Maharaja Perang Menguasai Langit

Teman yang Tulus



Teman yang Tulus

1Meskipun mereka tidak khawatir Gu Li akan melewati batas, setidaknya dia masih berani memberi pelajaran pada Zhao Ji.      0

"Ya. Aku sengaja menentangmu. Terus? Jangan bilang kau akan memberiku pelajaran?" Gu Li tersenyum mengejek sambil menatap Zhao Ji dengan tak acuh.     

"Kau!" Ketika Zhao Ji mendengar kata-katanya, wajahnya berubah menjadi hijau lalu memucat. Namun, dia tidak bisa memberikan jawaban sama sekali, apalagi memberi pelajaran pada Gu Li.     

Jika dia bergerak, orang yang akan menerima hukuman adalah dirinya, bukan Gu Li.     

Hanya dengan sedikit kekuatan yang dia miliki, dia bahkan tidak bisa mengalahkan Duan Ling Tian yang berada di puncak Tahap Malaikat Sejati, apalagi Gu Li yang berada di puncak Tahap Malaikat Terkemuka.     

"Jika kau tidak berani, maka berhentilah berbicara di depanku!" Gu Li berkata dengan ekspresi jijik. Setelah berpaling dari Zhao Ji, dia menatap Duan Ling Tian dan tersenyum. "Adik Junior Ling Tian, ​​​​aku senang berkenalan denganmu. Ayo kita pergi! Temani aku minum-minum."     

Setelah selesai berbicara, dia naik ke angkasa dan terbang menuju kejauhan dengan cepat.     

Duan Ling Tian mengangguk pada Wang Pi, Wang Fei Xuan, dan Liu Jian sebelum mengikuti Gu Li pergi, ia hanya meninggalkan siluet elegannya yang perlahan menghilang dari pandangan kerumunan itu.     

Insiden hari ini akhirnya berakhir.     

"Ahhhhhh!" Setelah Gu Li dan Duan Ling Tian pergi, Zhao Ji yang tubuhnya gemetar karena marah berteriak keras. Nada suaranya dipenuhi dengan rasa marah dan tidak puas.     

'Gu Li, Ling Tian ... aku, Zhao Ji, bersumpah bahwa aku tidak akan membiarkan kalian berdua lolos begitu saja! Aku tidak akan membiarkan kalian berdua lolos!" Zhao Ji meraung dalam hati. Jika pikiran bisa membunuh, Duan Ling Tian dan Gu Li pasti sudah lama terbunuh olehnya.     

"Orang itu benar-benar beruntung. Tak disangka bahkan Gu Li akan membantunya." Setelah semuanya berakhir, Wang Fei Xuan menghela nafas lega. Baginya, ini adalah hasil terbaik.     

Dia masih tidak merasa yakin bahwa Duan Ling Tian akan bergerak secara langsung.     

Duan Ling Tian mengikuti Gu Li ke tempatnya untuk minum-minum. Setelah satu putaran minum-minum, keduanya sudah saling mengenal satu sama lain. Tentu saja, ini karena Gu Li adalah orang yang tulus, dan ini sangat cocok untuk Duan Ling Tian.     

Setelah tiga putaran minum-minum, Duan Ling Tian memandang Gu Li dan bertanya sambil tersenyum, "Kakak Senior Gu Li, apakah benar kau membantu ku hanya karena kau menyukai ku?"     

"Tentu saja." Gu Li sedikit ragu sebelum menganggukkan kepalanya.     

"Betulkah?" Duan Ling Tian menatap mata Gu Li tanpa berkedip seolah-olah sedang mencoba mencari jawaban di matanya.     

"Cukup! Berhenti menatap seperti itu!" Mata adalah jendela hati dan jiwa seseorang. Bahkan Gu Li tidak bisa membuat matanya berbohong. Ketika dia melihat Duan Ling Tian menatap matanya, dia langsung menyerah.     

Dia menjawab dengan patuh, "Alasan ku muncul saat itu dan membantu mu adalah karena Guru Besar. Guru Besar memberi tahu ku tentang kau dan bahkan mengatakan bahwa bakat bawaan mu lebih tinggi dari ku. Ditambah dengan ketenaranmu di Istana Langit Mistis, aku menjadi penasaran denganmu. Ternyata, penilaian Guru Besar benar. Kau benar-benar luar biasa."     

"Guru Besar?" Duan Ling Tian bingung. Dia tidak tahu siapa yang dimaksud Gu Li dengan Guru Besar.     

Sejauh yang dia tahu, ayah Gu Li adalah salah satu dari dua Pelindung Istana Langit Mistis yang Agung. Dia adalah seseorang dari generasi yang sama dengan Penguasa Istana. Posisinya di Istana Langit Mistis bisa dibilang sangat tinggi.     

Di Istana Langit Mistis, tidak banyak orang yang memiliki posisi senioritas yang lebih tinggi dari ayah Gu Li.     

Namun, Guru Besar yang disebutkan Gu Li pasti memiliki senioritas yang lebih tinggi dari ayahnya.     

"Kolam Jiwa," Gu Li mengeluarkan dua kata untuk memberinya petunjuk ketika melihat betapa bingungnya Duan Ling Tian.     

"Oh, jadi senior itu sebenarnya adalah Guru Besarmu." Karena Gu Li sudah memberinya petunjuk, Duan Ling Tian langsung bisa menebak siapa Guru Besar Gu Li.     

Guru Besar Gu Li adalah pria bertangan satu yang menjaga Kolam Jiwa.     

"Lalu, apakah ini berarti senior itu adalah guru dari gurummu?" Duan Ling Tian bertanya.     

"Dia adalah guru dari ayahku. Aku belum memiliki guru. " Gu Li tersenyum. "Guruku pasti sedang menungguku di Provinsi Atas Tanah Malaikat."     

"Kau akan pergi ke Provinsi Atas, Kakak Senior Gu Li?" Duan Ling Tian sedikit terkejut.     

"Ya." Gu Li mengangguk. "Aku akan pergi ke Provinsi Atas ketika basis kultivasi ku telah menembus ke Tahap Malaikat Agung. Hal itu selalu menjadi tujuanku untuk pergi ke Provinsi Atas!"     

Duan Ling Tian mengangguk. Dia mengerti tentang hal ini.     

Di Provinsi Bawah Tanah Malaikat, Gu Li bukan satu-satunya yang memiliki tujuan untuk pergi ke Provinsi Atas.     

Banyak tokoh digdaya dengan bakat bawaan yang sangat tinggi dengan keyakinan yang tinggi ingin pergi ke Provinsi Atas karena di situlah tokoh digdaya sejati di Tanah Malaikat berkumpul.     

Di tempat itu, ada banyak tokoh digdaya yang tidak dimiliki oleh Provinsi Bawah Tanah Malaikat. "Segera?" Duan Ling Tian bertanya.     

"Paling lama satu tahun lagi," jawab Gu Li sambil tersenyum. Dia memiliki ekspresi percaya diri di wajahnya. Dia akan menerobos ke Tahap Malaikat Agung paling lama satu tahun lagi dan menuju ke Provinsi Atas Tanah Malaikat!     

"Sebegitu cepatnya?" Duan Ling Tian bahkan semakin terkejut.     

"Mungkin, ini cukup cepat dibandingkan dengan yang lain. Namun, dibandingkan dengan kau, Adik Junior Ling Tian, ​​​​itu tidak cepat sama sekali. Aku percaya kau pasti akan dapat menembus ke Tahap Malaikat Agung sebelum berusia lima puluh!" Gu Li sangat mengagumi bakat bawaan Duan Ling Tian. Selain itu, dia juga memiliki pendapat yang sangat tinggi tentang pemuda ini.     

"Adik Junior Ling Tian, ​​​​apakah kau memiliki rencana untuk pergi ke Provinsi Atas setelah menerobos ke Tahap Malaikat Agung?" Gu Li bertanya.     

"Tentu saja!" Duan Ling Tian mengangguk tanpa ragu-ragu.     

Dia harus pergi ke Provinsi Atas, tetapi hanya setelah dia menembus ke Tahap Malaikat Agung.     

Dengan basis kultivasinya saat ini, dia masih membutuhkan waktu lama sebelum bisa menembus ke Tahap Malaikat Agung. Dia tidak bisa menunggu begitu lama. Dia sudah memutuskan untuk pergi ke Provinsi Atas setelah basis kultivasinya menembus ke Tahap Malaikat Terkemuka untuk mencari Ke'er dan anaknya.     

"Sepertinya kita berdua memiliki tujuan yang sama dan tidak berencana membuang waktu kita di Provinsi Bawah. Sepertinya aku harus bekerja keras dan mendapatkan tempat untuk diri ku sendiri di Provinsi Atas sebelum kedatangan mu sehingga aku dapat membantumu ketika kau tiba, Adik Junior Ling Tian." Gu Li tersenyum.     

"Aku yakin kau pasti bisa mendapatkan tempat untuk dirimu sendiri di Provinsi Atas, Kakak Senior Gu Li." Duan Ling Tian juga tersenyum.     

Beberapa orang mungkin tidak berteman meskipun mereka sudah saling kenal untuk waktu yang lama. Namun, keduanya cocok. Meskipun mereka baru mengenal satu sama lain kurang dari sehari, mereka dengan cepat telah menjadi teman dan yang lebih penting lagi adalah menjadi teman yang tulus.     

"Adik Junior Ling Tian, ​​​​ketika kita berada di puncak Istana Langit, aku melihat mu bertarung melawan Luo Bersaudara. Wilayah dan dan Sumber Sejatimu tampaknya serupa dengan Wilayah dan Sumber Sejati Li Feng ketika dia muncul di distrik Istana Langit Terbit sebelumnya. Apa mungkin kau sebenarnya mengenalnya? " Gu Li bertanya saat dia tiba-tiba teringat masalah ini.     

"Kakak Senior Gu Li, bagaimana kau tahu bahwa Wilayah dan Sumber Sejati ku serupa dengan Wilayah dan Sumber Sejati Li Feng?" Duan Ling Tian bertanya dengan sedikit bingung.     

Jika seseorang dari Istana Rintangan Langit atau Istana Ombak Mengamuk merasa Wilayah dan Sumber Sejatinya mirip dengan Wilayah dan Sumber Sejati Li Feng, dia tidak akan terkejut karena banyak orang dari Istana Rintangan Langit dan Istana Ombak Mengamuk menyaksikan Pertarungan Peringkat Langit Terbit.     

Namun, Gu Li adalah murid dari Istana Langit Mistis. Dia bukan dari Istana Rintangan Langit atau Istana Ombak Mengamuk.     

"Ketika distrik Istana Langit Terbit mengadakan Pertarungan Peringkat Langit Terbit, seorang teman ku kebetulan berada di sana. Teman ku adalah seorang Ahli Jimat Keramat jadi dia sangat menguasai dengan Jimat Bayangan Cermin. Karena Pertarungan Peringkat Langit Terbit diadakan di Formasi Perangkat Catur Gesit di Lembah Gesit, Jimat Bayangan Cermin biasa tidak akan dapat merekam apa yang telah terjadi di dalam," Gu Li menjelaskan, "Meskipun Jimat Bayangan Cermin yang dituliskan oleh teman ku tidak dapat merekam dengan sempurna semua yang terjadi di Perangkat Catur Gesit, tapi masih bisa merekam beberapa hal. Dalam rekaman itu, aku melihat Li Feng dengan Wilayah dan Sumber Sejatinya. Dan itu hampir identik dengan Wilayah dan Sumber Sejati mu. Tidak hanya itu, aku pernah mendengar desas-desus bahwa kau mengenal Li Feng ketika pertama kali bergabung dengan Istana Langit Mistis kami.     

Ketika Gu Li mencapai akhir kalimatnya, dia berhenti sejenak dan menatap Duan Ling Tian, ​​​​menunggu jawabannya.     

"Kakak Senior Gu Li, meskipun kita baru saling kenal kurang dari sehari, kita sudah cocok sejak awal. Karena alasan itu, aku tidak akan menyembunyikan hal ini dari mu, " kata Duan Ling Tian.     

Meskipun mereka baru saling kenal kurang dari sehari, Duan Ling Tian menganggap Gu Li sebagai teman yang bisa diajak terbuka. Dia juga yakin Gu Li tidak akan pernah mengkhianatinya.     

"Oh?" Ketika Gu Li mendengar kata-kata Duan Ling Tian, ​​​​dia menjadi semakin penasaran.     

"Sejujurnya, Li Feng yang muncul di distrik Istana Langit Terbit sebelumnya itu sebenarnya adalah aku," Duan Ling Tian memberitahunya dengan jujur.     

"Apa?!" Jelas bahwa Gu Li merasa terguncang saat mendengar kata-katanya. "Adik Junior Ling Tian, ​​​​apa yang terjadi? Sejauh yang ku tahu, baik itu kau maupun Li Feng, kalian berdua tidak memiliki jejak penyamaran sama sekali. Aku telah melihat penampilan Li Feng melalui Jimat Bayangan Cermin sebelum nya. Dia terlihat biasa saja, sangat berbeda dari penampilan tampanmu!"     

"Itu karena aku memahami Taktik Rahasia Penyamaran yang membuatku bisa mengubah penampilanku dengan menggunakan Sumber Sejati-ku," Duan Ling Tian berbicara perlahan saat otot-otot di wajahnya mulai bergerak. Pada akhirnya, di hadapan tatapan terkejut Gu Li, dia berubah menjadi seorang pemuda yang tampak biasa saja.     

Gu Li tidak asing dengan pemuda berpenampilan biasa ini.     

Dia tampak persis seperti Li Feng yang dia lihat di Jimat Bayangan Cermin sebelumnya.     

"Aku tidak percaya ternyata ada Taktik Rahasia Penyamaran yang luar biasa seperti ini di dunia ini," Gu Li memujinya ketika kembali ke akal sehatnya dan mengacungkan jempolnya.     

"Adik Junior Ling Tian, ​​​​apakah ada alasan mu untuk menyamar ketika ikut serta dalam Pertarungan Peringkat Langit Terbit?" Gu Li merasa ini agak aneh.     

"Kakak Senior Gu Li, alasan ku bergabung dengan Pertarungan Peringkat Langit Terbit adalah karena ..." Karena Duan Ling Tian tidak bermaksud menyembunyikan identitas Li Feng di depan Gu Li, dia mengungkapkan semua yang terjadi pada Han Xue Nai kepadanya.     

"Aku mengerti." Setelah mendengarkan cerita Duan Ling Tian, ​​​​Gu Li akhirnya mengerti alasan Duan Ling Tian. "Kalau begitu, gadis Xue Nai ini pasti sangat berterima kasih padamu karena kau telah membunuh Xu Jing, Tuan Muda Istana Langit Terbit, dan membiarkannya melepaskan diri dari perjodohan paksa itu."     

"Xu Jing belum mati." Duan Ling Tian menggelengkan kepalanya. Matanya bersinar dingin ketika memikirkan Xu Jing.     

"Bagaimana mungkin?!" Setelah mendengar hal itu, ekspresi tidak percaya muncul di wajah Gu Li. "Meskipun rekaman yang direkam teman ku melalui Jimat Bayangan Cermin itu tidak begitu jelas, aku melihat mu menusuk di suatu titik di antara alis Xu Jing dengan pedangmu ... Tidak mungkin dia tidak mati!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.