Maharaja Perang Menguasai Langit

Nyawa Dibayar Nyawa



Nyawa Dibayar Nyawa

2"Apa kau yakin dia berasal dari Kediaman Gubernur Kota Perbukitan dan adalah murid Fang Hui?" Liu Huan bertanya dengan suaranya yang dalam saat matanya bersinar terang.      1

Dia merasa hal ini sulit dipercaya.     

Tidak hanya Fang Hui telah mengambil Su Qi, seorang Pendekar Bela Diri jenius yang luar biasa, sebagai murid, tetapi bahkan telah mengambil seorang Pendekar Bela Diri yang lebih luar biasa menjadi muridnya setelah Su Qi?     

Keberuntungan macam apa itu?     

Mengapa dia, Liu Huan, tidak beruntung sama sekali?     

Jika orang bernama Duan Ling Tian itu baru saja memasuki pelataran luar dua bulan lalu, itu berarti dia pasti berusia kurang dari 40 tahun. Fakta bahwa dia berhasil membunuh Feng Fan sudah lebih dari cukup untuk menunjukkan bakat bawaannya jauh melampaui Su Qi, murid langsungnya yang sangat ia banggakan.     

Jika dia tahu tentang keberadaan Duan Ling Tian sebelumnya, pasti a akan mengangkatnya sebagai murid dan memperlakukannya seperti ia memperlakukan Su Qi. Namun, hal itu tidak mungkin lagi. Ini karena dia telah membunuh Feng Fan, murid langsung Tetua Zhao!     

Kekuatan Tetua Zhao bisa dianggap sebagai tiga besar di antara para tetua pelataran dalam di Sekte Terang Bulan. Dia adalah seseorang yang bahkan Liu Huan pun harus menyanjung dan membuatnya senang.     

Tidak peduli bagaimana berani dirinya, dia tetap tidak berani menerima orang yang membunuh murid langsung Tetua Zhao sebagai muridnya sendiri.     

"Guru, aku bertemu dengannya enam bulan yang lalu ketika pergi untuk membawa pulang Adik junior Su Qi ke sini… Saat itu, aku tidak menyadari bakat bawaannya bahkan lebih tinggi dari Adik junior Su Qi. Kalau tidak, aku juga akan membawanya pulang sekalian. " Zhou Qi telah mengikuti Liu Huan selama bertahun-tahun, dia, tentu saja, bisa memahami pikiran Liu Huan dengan sangat baik dan tahu bagaimana menyanjungnya.     

Jika sebelumnya dia tahu bahwa Duan Ling Tian sangat berbakat, dia akan membunuhnya enam bulan lalu ketika berada di Kediaman Gubernur Kota Perbukitan. Dia merasa menyesal setiap kali memikirkan hal itu. Sayangnya tidak ada obat bagi penyesalan di dunia ini.     

Seperti yang diharapkan, begitu Liu Huan mendengar kata-kata Zhou Qi, wajahnya menjadi sedikit melembut. Namun, sorot matanya berubah lebih tajam. "Aku benar-benar tidak percaya Fang Hui seberuntung itu! Dia benar-benar berhasil menemukan dua murid dengan bakat bawaan yang begitu tinggi. Perbuatan baik apa yang telah dia lakukan? "     

Niat membunuh di mata Liu Huan semakin memadat ketika dia mencapai akhir kalimatnya. "Awalnya, aku membiarkan dia hidup karena ku pikir dia tidak akan bisa bangkit kembali. Namun, sepertinya aku sangat salah. Jika Duan Ling Tian berkembang menjadi lebih kuat, dia pasti akan menjadi ancaman bagi hidupku !! "     

"Guru, apakah perlu aku untuk pergi ke Kediaman Gubernur Kota Perbukitan dan membunuh Fang Hui itu?" Zhou Qi bertanya.     

"Tidak." Liu Huan menggelengkan kepalanya. "Serahkan saja Fang Hui itu kepada Tetua Zhao… Kalau tidak, di mana menurutmu dia bisa melampiaskan amarahnya ketika keluar dari kultivasi tertutupnya dan mengetahui bahwa muridnya sudah terbunuh? Sedangkan Duan Ling Tian itu, kita harus menyingkirkannya sebelum Tetua Zhao keluar dari kultivasi tertutupnya. Dengan begitu, dia bisa dianggap berhutang budi padaku. " Mata Liu Huan bersinar terang ketika dia mencapai akhir kalimatnya.     

Tentu saja, ada satu hal yang tidak dia ucapkan dengan lantang.     

Dia ingin membunuh Duan Ling Tian sebelum Tetua Zhao keluar dari kultivasi tertutupnya karena dia khawatir Tetua Zhao akan menyukai Duan Ling Tian dan menjadikannya sebagai murid barunya meskipun Feng Fan telah terbunuh.     

Ini bukanlah sesuatu yang ingin ia lihat!     

Duan Ling Tian berasal dari Kediaman Gubernur Kota Perbukitan. Jika dia menjadi murid Tetua Zhao, tidak diragukan lagi akan menjadi bencana besar bagi pihak Liu Huan.     

"Guru, jangan khawatir. Aku akan melakukan usaha yang terbaik untuk membunuh Duan Ling Tian sebelum Tetua Zhao keluar dari kultivasi tertutupnya, " kata Zhou Qi.     

"Kau tidak bisa hanya mencoba yang terbaik. Kau harus membunuhnya! Duan Ling Tian harus mati sebelum Tetua Zhao keluar dari kultivasi tertutupnya. Kau harus memastikan dia mati bahkan jika kau harus menukar nyawamu untuk itu! Jika kau mati, aku akan mengenangmu, "Liu Huan perlahan berkata sambil menatap Zhou Qi. Ketika dia mencapai akhir kalimatnya, ada sedikit kelembutan terpancar dari wajahnya.     

Zhou Qi merasa sedikit rasa ngeri merayapi punggungnya ketika melihat ekspresi lembut di wajah gurunya.     

Untuk membunuh Duan Ling Tian dan menghilangkan semua masalah di masa depan, gurunya, Liu Huan, tidak ragu-ragu untuk mengorbankan nyawanya sama sekali.     

Pada saat itu, dalam hati Zhou Qi, hubungan guru dan murid antara Liu Huan dan dirinya telah lenyap tanpa jejak.     

Sebelumnya, dia sangat ingin membunuh Duan Ling Tian, ​​tetapi sekarang, dia berharap Duan Ling Tian selamat sehingga dia bisa membantu Fang Hui membunuh Liu Huan. Saat ini, dia telah mengambil keputusan. Dia telah membuat keputusan yang akan sangat mempengaruhi masa depannya.     

"Guru, aku tidak akan mengecewakan mu." Di hadapan Liu Huan yang tampaknya baik hati ini, Zhou Qi menjawabnya dengan sopan meskipun menurutnya lelaki itu menjijikkan.     

"Bagus sekali, bagus sekali!" Melihat betapa taatnya Zhou Qi, tawa Liu Huan pecah seketika. "Zhou Qi, kau adalah murid pertama ku, dan aku sangat memikirkan mu… Jangan khawatir. Aku tidak akan melupakanmu bahkan jika kau dijatuhi hukuman mati karena membunuh Duan Ling Tian. Aku akan menyiapkan tempat untuk mengenangmu di halaman belakang sehingga kau bisa menemani aku sepanjang waktu, " kata Liu Huan dengan ekspresi ramah.     

"Terima kasih, Guru." Hati Zhou Qi menjadi sedingin es, tapi dia tidak menunjukkannya di wajahnya. Dia harus menangani hal ini dulu.     

"Aku ingin menerima berita kematiannya dalam tiga hari… Kau tidak akan mengecewakanku, kan?" Liu Huan menatap Zhou Qi saat memberinya tenggat waktu.     

Tiga hari!     

Saat Zhou Qi mendengar kata-kata Liu Huan, hatinya tersentak. Namun, dia hanya bisa mengangguk pelan.     

"Bagus sekali. Kau bisa pergi sekarang untuk mempersiapkannya, "kata Liu Huan.     

"Aku mohon pamit kalau begitu." Setelah Zhou Qi berbalik dan mundur, matanya bersinar dingin saat dia berpikir, 'Liu Huan, kau membuatku tidak punya pilihan… Karena kau memperlakukan hidupku seperti tidak berguna, aku tidak perlu berada di sisimu lagi. Mulai hari ini dan seterusnya, hubungan guru dan murid di antara kita sudah terputus! "     

Setelah Zhou Qi berbalik, ekspresi ramah di wajah Liu Huan langsung menghilang tanpa jejak. Dia hanya memandanng siluet Zhou Qi dengan dingin lalu membuang muka.     

Kemudian, dia pergi mencari Su Qi.     

Ketika melihat Su Qi, ekspresi ramah muncul lagi di wajahnya.     

"Guru, mengapa Anda mencari ku selarut ini?" Su Qi bertanya dengan perasaan bingung.     

"Su Qi, ketika kau meninggalkan Kediaman Gubernur Kota Perbukitan, apakah kau tahu ada seorang murid bernama Duan Ling Tian di bawah bimbingan Fang Hui?" Liu Huan bertanya terus terang.     

"Ya, aku mengenalnya." Su Qi mengangguk. "Namun, Duan Ling Tian itu sangat sombong! Dia hanya bersedia memanggil Fang Hui sebagai Mentor. Namun, dia tetap seorang Pendekar Bela Diri dari Benua Fana seperti aku sehingga bakat bawaannya sama sekali tidak kalah dengan aku. "     

"Dia dari Benua Fana juga?" Liu Huan memicingkan matanya sambil bertanya, "Apakah kalian berdua berasal dari tempat yang sama di Benua Fana?"     

"Tidak." Su Qi menggelengkan kepalanya, "Kami datang dari tempat yang berbeda."     

"Sepertinya rumor itu benar ... Semua Pendekar Bela Diri jenius dari Benua Fana semuanya luar biasa berbakat! Orang-orang dari Benua Fana itu kalau tidak menantang langit ya sampah. Mereka berada pada dua sisi yang sangat berlawanan! " Liu Huan bergumam pada dirinya sendiri.     

"Guru, ada apa? Mengapa Anda tiba-tiba bertanya tentang dia? " Su Qi bertanya dengan bingung.     

"Dia baru saja membunuh Feng Fan." Liu Hua tidak menyembunyikan kebenaran itu dan memberi tahu Su Qi tentang berita yang dia terima dari Zhou Qi.     

"Apa?" Saat Su Qi mendengar nama itu, ekspresinya segera berubah. "Bagaimana itu mungkin? Feng Fan adalah tokoh digdaya Peringkat Bumi. Bagaimana mungkin Duan Ling Tian membunuhnya? "     

Setelah melihat perubahan ekspresi yang tiba-tiba di wajah Su Qi, Liu Huan tahu bahwa pemuda itu tidak berharap bakat bawaan Duan Ling Tian begitu tinggi.     

"Itu benar. Saat ini, selain dari pelataran luar, berita ini kemungkinan besar telah menyebar ke pelataran dalam juga, " jawab Liu Huan.     

Setelah mendengar kabar itu, ekspresi wajah Su Qi menjadi rumit. Dia tiba-tiba menyadari bahwa jarak antara dirinya dan Duan Ling Tian semakin melebar.     

Di sebuah tenda di sisi halaman depan sebuah rumah besar terpencil yang terletak di pelataran luar.     

"Tetua, Feng Fan sudah mati." Seorang pria bertubuh tegap yang wajahnya dipenuhi dengan rasa kagum berkata dengan nada tidak percaya saat tiba di sana.     

"Bocah itu sungguh menarik." Mendapat laporan dari pria tegap itu, seorang lelaki tua yang sedang menikmati teh di tenda itu hanya tersenyum acuh tak acuh. Seolah-olah dia sama sekali tidak terkejut dengan berita itu.     

"T-Tetua, Anda tidak terkejut?" Pria tegap itu tak tahan untuk bertanya.     

"Tidak perlu heran. Bocah itu sepertinya bukan jenis seseorang yang akan menggali kuburannya sendiri. " Lelaki tua itu berpakaian putih. Dia memiliki rambut putih, kulit kemerahan, dan air mukanya tampak seperti orang yang bijak. Saat dia duduk di tenda itu, sepertinya dia telah menyatu dengan dunia dan lingkungan sekelilingnya. Seolah-olah tidak ada perbedaan antara dirinya dan lingkungan sekitarnya.     

"Tetua, Feng Fan itu adalah murid kesayangan Tetua Zhao. Ketika dia keluar dari kultivasi tertutupnya dan mengetahui Feng Fan sudah mati, dia tidak akan membiarkan masalah ini begitu saja," kata pria tegap itu.     

"Ya, itu masalahnya." Orang tua itu mengangguk. Setelah berpikir sejenak, dia hanya tersenyum tak acuh lagi. "Aku tidak tahu mengapa, tapi, entah bagaimana, aku percaya padanya ... aku ingin melihat bagaimana dia akan menangani masalah ini dengan Zhao Feng."     

Zhao Feng adalah guru Feng Fan. Dia adalah seorang tetua pelataran dalam yang punya pengaruh.     

Ada hampir dua puluh orang tetua di pelataran dalam Sekte Terang Bulan.     

Di antara hampir semua tetua pelataran dalam ini, kekuatan Zhao Feng berada di peringkat tiga besar. Bisa dibayangkan dengan mudah betapa kuatnya dia.     

"Tetua, apakah Anda tidak takut dia akan mati?" Pria kekar itu bertanya.     

"Aku sudah mengatakan bahwa aku percaya padanya ... kau boleh pergi sekarang," kata lelaki tua berpakaian putih itu.     

"Baik." Meskipun pria tegap itu tidak tahu mengapa lelaki tua itu percaya pada murid pelataran luar yang baru dia temui sekali itu, dia tetap pamit mundur. Bagaimanapun, dia tidak berani melawan kata-kata lelaki tua itu.     

Setelah Pria tegap itu mundur, sebuah Batu Malaikat muncul di tangan lelaki tua itu. Batu Malaikat itu tampaknya lebih tinggi dari Batu Malaikat kelas enam.     

"Bagaimana mungkin seseorang yang bisa dengan mudah mengeluarkan Batu Malaikat kelas empat adalah seorang biasa? Aku penasaran darimana bocah ini berasal? Dia ternyata bisa mengeluarkan sebuah Batu Malaikat kelas empat. Namun, efek yang diberikan oleh Batu Malaikat kelas empat ini memang jauh lebih besar daripada Batu Malaikat kelas enam. Paling tidak, aku tidak perlu menghentikan kultivasi tertutupku untuk menukar Batu Malaikat bila kehabisan," lelaki tua itu bergumam pada dirinya sendiri sambil menimang-nimang Batu Malaikat kelas empat yang ada di tangannya.     

Bumm!     

Tengah malam itu, Duan Ling Tian tiba-tiba merasakan sakit yang luar biasa di sekujur tubuhnya saat terdengar suara keras itu. Ternyata, dia terlempar keluar dari tingkat kedua dari Pagoda Tujuh Pusaka.     

Setelah tidur selama setengah hari, Energi Spiritual Duan Ling Tian akhirnya telah pulih sedikit. Dia langsung melihat ke luar dan menggeram, "Siapa itu ?!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.