Maharaja Perang Menguasai Langit

Sebuah Kunjungan



Sebuah Kunjungan

2Setelah menyelesaikan masa tugasnya, penjaga Klan Situ itu tidak pergi berkultivasi saat memasuki kediaman Klan Situ. Langkahnya tertuju pada sebuah rumah besar di Kawasan dalam. Lebih tepatnya, tujuannya adalah sebuah pekarangan besar di dalam komplek rumah besar Tuan Kedua.      2

Penjaga Klan Situ diizinkan masuk untuk menemui Situ Ming setelah dia menyebutkan namanya.     

"Tuan Kedua."     

Dalam sekilas, Situ Ming langsung mengenali penjaga itu sebagai seseorang yang telah dia tempatkan di pos jaga di gerbang besar Klan Situ. Dia pun langsung bertanya, "Kenapa? Apa yang terjadi?"     

Pria yang telah dia tempatkan untuk berjaga di gerbang ini akan melapor kepadanya tentang orang-orang yang keluar masuk dari gerbang masuk Klan Situ itu.     

"Tuan Kedua, Guru Duan itu telah kembali," kata penjaga itu.     

"Dia baru saja kembali?" Situ Ming mengerutkan kening.     

Dia sudah tahu bahwa Duan Ling Tian telah meninggalkan Klan Situ bahkan sebelum sesuatu terjadi pada markas Sekte Dunia Kelam di ibu kota. Faktanya, dia telah mencurigai Duan Ling Tian menjadi penyebab keributan di markas Sekte Dunia Kelam di ibukota karena dia memiliki kekuatan untuk memasuki sepuluh besar Peringkat Langit.     

Namun, ketika memikirkan Zhou Shu, penanggung jawab markas Sekte Dunia Kelam di ibu kota, dia menepis pemikiran itu karena dirinya merasa Duan Ling Tian bukan tandingannya.     

"Iya." Penjaga itu mengangguk sebelum berkata, "Dia bahkan membawa kembali delapan orang bersamanya."     

"Delapan orang?" Situ Ming mengerutkan kening. "Siapa mereka?"     

"Aku tidak tahu." Penjaga itu menggelengkan kepalanya.     

"Baiklah, aku mengerti. Kau boleh pergi," jawab Situ Ming sambil melambaikan tangannya.     

Setelah penjaga itu pergi, kerutan di kening Situ Ming semakin dalam. Ekspresinya juga berubah menjadi serius. "Dari mana asal Duan Ling Tian? Sepertinya dia muncul di Negeri Angin entah dari mana dan menghancurkan rencanaku!"     

'Rencana' yang ia maksud adalah saat dia berniat membunuh Situ Hang.     

Tentu saja, putranya tidak sendirian dalam merencanakan itu. Dia adalah dalang sebenarnya di balik gagasan itu.     

Berita kembalinya Duan Ling Tian segera sampai pada Situ Hao, Ketua Klan Situ, dan Situ Hang, Tuan Muda Agung Klan Situ. Keduanya keluar untuk menyambut Duan Ling Tian pada saat bersamaan.     

"Ketua Klan, Tuan Muda Hang." Ketika melihat Situ Hao dan Situ Hang, Duan Ling Tian tersenyum dan menyapa mereka lalu memperkenalkan Bai Li Hong dan teman yang lainnya kepada mereka.     

"Tuan Bai Li." Mereka bersahabat dengan Bai Li Hong karena sudah lama mendengar tentang nya.     

Namun, mereka tidak melupakan Feng Wu Dao dan yang lainnya juga karena mereka semua adalah teman baik Duan Ling Tian.     

Segera setelah itu, Situ Hao secara langsung mengatur penginapan untuk Bai Li Hong dan teman-teman yang lainnya di dekat kediaman Situ Hang. Pengaturan ini, tidak diragukan lagi, dibuat untuk kenyamanan Duan Ling Tian dan yang lainnya sehingga mereka tidak perlu melakukan perjalanan jauh untuk saling bertemu satu sama lain.     

Setelah masalah akomodasi itu selesai ditangani, Duan Ling Tian memandang Feng Wu Dao. "Paman Feng, istirahatlah hari ini... Kita akan berangkat ke Sekte Kobar Api besok pagi."     

"Baik." Meskipun Feng Wu Dao merasa cemas, namun dia tidak terburu-buru. Dia menganggukkan kepalanya tanda setuju sebelum kembali ke kamarnya untuk beristirahat.     

Setelah mengucapkan selamat tinggal kepada Bai Li Hong dan yang lainnya, Duan Ling Tian pergi bersama Situ Hao dan putranya dan kembali ke halaman besar Situ Hang.     

"Guru Duan, Anda ternyata menyelamatkan mereka semua seorang diri!" Situ Hang memperlihatkan ekspresi terkejut di wajahnya.     

"Guru Duan, kau tidak bertemu dengan Ketua Sekte dan Tetua Tertinggi Sekte Dunia Kelam saat kau berada di sana, kan?" Situ Hao bertanya.     

Dia tahu Sekte Dunia Kelam dengan sangat baik. Bagaimanapun, dia ingin memusnahkan sekte itu sudah lama. Namun, ketika mengingat hubungan antara Sekte Dunia Kelam dan faksi Situ Ming, dia khawatir faksi Situ Ming akan terpaksa mengambil tindakan putus asa jika dia gegabah mengambil Langkah pada Sekte Dunia Kelam. Mereka bahkan mungkin bergabung dengan dua tokoh digdaya Tahap malaikat dari Sekte Dunia Kelam untuk melawan dirinya dan orang-orangnya. Jika mereka benar-benar bergabung, kelompokny akan kewalahan menghadapi mereka.     

Saat itu, bahkan jika leluhur Klan Situ turun tangan, faksinya akan terluka parah, dan hampir tidak mungkin bagi mereka untuk bertarung dengan faksi Situ Ming.     

Sebagai leluhur Situ Ming, dengan pertimbangan kebaikan klan secara keseluruhan, ia tidak akan menyalahkan Situ Ming dan orang-orangnya meskipun ia tahu mereka salah.     

Tanah Malaikat mengikuti aturan hukum rimba di mana yang lemah adalah mangsa bagi yang kuat. Siapa yang kuat dialah yang bertahan!     

Karena alasan itu, dia tidak dapat membantu Duan Ling Tian meskipun dia menginginkannya. Dia tidak bisa bertaruh dengan nyawa orang-orangnya karena bisa saja merugikan.     

Fakta bahwa Duan Ling Tian berhasil menyelamatkan semua temannya dengan kekuatannya sendiri benar-benar di luar dugaannya.     

"Aku memang bertemu mereka." Duan Ling Tian mengangguk.     

"Benarkah?" Ketika Situ Hao dan putranya, Situ Hang, mendengar hal ini, mata mereka langsung membelalak. "L-Lalu…"     

"Tetua Tertinggi Sekte Dunia Kelam sudah mati. Sedangkan untuk Ketua Sekte Dunia Kelam, dia telah melarikan diri. Sekte Dunia Kelam sudah tidak ada lagi kecuali namanya," jawab Duan Ling Tian dengan kecepatan yang tidak cepat atau lambat. . Dia berbicara begitu santai sehingga seolah-olah dia sedang berbicara tentang beberapa hal yang tidak penting.     

"Apa?!" Kata-kata Duan Ling Tian sontak mengejutkan Situ Hao dan putranya! Keduanya memandang Duan Ling Tian dan memperhatikan ekspresinya, tetapi dia hanya menunjukkan ekspresi tenang di wajahnya. Sepertinya dia tidak berbohong.     

"Tuan Muda Hang, bukankah sudah kubilang aku akan memberimu kejutan sebelum aku pergi?" Duan Ling Tian tersenyum saat melihat Situ Hang.     

Kejutan!     

Saat ini, Situ Hang akhirnya teringat hari ketika Duan Ling Tian berkata dia tidak membutuhkan bantuan mereka. Sebelum meninggalkan Klan Situ, dia mengatakan akan memberi mereka kejutan.     

Namun, dia mengira kejutan yang disebutkan Duan Ling Tian adalah bahwa ia membunuh Wakil Ketua Sekte Dunia Kelam di markas mereka di ibukota.     

Saat ini, ia akhirnya menyadari Duan Ling Tian telah melakukan sesuatu yang bahkan tidak berani ia bayangkan sebelumnya. Tetua Tertinggi Sekte Dunia Kelam sudah mati, Ketua Sekte pun telah melarikan diri, dan sekte itu tidak ada lagi kecuali namanya.     

'Sepertinya ada kekuatan menakutkan yang berada di belakang Guru Duan,' Situ Hang berpikir dalam hati, 'Mungkinkah tokoh digdaya Sekte Kobar Api yang telah melakukan hal ini? "     

Ketika mengingat kembali hubungan dekat antara Duan Ling Tian dan Nyonya Feng dari Sekte Kobar Api, ditambah dengan fakta bahwa Nyonya Feng adalah murid favorit Ketua Sekte Kobar Api, pada akhirnya ia sampai pada kesimpulan ini.     

Situ Hao juga berbagi pemikiran yang sama dengan Situ Hang.     

Sekte Dunia Kelam telah dimusnahkan!     

Saat memikirkan hal itu, hatinya dipenuhi dengan kegembiraan. Juga ada secercah rasa senang di matanya ketika melihat ke arah Duan Ling Tian.     

"Terima kasih, Guru Duan." Situ Hao, Ketua Klan Klan Situ, membungkuk untuk menunjukkan rasa terima kasihnya. Jika tersiar kabar, berapa banyak orang yang akan terkejut dengan kejadian ini?     

Situ Hang juga membungkuk untuk mengungkapkan rasa terima kasihnya.     

Tentu saja, Duan Ling Tian tidak menyadari Situ Hao dan pikiran putranya.     

Duan Ling Tian memandang Situ Hao sambil berkata, "Ketua Klan, kakak seniorku dan teman-teman ku akan tinggal di Klan Situ untuk sementara ini. Apakah kau..."     

Sebelum Duan Ling Tian bisa menyelesaikan kata-katanya, Situ Hao memotongnya. Dia berkata dengan sungguh-sungguh dan tulus, "Guru Duan, Tuan Bai Li, dan teman-teman mu dapat tinggal di Klan Situ selama mereka mau. Aku akan memerintahkan agar mereka diperlakukan sebagai tamu kehormatan, dan kami akan membuat mereka merasa seperti di rumah sendiri. "     

"Terima kasih banyak, Ketua Klan Situ." Duan Ling Tian dengan cepat mengungkapkan rasa terima kasihnya.     

"Kau menyanjung ku, Guru Duan." Situ Hao tersenyum. "Kau adalah Penasihat Sementara Klan Situ kami. Suatu hal yang wajar bagiku bila melakukan hal ini."     

"Guru Duan." Ekspresi Situ Hang tiba-tiba berubah muram seolah-olah teringat sesuatu. "Aku tidak sengaja mendengar percakapanmu dengan Tuan Feng sebelumnya. Apakah kau akan pergi ke Sekte Kobar Api bersamanya besok?"     

"Benar." Duan Ling Tian mengangguk.     

"Guru Duan." Saat itu, ekspresi Situ Hao berubah menjadi sedikit serius. "Ada sesuatu yang tidak kau sadari. Selama kau pergi, faksi Situ Ming gempar. Sebelumnya baik-baik saja karena mereka tidak tahu tentang keberadaanmu. Namun, aku yakin mereka sudah menerima berita itu sekarang setelah kau kembali. Aku khawatir mereka mungkin akan bergerak jika kau pergi besok, " Situ Hao menyuarakan keprihatinannya.     

"Betul sekali." Situ Hang mengangguk. "Bahkan jika Kakek Hou mengikuti kalian berdua, tetap tidak akan sepenuhnya aman. Berdasarkan spekulasi kami, sangat mungkin Situ Ming mengira kau bertanggung jawab atas kematian dua Wakil Ketua Sekte Dunia Kelam di markas mereka di ibu kota kemarin. Jika kau terus mengganggu rencananya berulang kali, dia pasti tidak akan membiarkan masalah itu begitu saja jika ia mendapat kesempatan. "     

"Apakah itu saja?" Duan Ling Tian menggelengkan kepalanya dan tersenyum seolah-olah dia sama sekali tidak peduli dengan hal ini.     

Ketika Situ Hao melihat Duan Ling Tian tidak terlalu peduli dengan masalah ini, dia menarik napas dalam-dalam lalu berkata, "Guru Duan, ini bukan masalah sepele ... Situ Ming adalah orang yang ganas dan ambisius. Dia telah membencimu sampai ke ubun-ubun. sejak kau menyelamatkan nyawa Hang'er. Mengenai Sekte Dunia Kelam, dia mungkin tidak 100% yakin, tapi dia pasti tidak akan melepaskanmu begitu saja. " Situ Hao tersenyum kecut. "Bahkan jika Tetua Hou mengikutimu besok, keamananmu tidak dijamin. Ada kemungkinan Situ Ming secara pribadi akan bergerak dengan Tetua Tertinggi lain dari Klan Situ. Tetua Hou tidak akan bisa menghentikan dua tokoh digdaya Tahap malaikat sekaligus. Namun, jika kau bersikeras untuk pergi, Tetua Hou dan aku akan menemani mu dalam perjalanan ini. "     

"Ketua Klan Situ, terima kasih atas niat baik Anda, tetapi itu semua tidak perlu." Duan Ling Tian menggelengkan kepalanya. Ekspresi percaya diri muncul di wajahnya. "Selama kau membantu ku untuk menyebarkan berita tentang tujuan kunjungan kami ke Sekte Kobar Api, Situ Ming tidak akan berani mendekati kami bahkan jika keberaniannya dikalikan sepuluh."     

"Tujuan? Tujuan apa?" Situ Hao tidak bisa menahan diri untuk tidak bertanya. Sepertinya ia merasa terombang-ambing oleh kepercayaan diri Duan Ling Tian.     

Situ Hang juga memandang Duan Ling Tian dengan rasa penasaran.     

"Paman Feng-ku itu tidak lain adalah ayah Nyonya Feng dari Sekte Kobar Api! Katakan padaku, jika tujuanku mengunjungi Sekte Kobar Api itu tersebar, apakah Situ Ming masih berani bertindak sembarangan?" Duan Ling Tian tersenyum.     

Ketika kata-kata Duan Ling Tian memasuki telinga Situ Hao dan putranya, seolah-olah ada sebuah bom telah meledak. Mereka baru sadar kembali beberapa saat kemudian.     

"T-Tuan Feng itu sebenarnya adalah ayah Nyonya Feng?" Situ Hang sangat terkejut sampai matanya membelalak selebar piring.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.