Maharaja Perang Menguasai Langit

Bai Li Hong - Orang yang Memihak



Bai Li Hong - Orang yang Memihak

2 "Ketua Sekte, aku tahu ini sulit bagimu karena dia adalah seorang Ahli Mantra Malaikat Bintang Tiga. Yakinlah, Ketua Sekte. Jika dia dapat membuktikan bahwa dia tidak ada hubungannya dengan kematian Zhao Feng, aku bersedia mengabaikan rasa maluku dan meminta maaf kepadanya," jawab lelaki tua itu dengan suara yang dalam.      3

Sekarang situasinya telah menjadi seperti itu, Jiang Wei tahu dia tidak bisa lagi menolak lelaki tua itu. Meskipun dia merasa berat, dia tidak bisa menolaknya sama sekali.     

Orang tua itu sudah mengambil keputusan, dan ini bukanlah sesuatu yang dia bisa ikut campur.     

 "Paman Qian, karena kau sudah mengambil keputusan, aku akan mengikuti," kata Jiang Wei.     

 Orang tua itu tidak lagi mengatakan apapun dan membiarkan Jiang Wei mengikutinya.     

Segera setelah itu, mereka tiba di tempat Bai Li Hong.     

Ketika Bai Li Hong menerima berita bahwa Ketua Sekte telah datang ke tempatnya, dia sama sekali tidak terkejut. Dia sudah mendengar berita yang menyebar di luar.     

 Itu tidak ada hubungannya dengannya, jadi dia tidak khawatir sama sekali. Namun, suasana hatinya agak resah meski dia tidak khawatir.     

Jika berita itu nyata, bukankah itu berarti Zhao Feng memang mencoba membunuh adik junior sebelumnya?     

 Dia memperkirakan Liu Huan adalah satu-satunya orang yang mungkin mengincar adik juniornya itu. "Untung tidak ada yang terjadi pada adik junior. Jika tidak, bagaimana aku bisa menjelaskan hal ini kepada Guru?" Saat dia memikirkan hal itu, rasa takut muncul di dalam hatinya.     

 Namun, dia terkejut ketika sampai di aula utama.     

Itu karena Ketua Sekte Jiang Wei bukan satu-satunya orang yang datang ke rumah besarnya, ada juga wajah yang dikenalnya. Ia tidak lain adalah salah satu dari segelintir sosok tokoh digdaya tahap malaikat di Sekte Terang Bulan.     

 Dia adalah Qian Kong, Tetua Tertinggi Sekte Terang Bulan.     

"Selamat siang, Ketua Sekte, Tetua Qian." Meskipun Bai Li Hong adalah seorang Ahli Mantra Malaikat Bintang Tiga dan memiliki posisi khusus di Sekte Terang Bulan, dia tetap tidak berani bertindak arogan di depan Jiang Wei dan Qian Kong.     

"Tetua Bai Li." Jiang Wei tersenyum menanggapi Bai Li Hong.     

Jika itu terjadi di lain waktu, Qing Kong akan tersenyum membalas Bai Li Hong. Namun, saat ini, dia dengan blak-blakan berkata, "Tetua Bai Li, aku datang ke sini untuk urusan Zhao Feng."     

"Ada rumor tentang hubungan guru dan murid antara kau dan Tetua Zhao Feng. Aku tidak tahu mengapa Tetua Zhao Feng tidak menjadi murid mu pada akhirnya. Namun, dalam keadaan seperti itu, sungguh terhormat bahwa kau telah mengerahkan begitu banyak upaya untuk urusan ini." Meskipun Bai Li Hong terkejut bahwa Qian Kong menganggap penting tentang masalah Zhao Feng, dia tetap tersenyum ketika menanggapinya.     

Dia juga pernah mendengar tentang masalah Qian Kong dan Zhao Feng sebelumnya dan penasaran mengapa Qian Kong tidak mengambil Zhao Feng sebagai murid.     

"Meskipun aku percaya pada karakter mu, Tetua Bai Li, aku tetap berharap bisa mendapatkan konfirmasi. Apakah kau ada hubungannya dengan kematian Zhao Feng?!" Qian Kong menatap Bai Li Hong dengan tatapan membara seolah-olah dia bertekad untuk melihat setiap perubahan halus di wajah Bai Li Hong.     

 "Aku tidak ada hubungannya dengan semua itu." Seulas senyum tetap terpampang di wajah Bai Li Hong saat dia menggelengkan kepalanya.     

"Apakah kau berani bersumpah sambaran petir bahwa kau tidak ada hubungannya dengan kematian Zhao Feng?" Qian Kong melanjutkan pertanyaannya.     

 Saat Bai Li Hong mendengar kata-kata Qian Kong, senyumnya langsung membeku sebelum bertanya dengan suara yang dalam, "Kau tidak percaya padaku, Tetua Qian?"     

"Bukannya aku tidak percaya padamu, aku hanya ingin memastikannya! Tetua Bai Li, jika kau berani mengangkat sumpah sambaran petir bahwa kau tidak ada hubungannya dengan kematian Zhao Feng ... aku, Qian Kong, akan bersujud dan meminta maaf kepada mu!" Qian Kong sekali lagi membuka mulutnya, dan mengucapkan kata-kata yang mengejutkan dan tak terbantahkan.     

 Kata-kata Qian Kong mengejutkan Bai Li Hong.     

Qian Kong bersedia tunduk padanya sebagai permintaan maaf demi Zhao Feng?     

 Apakah dia tidak salah mendengar?     

Bai Li Hong menatap Jiang Wei yang tetap diam sejak tadi. Seolah-olah dia mencoba bertanya kepadanya mengapa Qian Kong sangat peduli tentang Zhao Feng?     

 Sayangnya, meskipun Jian Wei tahu kebenaran masalah ini, tidak mungkin dia bisa mengungkapkannya.     

 "Tetua Bai Li, hubungan antara Tetua Zhao Feng dan Tetua Qian bahkan lebih kuat dari hubungan antara ayah dan anak." Ini adalah satu-satunya jawaban yang bisa diberikan Jiang Wei.     

 "Lebih kuat dari hubungan antara ayah dan anak?" Ketika Bai Li Hong mendengar kata-kata Jiang Wei, dia langsung mengejek. Jika memang lebih kuat dari hubungan antara ayah dan anak, mengapa Qian Kong tidak mengambil Zhao Feng sebagai muridnya sebelumnya?     

 "Tetua Qian, permintaan untuk mengangkat sumpah sambaran petir tidak diragukan lagi mempertanyakan karakterku. Aku tidak membungkuk begitu rendah untuk berbohong sepanjang hidupku. Namun, karena kau bersikeras agar aku mengangkat sumpah sambaran petir, aku akan melakukan apa yang kau inginkan!" Bai Li Hong berkata dengan ekspresi serius saat menatap ke arah Qian Kong.     

 Saat kata-kata itu keluar dari mulutnya, dia langsung mengangkat sumpah sambaran petir di hadapan Qian Kong dan Jiang Wei.     

Dia bersumpah, dia, Bai Li Hong, sama sekali tidak ada hubungannya dengan kematian Zhao Feng!     

Bumm! Bumm! Bumm!      

Sembilan sambaran petir bergema di langit, tetapi hukuman petir itu tidak datang. Itu berarti Bai Li Hong tidak berbohong.     

Jiang Wei segera menghela nafas lega.     

Dia benar-benar khawatir Bai Li Hong ada hubungannya dengan masalah ini. Jika itu masalahnya, dia akan terjebak di tengah, tidak tahu harus berbuat apa.     

 Qian Kong adalah sosok pelindung Sekte Terang Bulan.     

 Bai Li Hong adalah satu-satunya Ahli Mantra Malaikat Bintang Tiga di sekte tersebut.     

 Keduanya sama pentingnya dan dia tidak ingin kehilangan. Masalah ini telah berakhir dengan baik.     

 "Tetua Bai Li, aku minta maaf atas kecerobohan ku." Qian Kong adalah pria yang memegang kata-kata. Setelah Bai Li Hong bersumpah dengan sumpah hukuman petir, dia benar-benar membungkuk sebagai permintaan maaf. Meski tidak sepenuhnya tulus, dia tetap menundukkan kepalanya dengan bangga.     

"Tetua Qian, jika tidak ada masalah lain, tolong jangan tersinggung karena aku tidak mengantarmu keluar," kata Bai Li Hong acuh tak acuh. Berdasarkan kata-katanya, jelas dia meminta mereka pergi.      

Dia adalah seseorang dengan temperamen yang baik, tetapi tindakan Qian Kong hari ini telah menyalakan api kemarahan di dalam hatinya.     

"Paman Qian, ayo pergi." Tidak diragukan lagi Jiang Wei memahami perasaan Bai Li Hong. Dia segera meminta Qian Kong pergi bersamanya.     

"Tidak." Namun, Qian Kong menggelengkan kepalanya dan melihat ke arah Bai Li Hong sebelum berkata, "Tetua Bai Li Hong, kumohon minta lah Duan Ling Tian, adik juniormu untuk keluar."     

"Tetua Qian, apa maksudmu?" Bai Li Hong bertanya dengan nada bermusuhan saat ekspresinya berubah menjadi serius.     

"Tetua Bai Li, aku yakin kematian Zhao Feng tidak ada hubungannya dengan mu, tetapi aku tidak yakin masalah ini tidak ada hubungannya dengan Duan Ling Tian! Jadi, tolong minta dia keluar agar aku bisa memastikan hal ini," kata Qian Kong.     

"Apa? Apakah kau juga ingin adik juniorku mengangkat sumpah sambaran petir bahwa dia tidak ada hubungannya dengan kematian Tetua Zhao Feng, Tetua Qian Kong?" Bai Li Hong mengejek.     

 "Betul sekali." Qian Kong menganggukkan kepalanya seolah-olah itu masalah biasa.     

 "Tetua Qian, selain menghormatimu, aku mengangkat sumpah sambaran petir sebelumnya karena aku tidak ingin menempatkan Ketua Sekte dalam posisi yang sulit. Jika tidak, aku tidak akan pernah mengangkat sumpah sambaran petir! Hal itu memalukan bagiku!" Bai Li Hong berkata dengan dingin, kata-katanya tidak menyisakan ruang untuk keraguan.     

 "Tetua Bai Li, aku sudah meminta maaf kepada mu," Qian Kong menjawab dengan suara rendah.     

"Minta maaf?" Bai Li Hong melontarkan senyum mempesona. "Tetua Qian, jika itu masalahnya, aku ingin bertanya apakah kau akan mengangkat sumpah sambaran petir sesuai permintaan jika aku setuju untuk meminta maaf kepada mu?"     

"Kenapa tidak?" Qian Kong menjawab dengan acuh tak acuh.     

 "Bagus sekali. Silakan mengangkat sumpah sambaran petir, Tetua Qian, bahwa kau tidak pernah melakukan hubungan terlarang dengan ibumu sebelumnya. Bagaimana? Meskipun aku percaya pada karakter mu, saya tetap ingin memastikannya dengan sumpah sambaran petir, Tetua Qian," Bai Li Hong berkata dengan dingin dan mengabaikan perubahan ekspresi di wajah Qian Kong yang tiba-tiba.     

Benar-benar sebuah kalimat yang beracun!     

Bahkan ekspresi Jiang Wei berubah. Energi Sejati-nya mulai bergerak, dia bersiap untuk melindungi Bai Li Hong karena takut Qian Kong akan menyerangnya karena marah.     

 Hatinya juga dipenuhi dengan rasa pahit dan tidak berdaya. Kenapa dia tidak pernah tahu Tetua Bai Li benar-benar memiliki lidah yang begitu beracun?     

Bahkan jika Qian Kong berani mengangkat sumpah sambaran petir, dia tidak akan pernah melakukannya. Ini karena itu akan menjadi aib besar baginya. Tidak hanya akan memalukan baginya, tapi juga bagi ibunya!     

 "Bai Li Hong, sudah bertahun-tahun berlalu, tapi kau adalah orang pertama dalam kurun waktu yang lama ini yang membuatku merasa ingin membunuh!" Niat membunuh bisa terlihat di mata Qian Kong saat dia menatap Bai Li Hong.     

Jika bukan karena Jiang Wei yang kekuatannya tidak kalah dengan dia yang berdiri di sampingnya, jika dia bukan orang yang mempermalukan Bai Li Hong lebih dulu, dia pasti sudah bergerak.     

"Tetua Qian, aku hanya ingin menggunakan ini untuk memberitahumu bahwa ada beberapa sumpah hukuman petir yang tidak dapat dilakukan bahkan jika seseorang memiliki keberanian untuk itu," kata Bai Li Hong dengan acuh tak acuh, sepertinya tidak takut pada Qian Kong.     

Karena itu, tanpa menunggu jawaban Qian Kong, dia berbalik untuk melihat Jiang Wei. "Ketua Sekte, aku yakin Anda telah menyelidiki secara menyeluruh asal usul adik junior, kan? Apakah menurutmu dia memiliki kemampuan untuk membunuh Tetua Zhao Feng tanpa bantuan ku? Sumpah sambaran petir yang ku lakukan sebelumnya sudah cukup untuk membuktikan bahwa kematian Tetua Zhao Feng tidak ada hubungannya dengan diriku, dan itu juga tidak ada hubungannya dengan adik junior ku!"     

 Bai Li Hong berkata dengan tegas, "Hari ini, Tetua Qian Kong telah mempermalukanku, dan aku tidak akan membiarkan dia mempermalukan adik juniorku! Jika aku, Bai Li Hong, bahkan tidak bisa melindungi adik juniorku, di mana aku bisa mencari kebanggaan untuk terus hidup di dunia ini?"     

 Bai Li Hong menjadi emosional saat mencapai akhir kalimatnya.     

 "Tolong tenangkan amarahmu, Tetua Bai Li. Itu juga salahku karena tidak memberi tahu Paman Junior Qian dengan benar tentang hal ini." Ketika Jiang Wei melihat betapa marahnya Bai Li Hong, dia mulai panik. Dia menatap Qian Kong. "Paman Qian Yun, karena Tetua Bai Li telah bersumpah dengan sumpah hukuman petir bahwa dia tidak ada hubungannya dengan kematian Tetua Zhao Feng, itu pasti tidak ada hubungannya dengan adik juniornya, Duan Ling Tian! Aku telah menyelidiki asal usul adik juniornya sebelumnya. Dia datang dari Kota Perbukitan, salah satu dari 18 kota di bawah perintah Sekte Terang Bulan. Selain itu, dia berasal dari Benua Fana jadi dia tidak memiliki latar belakang khusus lainnya. Tidak mungkin baginya untuk membunuh Tetua Zhao Feng dengan kekuatannya. Dengan latar belakangnya, tidak mungkin baginya untuk menemukan seseorang yang lebih kuat dari Tetua Zhao Feng untuk membantunya," Jiang Wei dengan cepat berkata. Dia ingin menggugurkan kecurigaan Qian Kong. Dia sangat khawatir Qian Kong akan bertengkar lagi dengan Bai Li Hong.     

 Setelah mendengarkan kata-kata Jiang Wei, wajah Qian Kong sedikit mereda. Namun, niat membunuh masih bisa terlihat di matanya saat dia melihat Bai Li Hong.     

Bai Li Hong, di sisi lain, menatap matanya, tidak takut, Seolah-olah dia tidak khawatir Qian Kong akan menyerang.     

"Hurmph!" Setelah mendengus dingin, Qian Kong pergi seperti embusan angin.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.