Maharaja Perang Menguasai Langit

Benua Pinggiran



Benua Pinggiran

1Gadis itu berpikir Duan Ling Tian hanya berusaha menenangkannya.      2

"Betul." Duan Ling dengan cepat mengangguk tanpa ragu-ragu.     

Dia tahu jika ia menyangkalnya, gadis konyol ini pasti akan mempertaruhkan nyawanya dan terus meningkatkan pengerahan Penguasaan Api-nya untuk bertarung dengan Zhao Ming sampai mati.     

Feng Tian Wu memandang Duan Ling Tian dengan sungguh-sungguh, sepertinya Duan Ling Tian tidak berbohong padanya. Api yang menyala dari tubuhnya mulai berangsur-angsur mengecil dan menghilang di udara.     

Saat yang sama, wajahnya berangsur kembali berwarna.     

"Barf!" Detik berikutnya, energi Raga Jiwa Api di tubuhnya tiba-tiba bergetar, dan mengguncang organ-organ dalamnya. Tenggorokannya mengkerut, dan dia memuntahkan segumpal darah.     

"Gadis bodoh." Ketika Duan Ling Tian melihat hal itu, ia merasa tertampar oleh kepedihan dan rasa kasih sayang yang lembut tersirat di matanya.     

"Hemmmhh! Awalnya, kupikir kau memiliki beberapa tipuan licik yang kau sembunyikan, tapi aku tidak menyangka kau menjadi pucat dan muntah setelah menunjukkan kekuatan hanya 3.000 naga kuno bertanduk!" Zhao Ming mendengus keras dengan cibiran di wajahnya ketika melihat hal itu. Awalnya, ekspresinya telah berubah berat ketika melihat Feng Tian Wu mengerahkan Energi Langit dan Bumi miliknya yang berubah menjadi Fenomena Langit dan Bumi.     

Dia bisa dengan mudah menemukan alasan mengapa Feng Tian Wu bisa melepaskan kekuatan sebesar itu. Dia pasti menggunakan beberapa teknik rahasia yang akan membahayakan nyawanya. Kalau tidak, dia tidak akan terluka.     

"Karena kau bersedia mengorbankan hidupmu untuk Duan Ling Tian, ​​itu pasti karena kau mencintainya. Karena itu, aku akan memenuhi keinginanmu, dan biarkan kalian berdua mati bersama!" Zhao Ming berbicara tanpa tergesa-gesa. Nada suaranya dipenuhi dengan niat membunuh yang dingin.     

Saat kata-kata itu keluar dari mulutnya, kabut hitam di sekujur tubuhnya tiba-tiba berputar dan memancarkan aura yang membuat darah mengental.     

Bumm! Bumm! Bumm! Bumm! Bumm!     

...     

Kabut hitam itu menjadi bergolak dan menyebabkan aliran udara memadat sebelum menyebabkan sebuah bunyi ledakan yang menggema.     

Sementara itu, sebuah energi hitam muncul di tangan Zhao Ming dalam seketika. Energi itu terlihat padat, dan memancarkan aura mengerikan yang seolah-olah bisa menghancurkan apa saja.     

Niat membunuh di matanya begitu besar dan praktis seolah meluap ketika mengalihkan perhatiannya kepada Feng Tian Wu.     

Jauh sebelum kata-kata Zhao Ming keluar dari mulutnya, ekspresi Duan Ling Tian sudah berubah serius.     

Sebuah jimat muncul tanpa suara di tangannya. Itu adalah salah satu dari tiga jimat yang di tinggalkan oleh ayahnya yang kikir!     

Dari tiga jimat itu, sebelumnya ia sudah menggunakan satu jimat ketika membunuh Bai Nan Xiang, tokoh digdaya terkuat dari keluarga kekaisaran Dinasti Darkhan. Saat ini, hanya ada dua yang tersisa.     

Bai Nanxiang adalah ahli bela diri Transformasi Ruang Tingkat Pertama. Setelah mengaktifkan jimatnya, dia bisa membunuh lawannya itu hanya dalam sekejap mata.     

'Aku ingin tahu apakah jimat ini bisa digunakan untuk membunuh Zhao Ming atau tidak. Bagaimanapun juga, kekuatannya saat ini setara dengan seorang tokoh digdaya tahap Raja Bela diri. Jika jimat itu tidak bekerja, kurasa aku tidak punya pilihan lain selain menggunakan Lempeng Belenggu Iblis itu untuk membuat diriku dirasuki kekuatan siluman itu. ' Duan Ling Tian menarik napas dalam-dalam saat mengambil keputusan.     

Namun, dia sepertinya telah melupakan satu hal kecil yang juga merupakan hal terpenting.     

Dulu, ia bisa dirasuki oleh kekuatan siluman dari Lempeng Belenggu Iblis karena Lempeng Belenggu Iblis itu mengambil inisiatif untuk berkomunikasi dengannya. Jika Lempeng Belenggu Iblis tidak mengambil inisiatif untuk menghubunginya, dia tidak punya cara untuk merasuki dirinya dengan kekuatan dari Lempeng Belenggu Iblis.     

Duan Ling Tian segera memusatkan perhatiannya pada Zhao Ming.     

Saat tubuh Zhao Ming gemetar seolah-olah akan bergerak untuk membunuh Feng Tian Wu, Duan Ling Tian tiba-tiba mengeluarkan teriakan yang mengejutkan lawannya dan membuatnya terdiam di tempat.     

"Muncul!" Duan Ling Tian berteriak dan mengejutkan Zhao Ming.     

Ketika Zhao Ming akhirnya tersadar dan menatap Duan Ling Tian, ​​tepat saat itu ia melihat selembar kertas berkilau memancarkan sebuah gelombang aura yang menakutkan melayang ke arahnya. Hal itu membuat darahnya menjadi dingin.     

"Hentikan!"     

Hampir tepat pada saat yang sama ketika Duan Ling Tian melemparkan jimat dan berteriak, "Muncul!", Sebuah suara gemuruh terdengar dari langit.     

Sebuah sosok seperti hantu muncul entah dari mana dari sisi Zhao Ming bersamaan dengan suara ganas itu.     

Sayangnya, ia sudah terlambat.     

Ketika ia tiba-tiba muncul, sebuah lubang yang berdarah dan mengerikan tiba-tiba muncul di antara alis Zhao Ming. Darah menyembur keluar dari lubang itu. Tatapan Zhao Ming segera menjadi tidak fokus saat ia roboh ke tanah.     

Ketika Zhao Ming akhirnya menyadari apa yang terjadi, dia bahkan tidak punya waktu untuk mengumpulkan pikirannya sebelum ia terbunuh. Ia tewas oleh serentet energi yang terbentuk dan keluar dari jimat itu! Segera setelah itu, jimat itu hancur menjadi bubuk.     

Tubuh Zhao Ming meluncur jatuh dari udara dan menghilang di depan mata Duan Ling Tian.     

"I-Itu ..." Perasaan terguncang jelas terlihat di wajah Feng Tian Wu yang halus. Sepasang matanya yang selembut musim gugur berkilau dengan sorot tak percaya.     

Adegan yang baru saja disaksikannya jelas merupakan adegan paling aneh yang pernah ia lihat dalam hidupnya!     

Dia melihat kakaknya, Duan Ling Tian, melemparkan kertas yang penuh coretan dan berteriak, "Muncul!". Detik berikutnya, kertas itu secara misterius hancur dan berubah menjadi bubuk yang berhamburan seluruh langit.     

Sementara itu, Zhao Ming yang kekuatannya menyaingi seorang tokoh digdaya tahap Raja Bela diri dan bisa melepaskan kekuatan lebih dari 7.000 naga kuno bertanduk terbunuh dalam sekejap mata ketika sebuah lubang yang berdarah muncul di antara alisnya.     

Meskipun dia tidak bisa melihat dengan jelas bagaimana Zhao Ming tewas, ia memiliki firasat bahwa itu ada hubungannya dengan kertas yang penuh coretan yang hancur menjadi bubuk dan mengaburkan langit itu.     

"Apa itu?!" Feng Tian Wu benar-benar tercengang. Dia tidak tahu kertas apa yang dilemparkan Duan Ling Tian. Bagaimana mungkin ia mengandung kekuatan sekuat itu ?!     

Segera setelah itu, perhatian Feng Tian Wu bergeser kepada sosok hitam yang muncul entah dari mana itu.     

Orang inilah yang sebelumnya berteriak keras.     

Wuss!     

Duan Ling Tian, ​​yang awalnya gugup, segera menghela nafas lega ketika melihat jimat yang di tinggalkan ayahnya yang kikir itu membunuh Zhao Ming hanya dalam sedetik.     

Namun, ekspresi wajahnya dengan cepat berubah kembali menjadi muram.     

Sebuah jimat lain mewujud di tangannya saat ia menatap lekat-lekat pada pria paruh baya berpakaian hitam yang muncul secara tiba-tiba itu.     

Sebelumnya, ketika ia melihat Duan Ling Tian melemparkan jimat itu ke arah Zhao Ming dan berteriak "Muncul!", Pria ini berteriak dalam upaya untuk menghentikannya meneruskan tindakan itu dan turun dari langit dengan cara yang tidak bersahabat.     

Pria ini mungkin seorang teman dari Zhao Ming.     

Karena kecepatan pria itu sangat cepat, Duan Ling Tian bisa merasakan bahwa kekuatan pria ini sama sekali tidak kalah dari Zhao Ming.     

Karena alasan ini, dia buru-buru mengeluarkan jimatnya yang tersisa.     

Duan Ling Tian memperhatikan pria paruh baya berpakaian hitam yang awalnya menatapnya dengan mata yang lebar dengan dingin tiba-tiba berubah tegang ketika jimat itu muncul lagi di tangannya.     

Duan Ling Tian tanpa sadar kembali menghela nafas lega.     

Ia bisa melihat pria paruh baya berpakaian hitam itu menjadi berhati-hati dengan jimat di tangannya itu.     

Memang.     

Adegan ketika dia melemparkan jimat dan membunuh Zhao Ming telah disaksikan oleh pria itu. Akan aneh jika pria itu tidak berhati-hati dengan jimat yang ada di tangannya.     

"Jimat keramat! Kau hanya seorang Pendekar Bela Diri Biasa dari Benua Pinggiran, di mana tepatnya kau mendapatkan Jimat keramat itu?" Pria paruh baya berpakaian hitam dan terlihat biasa itu bertanya dengan suara yang dalam sambil menatap Duan Ling Tian.     

"Benua Pinggiran? Pendekar Bela Diri Biasa?" Duan Ling Tian tertegun ketika mendengar kata-kata pria paruh baya berpakaian hitam itu. Bahkan Feng Tian Wu yang berdiri di sisinya dengan kecantikan yang begitu halus sehingga bisa menggulingkan seluruh kerajaan menunjukkan ekspresi wajah yang bingung.     

Sejak kapan Benua Awan menjadi Benua Pinggiran?     

Menilai dari kata-kata pria paruh baya berpakaian hitam itu, sepertinya dia tidak berasal dari Benua Awan.     

Di sisi lain, apa itu Pendekar Bela diri Biasa?     

"Kau bukan dari Benua Awan?" Duan Ling Tian bertanya dengan sungguh-sungguh saat matanya berkilauan.     

Karena ingatannya telah bergabung dengan ingatan Maharaja Bela Diri Reinkarnasi, dia tahu ada banyak siluman yang kuat yang tinggal di luar Benua Awan di laut dalam. Selain itu, ada juga para Maharaja Siluman yang pernah ditemui dan sulit dikalahkan oleh Maharaja Bela Diri Reinkarnasi pada masa jayanya.     

Menurut spekulasi Maharaja Bela Diri Reinkarnasi, selain dari para Maharaja Siluman yang sangat tangguh itu, laut dalam juga bisa menampung beberapa Maharaja Bela diri yang memiliki kekuatan yang luar biasa.     

Sayangnya, bahkan Maharaja Bela Diri Reinkarnasi tidak bisa menjelajahi rahasia laut dalam sesukanya. Meskipun dia pernah dikenal sebagai orang terkuat di Benua Awan, dia masih harus melangkah dengan hati-hati di laut dalam.     

"Dari apa yang bisa aku kumpulkan dari ingatan Maharaja Bela Diri Reinkarnasi, ia telah mendengar banyak Maharaja Bela Diri yang lebih tua yang berasal dari Benua Awan yang pernah memasuki laut dalam untuk menjelajahi rahasianya. Namun, tidak ada dari mereka yang kembali dari ekspedisi mereka. Menurut spekulasi penghuni Benua Awan, para Maharaja Bela Diri yang lebih tua itu mungkin telah tersesat di laut dalam dan tidak bisa menemukan jalan pulang. Namun, Maharaja Bela Diri Reinkarnasi berspekulasi bahwa para Maharaja Bela Diri yang lebih tua itu mungkin telah tewas di tangan Maharaja Siluman yang sangat tangguh di laut dalam atau malah menetap di suatu tempat di laut dalam. Menurut spekulasi Maharaja Bela Diri Reinkarnasi, mungkin ada benua lain selain Benua Awan di dunia ini. Benua ini harusnya berada di sisi lain laut dalam. " Duan Ling Tian menemukannya dengan mudah saat menelusuri ingatan Maharaja Bela Diri Reinkarnasi.     

Maharaja Bela Diri Reinkarnasi sebelumnya telah membaca sebuah bagian dari catatan tertulis di sebuah reruntuhan kuno. Catatan itu ditinggalkan oleh seorang ahli bela diri dari zaman kuno. Bagian itu menyatakan bahwa ia pernah bertemu dengan tokoh digdaya yang datang dari tempat di luar Benua Awan. Orang itu berhasil mengalahkannya dalam sebuah duel hanya dengan satu teknik.     

Ahli bela diri yang telah menulis bagian ini mengklaim memiliki basis kultivasi di Tahap Maharaja Bela Diri Tingkat Keenam.     

'Bahkan di masa kejayaan Maharaja Bela Diri Reinkarnasi, dia hanya berhasil mencapai Tahap Maharaja Bela Diri Tingkat Keempat. Apalagi, pada zamannya, hanya ada dirinya. Dia adalah satu-satunya tokoh digdaya dengan kultivasi di tahap Maharaja Bela Diri Tingkat Keempat di seluruh Benua Awan! Karena alasan itu, tidak diragukan lagi ia adalah Maharaja Bela Diri terkuat di seluruh Benua Awan saat itu.' Duan Ling Tian dengan mudah mengetahui tentang semua ini dari ingatan Maharaja Bela Diri Reinkarnasi.     

'Mengalahkan Maharaja Bela Diri Tingkat Keenam hanya dengan satu pukulan? Jika Maharaja Bela Diri Reinkarnasi yang berada di masa jayanya menghadapi Maharaja Bela Diri Tingkat Keenam, dia juga akan dikalahkan hanya dalam satu pukulan! Seseorang yang bisa mengalahkan Maharaja Bela Diri Tingkat Keenam hanya dalam satu pukulan! Betapa mengerikannya orang itu ?! '     

Perasaan menggigil menjalar ke tulang belakang Duan Ling Tian saat ia memikirkan hal itu.     

"Hemmmff! Tentu saja, aku bukan dari Benua Pinggiran!" Pria paruh baya berpakaian hitam itu mendengus keras ketika mendengar pertanyaan Duan Ling Tian.     

Awalnya, dia tidak berniat menjawab pertanyaan Duan Ling Tian. Namun, ketakutan memenuhi matanya, dan ia menjawab dengan enggan saat melihat jimat yang ada di tangan Duan Ling Tian.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.