Maharaja Perang Menguasai Langit

Pendekar iblis



Pendekar iblis

0"Semut?" Bibir Duan Ling Tian berkedut ketika dia mendengar ucapan Wang Ba.      3

Dia tidak percaya Wang Ba menyebut seseorang di Tahap Penghancur Fana sebagai semut.     

Jika memang begitu, bukankah itu artinya Duan Ling Tian lebih buruk dari seekor semut?     

Duan Ling Tian saat ini merupakan Pendekar Bela Diri Tahap Restorasi Ruang jika dia berada di Tanah Malaikat … Tidak peduli apakah dia berada di Tahapan Biasa atau Tahapan Langit, keduanya berada pada Tahap Penghancur Fana.     

Apakah itu Pendekar Bela Diri atau Pendekar Dao, mereka baru bisa menerobos ke Tahap Penghancur Fana dengan sukses setelah menghancurkan belenggu Tahap Fana.     

"Aku akan lihat kapan waktunya tiba … Aku merasa segala sesuatunya tidak sesederhana kelihatannya," kata Duan Ling Tian.     

Dia telah memikirkan hal ini beberapa kali. Karena Di Yong, Penguasa Pulau Bulan Sabit dianggap berada di Tahap Penghancur Fana, tidak ada yang dapat menandinginya di Empat Pulau Besar Malaikat di Seberang Lautan atau Benua Awan.     

Setidaknya tidak ada yang dapat menandinginya di permukaan ini.     

Tidak ada yang multak. Duan Ling Tian tidak berani mengatakan tidak ada tokoh digdaya tersembunyi di Benua Awan atau Kepulauan Malaikat di Seberang Lautan.     

Xue Nai sering mengunjungi Kepulauan Malaikat di Seberang Lautan dan Benua Awan, jadi sangat mungkin bagi tokoh digdaya lainnya dari Tanah Malaikat untuk mengunjunginya juga.     

Hari ini adalah hari Di Yong, Penguasa Pulau Bulan Sabit akan menguji tiga peserta dari tiga Pulau Besar Malaikat di Seberang Lautan dan memilih murid istimewanya.     

Dengan bimbingan tiga Wakil Penguasa Pulau Bulan Sabit, tiga peserta dari Kepulauan Malaikat di Seberang Lautan tiba jauh di dalam gunung di sebelah utara Pulau Bulan Sabit.     

Gunung itu dikelilingi kabut sepanjang tahun dan ada banyak Formasi Mantra yang didirikan di dalamnya.     

Duan Ling Tian bisa dengan jelas merasakan gelombang dari Formasi Mantra dari jauh.     

"Mereka dari Pulau Karang?" Duan Ling Tian memandangi sekelompok orang di dekatnya.     

Ada seorang pria tua yang memimpin kelompok yang terdiri dari 28 orang, bukan tiga puluh orang. Mereka semua mengikutinya dari belakang dengan cermat.     

Dua orang yang tidak datang adalah Luo Feng Zhu dan Lin Tai yang dibunuh Han Xue Nai setengah bulan lalu.     

"Itu Penguasa Pulau Kedua Pulau Karang." Sebuah suara memasuki telinga Duan Ling Tian. Dia tahu suara itu milik Tuan Fang Wen, Penguasa Pulau Ketiga dari Pulau Kabut Tersembunyi.     

Sejak serangan Han Xue Nai setengah bulan lalu, tidak peduli apakah itu Penguasa Pulau Pertama atau Ketiga dari Pulau Kabut Tersembunyi, mereka semua memperlakukan orang-orang yang dekat dengan Han Xue Nai dengan sopan.     

Melihat Duan Ling Tian tampak tertarik pada orang yang memimpin orang-orang Pulau Karang, Fang Wen mengambil inisiatif untuk memberitahu informasi ini kepadanya. Dia melakukannya untuk menyenangkan Han Xue Nai karena Duan Ling Tian dekat dengannya.     

Karena itu, Fang Wen tidak segan membantu ketika dia berada di sekitar Duan Ling Tian.     

Pada saat ini, orang-orang dari Pulau Karang memperhatikan Duan Ling Tian dan yang lainnya. Mata mereka dipenuhi amarah balas dendam saat mereka melihat Han Xue Nai yang berdiri di sebelah Duan Ling Tian.     

"Apa? Apa kalian berencana untuk membalas dendam ketiga orang itu?" Han Xue Nai bertanya perlahan sambil menatap orang-orang Pulau Karang. Matanya berbinar tajam saat dia berbicara.     

Tiba-tiba, ekspresi orang-orang Pulau Karang, termasuk Penguasa Pulau Kedua Pulau Karang, berubah secara drastis. Meskipun mereka marah, pada akhirnya mereka mengalihkan pandangan mereka dari Han Xue Nai.     

Ini bukan lelucon!     

Orang ini membunuh Penguasa Pulau Pertama mereka, tokoh digdaya No.1 di Pulau Karang, setengah bulan yang lalu hanya dengan satu pukulan.     

Sangat mudah bagi Han Xue Nai untuk membunuh mereka jika mereka menyinggung perasaannya.     

"Itu orang-orang dari Pulau Karang Langit," kata seseorang. Duan Ling Tian segera mengalihkan perhatiannya ke kelompok lain. Mereka dipimpin oleh seorang pria tua dan seorang pria paruh baya, sementara tiga puluh orang mengikuti dari belakang.     

Tentu, selain dari tiga puluh orang, ada juga sekelompok orang yang mengikuti jauh di belakang. Jelas sekali mereka hanya datang untuk ikut dalam kegembiraan.     

Sama seperti para Maharaja Bela Diri, Maharaja Siluman dan murid-murid mereka dari Benua Awan yang tidak berhasil mencapai 30 besar bergabung dalam kegembiraan selama Kompetisi Bela Diri Kabut Tersembunyi.     

Setelah kelompok dari Pulau Karang Langit tiba, mereka melirik Han Xue Nai juga. Ada ketakutan di kedalaman mata mereka.     

Jelas mereka telah mengetahui apa yang dilakukan Han Xue Nai setengah bulan yang lalu.     

"Semuanya, harap tunggu di sini. Mereka yang berada di 30 teratas Kompetisi Bela Diri Kabut Tersembunyi, ikut denganku," kata Xiao Kun, Wakil Penguasa Pulau Bulan Sabit. Dialah yang mengatur tempat tinggal untuk orang-orang dari Pulau Kabut Tersembunyi.     

Pada saat yang sama, dua Wakil Penguasa Pulau Bulan Sabit lainnya berbicara kepada orang-orang dari dua Pulau Malaikat di Seberang Lautan lainnya.     

Pada saat ini, peserta dari tiga Pulau Malaikat di Seberang Lautan berkumpul di bawah bimbingan tiga Wakil Penguasa Pulau Bulan Sabit. Mereka menghilang di hadapan semua orang dan memasuki gunung yang dalam yang diselimuti kabut.     

"Aku kira tidak ada harapan bagi yang lain untuk bersaing memperebutkan tempat murid istimewa Tuan Di Yong hari ini," seseorang berkata sambil menghela napas.     

"Betul. Wanita dari Pulau Kabut Tersembunyi itu bahkan membunuh Penguasa Pulau Pertama Pulau Karang. Dia mungkin akan menjadi pemenang hari ini … Dia mungkin akan dipilih oleh Tuan Di Yong untuk menjadi murid istimewanya," kata seseorang setuju.     

"Kurasa tidak … aku mendengar dia membunuh Penguasa Pulau Pertama Pulau Karang dengan bantuan kekuatan dari luar. Dia mungkin tidak bisa menandingani Penguasa Pulau Pertama Pulau Karang tanpa bantuan kekuatan dari luar itu," kata seseorang.     

"Dia membunuh Penguasa Pulau Pertama Pulau Karang dengan bantuan kekuatan dari luar … Namun, dia tidak menggunakan kekuatan dari luar ketika dia membunuh Luo Feng Zhu yang berada di peringkat No.1 Kompetisi Bela Diri Pulau Karang."     

"Betul. Meskipun Luo Feng Zhu terganggu pada saat itu, wanita itu berhasil membunuhnya bahkan sebelum dia sempat bereaksi. Kemampuannya pasti di atas Luo Feng Zhu."     

"Jika dia begitu kuat, mengapa dia tidak menjadi No.1 di Kompetisi Bela Diri Kabut Tersembunyi?" Banyak di antara mereka membahas Han Xue Nai di antara mereka sendiri.     

Segera setelah itu, mereka mendengar dari orang-orang Pulau Kabut Tersembunyi bahwa Han Xue Nai tidak berpatisipasi dalam Kompetisi Bela Diri Kabut Tersembunyi saat itu.     

"Jika dia berpartisipasi, dia pasti menjadi No.1 di Kompetisi Bela Diri Kabut Tersembunyi … Duan Ling Tian tidak akan memiliki kesempatan itu sama sekali," banyak dari mereka berkata demikian setelah mengetahui apa yang terjadi.     

Saat kerumunan melanjutkan diskusi mereka di luar, Duan Ling Tian dan 88 peserta lainnya melihat tiga Wakil Penguasa Pulau Bulan Sabit menghilang ke udara tipis tak lama setelah masuk jauh ke dalam gunung.     

Segera setelah itu, segala sesuatu di depan mata mereka menjadi ilusi.     

Selanjutnya, mereka semua menyadari bahwa mereka telah tiba di tempat yang berbeda. Tempat itu tampak nyata, tetapi mereka tahu segalanya hanyalah ilusi.     

"Formasi Ilusi?" Duan Ling Tian tersenyum remeh. Meskipun Energi Spiritualnya hanya pada Tingkat Ketiga Tahap Maharaja Bela Diri yang membuatnya sulit untuk melawan tokoh digdaya Maharaja Bela Diri di tingkat yang lebih tinggi, itu sudah cukup baginya untuk merasakan Formasi Ilusi.     

Duan Ling Tian telah mewarisi ingatan Maharaja Bela Diri Reinkarnasi dari dua kehidupannya. Selain sebagai ahli senjata Kelas Kerajaan, Maharaja Bela Diri Reinkarnasi juga merupakan Ahli Mantra selama kehidupan keduanya.     

Dengan bantuan ingatan Maharaja Bela Diri Reinkarnasi pada Teknik Mantra, Duan Ling Tian berhasil merasakan Formasi Ilusi dengan Energi Spiritualnya dengan cepat.     

Dari awal hingga akhir, rintangan dalam Formasi Ilusi bahkan tidak berhasil terwujud.     

Setelah menghancurkan Formasi Ilusi, Duan Ling Tian menyadari ada iblis yang menari-nari di sekelilingnya … Orang-orang yang datang Bersama Duan Ling Tian terbang ke segala arah dan menyerang tanpa henti.     

Mereka menyerang udara seperti dirasuki kekuatan iblis.     

Banyak dari mereka bahkan terluka secara tidak sengaja.     

Duan Ling Tian tahu kegilaan mereka adalah akibat dari Formasi Ilusi.     

"Eh? Di mana Xue Nai?" Raut wajah Duan Ling Tian berubah ketika dia tidak melihat Xue Nai.     

Selain Xue Nai, 86 orang lainnya ada di sekitarnya. Ada total 87 orang, termasuk dia.     

Xue Nai adalah satu-satunya yang tidak ada.     

"Apakah sesuatu terjadi pada Xue Nai?" seketika Duan Ling Tian merasa khawatir.     

Ketika Duan Ling Tian hendak pergi mencari Xue Nai, embusan angin bertiup entah dari mana. Rasanya seperti angin datang dari kuburan. Membuat orang merinding.     

Wajah Duan Ling Tian berubah serius ketika dia merasakan angin yang menakutkan itu.     

"Nak, kau bernasib sial hari ini … Ini adalah Pendekar Iblis Tahap Penghancur Fana," suara Wang Ba terdengar tepat waktu dalam benak Duan Ling Tian.     

"Pendekar Iblis!" Mata Duan Ling Tian membelalak kaget.     

Dia tidak asing dengan Pendekar Iblis. Dia pernah mempelajarinya dari Wang Ba.     

Dia pernah bertanya pada Wang Ba karena Wang Ba seorang Pendekar Iblis saat itu. Dia adalah seorang Pendekar Iblis di Tahap Malaikat, itulah mengapa dia mengenal Pendekar Iblis sebaik dia mengenal dirinya sendiri.     

Pendekar Iblis hanyalah nama umum.     

Siapa pun yang menggunakan teknik kultivasi yang tidak lazim untuk berkultivasi dan meningkatkan kemampuan mereka disebut Pendekar Iblis, terlepas dari apakah mereka adalah Pendekar Bela Diri atau Pendekar Dao.     

"Aku tidak percaya kau menghancurkan Formasi Ilusi begitu cepat," sebuah suara dengan nada terkejut terdengar pada saat ini.     

Selanjutnya, Duan Ling Tian melihat siluet berotot muncul di hadapannya ketika kabut hitam bergemuruh datang dari segala arah.     

Itu adalah seorang pria paruh baya berpakaian hitam. Dia begitu besar dan tinggi sehingga dia tampak seperti menara raksasa.     

Mata pria paruh baya berpakaian hitam itu tertuju padanya pada saat ini.     

"Kau … Di Yong?" Ketika Duan Ling Tian hendak bertanya kepada pria paruh baya berpakaian hitam itu, Wang Ba berbicara di kepalanya. Begitulah cara dia mengetahui identitas pria berpakaian hitam itu.     

"Tepat sekali. Aku Di Yong, Penguasa Pulau Bulan Sabit," kata pria paruh baya berpakaian hitam itu.     

"Di Yong, kau membuat tiga Pulau Malaikat di Seberang Lautan untuk memilih kami atas nama perekrutan murid istimewa untukmu … Apakah kau melakukan semuanya hanya untuk hari ini? Jadi kau bisa menyerap intisari vital kami?" Duan Ling Tian bertanya dengan suaranya yang dalam saat matanya berbinar ganas.     

"Bagaimana kau mengetahuinya?" Di Yong menyipitkan matanya karena terkejut ketika mendengar Duan Ling Tian merinci rencananya. Dia tidak menyangka Duan Ling Tian bisa menebak rencananya.     

Selain Di Yong, hanya tiga Wakil Penguasa Pulau Bulan Sabit yang tahu tentang rencana itu.     

Tidak terpikir olehnya bahwa ada seorang Pendekar Iblis yang bersembunyi jauh di relung pikiran Duan Ling Tian. Selain itu, Pendekar Iblis itu merupakan tokoh digdaya Tahap Malaikat di puncaknya.     

Tentu, Wang Ba telah mengetahui rencana jahat Di Yong.     

Dia ingin menyerap intisari vital semua orang yang datang sehingga dia bisa meningkatkan kemampuannya menggunakan kehidupan mereka.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.