Maharaja Perang Menguasai Langit

Liu Huan Terguncang 



Liu Huan Terguncang 

1Setelah meninggalkan kawasan terlarang Sekte Terang Bulan, Jiang Wei segera menuju ke rumah besar Zhao Feng di wilayah pelataran dalam untuk berbicara dengan orang-orang dari rumah besar tersebut.      2

Tak lama kemudian, dia mengetahui bahwa Zhao Feng telah berbicara dengan tetua pelataran dalam, Liu Huan, setelah dia keluar dari kultivasi tertutupnya sebelumnya. Dia kemudian meninggalkan rumahnya kemarin dan belum kembali sampai sekarang.     

Jiang Wei tahu betul bahwa Zhao Feng tidak akan pernah kembali, alasannya karena dia sudah mati!     

"Liu Huan!" Jiang Wei pergi menemui Liu Huan setelah meninggalkan rumah Zhao Feng. Dia kebetulan melihat siluet yang dikenalnya ketika dia tiba di luar rumah Liu Huan.     

"Tetua Bai Li?" Jiang Wei agak terkejut melihat Bai Li Hong keluar dari rumah Liu Huan.     

Bukankah Bai Li Hong dan Liu Huan tidak serasi seperti air dan api sekarang?     

Lagipula, adik junior Bai Li Hong itu berasal dari Kota Perbukitan. Ia adalah murid dari Gubernur Kota Perbukitan, Fang Hui.     

Jiang Wei sangat menyadari persaingan antara Fang Hui dan Liu Huan.     

Dia tidak akan terkejut jika Bai Li Hong mendatanginya untuk memberitahunya bahwa dia akan membunuh Liu Huan. Bagaimanapun, dia tidak akan bisa menolaknya jika Bai Li Hong benar-benar datang kepadanya untuk mengatakan itu padanya.     

Meskipun Liu Huan juga seorang tetua pelataran dalam Sekte Terang Bulan, dia tidak seberapa dibandingkan dengan Bai Li Hong.     

Secara langsung, Liu Huan bahkan tidak layak untuk membersihkan sepatu Bai Li Hong jika dibandingkan dengan posisinya di Sekte Terang Bulan.     

Siapakah Bai Li Hong?     

Dia adalah Ahli Mantra Malaikat Bintang Tiga!     

Selain Ahli Mantra Malaikat di Pasar Gelap Gunung Hantu, hanya ada dua Ahli Mantra Malaikat Bintang Tiga di seluruh wilayah Aliansi Sembilan Sekte.     

Oleh karena itu, di samping dia atau beberapa tetua agung Sekte Terang Bulan lainnya, mereka bersikap sopan setiap kali menghadapi Bai Li Hong karena takut akan membuatnya kesal dengan cara apapun.     

Harus diketahui bahwa Bai Li Hong sangat dicari di delapan sekte lainnya bahkan oleh Pasar Gelap Gunung Hantu.     

Selama bertahun-tahun, delapan sekte dan Pasar Gelap Gunung Hantu telah mengundang Bai Li Hong untuk bergabung dengan sekte mereka dengan menawarkan keuntungan besar, tetapi dia selalu menolak mereka. Pasalnya, ia telah memantapkan rasa memilikinya di Sekte Terang Bulan. Iapun berterima kasih kepada Sekte Terang Bulan yang telah merawatnya selama bertahun-tahun.     

Dengan demikian, seluruh Ketua Sekte Terang Bulan, bahkan Jiang Wei, Ketua Sekte Terang Bulan, akan bersikap sopan setiap kali mereka bertemu.     

Seperti sekarang, Jiang Wei tersenyum lebar saat menyapa Bai Li Hong. Dia menyunggingkan senyum hangat yang langka di wajahnya.     

"Ketua Sekte." Bai Li Hong sedikit terkejut melihat Jiang Wei saat dia juga keluar dari sana. "Ketua Sekte, apakah anda di sini juga untuk bertemu Tetua Liu Huan?"     

"Betul sekali." Jiang Wei mengangguk sambil tersenyum.     

"Kalau begitu, aku tidak akan mengganggu Anda, Ketua Sekte." Bai Li Hong pergi setelah menyapa Jiang Wei. Karena sudah setengah hari berlalu, dia tidak khawatir Liu Huan mengejar adik juniornya yang sedang dalam perjalanan kembali ke kampung halamannya.     

Sementara itu di rumah besar Liu Huan, saat Liu Huan berbalik setelah mengantarkan Bai Li Hong keluar, dia mendengar sebuah ucapan yang tercekat datang dari belakang. "K-ketua… Ketua Sekte!"     

Orang yang berkata dengan gagap itu adalah seorang murid pelataran dalam yang menjaga pintu masuk rumah besar Liu Huan. Dia adalah murid nominal Liu Huan.     

Tentu saja, murid nominal hanyalah orang yang melakukan tugas-tugas lainnya. Dia tidak bisa dibandingkan dengan murid langsung sama sekali.     

"Ketua Sekte?" Liu Huan terkejut mendengar suara gagap itu datang dari belakang, jadi dia segera berbalik.     

Dia melihat seorang pria paruh baya yang tinggi dan agung berdiri tidak jauh begitu ia berbalik. Pria itu menatapnya dengan tenang. "Tetua Liu Huan."     

"Ketua Sekte, anda… mencari saya?" Liu Huan tidak bisa menahan rasa terkejut di wajahnya ketika melihat Jiang Wei yang belum pernah berkunjung ke rumah besarnya sebelumnya.     

Meski merupakan seorang tetua pelataran dalam, ia merupakan yang terendah di antara kelompok tetua pelataran dalam di Sekte Terang Bulan. Dia bahkan tidak bisa menghadiri rapat pengambilan keputusan sekte tersebut, sehingga dia hampir tidak pernah bertemu dengan Ketua Sekte, apalagi Ketua Sekte datang berkunjung ke rumah besarnya.     

Sementara ia merasa campur aduk dengan kunjungan tak terduga tersebut, Liu Huan menyapa Jiang Wei dengan hormat, "Silakan masuk, Ketua Sekte."     

Liu Huan membungkuk dan mengangguk beberapa kali. Dia tampak seperti seekor anjing yang patuh yang akan membiarkan siapa pun menggigitnya.     

Saat ini dia tampak seperti orang yang sama sekali berbeda dibandingkan dengan versinya yang membual di Kota Sungai Han saat itu. Perbedaannya seperti langit dan bumi!     

Di aula utama rumah besar Liu Huan, Liu Huan menyambut Jiang Wei dan mempersilakannya duduk di kursi utama sementara dia berdiri di sampingnya.     

Jiang Wei tidak menunjukkan kesopanan sama sekali saat mengambil tempat duduk. Dia memiliki kemuliaannya sebagai Ketua Sekte.     

"Ketua Sekte, adakah yang bisa saya bantu?" Liu Huan berdiri di sana dan bertanya sambil merasa sedikit cemas.     

Ia senang karena Ketua Sekte datang menemuinya, namun setelah rasa senang itu berlalu, ia menyadari bahwa situasinya tidak akan sesederhana yang ia kira. Pasti ada hal yang penting dari kedatangan Ketua Sekte itu.     

Tidak mungkin baginya untuk berada di sini hanya untuk berbincang beramah tamah.     

Liu Huan memikirkan Duan Ling Tian dan Bai Li Hong pada saat itu. 'Apa mungkin Bai Li Hong meminta Ketua Sekte untuk menyingkirkan ku?' Liu Huan tersentak ketika memikirkan hal itu.     

Dia telah memikirkan kemungkinan itu sebelumnya, tetapi apa yang dapat dia lakukan? Haruskah dia meninggalkan Sekte Terang Bulan?     

Dia, Liu Huan, telah berada di Sekte Terang Bulan sepanjang hidupnya dan telah mengakar disana. Dia sangat tidak mau tinggal di luar sendirian.     

Oleh karena itu, dia selalu berpikir dia beruntung karena Bai Li Hong tidak pernah sekejam ini padanya. Lagipula, dia bersikap sopan ketika menghadapi Bai Li Hong dan tidak menunjukkan tanda-tanda penolakan sama sekali.     

'Dia pasti berada di sini untuk sesuatu yang lain.' Liu Huan yang gelisah menarik napas dalam-dalam dan mulai menghibur dirinya sendiri.     

"Apakah kau pergi mencari Tetua Zhao Feng setelah dia keluar dari kultivasi tertutupnya?" Jiang Wei bertanya dengan tenang sambil menatap Liu Huan.     

"Iya." Meskipun dia tidak tahu mengapa Jiang Wei menanyakan hal itu, Liu Huan tetap mengangguk. Itu sama sekali bukan rahasia. Banyak orang di rumah Zhao Feng tahu bahwa Liu Huan telah pergi mencari Zhao Feng.     

'Bukankah Zhao Feng pergi untuk membunuh Duan Ling Tian? Kebetulan sekali Ketua Sekte ada di sini bertanya tentang Zhao Feng… ' Liu Huan menganggapnya aneh.     

"Tahukah kau bahwa Tetua Zhao Feng sudah pergi kemarin?" Jiang Wei bertanya lagi.     

"Aku tidak tahu," Liu Huan menggelengkan kepalanya sambil terlihat bingung, "Ketua Sekte, apakah terjadi sesuatu pada Tetua Zhao Feng?" Tentu saja, dia tahu Zhao Feng meninggalkan sekte kemarin dan menunggu Duan Ling Tian di luar sana.     

Namun, tidak mungkin baginya untuk mengakui bahwa dia tahu itu.     

Bagaimanapun, dia tidak bisa mengungkit rencana yang telah dia buat dengan Zhao Feng untuk membunuh Duan Ling Tian.     

Jiang Wei memandang Liu Huan dan berkata dengan tenang, "Tetua Zhao Feng sudah meninggal."     

Tetua Zhao Feng sudah meninggal!     

Sementara itu, kata-kata Jiang Wei terdengar seperti guntur di telinga Liu Huan. Dia tidak bisa kembali ke akal sehatnya untuk beberapa saat.     

"Tetua Zhao Feng… sudah mati?" Liu Huan tampak tercenung ketika pada kembali pada akal sehatnya. Ada rasa terkejut di matanya karena tidak tahu harus berbuat apa.     

Tentu, itu adalah reaksi naluriah Liu Huan.     

Melihat hal itu, Jiang Wei menyadari bahwa kematian Zhao Feng mungkin tidak ada hubungannya dengan Liu Huan. Dilihat dari ekspresinya, Liu Huan tidak terlihat seperti sedang berpura-pura.     

Namun, dia tidak akan pernah membayangkan alasan mengapa Liu Huan terkejut adalah karena Liu Huan sendiri tidak pernah mengira ini akan terjadi.     

Zhao Feng sudah mati!     

Dia tahu betul apa yang telah dilakukan Zhao Feng. Awalnya, dia mengira Zhao Feng pasti akan mencapai tujuannya, yaitu membunuh musuhnya, Duan Ling Tian. Dia sudah menunggu Zhao Feng kembali untuk sebuah pesta perayaan.     

Namun, Ketua Sekte mendatanginya sebelum Zhao Feng kembali dan membawakannya berita yang sangat mengejutkan.     

'Zhao Feng pergi untuk membunuh Duan Ling Tian ... Bai Li Hong bersamaku selama ini, jadi tidak mungkin dialah yang membunuh Zhao Feng. Bisa dikatakan, apakah ada orang lain yang membunuh Tetua Zhao Feng? 'Liu Huan merasa ketakutan saat memikirkan hal itu.     

Tentu saja, dia tidak pernah mengira Duan Ling Tian-lah yang membunuh Zhao Feng.     

Duan Ling Tian bukanlah apa-apa baginya meskipun ia memiliki bakat yang luar biasa dan telah menembus Tahap Malaikat Dasar. Dia memperlakukan Duan Ling Tian sebagai semut dari awal sampai akhir.     

Duan Ling Tian pasti sudah mati jika bukan karena Bai Li Hong. Jika Liu Huan tidak membunuhnya, Duan Ling Tian pasti dibunuh oleh pembunuh dari Pasar Gelap Gunung Hantu.     

'Zhao Feng meninggal… Dia pasti telah menyinggung beberapa tokoh digdaya selama ini dan dibunuh oleh tokoh digdaya itu! Aku ingin tahu apakah dia membunuh Duan Ling Tian sebelum dibunuh oleh tokoh digdaya itu. ' Saat itu, Liu Huan tidak memikirkan kematian Zhao Feng. Dia ingin tahu apakah Duan Ling Tian sudah mati atau belum.     

Kematian Zhao Feng bukanlah urusannya. Itu sama sekali bukan urusannya.     

Kematian Duan Ling Tian adalah yang terpenting baginya. Dia tidak akan bisa makan dan tidur dengan nyenyak selama Duan Ling Tian masih hidup.     

Dari awal hingga akhir, Liu Huan bukan hanya tidak mencurigai bahwa Duan Ling Tian-lah yang membunuh Zhao Feng, tetapi dia juga tidak pernah menyangka bahwa 'tokoh digdaya' yang membunuh Zhao Feng itu ada hubungannya dengan Duan Ling Tian.     

Baginya, Duan Ling Tian hanyalah seorang anak kampung.     

Jika dia bukan anak kampung, dia tidak akan menjadi musuh bebuyutannya. Ketika dia memikirkannya, dia mencibir dalam hati memikirkan posisi rendahan sebagai murid dari Gubernur Kota Perbukitan Fang Hui.     

Tidak mungkin orang anak kampung seperti Duan Ling Tian memiliki seorang tokoh digdaya yang melindunginya dalam perjalanannya.     

Wajar saja, menurutnya mungkin Bai Li Hong-lah yang mencari seorang tokoh digdaya untuk melindungi Duan Ling Tian. Namun, dia pikir itu tidak seharusnya terjadi saat dia memikirkannya lebih jauh.     

Jika Bai Li Hong benar-benar menyuruh seorang tokoh digdaya yang memiliki kemampuan untuk membunuh Zhao Feng untuk melindungi Duan Ling Tian, ​​mengapa dia harus tinggal di rumah Liu Huan untuk waktu yang lama, mengawasinya dan tidak membiarkan dia menyelinap keluar dari sekte untuk membunuh Duan Ling Tian?     

Karena itu, dia menghilangkan kemungkinan itu.     

Karena itu, menurutnya, satu-satunya kemungkinan adalah tokoh digdaya yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan Duan Ling Tian lah yang telah membunuh Zhao Feng.     

"Simpan saja untuk dirimu sendiri. Jangan beri tahu siapa pun. " Jiang Wei menatap Liu Huan dengan tenang dan menghilang tanpa jejak setelah Liu Huan menjawab.     

Liu Huan diam-diam merasa lega pada saat itu.     

"Mudah-mudahan, Zhao Feng telah membunuh Duan Ling Tian sebelum dirinya sendiri terbuhuh. Kalau tidak, aku harus melakukannya sendiri di masa depan, " gumam Liu Huan.     

"Zhao Feng yang malang sedang mengalami nasib buruk. Dia berada dalam kultivasi tertutup untuk waktu yang lama, tetapi terbunuh begitu dia keluar. Untungnya, bukan aku yang mengejar Duan Ling Tian kali ini. Kalau tidak, mungkin akulah yang terbunuh. ' Jantung Liu Huan berdegup kencang saat memikirkan hal itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.