Maharaja Perang Menguasai Langit

Maharaja Bela Diri Lei Ming Tewas



Maharaja Bela Diri Lei Ming Tewas

3Melihat Maharaja Bela Diri Lei Ming melayangkan serangannya sekali lagi dan bagaimana ia tidak bisa mendapatkan anak panahnya tepat pada waktunya untuk menembak, mata Duan Ling Tian dipenuhi dengan rasa putus asa.      3

Sekarang ia berada dalam pertarungan antara hidup dan mati, serangkaian sosok yang akrab mulai muncul di benaknya.     

Bahkan ia kehilangan kewaspadaan saat sosok orang pertama muncul.     

Itu adalah ibunya dari reinkarnasi di kehidupan ini, Li Rou.     

Orang berikutnya yang muncul adalah Ke'er, Li Fei, dan Tian Wu.     

Kemudian, setelah itu adalah dua ekor piton kecil dan tikus emas serta ayahnya yang yang telah menelantarkannya bersama dengan teman-teman lamanya…     

Suara mereka yang indah dan ekspresi gembira terlihat jelas di benaknya. Namun, saat itu, ia merasa mereka sangat jauh dan ia takut ia tidak akan pernah bisa melihat mereka lagi.     

"Selamat berpisah." Saat Duan Ling Tian menghela nafas di dalam hatinya, semua harapannyat telah hancur berkeping-keping.     

Siluet Maharaja Bela Diri Lei Ming kini hanya berjarak satu inci darinya. Duan Ling Tian bahkan bisa merasakan aura kematian semakin dekat dengannya.     

"Hah?" Duan Ling Tian yang tak lagi memiliki harapan dan siap mati, tiba-tiba menyadari bahwa serangan Maharaja Bela Diri Lei Ming tidak mengenai dirinya sama sekali.     

Tepat ketika ia merasa terkejut -     

"Enyah kau!" Sebuah suara lembut yang sangat akrab bergema dan muncul secara tiba-tiba.     

Dalam detik berikutnya, yang bisa dirasakan Duan Ling Tian hanyalah semburan kekuatan yang besar yang disertai dengan serangkaian aura es yang menyapu. Meskipun tidak diarahkan padanya, ia masih terlempar terbang hingga cukup jauh.     

Gejolak gelombang tumbukan yang besar membuat organ internalnya bergetar tak terkendali. Saat rasa pusing menguasai dirinya, ia terbang di udara seolah-olah sedang menginjak awan. Baru setelah agak lama kemudian ia akhirnya berhenti.     

Ketika ia berada di udara, sebuah pikiran melintas di benak Duan Ling Tian seolah ia tiba-tiba tampak mengalami pencerahan.     

"Alasan anak panah itu bisa melayang di langit dan menembus semua awan tanpa ada perlawanan adalah karena…" Catatan mengenai Panah Aerolit Kolosal melintas di benak Duan Ling Tian satu per satu.     

Tepat saat itu, banyak hal yang membuatnya bingung sebelumnya tiba-tiba menjadi sangat jelas.     

Semua ini karena ia baru saja mengalami sensasi menginjak awan ketika terlempar terbang oleh gelombang benturan itu. Firasat mendadak yang menyapu dirinya itu membuat dirinya menjadi segera tercerahkan.     

Dia telah mencapai pencerahan tentang Panah Aerolit Kolosal.     

Saat sebuah kilatan terpancar di matanya, tanpa sempat melihat siapa yang telah menyelamatkannya, Duan Ling Tian dengan cepat mengeluarkan pil Kebangkitan Tingkat Kerajaan dan menelannya. Dengan mengangkat tangannya, ia menyelipkan anak panah di busurnya lagi sebelum membidik.     

Psss!     

Tali busur itu bergetar saat ia menariknya menjadi sebuah bentuk bulan purnama.     

Panah Aerolit Kolosal!     

Anak panah itu melesat dan langsung menghilang di udara. Ketika ia muncul kembali, ia sudah berada di belakang Maharaja Bela Diri Lei Ming dan saat jantung Duan Ling Tian berdetak kencang, panah itu kembali ke tangannya sekali lagi.     

Pada saat yang sama, sebuah lubang menganga yang mengucurkan darah dan mengerikan terlihat di dada Maharaja Bela Diri Lei Ming.     

Saat ia menatap pada penyelamat Duan Ling Tian, ​​ia bahkan tidak punya waktu untuk bereaksi ketika panah itu menembus tubuhnya. Dari awal sampai akhir, ia bahkan tidak menyadari apa yang sedang terjadi.     

Meskipun ini seperti serangan yang diam-diam, orang yang telah melepaskan anak panah itu tetap harus kuat. Jika tidak, ia tidak akan berhasil melakukan serangan diam-diam sama sekali.     

"K-kau… Ti-tidak mungkin…" Mulut Maharaja Bela Diri Lei Ming menyemburkan darah segar dan tubuhnya di ambang tumbang saat ia menatap Duan Ling Tian yang berdiri di kejauhan. Wajah dan matanya dipenuhi dengan rasa tidak percaya.     

Ia tidak mengerti bagaimana seseorang yang ternyata sedang tidak berdaya untuk membalas serangan apapun dan telah berada sangat dekat dengan kematian bisa tiba-tiba melancarkan serangan yang begitu kuat secara mendadak.     

Ia sama sekali tidak merasakan panah itu.     

Pada akhirnya Maharaja Bela Diri Lei Ming akhirnya hanya bisa menutup matanya dan tumbang, menghilang dari dunia fana selamanya.     

Maharaja Bela Diri Lei Ming yang terkenal dari Benua Awan telah roboh begitu saja, terbunuh di tangan seorang pemuda.     

Bahkan pada saat ia menjelang ajal, ketika masih ada sedikit kesadaran di dalam dirinya, ia masih tidak mengerti mengapa seorang pemuda yang hampir terbunuh olehnya tiba-tiba bisa mengeluarkan serangan yang begitu mematikan.     

Jika ia bisa melancarkan serangan sekuat itu sebelumnya, tidak peduli betapa tidak bergunanya dirinya, ia masih bisa bermain imbang dengannya dan tidak berada dalam situasi di mana ia ternyata tertekan dan tidak berdaya.     

Nyatanya, Maharaja Bela Diri Lei Ming bukan hanya tidak bisa mengerti, tetapi bahkan Duan Ling Tian pun tidak mengira sama sekali akan bisa mendapatkan pencerahan pada saat itu juga.     

Pencerahan dalam sepersekian detik itu telah membantunya membuat terobosan dalam teknik Panah Aerolit Kolosal ke tingkat yang sama sekali baru, dan membuat kekuatannya bisa mengalami sebuah lompatan kemajuan yang tiba-tiba.     

Setelah tingkatan Panah Aerolit Kolosal itu meningkat, kekuatannya sekarang tidak kalah dengan Maharaja Bela Diri Lei Ming.     

Ketika Maharaja Bela Diri Lei Ming memusatkan perhatiannya ke tempat lain, tembakannya yang dahsyat telah mengejutkannya dan berhasil membunuhnya pada akhirnya.     

Melihat bagaimana tembakannya sendiri telah membunuh Maharaja Bela Diri Lei Ming, Duan Ling Tian juga sedikit tertegun. Ia menatap peralatan panah yang ada di tangannya, ia tidak bisa kembali kepada akal sehatnya dalam waktu yang cukup lama.     

Maharaja Bela Diri Lei Ming, seseorang yang memiliki ketenaran yang setara dengan Maharaja Bela Diri You Han, adalah seorang Maharaja Bela Diri. Kekuatannya menduduki peringkat tiga besar di Benua Awan, namun ia baru saja terbunuh di tangannya sendiri begitu saja.     

Untuk sesaat, Duan Ling Tian juga tidak dapat menerima kenyataan ini.     

"K-kakak Ling Tian." Dari kejauhan, ketika seorang gadis remaja yang melayang di dekat tempat Maharaja Bela Diri Lei Ming roboh menatap Duan Ling Tian, ​​wajahnya yang halus juga dihiasi dengan sedikit rasa terguncang.     

"Xue Nai." Setelah mendengar suaranya, Duan Ling Tian akhirnya tersadar kembali dan menatap gadis remaja yang datang untuk menyelamatkannya tepat waktu itu.     

Ia berpakaian serba kuning bakung dan tampak seolah-olah baru berusia lima belas atau enam belas tahun. Saat matanya bersinar nakal, orang bisa dengan mudah mengatakan bahwa dia adalah seorang gadis yang nakal.     

Saat itu, ia memiliki aura es menyelubungi tubuhnya.     

Remaja berbaju kuning itu tidak lain adalah Han Xue Nai dari Benua Awan.     

Dengan seketika, Han Xue Nai menarik aura esnya dan tiba di depan Duan Ling Tian hanya dalam sekejap mata. Dengan sedikit heran, ia memperhatikannya dari ujung kepala sampai ujung kaki dan bertanya dengan rasa penasaran, "Kakak Ling Tian, ​​kau ternyata mengetahui suatu Taktik Bela Diri Tingkat malaikat?"     

"Xue Nai, kenapa kau bisa ada di sini?" Saat itu, Duan Ling Tian juga telah kembali ke akal sehatnya.     

"Aku tidak bisa menemukan mu di Benua Awan, Kakak Ling Tian. Pada akhirnya, aku mendengar bahwa kau datang ke Pulau Kabut Tersembunyi, jadi aku menyusulmu kemari juga. Kakak Ling Tian, ​​kau belum menjawab pertanyaanku," Han Xue Nai mengernyitkan hidung dan bertanya.     

"Perangkat Taktik Bela Diri tingkat Malaikat itu adalah warisan dari ayahku." Saat Duan Ling Tian berbicara, ia memperhatikan Han Xue Nai lalu bertanya, "Xue Nai, aku ingat bahwa kau memberi tahu ku terakhir kali bahwa alasan mu dapat mempertahankan keadaan ini adalah karena kau telah mengembangkan teknik khusus. … Sekarang setelah kau membuat terobosan ke Tahap Maharaja Bela Diri, tidak bisakah kau kembali pada keadaan normal? "     

"Hanya setelah aku memasuki Tahap Penghancur Fana," kata Han Xue Nai dengan ekspresi pahit, "Kakak Ling Tian, ​​karena kau tahu tentang Taktik Bela Diri Tingkat malaikat, kau juga pasti juga tahu tentang Tahap Penghancur Fana, ya kan?"     

"Ya, aku tahu." Duan Ling Tian mengangguk dan ia tiba-tiba tersadar, ia lalu berkata, "Tunggu aku sebentar."     

Saat kata-katanya keluar dari mulutnya, ia terbang melesat dan setelah mengambil Cincin Ruang dari tubuh Maharaja Bela Diri Lei Ming, ia menghancurkan jasadnya untuk menghapus semua bukti-bukti.     

Kemudian, ia pergi untuk melepaskan Cincin Ruang Zhou Yi dan melakukan metode yang sama terhadap jasadnya.     

Setelah melakukan Klaim Kepemilikan Darah pada Cincin Ruang Zhou Yi dan memastikan bahwa Lempeng Belenggu Iblis berada di dalamnya, Duan Ling Tian menghela nafas lega. Lempeng Belenggu Iblis itu akhirnya kembali padanya sekarang.     

Ketika menyimpan Cincin Ruang Zhou Yi dan berbalik untuk melihat Han Xue Nai, ia kembali tertegun.     

Ada orang lain yang telah muncul di samping Han Xue Nai. Ia adalah seorang gadis muda berpakaian putih yang tampak belum berusia sepuluh tahun. Matanya bersinar dengan kilau yang cerah dan cerdik.     

Ketika gadis muda itu melihatnya, wajahnya yang cantik, halus dan menggemaskan langsung menjadi bersemangat.     

Di saat ia mengingat kata-kata yang dikatakan Maharaja Bela Diri Shi Qi kepadanya tiga hari sebelumnya, ia bisa menebak identitas gadis kecil itu nya secara langsung.     

"Kakak Ling Tian, ​​bisakah kau menebak dia itu siapa?" Han Xue Nai membawa gadis belia berbaju putih itu maju dan bertanya pada Duan Ling Tian dengan sebuat senyuman misterius terlukis di wajahnya.     

"Putih Kecil, aku tidak percaya kau ternyata sudah bisa berubah menjadi manusia sekarang!" Melihat gadis muda berbaju putih itu, Duan Ling Tian merenung, "Aku masih ingat ketika pertama kali melihatmu, kau hanyalah seorang teman kecil."     

Saat Duan Ling Tian menyapa gadis kecil itu, ia juga memberi isyarat dengan tangannya.     

"Kakak!" Melihat sekarang Duan Ling Tian mengenalinya, gadis muda berbaju putih itu tidak lagi bisa menekan kegembiraan yang bergemuruh di dalam hatinya. Ia menghambur untuk memeluknya erat seperti seekor koala.     

Duan Ling Tian adalah anggota keluarganya yang terkasih.     

Sejak gadis itu mulai memahami apa yang terjadi, pemuda itu selalu berada di sisinya. Sejak ia lahir, ia selalu memandangnya sebagai ayahnya.     

Duan Ling Tian membiarkan dirinya tersenyum dari lubuk hatinya saat ia membelai kepala Putih Kecil sebelum berkata dengan lembut, "Putih Kecil, jika Ke'er bisa melihatmu sekarang, aku yakin ia akan sangat senang."     

"Kakak Ke'er?" Mata Putih Kecil langsung berbinar saat ia bertanya dengan penuh harap antisipasi, "Kakak, di mana Kakak Ke'er?"     

"Ia juga berada di sini di Pulau Kabut Tersembunyi. Aku akan membawamu bertemu dengannya sebentar lagi… Tapi kenapa hanya kau bersama Xue Nai yang datang? Di mana Emas Kecil dan Hitam Kecil? " Duan Ling Tian bertanya sambil melihat sekeliling pada saat bersamaan.     

"Sungguh membosankan ... Kau ternyata bisa mengenali ku hanya dalam sekali pandang saja, Kakak Ling Tian," Han Xue Nai menggerutu dan merasa sedikit tidak senang. Meskipun ia sudah berusia lebih dari dua puluh tahun, tapi kelakukannya masih anak-anak.     

"Kakak, bagaimana kau tahu bahwa ini aku?" Putih Kecil bertanya dengan penuh rasa ingin tahu.     

Setelah mendengar pertanyaan itu, Han Xue Nai menatap Duan Ling Tian. Ia juga merasa sedikit gamang karena Duan Ling Tian bisa langsung mengetahui bahwa itu adalah Putih Kecil hanya dalam sekejap.     

"Seandainya bukan karena Maharaja Bela Diri Shi Qi, aku tidak akan bisa mengenali kau juga," Duan Ling Tian terkekeh dan memberi tahu mereka seluk-beluk insiden yang terjadi tiga hari lalu dengan Maharaja Bela Diri Shi Qi.     

"Jadi, itu karena dia!" Kedua gadis itu akhirnya mengerti.     

"Adik Xue Nai, kau seharusnya sudah memusnahkan Maharaja Bela Diri Shi Qi atau siapa-namanya dengan Bai Kecil saat itu juga. Sekarang lihat saja! Kita bahkan tidak bisa menjadi bersikap misterius lagi. Sungguh membosankan," Tepat saat itu, sebuah suara kesal dari seorang gadis muda bergema saat seorang gadis muda berpakaian emas muncul di depan Duan Ling Tian.     

Berbeda dengan gadis berbaju putih yang tadi, gadis cilik berbaju emas itu lebih mirip Han Xue Nai. Mereka berdua tampak nakal.     

"Emas Kecil? Setelah mendengar suara gadis cilik itu, Duan Ling Tian segera tahu siapa dia sebenarnya karena suaranya sedikit berubah.     

Di antara Emas Kecil dan Hitam Kecil, hanya Emas Kecil yang betina.     

Sedangkan Hitam Kecil adalah seekor piton jantan.     

"Kakak," Ketika Emas Kecil memandang Duan Ling Tian, ​​wajahnya juga dipenuhi dengan rasa gembira. Dengan sekejap, ia menghambur dan mendorong Bai Kecil yang masih memeluknya dengan erat dan memeluk pemuda itu erat.     

"Kakak, aku sangat merindukanmu!" Di masa lalu, meskipun Emas Kecil selalu bertengkar kecil dengan Duan Ling Tian, ​​mereka memiliki hubungan yang dekat.     

"Kakak." Entah bagaimana, seorang anak laki-laki berpakaian hitam yang terlihat keren seketika muncul. Matanya terlihat hampir persis sama dengan Putih Kecil.     

Ketika ia melihat Duan Ling Tian, ​​wajahnya juga dipenuhi dengan rasa senang.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.