Maharaja Perang Menguasai Langit

Kenalan



Kenalan

1Di tengah pegunungan di balik awan, berdiri empat gunung terjal di daerah terdalam. Seperti empat pilar langit, mereka menjulang lurus ke atas awan.     
1

Jika seseorang memperhatikan keempat puncak gunung itu, bisa terlihat bahwa di balik awan yang melayang bersama angin, ada sebuah pulau besar yang menggantung di udara.     

Pulau itu diselimuti awan, dan tampak seperti negeri dongeng.     

Pulau itu tidak memiliki penyangga dan menggantung di udara begitu saja. Pada pandangan pertama, itu berdampak secara visual.     

"P-Pulau itu benar-benar menggantung di udara begitu saja? Ya ampun! Bagaimana mungkin?" Banyak orang berkumpul di gunung terjal di dekatnya. Beberapa dari mereka menatap pulau yang menjulang di balik awan itu. Mereka memperlihatkan ekspresi bingung di wajah mereka.     

Menurut mereka, gunung itu benar-benar bertentangan dengan logika.     

Tentu saja, ada banyak orang yang tetap tenang juga. Beberapa dari mereka bahkan menyindir dengan sinis, "Dasar kelompok udik! Apakah kau tidak tahu bahwa Formasi yang kuat dapat digunakan untuk menopang sebuah pulau sehingga dapat melayang-layang di udara? Bagaimanapun, ini adalah kediaman Istana Langit Mistis. Wajar jika mereka memiliki Formasi seperti itu."     

Di antara kerumunan itu, Duan Ling Tian yang telah mengubah namanya menjadi Ling Tian juga mengalihkan pandangannya ke arah pulau itu.     

Pulau yang tergantung di langit itu tidak diragukan lagi berdampak visual baginya. "Aku ingin tahu seberapa kuat Formasi untuk mendukung pulau sebesar itu? Apalagi aku yakin jumlah Batu Malaikat yang dibutuhkan untuk mengoperasikan Formasi itu juga sangat besar."     

Duan Ling Tian sudah memiliki pengetahuan tentang Formasi.     

Duan Ling Tian yang berdiri di antara kerumunan itu telah menyamar menjadi seorang pemuda tampan. Berpakaian serba hijau dan memeluk sebilah pedang tanpa hiasan dan tampak biasa saja.     

Pedang ini itutak lain adalah Pedang Langit Permata Jasper!     

Karena hari itu adalah hari dimana kekuatan kuasi ketiga, Istana Langit Mistis, merekrut para jenius Tahap Malaikat yang berusia di bawah empat puluh tahun, Duan Ling Tian juga telah terbangun dari kultivasi tertutup nya dan telah tiba di kediaman Istana Langit Mistis tepat waktu.     

Biasanya kediaman Istana Langit Mistis tidak dibuka untuk umum, dan sulit bagi orang biasa untuk masuk.     

Namun, karena Istana Langit Mistis akan merekrut para jenius Tahap Malaikat yang berusia di bawah empat puluh tahun, maka kediaman milik Istana Langit Mistis ini akan terbuka untuk umum. Tidak hanya terbatas pada para jenius Tahap Malaikat di bawah usia empat puluh tahun. Mereka juga bisa membawa kerabat dan teman mereka.     

Wajar saja, meski diperbolehkan masuk, namun hanya mencapai batas kaki bukit kediaman Istana Langit Mistis.     

Kediaman Istana Langit Mistis dipisahkan menjadi lima bagian. Salah satunya adalah pulau gantung. Para pejabat tingkat tertinggi Istana Langit Mistis biasanya berada di atas, dan lingkungan kultivasi di atas juga lebih baik daripada keempat bagian lainnya.     

Adapun keempat bagian lainnya, itu adalah empat gunung terjal yang tampak seperti menopang langit. Sebuah istana telah didirikan di setiap gunung itu.     

Istana Langit Mistis juga dibagi menjadi Istana Langit, Istana Bumi, Istana Mistis, dan Istana Kuning.     

Setiap istana akan bersaing satu sama lain. Jenius Tahap Malaikat yang akan direkrut oleh Istana Langit Mistis kali ini akhirnya akan dibagi pada ke empat istana.     

Jenius Tahap Malaikat yang akan dibagi tersebut kemudian harus berjuang untuk memenuhi syarat memasuki Zona Rahasia Malaikat Bela diri di masing-masing istana tempat mereka ditempatkan. Kuota yang dialokasikan untuk setiap istana untuk memasuki Zona Rahasia Malaikat Bela diri adalah sama jumlahnya.     

"Hah?" Duan Ling Tian tiba-tiba mengangkat kepalanya seolah-olah dia telah memperhatikan sesuatu.     

Hanya dengan satu pandangan, dia bisa melihat sebuah sosok yang dikenalnya berjalan di langit dari kejauhan.     

Ada dua pemuda lain yang mengikuti di belakang orang itu. Dilihat dari aura tipis yang terpancar dari kedua pemuda itu, terlihat jelas bahwa mereka juga berada di Tahap Malaikat atau di atasnya.     

Yang memimpin adalah seorang pria paruh baya. Tak lain adalah Liu Hong Guang, Tetua Kedua Istana Ombak Mengamuk.     

Saat itu, Liu Hong Guang adalah salah satu panitia Pertarungan Peringkat Langit Terbit yang diikuti Duan Ling Tian. Selain itu, ia juga pernah mengurus Duan Ling Tian.     

Saat itu, seperti halnya Ren Zhong, Wakil Penguasa Istana Istana Rintangan Langit, Liu Hong Guang juga ingin merekrutnya ke dalam sektenya… Pada akhirnya, Duan Ling Tian meninggalkan Liu Hong Guang dan Ren Zhong tanpa berita ketika mengetahui Istana Langit Mistis merekrut para jenius Tahap Malaikat di bawah usia empat puluh tahun.     

Sekarang setelah bertemu dengan salah satu dari mereka lagi, wajah Duan Ling Tian agak menghangat meskipun dia sedang dalam penyamaran.     

'Sepertinya godaan Zona Rahasia Malaikat Bela diri sangat besar, bahkan Tetua Liu membawa anak buahnya ke sini… Dua orang di belakangnya harus di Tahap Malaikat Murni ke atas. Mereka pasti berusia di bawah empat puluh tahun,' pikir Duan Ling Tian dalam hati saat matanya tertuju pada dua pria di belakang Liu Hong Guang.     

"Ini Tetua Liu dari Istana Ombak Mengamuk!" Penampilan Liu Hong Guang segera menarik perhatian banyak orang.     

Istana Ombak Mengamuk adalah kekuatan lapis keempat yang menjadi milik distrik Istana Langit Mistis. Sebagai Tetua Kedua Istana Ombak Mengamuk, wajar saja jika banyak orang yang mengenalinya. Banyak dari mereka bahkan pergi untuk menyambutnya.     

"Istana Ombak Mengamuk adalah kekuatan lapis keempat pertama yang datang hari ini... Jika aku tidak salah, dua pemuda di belakang Tetua Liu itu pasti adalah tokoh digdaya paling luar biasa di kalangan generasi muda di Istana Ombak Mengamuk. Mereka bernama Liu Jian dan Liu En."     

"Aku pernah mendengar tentang Liu Jian sebelumnya. Dia adalah keponakan Tetua Liu. Selain memiliki bakat bawaan yang tinggi, dia bisa dianggap sebagai yang terkuat di kalangan generasi muda di Istana Ombak Mengamuk karena didikan Tetua Liu yang tak tanggung-tanggung."     

"Li En juga tidak sederhana. Meskipun dia baru mulai mencuat sebagai pemuda yang menjanjikan, bakat bawaannya sepertinya tidak kalah dengan Liu Jian. Dia mungkin tidak sekuat Liu Jian sekarang, tapi itu hanya karena dia jauh lebih muda dari Liu Jian."     

"Keduanya jenius Tahap Malaikat yang berusia di bawah empat puluh tahun di Istana Ombak Mengamuk. Mereka pasti juga berada di sini untuk masuk ke Zona Rahasia Malaikat Bela diri Istana Langit Mistis karena mereka datang bersama Tetua Liu."     

"Tentu saja! Bahkan kekuatan lapis keempat akan tergoda pada Zona Rahasia Malaikat Bela diri ini."     

…     

Di tengah pembicaraan khalayak ramai itu, orang-orang dari kekuatan lapis keempat kembali muncul.     

Kekuatan lapis keempat ini adalah kekuatan lainnya di distrik Istana Langit Mistis. Kekuatan ini bernama Istana Saber TIrani.     

Total ada tiga orang yang datang dari Istana Saber TIrani. Yang memimpin adalah seorang pria bertubuh kekar berjanggut keriting yang terlihat hampir mirip dengan Liu Hong Guang. Namun, dia hampir satu kepala lebih tinggi dari Liu Hong Guang.     

Yang paling khas tentang dirinya adalah sebilah pedang lebar di belakang punggungnya. Pedang lebar itu panjangnya tiga meter. Menggantung di belakangnya, dan tampak megah dan mendominasi.     

"Tetua Liu, Istana Ombak Mengamukmu benar-benar datang lebih awal, ya?" Setelah pria kekar berjanggut keriting yang membawa pedang raksasa sepanjang tiga meter itu muncul, dia segera menatap Liu Hong Guang dan tertawa terbahak-bahak. Jelas bahwa dia dan Liu Hong Guang adalah kenalan lama.     

"Tetua Lin." Setelah melihat pria kekar berjanggut keriting itu, Liu Hong Guang tidak berani bersikap acuh dan tersenyum menanggapi.     

"Tetua Lin?" Tepat saat itu, seseorang berseru dengan suara rendah, "Mungkinkah dia Saber Pembelah Langit Lin Kuang, Tetua Ketiga Istana Saber TIrani?"     

"Seharusnya itu dia. Meski Tetua Liu hanya Tetua Kedua dari Istana Ombak Mengamuk, kekuatannya sama sekali tidak kalah dengan Tetua Agung Istana Ombak Mengamuk. Ku pikir hanya Tetua Lin Kuang saja yang bisa membuat Tetua Liu memperlakukannya dengan begitu sopan. "     

"Meskipun Lin Kuang hanya Tetua Ketiga Istana Saber Tirani, bahkan Tetua Agung dan Tetua Kedua Istana Saber Tirani tidak berani melawan Saber Pembelah Langit yang dia gunakan!"     

"Benar! Sudah lama aku mendengar bahwa Tetua Ketiga Lin Istana Saber TIrani sakti dan tidak kalah dengan Liu Hong Guang, Tetua Kedua Istana Ombak Mengamuk… Dari cara Tetua Liu memperlakukannya, rumor tentang kekuatannya pasti ada benarnya. Kalau tidak, Tetua Liu tidak akan bersikap begitu sopan padanya."     

…     

Banyak orang mulai membicarakan Lin Kuang, pria kekar berjanggut keriting itu .     

Lin Kuang juga Tetua Ketiga dari Istana Saber TIrani.     

Ada dua pria muda dan satu wanita muda di belakang Lin Kuang.     

Kedua pemuda itu baik-baik saja. Mereka berdua memiliki tubuh yang kokoh, penuh dengan maskulinitas seperti Lin Kuang.     

Sedangkan wanita muda itu, dia tidak memiliki kerapuhan wanita biasa. Sebaliknya, tubuhnya seksi dan menggoda. Anehnya, dia juga memancarkan aura maskulinitas. Ia tampak lebih seperti bagian dari pemuda-pemuda itu. Yang paling penting, dia memiliki penampilan yang jahat. Alisnya bergerak ke atas dan ke bawah seolah-olah mereka bisa berbicara.      

"Istana Saber TIrani ternyata memiliki tiga jenius Tahap Malaikat di bawah usia empat puluh?" Di kejauhan, Duan Ling Tian mau tidak mau menjadi terkejut. Bahkan Istana Ombak Mengamuk pun hanya memiliki dua orang jenius Tahap Malaikat yang berusia di bawah empat puluh tahun.     

Sejak Duan Ling Tian tiba di Istana Langit Mistis beberapa waktu lalu, dia juga tahu tentang Istana Saber TIrani. Dia tahu bahwa Istana Saber Tirani dan Istana Ombak Mengamuk adalah kekuatan lapis keempat dan juga hanya mereka kekuatan lapis keempat di Distrik Langit Mistis.     

"Wanita ini ..." Segera setelah itu, Duan Ling Tian menyadari bahwa sebenarnya ada seorang wanita di antara tiga pemuda dari Istana Saber TIrani itu.     

Penampilan wanita itu berada pada tingkatan di mana dia bisa menggulingkan seluruh bangsa. Seiring dengan tubuhnya yang menggoda, dia menarik perhatian semua pria muda yang hadir di tempat itu saat dia muncul.     

Karena para jenius Tahap Malaikat yang direkrut Istana Langit Mistis saat ini berusia di bawah empat puluh tahun, ada banyak anak muda di sekitarnya. Mayoritas dari mereka adalah pria muda.     

"Betapa kecilnya dunia!" Duan Ling Tian mengangkat alis saat matanya melihat ke kejauhan, dan dia melihat sosok lain yang dikenalnya berjalan di langit bersama dua orang lainnya. Hanya dalam sekejap mata, dia sudah sampai di tempat Liu Hong Guang dan orang-orang Istana Ombak Mengamuk berada.     

Orang yang memimpin ketiga orang itu tak lain adalah Ren Zhong, Wakil Penguasa Istana Rintangan Langit.     

Di belakang Ren Zhong ada dua pemuda tampan dan gagah. Berdiri di sana, mereka memberikan perasaan menyegarkan dan penuh vitalitas.     

"Itu orang-orang dari Istana Rintangan Langit! Yang memimpin mereka adalah Ren Zhong, Wakil Penguasa Istana Istana Rintangan Langit!" Dengan cepat, seseorang telah menyebutkan identitas Ren Zhong.     

Seiring waktu berlalu, banyak orang-orang kekuatan lapis keempat berdatangan. Mereka dipimpin oleh seorang pejabat tinggi dari kekuatan masing-masing. Biasanya, mereka akan membawa dua atau tiga orang jenius Tahap Malaikat di bawah usia empat puluh tahun.     

Tentu, ada juga sebuah kekuatan lapis keempat lain yang memiliki empat orang Tahap Malaikat jenius yang berusia di bawah 40 tahun.     

Seiring waktu berlalu, siang perlahan tiba.     

Tiba-tiba, seseorang berseru, "Waktunya habis! Orang-orang dari Istana Langit Mistis juga harus segera tiba!"      

Tepat ketika kata-katanya keluar dari mulutnya, suara langit yang terbelah bergema di udara saat beberapa sosok muncul di depan khalayak ramai itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.