu semua gara-gara kau sehingga orang-orang mulai berspekulasi bahwa tidak ada dari kita yang sepadan dengannya setelah dia keluar dari Kolam Jiwa!"     

"Kau bisa menantang Adik junior Ling Tian jika kalian berdua sangat ingin membuktikan kekuatanmu. Kenapa kau pamer di depanku?" Guo Lu bertanya dengan acuh tak acuh.     

"Guo Lu, kau mencari mati." Ekspresi Luo He berubah serius saat Sumber Sejati bangkit dari tubuhnya. Tampaknya dia sangat ingin menyerang.     

"Apakah aku mengatakan sesuatu yang salah?" Guo Lu menyeringai, "Aku akui bahwa aku lebih rendah dari kalian berdua. Kalian dapat membuat diri kalian terlihat bagus dengan mengalahkan aku, tetapi bukankah itu hanya menunjukkan betapa pemalunya kalian berdua? Hanya menggertak yang lemah tapi takut dengan yang kuat!" Guo Lu tidak repot-repot merendahkan suaranya saat berbicara. Kata-katanya segera menarik perhatian banyak murid Istana Langit.     

Sekelompok murid Istana Langit langsung mendatangi mereka dan dengan penasaran memperhatikan Guo Lu dan Luo Bersaudara.     

"Huh!" Ekspresi Luo He berubah serius ketika melihat Guo Lu dengan sengaja menarik perhatian orang lain. Jika dia menyerang saat ini, itu hanya akan membuktikan bahwa kata-kata Guo Lu benar.     

'Wajah sama pentingnya bagi seorang pria seperti kulit kayu bagi pohon.' Luo He benar-benar tidak ingin mempermalukan dirinya sendiri.     

"Guo Lu, kami akan menunjukkan kepadamu bahwa salah satu dari kami lebih kuat dari orang itu." Luo Shan mendesis dengan ekspresi muram.     

"Siapa pun bisa membual. Mengapa kau tidak datang dan membual kepada ku setelah mengalahkan Adik junior Ling Tian?" Seringai di wajah Guo Lu berubah menjadi lebih lebar.     

Saat ini, sekelompok murid Istana Langit yang mendatangi mereka secara kasar dapat menebak apa yang sedang terjadi. Seketika, mereka mulai berbisik satu sama lain. "Luo Bersaudara ingin bertanding dengan Ling Tian?"     

"Salah satu dari Luo Bersaudara lebih kuat dari Guo Lu, tetapi ada kemungkinan Ling Tian telah menembus ke puncak Tahap Malaikat Sejati. Jika mereka bertarung dengannya secara sendiri-sendiri, mereka mungkin bukan tandingan Ling Tian."     

"Betul sekali! Perbedaan antara tokoh digdaya di Tahap Malaikat Sejati tingkat Penguasaan dan puncak Tahap Malaikat Sejati bukanlah lelucon! Jika Ling Tian telah menembus ke puncak Tahap Malaikat Sejati, mereka tidak akan bisa mengimbanginya kecuali mereka menggabungkan kekuatan!"     

"Kata-katamu terdengar konyol ... Itu spekulasimu bahwa Ling Tian telah menembus ke puncak Tahap Malaikat Sejati. Mungkin, dia bahkan belum membuat terobosan."     

"Jika dia benar-benar belum membuat terobosan, maka salah satu dari Luo Bersaudara mungkin memiliki kesempatan untuk menang."     

…     

Saat ini, Duan Ling Tian tentu saja tidak menyadari bahwa dia telah menjadi sasaran seseorang, dan bahwa seseorang itu adalah dua orang terkuat di antara murid Tahap Malaikat Sejati tingkat Penguasaan di Istana Langit. Mereka adalah sepasang pendekar kembar.     

Di luar lereng gunung yang curam itu, Duan Ling Tian dan Wang Fei Xuan naik ke udara bersama saat mereka menuju puncak.     

"Kau sudah berbicara dengan Lu Jian dan Ren Fei, kan?" Duan Ling Tian bertanya sambil menatap Wang Fei Xuan.     

"Sudah." Wang Fei Xuan mengangguk sebelum menyadari sesuatu. "Aku mendengar kompetisi untuk mendapatkan tempat untuk memasuki Zona Rahasia Malaikat Bela diri kali ini di Istana Langit akan berlangsung sangat sengit. Jika keduanya tidak mendapatkan tempat, bagaimana kau akan membayar utang budi pada senior mereka?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.