Maharaja Perang Menguasai Langit

Su Qi Mati! Muncul Wang Tao!



Su Qi Mati! Muncul Wang Tao!

1Saat ini, Liu Huan menyadari Su Qi telah menyusun rencananya sejak lama. Racun di tubuhnya tidak hanya terbentuk dalam sehari semalam.      2

"Liu Huan, bubur yang kubuat cukup enak, kan? Haha… Bat-Batuk… Bat-Batuk… " Su Qi yang tubuhnya telah ditangkap oleh Fang Hui tertawa terbahak-bahak saat Liu Huan menatapnya dengan dingin. Saat dia tertawa, wajahnya menjadi semakin pucat, dan dia mulai batuk darah.     

Di saat yang sama, vitalitas tubuh Su Qi juga mulai menghilang. Jelas dia di ambang kematian.     

"Bubur? Baiklah, baik ... Sepertinya kau tidak pernah menganggapku sebagai gurumu dengan tulus sejak awal! Dan tak disangka bahwa aku benar-benar telah memperlakukan mu dengan sangat baik. Pada akhirnya, kau ternyata ingin mencelakaiku! Murid tidak berbakti! Murid tidak tau diuntung! " Liu Huan akhirnya berhasil menyatukan teka-teki itu. Wajahnya menjadi sangat mengerikan sekarang.     

"Dengan tulus?" Setelah mendengar ucapannya, Su Qi mengejeknya secara emosional, "Aku, Su Qi, hanya mengenali satu orang sebagai guruku sepanjang hidupku, dan itu bukan kau, Liu Huan! Betapa lucunya bahwa kau mengira dirimu bisa membuat ku tunduk kepada mu? Jika bukan karena fakta bahwa aku ingin menekan kebencianku dan membalas dendam untuk guruku, aku tidak akan berpura-pura menjadi murid mu. Namun, sangat disayangkan bahwa aku masih harus menunggu satu langkah lagi... Jika aku memiliki waktu beberapa bulan lagi, aku yakin racun itu akan meledak dan menyebabkan kematian datang padamu! " Wajah Su Qi dipenuhi dengan rasa penyesalan ketika berbicara sampai akhir kalimatnya.     

Liu Huan adalah tokoh digdaya Tahap Malaikat Dasar tingkat Tertinggi, tidak ada racun biasa yang bisa membunuhnya.     

Karena alasan itu, pemuda itu telah menggunakan racun yang bekerja lambat yang dia dapati di Benua Fana. Racun itu tidak berasa dan tidak berwarna, sama sekali tidak terlihat.     

Racun jenis ini biasanya tidak begitu beracun. Ia hanya menjadi beracun jika dikombinasikan dengan obat lain. Saat itu, baru ia bisa melepaskan racunnya yang kuat.     

Jarum yang menembus tubuh Liu Huan dan mengejutkannya telah dicelupkan dengan obat untuk mengaktifkan pelepasan racun yang tertidur di tubuhnya.     

"Guru, cepat pergi! Gunakan kesempatan ini dan pergi sekarang sementara Liu Huan tidak akan berani bertindak sembarangan karena dia harus fokus untuk menghilangkan racun itu... " Su Qi mendesak Fang Hui sambil menatapnya.     

Dia tahu betul tentang racun yang dia buat.     

Saat ini, Liu Huan hanya memiliki kekuatan yang cukup untuk melindungi dirinya sendiri. Jika dia menggerakkan tubuhnya, racun di dalam tubuhnya pasti akan masuk ke organnya. Pada saat itu, bahkan Tuhan pun tidak akan bisa menyelamatkannya. Butuh setidaknya satu hingga dua jam untuk menekan racun di tubuhnya.     

Satu atau dua jam lebih dari cukup bagi tuannya, Fang Hui, untuk melarikan diri.     

"Su Qi!" Wajah Fang Hui dipenuhi dengan emosi, dan matanya berkaca-kaca.     

Seorang pria tidak akan mudah meneteskan air mata kecuali dia sangat terluka!     

Saat menemukan Su Qi tidak benar-benar mengkhianatinya, rasa kehilangan di hatinya telah lenyap tanpa jejak, hanya menyisakan kebahagiaan ketika menyadari bahwa penilaiannya benar.     

Murid yang telah berada di sisinya paling lama ini masih menganggapnya sebagai satu-satunya gurunya.     

"Guru, pergilah sekarang!" Su Qi mendesak. Dia tahu sekarang bukan waktunya untuk menjadi sentimental.     

"Bukankah dia telah kena racun? Aku akan segera membunuhnya! " Fang Hui tidak berniat pergi. Matanya menyorot dingin saat menatap lekat Liu Huan yang saat ini sedang fokus mengeluarkan racun dari tubuhnya.     

"Guru, meskipun dia tidak berani menggerakkan tubuhnya secara sembarangan, dia masih memiliki kekuatan yang cukup untuk melindungi dirinya sendiri… Pergilah! Pergi sekarang!" Su Qi terus mendesaknya. Perasaannya campur aduk, dan dia meludahkan beberapa teguk darah lagi, dan menyebabkan luka-lukanya menjadi semakin parah.     

"Baiklah, aku akan pergi!" Meski tidak rela, Fang Hui tahu Su Qi tidak akan menipunya. Dia mengatupkan giginya, bersiap untuk membawa Su Qi bersamanya.     

Namun, tepat saat itu…     

"Hahahaha ..." Semburan tawa yang menggelegar bergema di udara di sekitarnya.     

Baik Fang Hui maupun Su Qi, keduanya mendadak merasa ngeri saat mendengar tawa itu.     

Di kejauhan, Liu Huan masih melayang di udara sambil tertawa keras. Wajahnya bahkan tidak lagi berwarna hijau.     

Faktanya, Liu Huan tampak cerah penuh semangat saat melayang di udara. Bagaimana seseorang yang baru saja diracun bisa seperti itu?     

"Mustahil! Mustahil!" Setelah melihat hal itu, tubuh Su Qi mulai bergetar hebat sambil menggelengkan kepalanya. Wajahnya dipenuhi rasa tidak percaya dan ia terguncang. Jelas dia tidak mengira hal itu sama sekali.     

"Tidak ada yang mustahil!" Liu Huan menyeringai. "Aku awalnya adalah seorang Empu Malaikat yang berfokus pada peracikan obat. Terlepas dari kenyataan bahwa aku telah berhenti selama bertahun-tahun, aku telah menelan darah dan daging dari Monster Seribu Racun ketika masih muda ... Sejak saat itu, daya tahan ku terhadap racun selalu hebat meskipun aku tetap tidak kebal terhadap semua racun. Racun yang kau berikan padaku sungguh luar biasa, dan bahkan tidak terdeteksi… Sayangnya, itu tidak menimbulkan banyak gangguan padaku. "     

Setiap kata Liu Huan sepertinya menohok Su Qi langsung ke jiwanya. Hal itu menyebabkan wajahnya menjadi semakin pucat, dan sedikit rasa putus asa bisa terlihat di matanya.     

"Karena kalian berdua, guru dan murid sangat setia satu sama lain, aku akan mengirim kalian berdua ke neraka bersama-sama!" Saat tatapan Liu Huan menjadi dingin, tubuhnya bergerak. Sepertinya dia telah berubah menjadi badai di depan mata Fang Hui dan Su Qi.     

"Guru, aku tetap ingin menjadi murid mu jika ada kehidupan selanjutnya!" Su Qi berteriak keras sebelum menyerang Liu Huan dengan sisa kekuatannya.     

Dia ingin menggunakan sisa energinya untuk melindungi gurunya. Dia akan pergi menyambut kematiannya tanpa penyesalan.     

"Kau seperti seekor belalang sembah yang mencoba menghadang kereta kuda!" Liu Huan menyeringai. Dengan mengangkat tangannya, energi yang dahsyat melanda dan menyebabkan tubuh Su Qi meledak menjadi kabut darah yang menutupi seluruh langit.     

Kabut darah menebar ke mana-mana. Bahkan setetes darah pun tidak menyentuh Liu Huan, tetapi beberapa di antaranya mendarat di wajah Fang Hui.     

Hati Fang Hui menjadi sedingin es saat bau darah itu . Bahkan jiwanya mulai bergetar hebat. "Su Qi, Su Qi…"     

"Liu Huan, kau harus mati!" Fang Hui berteriak dengan tiba-tiba.     

Energi Sejati di Lautan Qi-nya melonjak tanpa ditahan. Seolah-olah dia telah memutuskan untuk melawan Liu Huan sampai tetes darah terakhir.     

Namun, sekadar pedang raksasa Liu Huan yang tergabung dari teknik Senjata Gabungan Energi Sejati saja sudah lebih dari cukup untuk menghalau serangan Fang Hui yang mengancam.     

"Fang Hui, mungkin kau bisa melawanku saat kita masih muda, tapi saat ini, kau tidak berbeda dengan semut di mataku!" Liu Huan berkata dengan cara yang dominan sambil membelalakkan matanya kepada Fang Hui.     

"Itu benar, kekuatanku tidak bisa dibandingkan dengan kekuatanmu ... Namun, murid yang aku terima lebih tinggi darimu." Fang Hui kembali tertawa meski berada di ambang kematian saat sebuah sosok melintas di benaknya. Ia adalah seorang pemuda yang selalu berpakaian ungu. Pemuda itu adalah harapannya.     

Duan Ling Tian!     

"Fang Hui, aku sudah memberitahumu sebelumnya bahwa aku tidak akan membiarkanmu mati dengan cepat dan tanpa rasa sakit ... Aku akan menyiksamu sampai nafas terakhirmu!" Tatapan Liu Huan menjadi lebih dingin ketika mendengar kata-kata Fang Hui. Dia mengincar ke arah Fang Hui seperti pemburu yang memburu mangsanya dengan kecepatan yang tidak terburu-buru namun tidak juga lambat.     

Setiap kali dia melangkah, seolah-olah sebuah palu raksasa menghantam dada Fang Hui.     

Tiba-tiba, Liu Huan mengangkat tangan dan menyerang Fang Hui secepat kilat.     

Pada saat yang kritis ini, sebuah sinar pedang yang tajam tiba-tiba menembus langit dan menyapu ruang antara Liu Huan dan Fang Hui. Liu Huan yang terkejut langsung menarik tangannya.     

"Siapa itu?!" Saat Liu Huan menyadari ancaman dari sinar pedang itu, rasa ngeri muncul di wajahnya.     

"Haha ... Tetua Liu Huan, sepertinya sudah beberapa tahun berlalu sejak terakhir kali kita bertemu, kan?" Sebuah rentetan tawa terdengar di langit, lalu diikuti kemunculan seorang pria paruh baya dengan tubuh yang tegap.     

Pria paruh baya itu mengenakan pakaian abu-abu yang melambai tertiup angin, dan dia memegang sebilah pedang di tangannya.     

Sambil mengerutkan kening, Liu Huan mengamati pria paruh baya itu sejenak lalu bertanya dengan suara yang dalam, "Kau kah itu... W-Wang Tao?"     

"Sepertinya kau masih mengingatku, Tetua Liu Huan." Wang Tao tersenyum.     

"Hurmp! Wang Tao! Aku tidak percaya bahwa setelah bertahun-tahun tidak bertemu satu sama lain, Kau juga telah membuat terobosan ke tingkat Tertinggi Tahap Malaikat Dasar… Namun, pikir mu, apakah kau seorang diri bisa menghentikan aku? " Liu Huan mendengus jijik.     

Liu Huan teringat orang yang berdiri di hadapannya. Ia tidak lain adalah utusan pelataran dalam di Sekte Terang Bulan.     

Namun, tidak terlintas dalam pikirannya bahwa mereka akan bertemu di tempat ini.     

Fakta bahwa Wang Tao mampu menembus wilayah radius 100 meter tanpa ia menyadarinya sudah cukup baginya untuk menebak tingkatan basis kultivasinya. Tidak ada keraguan bahwa ia juga berada dia berada di tingkat Tertinggi Tahap Malaikat Dasar. Meski begitu, dia tidak takut pada Wang Tao.     

Dia tidak takut dengan Pendekar Bela Diri yang baru saja menerobos ke Tahap Malaikat Dasar tingkat Tertinggi baru-baru ini.     

"Baiklah, kurasa kita harus melihat dulu sebelum kita tahu apakah aku bisa menghentikanmu atau tidak." Wang Tao tersenyum tak acuh. Wajahnya begitu tenang seolah-olah dia sama sekali tidak menganggap Liu Huan layak.     

"Utusan Wang?" Saat itu, Fang Hui akhirnya kembali tersadar. Dia terkejut saat melihat siluet dengan postur yang tegap itu. Dia tidak menyangka orang itu akan muncul pada saat seperti itu. Jelas orang itu berusaha melindunginya.     

Wang Tao adalah utusan pelataran dalam termuda dalam sejarah Sekte Terang Bulan. Selain itu, dia juga seorang Pendekar Pedang.     

Namun, karena temperamennya yang eksentrik dan tidak ramah, dia jarang berinteraksi dengan orang lain sehingga ketenarannya tidak tersebar luas.     

Jika mendengar kata-kata Liu Huan, sepertinya Utusan Wang telah menjadi seorang tokoh digdaya Tahap Malaikat Dasar tingkat Tertinggi?     

"Bagus! Bagus sekali!" Setelah mendengar kata-kata Wang Tao, Liu Huan merasa sangat gusar sehingga malah tertawa. "Wang Tao, aku ingin tahu mengapa kau melindunginya. Sejauh yang ku tahu, tidak ada hubungan antara dirimu dan dia, kan? "     

"Tetua Liu Huan, kau tidak perlu mengetahui niat ku. Aku melindunginya karena diminta oleh seseorang, " jawab Wang Tao tak acuh.     

"Orang yang bisa membuatmu melindunginya adalah ... T-tetua Bai Li?" Saat Liu Huan memikirkan nya, rasa ngeri muncul di wajahnya. Sedikit rasa takut mulai terbersit di matanya.     

Namun, Wang Tao tidak menanggapinya. Dia hanya menatapnya dengan tenang seolah sedang menunggunya untuk melakukan gerakan pertama.     

"Hurmph!" Ekspresi Liu Huan berubah sebelum akhirnya mengatupkan giginya dan memutuskan untuk pergi.     

Namun, sebelum pergi, dia mengancam, "Wang Tao, ada sebuah permusuhan antara dirimu dan aku sekarang!"     

Dia memutuskan untuk pergi setelah memikirkannya dengan seksama. Dia takut kunjungannya ke sini untuk membunuh Fang Hui akan tersebar luas.     

Karena alasan itu, dia bahkan menggunakan Wilayah Gabungan Energi Sejati untuk menyelimuti radius 100 meter untuk menyembunyikan dirinya sehingga tidak ada yang akan memperhatikannya.     

Ini karena dia tahu jika ada yang menyaksikan dirinya membunuh Fang Hui, itu akan membuat marah Tetua Bai Li. Tetua Bai Li mungkin tidak peduli dengan kematian Fang Hui, tapi dia pasti peduli dengan kegembiraan dan kemarahan Duan Ling Tian.     

Dia tidak perlu takut jika tidak ada yang tahu dialah yang membunuh Fang Hui. Bahkan jika Duan Ling Tian mencurigainya, dia tidak khawatir tentang Tetua Bai Li akan bergerak mengambil tindakan jika tidak ada bukti konkret.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.