Maharaja Perang Menguasai Langit

Kediaman Gelombang Hijau Keluarga Han, Han Xue Nai



Kediaman Gelombang Hijau Keluarga Han, Han Xue Nai

2Ini juga merupakan kebiasaan Han Jin Nian.     
0

Biasanya, pertama-tama dia akan memperlakukan wanita yang dia sukai dengan sopan, namun disaat dia menyadari cara itu tidak berhasil maka dia tiba-tiba menjadi bermusuhan dan memaksa para wanita untuk tunduk padanya.     

Sejak awal hingga sekarang, dia belum pernah gagal sebelumnya.     

"Kau siapa?" Pada saat ini, tiga sosok pendek segera berdiri di depan Han Jin Nian bersamaan, menghalangi pandangannya.     

Mereka adalah seorang anak laki-laki dan dua gadis kecil. Mereka menatap Han Jin Nian dengan waspada.     

Ketika Han Jin Nian melihat ketiga anak kecil itu menghalangi pandangannya melihat wanita cantik itu, ekspresinya langsung berubah serius. Namun, dia ingat dia harus mempertahankan citra yang baik di depan wanita itu, dalam sekejap, senyum muncul di wajahnya lagi. "Aku Han Jin Nian dari Kediaman Gelombang Hijau Keluarga Han."     

Pada saat ini, antek di belakang Han Jin Nian menimpali, "Humph! Tuan Mudaku adalah cucu kesayangan Tetua Tertinggi Kediaman Gelombang Hijau Keluarga Han."     

Sementara itu, sedikit rasa iba terlihat di mata ketiga pria paruh baya yang mengenakan seragam ketika mereka melihat wanita hamil yang cantik. Mereka bisa melihat Han Jin Nian pasti menyukai wanita ini.     

Sejauh yang mereka tahu, tidak ada wanita yang disukai Han Jin Nian berhasil melarikan diri darinya. Namun, tidak ada yang bisa mereka lakukan meskipun mereka tidak menyukainya.     

Siapa yang meminta Han Jin Nian menjadi cucu satu-satunya Tetua Tertinggi di Kediaman Gelombang Hijau Keluarga Han mereka?     

Selain itu, seperti yang dikatakan oleh antek di sebelah Han Jin Nian, dia juga cucu kesayangan Tetua Tertinggi Kediaman Gelombang Hijau Keluarga Han.     

Tetua Tertinggi Kediaman Gelombang Hijau Keluarga Han itu memiliki posisi yang luar biasa di Kediaman Gelombang Hijau Keluarga Han. Bahkan Ketua Kediaman Gelombang Hijau Keluarga Han saat ini harus bersikap sopan dengan memanggilnya paman.     

"Jadi kau si penakluk wanita yang hebat itu, Han Jin Nian, yang Kakak Xue Nai bicarakan." Seorang gadis kecil berpakaian emas yang cantik dan anggun mengangguk paham.     

Saat antek di belakang Han Jin Nian mendengar ucapan gadis kecil itu, seketika dia menjadi ngeri ketika rasa dingin merambat di punggungnya.     

Apa yang dikatakan gadis kecil itu?     

Kakak Xue Nai?     

Apakah yang dia maksud Nona Tertua yang dicintai semua orang di Kediaman Gelombang Hijau Keluarga Han? Iblis Kecil itu yang bisa menimbulkan perubahan ekspresi dari semua orang di Kediaman Gelombang Hijau Keluarga Han saat namanya disebut?     

"Kau kenal Xue Nai?" Ketika Han Jin Nian mendengar ucapan gadis kecil itu, dia tidak bisa menahan mengerutkan kening juga. Sedikit ketakutan masih terlintas di matanya.     

Di Kediaman Gelombang Hijau Keluarga Han, hanya ada beberapa orang yang dia takuti.     

Dan sepertinya, Nona Tertua itu adalah salah satunya.     

Di masa lalu, dia sering diejek oleh Nona Tertua itu.     

Sementara itu, wajah Han Jin Nian berubah sedikit pucat. Hanya karena kata 'Penakluk Wanita yang Hebat' telah diucapkan dengan lantang oleh gadis kecil itu, citranya benar-benar hancur di depan wanita cantik itu.     

Wuss!     

Pada saat ini, angin sepoi-sepoi bertiup melewati mereka semua, dan sesosok hijau muncul tiba-tiba. Seorang wanita tua berpakaian hijau.     

Saat dia berdiri di sana, sepertinya dia menyatu dengan alam.     

"Nyonya Qing Nu." Saat ketiga pria paruh baya berseragam melihat wanita tua itu, mereka membungkuk dengan hormat dan tidak berani bersantai sama sekali.     

Wanita tua berpakaian hijau itu adalah Qing Nu yang dulu mengikuti Han Xue Nai. Dia melirik ketiga pria paruh baya itu dengan acuh tak acuh dan berkata, "Mereka teman Nona Tertua. Kalian semua bisa mundur sekarang."     

"Baiklah." Saat ketiga pria paruh baya itu mendengar ucapannya, mereka langsung mundur. Pada saat yang sama, mereka menghela napas lega dalam hati. Mereka akhirnya bisa melepaskan diri dari bocah kaya tak berguna itu.     

Setelah meminta ketiga pria itu mundur, Qing Nu melirik Han Jin Nian dengan acuh tak acuh dan menyapanya dengan sopan, "Tuan Muda Jin Nian."     

"Qing Nu, apakah mereka benar-benar teman Xue Nai?" Han Jin Nian bertanya dengan kening berkerut.     

"Kenapa? Apakah Anda ingin bertanya secara pribadi kepada Nona Muda, Tuan Muda Jin Nian?" Nada Qing Nu sedikit mengejek. Sepertinya dia tidak benar-benar menghormati Han Jin Nian si Tuan Muda ini.     

"Tidak, tidak perlu untuk itu." Mata Han Jin Nian berbinar dingin saat dia menggelengkan kepalanya. Kecuali jika perlu, dia tidak mau bertemu dengan Iblis Kecil itu.     

Wuss!     

Pada saat ini, Qing Nu melambaikan tangannya yang besar dan langit segera bergetar, energi yang dalam melintas melewati mereka.     

Sesaat berikutnya, Qing Nu, wanita yang sangat cantik, dua gadis kecil dan anak laki-laki itu, semuanya menghilang tanpa jejak. Hanya Han Jin Nian dan anteknya yang masih di sana.     

"Tuan Muda, mari kita kembali," kata antek yang berdiri di samping menyarankan saat dia merasakan suasana hati Han Jin Nian menurun.     

"Kembalilah dan selidiki asal-usul orang-orang itu, terutama wanita itu! Aku harus memilikinya!" Sekarang karena tidak ada orang lain di tempat itu, Han Jin Nian tidak perlu lagi menyembunyikan wajahnya. Nafsu birahi seketika terbersit di matanya.     

"Tuan Muda, mungkin kita harus melupakannya? Nyonya Qing Nu juga mengatakan bahwa dia adalah teman Nona Muda Xue Nai. Jika Anda menyentuhnya, aku khawatir Nona Muda Xue Nai tidak akan melepaskan masalah ini begitu saja." antek itu sepertinya sangat takut pada Nona Muda Xue Nai. Setiap kali dia menyebutkannya, tubuhnya bergetar tanpa alasan.     

"Humph! Terus kenapa jika dia tidak akan melepaskan masalah itu? Jangan bilang dia akan membunuhku? Menurutmu apa dia bisa melakukannya, bahkan jika dia bisa, aku tidak percaya dia akan membunuhku karena orang luar!" Han Jin Nian mendengus dingin.     

"Meski begitu, tidak mudah untuk berurusan dengan Nona Muda Xue Nai." Si antek tersenyum kecut.     

"Kau tidak perlu mengatakan apa-apa lagi … Apapun yang terjadi, aku harus mendapatkan wanita itu! Jika aku bisa mendapatkannya, aku tidak keberatan memperpendek umurku beberapa tahun, apalagi berurusan dengan ejekan tidak sakit dari Iblis Kecil itu!" Dengan mengangkat tangannya, Han Jin Nian menghentikan anteknya untuk melanjutkan.     

Ketika antek itu mendengarnya, dia tidak mengatakan apa-apa lagi. Dia tahu begitu tuan mudanya memutuskan, sama sekali tidak ada yang dapat merubahnya.     

Di sisi lain, keempat orang yang lelah dari perjalanan itu dibawa ke gunung tersembunyi di balik awan.     

Ada tanah luas dengan bangunan di atasnya, seperti kerajaan kecil di balik awan.     

Ini adalah Kediaman Gelombang Hijau Keluarga Han.     

Keempat orang yang lelah dari perjalanan tidak lain adalah Li Fei, Hitam Kecil, Putih Kecil, dan Emas Kecil yang telah melakukan perjalanan jauh ke sini dari Pulau Bulan Sabit.     

Setelah meninggalkan Pulau Bulan Sabit, Li Fei khawatir tentang keselamatan Ke'er. Namun, dia lemah sekarang, dan dia tahu jika dia kembali, dia hanya akan menggali kuburannya sendiri. Jika dia sendiri, dia tidak akan meninggalkan Ke'er bahkan jika dia mati.     

Namun, saat ini, dia tidak sendiri.     

Dia mengandung seorang anak di perutnya. Itu adalah anaknya dari pria yang dia cintai.     

Karena itulah, dia setuju dengan Hitam Kecil, Putih Kecil dan Emas Kecil untuk kembali ke Tanah Malaikat dan menuju ke Kediaman Gelombang Hijau Keluarga Han untuk meminta bantuan.     

Perjalanan mereka ke sini tidak mudah. Mereka butuh hampir setahun penuh sebelum akhirnya tiba di tujuan.     

Segera setelah itu, Li Fei dan yang lainnya bertemu Han Xue Nai. Ketika Han Xue Nai melihat Li Fei, matanya berbinar. Dia memegang tangannya dengan antusias dan menyapanya, "Kakak Fei'er! Apa yang membawamu ke sini?"     

"Xue Nai, kau banyak berubah!" Li Fei terkejut ketika dia melihat Han Xue Nai lagi.     

Setelah Han Xue Nai menerobos ke Tahap Penghancur Fana, penampilannya tidak lagi dibatasi oleh metode kultivasinya. Itulah sebabnya dia mulai dewasa dari seorang gadis muda menjadi seorang wanita cantik.     

Dalam hal kecantikan, dia sama sekali tidak kalah dengan Li Fei.     

"Hehe …" Han Xue Nai terkekeh sebelum melirik ke belakang Li Fei. Dia memandang Emas Kecil, Hitam Kecil, dan Putih Kecil ketika dia bertanya, "Mengapa hanya kalian berempat? Di mana Kakak Ke'er?"     

Li Fei menghela napas. Saat dia mendengar Han Xue Nai menyebut Ke'er, seketika raut wajahnya menjadi khawatir.     

Selama seluruh perjalanan ke sini, yang paling dia khawatirkan adalah Ke'er.     

"Kenapa? Apa yang terjadi?" Ekspresi Han Xue Nai sedikit berubah. Dia tahu ada sesuatu yang tidak beres.     

"Kakak Xue Nai, Pulau Bulan Sabit …" Emas Kecil mulai berbicara dengan marah. Dia menceritakan apa yang terjadi setelah Di Jue, Naga Emas Cakar Lima, datang ke Pulau Bulan Sabit. Pada akhirnya, dia bahkan menambahkan dengan sedih, "Saat ini, kami bahkan tidak tahu apakah Kakak Ke'er dan yang lainnya masih hidup atau tidak. Kakak Xue Nai, kau harus menyelamatkan mereka!"     

"Hampir setahun yang lalu?" Hati Han Xue Nai terasa agak berat. Sudah hampir setahun sejak insiden itu terjadi, tidak diketahui apakah masih ada orang yang hidup atau tidak.     

Terlebih lagi, ketika dia mendengar Di Jue Naga Emas Cakar Lima adalah pelakunya, gelombang ketidakberdayaan meliputi dirinya.     

Sebagai Nona Tertua Kediaman Gelombang Hijau Keluarga Han, dia, tentu saja, pernah mendengar tentang Di Jue sebelumnya. Dia tahu dia adalah satu dari dua Naga Emas Cakar Lima yang tersisa di klan naga. Selain itu, dia sangat kuat sehingga tidak banyak orang dari Kediaman Gelombang Hijau Keluarga Han dapat menandinginya.     

Tidak terlalu buruk jika hanya Di Jue saja. Namun, masalahnya adalah klan naga mendukungnya dari belakang. Ada banyak orang lain yang lebih kuat dari Di Jue di klan naga.     

"Kakak Fei'er, rawat bayimu dan jangan khawatir. Serahkan saja masalah ini kepada kami … Kalian semua sudah melakukan perjalanan begitu lama, Qing Nu akan membawa kalian semua ke tempat peristirahatan terlebih dahulu," Han Xue Nai memberi tahu Li Fei saat dia memandang Qing Nu.     

Tanpa menunggu perintah Han Xue Nai, Qing Nu sudah melambaikan tangannya dan membawa Li Fei dan tiga teman kecil pergi. Li Fei bahkan tidak sempat menjawab Han Xue Nai.     

"Di Jue, Naga Emas Cakar Lima, klan naga … Aku pikir bahkan Ayah akan merasa sulit untuk campur tangan dalam masalah ini. Aku hanya bisa mencari Guru kalau begitu. Mudah-mudahan, dia tidak dalam kultivasi tertutup sekarang," Han Xue Nai bergumam pada dirinya sendiri. Ketika dia mencapai akhir kalimatnya, seketika hatinya tertekan.     

"Namun, bahkan jika Guru berkultivasi tertutup, aku tetap harus mengingatkannya … Hal ini menyangkut Kakak Ke'er sehingga tidak ada yang bisa terjadi! Aku sudah kehilangan Kakak Ling Tian. Apapun yang terjadi, aku tidak boleh kehilangan Kakak Ke'er juga … Kalau tidak, bagaimana aku bisa menghadapi Kakak Ling Tian saat aku bertemu dengannya di masa depan?" Berdasarkan ucapan Han Xue Nai, sepertinya dia yakin Duan Ling Tian masih hidup. Alasan dia begitu yakin adalah karena Gurunya juga.     

Saat dia memikirkan hal ini, dia meninggalkan rumah besar dan membumbung ke langit, menuju ke kedalaman pegunungan di utara Kediaman Gelombang Hijau Keluarga Han.     

Itu adalah tempat biasa gurunya berkultivasi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.