Maharaja Perang Menguasai Langit

Aku Akan Segera Menjadi Ayah



Aku Akan Segera Menjadi Ayah

1Ketika Duan Ling Tian sudah mengatur segalanya dan siap untuk membawa kedua wanitanya dan Han Xue Nai untuk meninggalkan Pulau Bulan Sabit dan menuju ke Tanah Malaikat, Li Fei mendatanginya.     1

"Bajingan, aku ingin tetap tinggal di sini," kata Li Fei kepada Duan Ling Tian ragu-ragu saat dia menggigit bibirnya dengan lembut.     

"Mengapa? Kau tidak ingin pergi ke Tanah Malaikat?" Duan Ling Tian bertanya, bingung.     

"Tokoh digdaya ada di mana-mana di Tanah Malaikat. Mari kita tidak berbicara tentang aku, di sana berbahaya bahkan untukmu … Aku tidak ingin membebanimu," Li Fei berkata perlahan setelah dia mengambil napas dalam-dalam, "Juga, Sekte Ling Tian seharusnya tidak tanpa seorang pemimpin … Aku ingin tetap tinggal di sini dan menjaga Sekte Ting Tian untukmu."     

Dia tidak mau berpisah dari suaminya. Namun, dia mencoba yang terbaik untuk tetap masuk akal. Itulah mengapa dia mengatakan sesuatu seperti itu.     

"Tuan Muda, aku ingin tetap tinggal juga," kata Ke'er sebelum Duan Ling Tian berhasil menanggapi Li Fei.     

Sama dengan Li Fei, dia tidak ingin membebani Duan Ling Tian dan memperlambatnya.     

Tidak peduli apakah itu Ke'er atau Li Fei, keduanya harus menerima kenyataan bahwa mereka tidak mungkin memiliki kekuatan yang setara atau lebih kuat dari Duan Ling Tian yang memungkinkan mereka untuk tetap di sisinya dan membantunya. Oleh karena itu, mereka telah memutuskan untuk tinggal dan merawat Sekte Ting Tian untuknya. Dengan melakukan ini, dapat dianggap sebagai mereka berbagi beban suami mereka.     

"Kakak Fei'er, Kakak Ke'er … Kalian tidak perlu melakukan itu. Kalian boleh tinggal di tempatku jika kalian khawatir akan menahan Duan Ling Tian. Rumahku sangat aman," kata Han Xue Nai kepada kedua wanita itu begitu Ke'er selesai berbicara.     

"Xue Nai, aku tahu kau mengatakan ini dengan niat baik. Namun, apa bedanya tinggal di tempatmu dan tinggal di Pulau Bulan Sabit? Selain itu, aku dapat membantu menjaga Sekte Ting Tian jika aku tinggal di Pulau Bulan Sabit," kata Li Fei sambil tersenyum. Namun, ada sedikit keengganan di kedalaman matanya.     

"Betul. Selain itu, Emas Kecil, Hitam Kecil dan Putih Kecil belum akan pergi. Mereka dapat menemani kami," kata Ke'er menangguk.     

Tentu saja, Duan Ling Tian tidak mau membiarkan kedua wanita itu tinggal di sini. "Ke'er, Fei'er Kecil … Bukankah kalian berdua mengatakan kalian tidak akan pernah meninggalkanku lagi?"     

"Bajingan, kali ini berbeda. Selain itu, kau selalu dapat kembali dan mengunjungi kami kapan saja kau mau jika Ke'er dan aku tinggal di Pulau Bulan Sabit," kata Li Fei sambil menggelengkan kepalanya.     

Ke'er mengangguk pada kata-kata Li Fei.     

Akhirnya, Duan Ling Tian harus menyetujui mereka karena tidak mungkin dia bisa mengubah pikiran kedua wanita yang keras kepala itu.     

Namun, mereka butuh waktu lama untuk bersama sebelum dia pergi.     

Dia memenuhi permintaan kedua wanita itu, menanam benih cinta di setiap tubuh mereka … Benih cinta mereka akan mekar dan berbuah sepuluh bulan lagi.     

"Aku pasti akan kembali ketika anak-anak lahir," Duan Ling Tian berjanji pada dua wanita itu sebelum mereka berpisah.     

"Bajingan, jangan khawatir tentang Ke'er dan aku saat kau berada di Tanah Malaikat … Kami akan menjaga diri kami dengan baik. Kami sangat aman dengan Emas Kecil, Hitam Kecil dan Putih Kecil di sekitar," kata Li Fei.     

"Tuan Muda, Kakak Fei'er dan aku akan menunggumu kembali …," kata Ke'er kepada Duan Ling Tian dengan mata berbinar.     

Duan Ling Tian menarik napas dalam-dalam dan menatap kedua wanita itu penuh kasih saying dengan sedikit keengganan. Dia kemudian mengalihkan tatapannya ke tiga teman kecil dan berkata dengan sungguh-sungguh, "Emas Kecil, Hitam Kecil dan Putih Kecil … Tolong jaga Kakak Ke'er dan Kakak Fei'er kalian dengan baik."     

"Kakak, jangan khawatir. Aku di sini dan aku akan menjaga Kakak Ke'er dan Kakak Fei'er dengan baik," kata gadis kecil berbaju emas itu kepada Duan Ling Tian dengan serius.     

"Benar, Kakak. Dengan aku dan Putih Kecil di sini, kami tidak akan membiarkan apa pun terjadi pada Kakak Ke'er dan Kakak Fei'er," kata Hitam Kecil dengan percaya diri.     

"Aku percaya pada kalian semua." Duan Ling Tian tahu dia bisa mengandalkan kemampuan tiga teman kecil itu.     

Kekuatan tiga teman kecil saat ini sama sekali tidak kalah dari tiga Wakil Penguasa Pulau Bulan Sabit.     

Duan Ling Tian dan Han Xue Nai meninggalkan kedua wanita itu dan tiga teman kecil yang tampak tidak mau berpisah dengan mereka. Mereka segera menghilang di depan mata mereka.     

Pada saat ini, air mata mengalir di wajah cantik Ke'er dan Li Fei. Mereka mencoba yang terbaik untuk menahan air mata ketika Duan Ling Tian ada karena mereka tidak ingin dia melihat mereka menangis. Sekarang setelah dia pergi, mereka tidak perlu menahan lagi.     

Sementara itu, Duan Ling Tian dan Han Xue Nai melakukan perjalanan di atas lautan luas dan tak terbatas di utara Pulau Bulan Sabit.     

Duan Ling Tian merasa agak sedih selama awal perjalanan. Dia berangsur-angsur merasa lebih baik setelah Han Xue Nai menghiburnya.     

Namun, emosinya campur aduk. Perasaannya tak terlukiskan.     

'Kedua anakku akan lahir sepuluh bulan lagi.' Inilah alasan mengapa Duan Ling Tian merasa emosional.     

Dia akan segera memiliki anak. Dia akan segera menjadi ayah.     

'Di mana pun aku berada … Aku pasti akan kembali dalam sepuluh bulan! Aku ingin bersama Ke'er dan Fei'er Kecil untuk menyaksikan kedatangan dua nyawa kecil.' Duan Ling Tian menarik napas dalam-dalam dan mengambil keputusan.     

"Xue Nai, kau meninggalkan Tanah Malaikat sendirian … Ayahmu tidak mengkhawatirkanmu?" Duan Ling Tian bertanya ketika dia melihat Han Xue Nai di sebelahnya.     

Dia ingat setiap kali Han Xue Nai datang ke Benua Awan di masa lalu, selalu ada Qing Nu di sisinya … Namun, kali ini dia datang sendirian dengan tiga teman kecil.     

"Kakak Ling Tian, ​​seseorang datang bersamaku ketika aku meninggalkan Tanah Malaikat kali ini … Tapi aku menyuruh mereka menunggu di dekat laut di selatan Tanah Malaikat," kata Han Xue Nai, "Sangat jarang melihat tokoh digdaya Tahap Malaikat Tingkat Dasar dan Tahap Penghancur Fana dalam perjalanan ke Tanah Malaikat, apalagi tokoh digdaya Tahap Malaikat … Jadi tidak perlu khawatir tentang bahaya."     

"Lebih jauh lagi, bahkan jika kita bertemu seseorang dengan niat buruk, kecuali itu adalah tokoh digdaya Tahap Malaikat, aku tidak takut pada mereka … Meskipun Jimat Keramat tidak dapat membunuh mereka, tetap bisa melukai dan menahan mereka," kata Han Xue Nai dengan percaya diri.     

Jimat Keramat!     

Duan Ling Tian berkata, "Begitu."     

Dia baru ingat Han Xue Nai memiliki Jimat Keramat bersamanya … Hanya segelintir Pendekar Dao di atas Tahap Malaikat Tingkat Dasar yang bisa menoreh Jimat Keramat.     

"Xue Nai, dengan kecepatan kita saat ini … Berapa lama lagi yang kita butuhkan sebelum kita tiba di Tanah Malaikat?" Duan Ling Tian bertanya dengan rasa ingin tahu.     

"Sekitar setengah bulan," kata Han Xue Nai.     

"Setengah bulan? Butuh waktu selama itu? "Duan Ling Tian terkejut ketika mendengarnya.     

Orang harus tahu dia hanya perlu beberapa hari untuk melakukan perjalanan dari Pulau Bulan Sabit ke Benua Awan dengan kecepatannya saat ini. Namun, mereka membutuhkan setengah bulan untuk mencapai Tanah Malaikat?     

"Kakak Ling Tian, ​​aku dengar percakapan antara kau, Kakak Ke'er dan Kakak Fei'er sebelumnya. Aku dengar kau mengatakan akan kembali ketika anak-anak lahir sebelum kau berpisah … Apakah mereka hamil?" Han Xue Nai bertanya dengan lucu ketika dia mengedipkan matanya yang besar dan unik.     

"Betul. Mereka akan lahir dalam sepuluh bulan lagi," Duan Ling Tian mengangguk dengan gembira.     

"Sepuluh bulan?" Han Xue Nai berkata sambil tersenyum ketika dia mendengar ucapan Duan Ling Tian, ​​"Kakak Ling Tian, ​​siapa yang mengatakan kepadamu anak-anakmu akan lahir sepuluh bulan lagi?"     

"Memang sepuluh bulan, kan? Kehamilan biasanya memakan waktu sepuluh bulan. Itu pengetahuan umum," Duan Ling Tian berkata seolah-olah dia tahu apa yang dia bicarakan," Xue Nai, kau tidak tahu karena kau belum pernah melahirkan."     

"Aku tidak tahu karena aku belum pernah melahirkan … Kakak Ling Tian, ​​maksudmu … Kau tahu karena kau sudah pernah melahirkan sebelumnya?" Han Xue Nai mengejek ketika dia memutar matanya ke arah Duan Ling Tian.     

"Dasal nakal … Mungkin saja aku pernah melihat babi berlarian meskipun aku belum pernah mencicipi dagingnya." Duan Ling Tian tersenyum dan menggelengkan kepalanya.     

Senyum Han Xue Nai menjadi semakin lebar ketika dia mendengar ucapan Duan Ling Tian. Dia berkata dengan percaya diri, "Kakak Ling Tian, kau sangat yakin Kakak Ke'er dan Kakak Fei'er akan melahirkan setelah sepuluh bulan … Jelas sekali kau belum pernah melihat babi berlari."     

"Xue Nai, apa yang ingin kau katakan?" Duan Ling Tian bertanya dengan ragu, mengerutkan kening. Senyum di wajahnya menghilang.     

"Kakak Ling Tian, ​​hamil selama sepuluh bulan hanya berlaku untuk orang-orang di bawah Tahapan Langit … Jika pria dan wanita berada di atas Tahapan Langit, akan memakan waktu setidaknya satu tahun sebelum anak itu lahir," Han Xue Nai menjelaskan, "Pria dan wanita yang baru saja menerobos ke Tahapan Langit atau Tahap Pembelah Ruang baru melahirkan setelah satu tahun kehamilan."     

"Semakin tinggi kultivasi pasangan tersebut, semakin lama anak mereka akan lahir … Namun, semakin lama anak itu lahir, semakin luar biasa dia."     

"Dikatakan bahwa mereka dilahirkan lama karena mereka menyerap Sumber Energi Bawaan dalam tubuh ibu mereka … Oleh karena itu, semakin lama anak itu lahir, semakin luar biasa bakat mereka," lanjut Han Xue Nai, "Dengan basis kultivasi Kakak Ling Tian, Kakak Ke'er dan Kakak Fei'er … Tidak mungkin anak-anak kalian akan lahir sebelum tiga atau lima tahun."     

"Tiga sampai lima tahun?" Duan Ling Tian ternganga ketika dia mendengar ucapan Han Xue Nai.     

Dia hanya mendengar tentang sepuluh bulan masa kehamilan, dia belum pernah mendengar tentang hamil selama tiga sampai lima tahun.     

Apakah itu sesuatu yang mampu dilakukan manusia?     

"Xue Nai, bagaimana kau tahu tentang semua ini?" Duan Ling Tian bertanya dengan ragu saat melihat Han Xue Nai. Dia tidak tahu bagaimana seorang gadis seperti dia mengetahui tentang hal-hal seperti itu.     

"Kakak Ling Tian, ​​bukankah kau mengatakannya sendiri? Mungkin saja pernah melihat babi berlarian bahkan jika kau belum pernah mencicipi dagingnya," Han Xue Nai mengulangi kembali ucapan Duan Ling Tian kepadanya saat dia tersenyum kecut.     

Akhirnya, dia mencoba menyakinkan masalah ini lagi. "Xue Nai, apa kau yakin apa yang kau katakan itu benar?"     

Dhuar! Dhuar! Dhuar! Dhuar! Dhuar!     

Han Xue Nai hendak menjawab ketika ledakan keras memotongnya.     

Sebuah ledakan mengganggu lautan damai di bawahnya dan Duan Ling Tian saat air laut memercik ke mana-mana. Seolah-olah batu raksasa telah dilempar ke laut.     

Sebelum Duan Ling Tian dan Han Xue Nai berhasil bereaksi, lautan yang bergemuruh mulai berputar tiba-tiba, menciptakan kekuatan pengisap yang kuat.     

Kekuatan itu menyelimuti Duan Ling Tian dan Han Xue Nai hanya dalam sekejap mata.     

Pada saat ini, Duan Ling Tian merasakan kekuatan yang tak terkalahkan menutupi tubuhnya saat menariknya ke laut.     

Selanjutnya, dia ditelan pusaran air yang muncul di permukaan laut.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.